Penyataan Fahri Hamzah Terkait PPS, Itu Tak Nyambung dan Janji Bohong
![]() |
Kiri (Sahril Amin), tengah (Fahri Hamzah/Wakil Mentri), kanan (Hendriawan), dan background saat Fahri Hamzah janji politik di Kota Bima, (Ist/MDG). |
Mataram, Media Dinamika Global.Id - Fahri Hamzah sebagai politisi Nasional dan juga tokoh Nasional asal Pulau Sumbawa buka suara terkait dengan Pemekaran Provinsi Pulau Sumbawa (PPS).
Stekmen Fahri Hamzah yang menyebutkan bahwa "Saya bukan anggota DPR. Iya dong. Kembalikan ke wakil rakyat semuanya".
"Saya nggak boleh melenceng, tugas saya untuk mengurus rumah. Eksekutif itu harus tetap tegak lurus, beda dengan Legislatif, Partai pun bisa dilawan". Pernyataan tersebut saat diwawancara sejumlah media pada Minggu (8/6/25) malam.
Atas pernyataan Fahri Hamzah tersebut mendapatkan sorotan keras dan kritikan pedas dari berbagai kalangan.
Presiden Presidium Aliansi PPS Se-pulau Sumbawa Muhammad Sahril Amin Dea Naga mengatakan kalau secara politik itu, nggak nyambung kalau di tanya tentang janji politik yang pernah disampaikan oleh janji politik Prabowo Subianto sebagai Presiden RI sekarang melalui Fahri Hamzah tentang Pemekaran Provinsi Pulau Sumbawa (PSS).
"Nah tugas dia sebagai seorang politisi, kalau tugas dia menjabat sebagai Wakil Menteri (Wawen) Perumahan dan Kawasan Permukiman RI, ya tetap menjadi Wamen," tegas Putra Sumbawa Barat ini.
Lebih lanjut Sahril Amin, dia sebagai tokoh Pulau Sumbawa dan besar dari kekuatan politik Pulau Sumbawa mestinya punya "Sens Oplomi" terhadap kebijakan politik pemerintah pusat dalam kaitan pemekaran PPS.
"Ini kan, konteksnya adalah bicara tentang politik, tidak berbicara sebagai Wamen yang dia menerangkan sesuatu itu dan dia politisi, dia partai Gelora walupun memang partai tidak lolos parlemen resol di senayan (DPR RI)," tutur Presiden Presidium Aliansi PPS Se-pulau Sumbawa.
Fahri Hamzah lahir dan besar dari Pulau Sumbawa dan dia pernah sampaikan dalam stekmen-stekmennya itu, ada janji bahwa akan memekarkan PPS.
"Nah, janji politik inilah yang seharusnya dijawab oleh dia dalam kaitan hubungan seorang politisi dengan dengan janji Prabowo Subianto sebagai Presiden hari ini," terang Sahril Amin.
Menurut Sahril Amin, ini kan nggak nyambung banget, terkait dengan janji politik pemekaran malah jawab Perumahan dan dialihkan ke Legislatif.
"Sekali lagi ini benar-benar nggak nyambung banget," tandas Pria Asal Sumbawa Barat.
Tak hanya itu, datang juga kritikan pedas dari Pemuda Pulau Sumbawa, Hendriawan, Dalam momen kampanye politik menjelang pemilihan presiden dan pemilihan anggota DPR RI 2024, Fahri Hamzah, yang dikenal sebagai tokoh politik nasional, mengemukakan janji ambisius untuk memekarkan Pulau Sumbawa.
"Pernyataan ini menciptakan banyak perhatian di kalangan masyarakat, terutama di Sumbawa, yang merindukan perhatian lebih terhadap pembangunan dan kesejahteraan daerah mereka," tutur Hendriawan sekaligus salah Pentolan aktivis NTB.
Janji-janji politik Fahri Hamzah kemarin, menimbulkan mempertanyakan dari berbagai kalangan, janji politik Fahri Hamzah adalah janji bohong semata. Warga Sumbawa merasa skeptis dan meminta agar tidak hanya janji semata, tetapi juga tindakan nyata yang dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Pulau Sumbawa.
"Janji politik Fahri Hamzah hanya buah bibir saja, kini dia menjabat sebagai Wakil Mentri Perumahan dan Kawasan Permukiman Indonesia, tidak lagi menghiraukan perhatian masyarakat Pulau Sumbawa alias lepas tangan terkait pemekaran Provinsi Pulau Sumbawa," pungkas Pria Asal Bima ini. (Tim MDG).