Media Dinamika Global

Kamis, 20 November 2025

PT Barapala Selalu Terbuka Dengan Masyarakat


Medan. Media Dinamika Global.id. Direktur PT Barumun Raya Padang Langkat Barapala, M Syukri menyesalkan bentrok yang terjadi antara sekuriti dengan warga yang melakukan aksi menginap di PT Barapala, Desa Unterudang, Kecamatan Barumun Tengah, Kabupaten Padanglawas. Akibat kericuhan yang berujung pada aksi perusakan dan pembakaran aset, PT Barapala menderita kerugian ditaksir mencapai Rp 5 miliar. 

"Kita sesalkan aksi demo dan terjadi bentrok yang berujung pada pembakaran alat berat, mess dan pos penjagaan. Buat kita ini musibah bagi kedua belah pihak. Kalau menyampaikan aspirasi kita bisa berdialog. Kerugian yang ditaksir akibat pembakaran dan pengrusakan aset mencapai Rp 5 miliar,"jelas Direktur PT Barapala pada wartawan, Kamis (20/11) di Medan. 

Lebih jauh, perusahaan sebelumnya selalu terbuka dengan masyarakat. Kalau ada permintaan dari masyarakat dan pemerintah desa perusahaan selalu terbuka dan bisa disampaikan melalui pemerintahan di 6 desa yang menjalin kerjasama dengan PT Barapala. 

"Kapan pun kita siap untuk berdialog menerima aspirasi, tapi harus dijembatani oleh Forkopimda. Kita ingin perusahaan ini bermanfaat bagi masyarakat. Mungkin selama ini perusahaan belum bisa mengakomodir semua keinginan masyarakat,"jelasnya. 

M Syukri berharap, kedua belah pihak bisa mengutamakan musyawarah dan mufakat. Hal-hal yang belum bisa direalisasikan perusahaan tetap akan diupayakan. Apa yang jadi permintaan dan yang kurang dari perusahaan akan kami pertimbangkan sebelum disalurkan. "Sampai hari ini kepala desa di 6 desa masih konsisten membela PT Barapala,"jelasnya. 

Disinggung soal legalitas PT Barapala, M Syukri menegaskan, PT Barapala memiliki legalitas yang jelas. Diantaranya izin usaha perkebunan (IUP), Izin Lingkungan dan izin lokai. Dan izin-izin ini semuanya masih berlaku. 

"Sedangkan izin HGU sampai saat ini masih berproses karena masih harus melengkapi beberapa persyaratan. Sedangkan terkait tuntutan masyarakat soal Plasma saat ini kami realisasikan melalui kompensasi. Sebagai pengganti kami memberikan kompensasi sebesar Rp 150 juta perbulan untuk warga di 6 Desa. Pemberian kompensasi ini sudah kami realisasikan sejak tahun1996 sampai November 2025,"urainya. 

Kompensasi ini, lanjut M Syukri, juga sudah diketahui oleh pihak Forkopimda. Pemberian kompensasi berjalan dengan lancar. Mekanisme tiap bulan kepala desa datang menjemput ke kantor kebun. 

M Syukri menambahkan, pihak manajemen bermohon kepada pihak keamanan daerah yang berwenang dalam hal ini Kepolisian Resort Padang Lawas agar dapat segera memproses, mengusut tuntas aksi demo anarkis yang berujung pengrusakan dan pembakaran aset kebun PT Barapala. (Tim)

Sekdaprov Lampung Raih Penghargaan Sekda Terbaik Kategori Vision Pada ASKOMSI Digital Leadership Government Award 2025.


Surabaya - Mediadinamikaglobal.id || Pemerintah Provinsi Lampung kembali menorehkan prestasi di tingkat nasional, Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Dr. Marindo Kurniawan, S.T., M.M., meraih penghargaan Sekda Terbaik Kategori Vision dan berhasil menempati peringkat ke-4 nasional pada ajang ASKOMPSI Digital Leadership Government Award 2025, yang berlangsung di Hotel Mercure, Jalan Raya Darmo, Surabaya, pada Kamis 20 November 2025.

Sebelumnya pada tanggal 31 Oktober 2025, bertempat di Ruang Kerja Sekda, Marindo Kurniawan menerima visitasi Asosiasi Diskominfo Provinsi Seluruh Indonesia (ASKOMPSI) dalam rangka penilaian ASKOMPSI Digital Leadership Government Award Tahun 2025 yang merupakan bagian dari rangkaian penilaian terhadap kepemimpinan digital Sekretaris Daerah se-Indonesia. 

Dalam sesi visitasi tersebut Sekdaprov Marindo menegaskan pentingnya integrasi digitalisasi sebagai langkah fundamental menuju pemerintahan yang efisien dan adaptif.

"Saya sudah melihat bagaimana pentingnya integrasi digitalisasi. Namun sebelum dilakukan integrasi sepenuhnya, diperlukan integrasi data yang dilakukan dalam platform digitalisasi data untuk memudahkan prosesnya. Kita ingin ke depan Lampung bisa sepenuhnya terdigitalisasi setelah semua data terintegrasi," ucapnya.

Lebih lanjut, Sekdaprov menekankan bahwa konsep menyatukan Indonesia dimulai dari penyatuan data di tingkat daerah.

"Konsep menyatukan Lampung, menyatukan Indonesia itu diawali dari masing-masing daerah yang menyatukan datanya secara bottom-up. Jika semua provinsi memiliki data yang terintegrasi, maka satu data Indonesia akan terwujud," lanjutnya.

Sebagai bentuk nyata dari komitmen tersebut, Marindo memaparkan bahwa Pemerintah Provinsi Lampung telah mengembangkan program unggulan 'Lampung-in' yang merupakan sebuah super apps yang menjadi wajah digitalisasi pelayanan publik di daerah.

"Lampung-in mengintegrasikan berbagai data dan layanan publik di Provinsi Lampung. Gubernur dan Wakil Gubernur sangat mendorong digitalisasi, khususnya di bidang pelayanan publik. Aplikasi ini menjadi saluran komunikasi masyarakat dengan pemerintah, termasuk untuk pengaduan dan evaluasi pelayanan publik," jelasnya.

Sekdaprov menegaskan bahwa digitalisasi bukan lagi sekadar pilihan, melainkan keniscayaan dalam tata kelola pemerintahan modern.

"Digitalisasi adalah akar dari pelayanan publik dan akar dari pemerintahan itu sendiri," tegasnya.

Melalui visitasi ini, Pemerintah Provinsi Lampung menunjukkan kesiapannya menuju pemerintahan yang semakin terbuka, efisien, dan berorientasi pada pelayanan publik berbasis digital. 

Penghargaan diserahkan langsung oleh Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri, Dr. Ir. Restuardy Daud, M.Sc., CGRE, kepada Sekdaprov Lampung yang dalam kesempatan tersebut diwakili oleh Kepala Dinas Kominfotik Provinsi Lampung, Ganjar Jationo.

ASKOMPSI Digital Leadership Government Award 2025 merupakan ajang bergengsi yang digelar oleh Asosiasi Kepala Dinas Kominfo se-Indonesia (ASKOMPSI) bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri yang bertujuan memberikan apresiasi kepada Sekda provinsi maupun kabupaten/kota se-Indonesia yang masuk dalam jajaran lima besar penerima penghargaan.

Untuk kategori Sekda Provinsi, lima penerima penghargaan terbaik adalah :

1. Sekdaprov Kalimantan Timur
2. Sekdaprov Jawa Timur
3. Sekdaprov Sumatera Barat
4. Sekdaprov Lampung
5. Sekdaprov Sulawesi Tenggara

Penghargaan ini menjadi bukti komitmen Sekdaprov Lampung dalam memperkuat tata kelola pemerintahan berbasis digital, mendorong inovasi pelayanan publik, serta menyongsong transformasi digital di lingkungan Pemerintah Provinsi Lampung.

Acara penganugerahan dihadiri para pejabat pemerintah dari berbagai daerah di Indonesia.
Prestasi ini diharapkan semakin memotivasi jajaran Pemerintah Provinsi Lampung untuk terus berinovasi dalam mewujudkan pemerintahan yang adaptif, efektif, dan berorientasi pelayanan. ( Fs/Red)

Pameran Kriya Jemari 2025 Resmi Dibuka, Lampung Perkuat Ekonomi Kreatif dan UMKM.


Lampung - Mediadinamikaglobal.id || Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal membuka secara resmi Pameran Kriya Jemari Lampung 2025 di Graha Wangsa, Bandar Lampung, Kamis 20 November 2025.

Dalam sambutannya, Gubernur menegaskan bahwa pameran ini bukan sekadar ajang menampilkan karya, tetapi momentum penting untuk mendorong transformasi kerajinan Lampung menuju industri kreatif yang modern, inovatif, dan berdaya saing.

Gubernur Mirza menyampaikan bahwa Kriya Jemari merupakan kelanjutan dari Lampung Craft dengan konsep baru yang lebih segar dan dekat dengan minat masyarakat. 

Ia menekankan bahwa sektor kerajinan memiliki potensi besar dalam memperkuat ekonomi daerah, membuka peluang usaha, menyerap tenaga kerja, serta meningkatkan kunjungan wisata.

“Produk UMKM kita tidak hanya mencerminkan kreativitas dan kearifan budaya, tetapi juga memiliki nilai ekonomi tinggi. Dengan dukungan bersama, kriya Lampung dapat berkembang lebih luas dan menjadi kebanggaan daerah,” ujarnya.

Gubernur menambahkan, pameran ini menjadi ruang akselerasi bagi para perajin untuk memperluas wawasan desain, meningkatkan kualitas produk, serta tetap mempertahankan identitas budaya Lampung. Ia berharap karya-karya kriya dapat dinikmati seluruh kalangan, termasuk generasi muda, dengan harga yang terjangkau namun tetap berkualitas.

Pada kesempatan itu, Gubernur juga menyoroti besarnya peluang ekonomi kreatif di Lampung. Ia mengungkapkan bahwa tahun lalu Lampung dikunjungi sekitar 18 juta wisatawan domestik, dan hingga Juli 2025 jumlahnya telah mencapai 17 juta orang. Pemerintah menargetkan 28–30 juta wisatawan sepanjang tahun ini.

“Jika rata-rata belanja wisatawan mencapai Rp1,8 juta per orang, maka ini peluang luar biasa bagi para UMKM untuk membawa produk Lampung semakin bersinar,” kata Gubernur.

Ia menegaskan komitmen pemerintah dalam mendukung UMKM melalui akses pelatihan, pembiayaan, pemasaran, perizinan, hingga kerja sama dengan marketplace. Pemerintah juga menyiapkan ruang inkubasi bisnis, kompetisi kreatif, dan festival inovasi agar ide-ide generasi muda dapat terus tumbuh.

Gubernur juga mendorong perajin dan UMKM untuk mengadopsi standar internasional, inovasi, dan digitalisasi agar produk Lampung mampu menembus pasar nasional dan global. “Kejujuran, kualitas, pelayanan, dan inovasi adalah kunci agar produk kita diterima secara luas,” tegasnya.

Di era perkembangan teknologi dan Revolusi Industri 4.0, ia mengajak UMKM untuk menerapkan prinsip Think Global, Act Local: menciptakan produk yang mengikuti tren global tetapi tetap membawa jati diri budaya Lampung.

“Teruslah berkarya, jangan takut berinovasi. Setiap pembelian produk lokal adalah bentuk penghargaan terhadap karya anak daerah dan ikut menguatkan ekonomi Lampung,” pesan Gubernur.

Sementara itu, Ketua Dekranasda Provinsi Lampung, Purnama Wulan Sari Mirza, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada seluruh sponsor, komunitas kreatif, pelaku UMKM, dan Universitas Bandar Lampung yang telah berkontribusi menyukseskan pameran ini.

Ia menyebut Kriya Jemari 2025 dirancang sebagai ruang yang inklusif, melibatkan pengrajin muda, UMKM kreatif, desainer lokal, perbankan, dunia usaha, serta perajin penyandang disabilitas.

“Kami percaya kreativitas tidak mengenal batas fisik. Kerajinan adalah bahasa universal, dan semua perajin berhak berdiri di panggung yang sama,” ujarnya.

Purnama Wulan menegaskan bahwa kriya merupakan jembatan antara masa lalu dan masa depan. Menurutnya, tantangan saat ini adalah menjaga keaslian budaya sambil mendorong inovasi yang menjawab kebutuhan zaman.

Melalui tema "Merajut Tradisi, Menenun Inovasi", pameran ini ingin menegaskan bahwa setiap sulaman, anyaman, dan wastra Lampung lahir dari perpaduan nilai leluhur dengan kreativitas generasi masa kini. Seluruh kabupaten/kota di Lampung membawa produk unggulan masing-masing untuk dipamerkan dan dipasarkan sebagai bagian dari upaya meningkatkan nilai ekonomi dan kesejahteraan perajin.

Ketua Dekranasda juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh stake holder dan media yang terus mendukung promosi ekonomi kreatif Lampung.

“Pameran ini adalah permulaan untuk membawa kriya Lampung semakin dikenal dan dicintai. Terima kasih atas kerja sama dan doa semua pihak,” tutupnya.(Fs/Red)

Madu Aro, Batik Tulis Dan Tapis Jadi Produk UMKM Unggulan Tulang Bawang Dalam Pameran Kriya Jemari Tahun 2025.


Bandar Lampung - Mediadinamikaglobal.id || Ketua Dekranasda Kabupaten Tulang Bawang Ibu Herlinawati Qudrotul, SH Menghadiri Pembukaan Pameran Kriya Jemari Tahun 2025 berlokasi di gedung graha wangsa Kota Bandar Lampung, Kamis 20 November 2025.

Pameran Kriya Jemari Tahun 2025 secara langsung dibuka oleh Gebernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal Bersama Ketua Dekranasda Provinsi Lampung Ibu Purnama Wulan Sari. 

Dalam sambutannya, Gubernur menegaskan bahwa pameran ini bukan sekadar ajang menampilkan karya, tetapi momentum penting untuk mendorong transformasi kerajinan Lampung menuju industri kreatif yang modern, inovatif, dan berdaya saing. Gubernur Mirza menyampaikan bahwa Kriya Jemari merupakan kelanjutan dari Lampung Craft dengan konsep baru yang lebih segar dan dekat dengan minat masyarakat. la menekankan bahwa sektor kerajinan memiliki potensi besar dalam memperkuat ekonomi daerah, membuka peluang usaha, menyerap tenaga kerja, serta meningkatkan kunjungan wisata.

"Produk UMKM kita tidak hanya mencerminkan kreativitas dan kearifan budaya, tetapi juga memiliki nilai ekonomi tinggi. Dengan dukungan bersama, kriya Lampung dapat berkembang lebih luas dan menjadi kebanggaan daerah” ujarnya.

Gubernur menambahkan, pameran ini menjadi ruang akselerasi bagi para perajin untuk memperluas wawasan desain, meningkatkan kualitas produk, serta tetap mempertahankan identitas budaya Lampung. la berharap karya-karya kriya dapat dinikmati seluruh kalangan, termasuk generasi muda, dengan harga yang terjangkau namun tetap berkualitas.

Gubernur juga mendorong perajin dan UMKM untuk mengadopsi standar internasional, inovasi, dan digitalisasi agar produk Lampung mampu menembus pasar nasional dan global. "Kejujuran, kualitas, pelayanan, dan inovasi adalah kunci agar produk kita diterima secara luas" tegasnya.

Sementara itu, Ketua Dekranasda Kabupaten Tulang Bawang Herlinawati Qudrotul menjelaskan, Dalam Kesempatan Pameran Kriya Jemari Ini stand kabupaten tulang bawang menampilkan hasil kerajinan tangan produk UMKM baik itu tapis, batik tulis maupun produk madu aro seperti peci madu aro ciri khas dari kabupaten udang manis, terangnya. 

Selain itu juga, di pameran Kriya jemari ini saya mengajak semua masyarakat lampung terkhususnya masyarakat tulang bawang untuk hadir meramaikan, memeriahkan dan mendukung event pameran Kriya jemari yang berlangsung selama tiga hari kedepan.

Untuk hadir dan mengunjungi stand kabupaten tulang bawang dengan produk produk UMKM unggulan dari tulang bawang agar lebih maju dan berkembang agar dapat bersaing baik di lampung maupun tingkat nasional serta internasional. Tutup ketua dekranasda tulang bawang Herlinawati Qudrotul

Dalam kesempatan ini pula, ketua dekranasda tulang bawang Herlinawati Qudrotul menerima kunjungan gebernur lampung iyai mirza dan ketua dekranasda provinsi lampung batin wulan di stand kabupaten tulang bawang dengan menunjukan hasil produk UMKM ciri khas kabupaten tulang bawang dan selanjutnya melakukan sesi poto bersama.
( Fs/Red)

Jembatan Lewa Mori Disorot! Dana Fantastis Rp1,2 Triliun Dinilai Keliru, Pemuda Tuntut Moratorium


Jakarta, Media Dinamika Global.Id - Rencana pembangunan Jembatan Lewa Mori di Kabupaten Bima yang menelan anggaran Rp.1,2 triliun dari APBN menuai kritik dari kelompok pemuda dan mahasiswa Jakarta. Mereka mendesak diberlakukannya moratorium atau penghentian sementara proyek tersebut.

Desakan itu bukan bentuk penolakan terhadap pembangunan, melainkan ajakan agar pemerintah melakukan reorientasi prioritas anggaran di tengah tingginya angka kemiskinan dan persoalan lingkungan yang masih membayangi masyarakat Bima.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan tingkat kemiskinan di Kabupaten Bima mencapai 14,39 persen, jauh di atas angka nasional sebesar 8,57 persen.

Dalam  diskusi publik tersebut , Generasi Emas Pemuda Pulau Sumbawa (GEMA PPS–Jakarta)  menilai alokasi dana triliunan rupiah untuk proyek jembatan yang disebut sebagai efisiensi logistik itu merupakan prioritas yang keliru.

"Kami bukan anti-infrastruktur, tetapi Rp1,2 triliun itu adalah dana yang fantastis seharusnya diarahkan untuk program intervensi langsung, peningkatan sanitasi, air bersih, fasilitas pendidikan, kesehatan, atau modal usaha mikro untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem," ujar salah satu narasumber, Razikin Juraid, Rabu (19/11/2025).

Narasumber lainnya, Iwan Setiawan, pengamat kebijakan publik, menilai pembangunan infrastruktur mercusuar bukan persoalan selama masyarakat memiliki fondasi ekonomi dan kualitas SDM yang memadai.

"Pembangunan yang sifatnya mercusuar tidak menjadi masalah ketika dibangun, namun yang perlu disiapkan bagaimana pondasi hidup masyarakat secara kelayakan SDM dan kelayakan ekonomi mampu mengimbangi. Maka dari sisi ini perlu melihat kelayakan kebijakan yang ideal dengan kondisi dan struktur kehidupan masyarakat Bima," ujarnya.

Kelompok diskusi menilai proyek jembatan tersebut hanya akan menguntungkan sektor logistik dan pelaku usaha skala besar.

Dampaknya terhadap ekonomi kerakyatan justru dikhawatirkan negatif. Pemangkasan rute diyakini dapat menggeser arus lalu lintas secara drastis sehingga berpotensi mematikan UMKM serta pedagang yang bergantung pada jalur lama.

Selain itu, mereka menilai manfaat ekonomi proyek berpotensi terpusat pada kawasan yang terhubung langsung tanpa memberikan dampak signifikan bagi wilayah terpencil di Kabupaten Bima, sehingga dapat memperlebar ketimpangan sosial.

Moratorium dinilai menjadi langkah strategis untuk melakukan kalkulasi ulang agar pembangunan di Bima benar-benar berorientasi pada kebutuhan rakyat, bukan sekadar target proyek strategis nasional.

"Pemerintah harus berani menunda proyek ini, mengkaji ulang skala prioritasnya, dan memastikan bahwa setiap rupiah APBN yang masuk ke Bima benar-benar berbanding lurus dengan upaya peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan penurunan angka kemiskinan," ujar Aditya Pratama, fasilitator dialog publik. (Surya Ghempar).

Camat Woha Percantik Lingkungan Kantor Kecamatan dengan Pembuatan Taman Hias

Camat Woha, Irfan HM.Nor, S.Sos saat menanam bunga hias di Taman Kantor Kecamatan Woha bersama anggota Pol.PP. rabu (20/11). 


Bima. Media Dinamika Global.Id_ Dalam upaya memperindah wajah kantor kecamatan serta menciptakan lingkungan kerja yang lebih asri, Camat Woha, Irfan H.M.Nor, S.Sos, mengambil inisiatif untuk membangun taman hias di halaman kantor Kecamatan Woha.


Pembangunan taman tersebut dilakukan dengan menanam berbagai jenis bunga hias yang ditata rapi di area yang telah disiapkan. Langkah ini tidak hanya bertujuan mempercantik tampilan kantor, tetapi juga menciptakan suasana yang nyaman bagi pegawai maupun masyarakat yang datang mengakses pelayanan.


Camat Woha, Irfan H.M.Nor, S.Sos, Menyampaikan bahwa pembuatan taman ini merupakan bagian dari komitmen untuk mewujudkan lingkungan kantor yang bersih, indah, dan ramah pengunjung. Ia berharap, dengan adanya taman hias ini, pelayanan publik dapat berlangsung dalam suasana yang lebih menyenangkan. Ujar Irfan Odu pada media ini rabu (20/11) di lokasi kegiatan.


Selain itu, Irfan Odu, juga mengajak seluruh pegawai kecamatan dan masyarakat sekitar untuk bersama-sama menjaga kebersihan serta keindahan lingkungan kantor sebagai bentuk tanggung jawab bersama.(Mdg/04)


Kasus Penganiayaan Warga Mpuri Kembali Disorot, Keluarga Pertanyakan Keseriusan Penyidikan Polres Bima


           Pihak Keluarga Korban Yan Kancoro.


Bima. Media Dinamika Global_Kasus penganiayaan yang menimpa seorang warga Desa Mpuri, Kecamatan Madapangga, kembali menjadi sorotan publik setelah keluarga korban menilai proses penyelidikan yang dilakukan Polres Bima Kabupaten tidak menunjukkan perkembangan berarti.


Menurut keterangan keluarga, insiden bermula ketika korban menghadiri sebuah acara hajatan warga. Saat sedang bercanda dengan beberapa orang, korban secara tidak sengaja mencolek pinggul pelaku karena mengira itu adalah temannya. Pelaku yang tersinggung langsung mendorong korban hingga terjatuh. Warga setempat sempat melakukan mediasi singkat di lokasi kejadian.


Namun, peristiwa tidak berhenti di situ. Pelaku bersama beberapa rekannya dilaporkan telah menunggu korban di depan gang menuju rumahnya. Ketika korban hendak pulang, ia langsung dihadang dan dikeroyok hingga tak sadarkan diri. Warga yang menyaksikan kejadian kemudian menghubungi pihak kepolisian untuk mengamankan tempat kejadian perkara (TKP). Korban dilarikan ke PKM Madapangga dan dirujuk ke Rumah Sakit RSUD Bima, namun setelah beberapa hari menjalani perawatan, korban dinyatakan meninggal dunia.


Pihak keluarga menyampaikan kekecewaan atas lambannya perkembangan penyelidikan. Polisi disebut beralasan bahwa proses penyidikan terkendala minimnya saksi dan kondisi lokasi kejadian yang gelap.


Keluarga pun mempertanyakan dasar tersebut. Mereka menyoroti bahwa dalam praktik penegakan hukum, pembuktian perkara tidak sepenuhnya bertumpu pada keterangan saksi. Berbagai metode penyidikan lain dapat ditempuh, seperti pemeriksaan CCTV, rekonstruksi kejadian, visum et repertum, pengumpulan bukti petunjuk, penelusuran jejak digital.(Mdg/04)


Rabu, 19 November 2025

Front Marhaenis Desak Pemda dan Kapolres Halsel Tegas Tuntaskan Relokasi Kawasi


Halmahera Selatan, Mediadinamikaglobal.id — Desakan terhadap ketegasan pemerintah daerah dan aparat penegak hukum kembali mengemuka dalam aksi yang digelar Front Marhaenis Halmahera Selatan, menyoroti dinamika relokasi Desa Kawasi. Massa aksi berpandangan bahwa pemerintah daerah sejatinya sudah memiliki seluruh instrumen hukum untuk memastikan proses relokasi berjalan tanpa gejolak.


Dalam aksi yang berlangsung di beberapa titik strategis di Kabupaten Halmahera Selatan, para peserta menegaskan bahwa perpindahan Desa Kawasi telah berlandaskan tiga payung hukum, yakni Peraturan Daerah (Perda), Peraturan Bupati (Perbup), dan petunjuk teknis (juknis). Dengan dasar tersebut, mereka menilai pemerintah daerah memiliki ruang dan kewenangan penuh untuk bertindak lebih tegas.


“Semua landasan hukum sudah ada. Seharusnya Pemda bisa mengambil langkah tegas sesuai tiga aturan tersebut agar relokasi tidak terus menimbulkan kegaduhan di masyarakat,” tegas Korlap Aksi, Harmain Rusli, saat berorasi di depan Kantor Bupati Halmahera Selatan.


Tak hanya menyoroti pemerintah daerah, Front Marhaenis turut mendesak Kapolres Halmahera Selatan untuk memanggil dan memeriksa pihak-pihak yang diduga menghambat proses relokasi maupun aktivitas perusahaan di kawasan tersebut. Mereka juga menyinggung keberadaan kelompok masyarakat dan LSM dari luar Kawasi yang dinilai kerap memprovokasi warga, sehingga memicu ketegangan antara kelompok yang mendukung relokasi dan yang masih menolak.


“Harus ada tindakan jelas dari aparat. Dugaan provokasi ini dapat memperkeruh situasi dan menghambat proses pemindahan desa,” ujar Sumitro H. Komdan, Ketua DPC GMNI Halmahera Selatan.


Sementara itu, M. Taherun Mubin, atau yang akrab disapa Elon, mengingatkan bahwa kondisi tersebut berpotensi berkembang menjadi konflik sosial apabila tidak segera ditangani secara profesional oleh pihak kepolisian.


“Kapolres harus mengambil langkah profesional untuk menjaga keamanan dan ketertiban. Jangan sampai ketegangan ini berubah menjadi konflik sosial,” tegasnya.

Aksi ditutup dengan penegasan bahwa relokasi Kawasi membutuhkan ketegasan, transparansi, dan komunikasi yang baik dari seluruh pemangku kepentingan. Front Marhaenis menilai langkah cepat dan terukur penting dilakukan untuk mencegah potensi konflik horizontal di masyarakat.


Uches

Kodim 1509/Labuha Sambut Kedatangan Personel Yon 869/Satria Manggasa di Bumi Saruma


Mediadinamikaglobal.id|Kodim 1509/Labuha menyambut kedatangan 177 personel Batalyon TP-867/Manggasa yang tiba di Pelabuhan Desa Babang Kecamatan Bacan Timur, Kabupaten Halmahera Selatan, dengan menggunakan KRI Teluk Palu 523,

Kedatangan Personil Yon TP 867/SM (Satria Manggasa) tersebut merupakan Kedatangan Gelombang 1, dan akan kedatangan lagi Personil 400 Personil di Gelombang 2 pada tanggal 24 November.

Kedatangan Personil tersebut diterima langsung oleh Dandim 1509/Labuha Letkol Inf Syamsul, didampingi Pasipers Kapten Arm Hamdi, Danpos TNI AL Desa Panamboang, Dansub Pom Labuha serta personel Kodim lainnya. Kamis, (20/11/2025).


Sebagai satuan teritorial yang bertanggung jawab di wilayah, Kodim 1509/Labuha menyiapkan dan menata marshaling area bagi seluruh personel Batalyon TP-867/Satria Manggasa. Penyiapan tersebut meliputi pengecekan kesiapan lokasi, pengaturan alur pergerakan pasukan dan materiil, penempatan personel pengendali serta unsur pengamanan, hingga koordinasi lintas instansi untuk memastikan seluruh rangkaian penerimaan berjalan tertib, aman, dan sesuai prosedur.

Dandim 1509/Labuha Letkol Inf Syamsul dalam kesempatan itu menekankan pentingnya menjaga kondisi fisik selama berada di daerah penempatan. Ia juga mengingatkan prajurit agar menjaga Kesehatan Masing Masing Personil, serta tetap mematuhi seluruh ketentuan keamanan selama melaksanakan tugas.

Saya mewakili Satuan, dan Masyarakat Kabupaten Halmahera Selatan mengucapkan selamat datang di Bumi Saruma, ingat dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung, jadi pandai pandailah menempatkan Diri, hindari segala bentuk pelanggaran,

Dan beberapa hari lagi kita juga akan menyambut rekan rekan kita pada gelombang 2, Kehadiran personel Batalyon TP-867/Satria Manggasa dan kesiapan Kodim 1509/Labuha dalam menyambut mereka menjadi bentuk sinergi antarsatuan TNI AD dalam menjaga kesiapsiagaan dan profesionalisme. Suasana penyambutan yang hangat, tertib, dan penuh kekompakan juga menjadi cerminan soliditas serta dedikasi prajurit dalam menjalankan Tugas Tutup Letkol Inf Syamsul.

Selesai pengarahan dandim, Personil Yon TP 867/SM langsung menaiki Kendaraan untuk melanjutkan ke marshaling area Desa Wayamiga Kecamatan Bacan Timur.


Lik////

Pedagang Minta Pengadaan Tong Sampah di Setiap Los Pasar untuk Ciptakan Lingkungan Bersih.

Suasana pedagang di pasar Tente dan terlihat sampah berserakan di los pasar. Rabu (20/11).


Bima. Media Dinamika Global.Id_Para pedagang di pasar kembali menyuarakan harapan mereka terkait kondisi kebersihan di area los pasar. Selama ini, sampah yang berserakan dan tidak tertata menjadi keluhan utama karena mengganggu kenyamanan baik bagi pedagang maupun pengunjung.

Terlihat tumpukan sampah di pasar tente yang menjadi keluhan warga pasar.


Suryati, salah satu pedagang sayur mayur, menyampaikan bahwa keberadaan tong sampah di setiap los pasar sangat dibutuhkan sebagai tempat pembuangan sementara. Menurutnya, ketiadaan fasilitas tersebut membuat banyak warga pasar membuang sampah sembarangan sehingga terlihat berceceran di sudut-sudut pasar.


“Kami sangat berharap ada tong sampah di setiap los pasar supaya warga pasar tidak membuang sampah sembarangan. Dengan begitu, lingkungan pasar bisa lebih rapi, bersih, dan pengunjung pun merasa nyaman saat berbelanja,” ujarnya. Pada media ini rabu (20/11) di pasar tente.


Para pedagang berharap pihak pengelola pasar maupun pemerintah daerah dapat segera menindaklanjuti kebutuhan fasilitas kebersihan ini demi menciptakan pasar yang lebih tertib dan nyaman bagi seluruh masyarakat.(Mdg/04)