Media Dinamika Global

Rabu, 30 Juli 2025

LBHPRI : 45 Anggota DPRD Kabupaten Bima Dilaporkan Ke Kejaksaan Negeri Raba Bima


Bima NTB. Media Dinamika Global.id. Lembaga Bantuan Hukum Peduli Rakyat Indonesia (LBHPRI) resmi melaporkan 45 anggota DPRD Kabupaten Bima ke Kejaksaan Negeri Raba Bima, Selasa (29/7/2025),

Laporan terkait dugaan penyalahgunaan dana Pokok-Pokok Pikiran (Pokir) senilai Rp60 miliar. Laporan tersebut menjadi babak baru dalam upaya pengungkapan dugaan korupsi yang dinilai merugikan keuangan negara dan menghianati amanat rakyat.

Direktur LBHPRI, Imam Muhajir, memimpin langsung penyerahan laporan yang diterima Kejari sekitar pukul 15.00 WITA. Dalam keterangannya kepada media, Imam menegaskan bahwa dugaan tindak pidana korupsi yang dilaporkan bersifat sistematis dan melibatkan banyak pihak.

“Ini bukan sekadar pelanggaran administratif. Ini bentuk pengkhianatan terhadap kepercayaan publik dan amanah konstitusi. Kami membawa bukti awal yang cukup untuk ditindaklanjuti,” ujar Imam, dilansir kabarntb.net.

Investigasi internal LBHPRI mengungkap dugaan bahwa dana Pokir dialokasikan secara tidak transparan dan tidak sesuai dengan aspirasi masyarakat. Proyek-proyek seperti pembukaan jalan tani, paving blok, dan pembangunan pagar diduga menjadi sarana pengaturan fee yang menguntungkan pihak tertentu.

Salah satu anggota investigasi LBHPRI, Bung Igen, menjelaskan bahwa proyek-proyek tersebut diduga disusun bukan berdasarkan kebutuhan riil masyarakat. “Kami menemukan pola yang menunjukkan bahwa banyak proyek didesain demi kepentingan pribadi, bukan untuk menjawab kebutuhan dasar warga seperti air bersih dan irigasi,” ungkapnya.

Temuan tersebut diperkuat oleh keterangan Bung Ipul yang menyoroti aspek hukum. Ia menyatakan ada indikasi pelanggaran terhadap UU Tipikor dan Permendagri Nomor 86 Tahun 2017, terutama karena anggota legislatif diduga ikut mengatur teknis pelaksanaan proyek.

“Fungsi DPRD sebagai pengawas anggaran menjadi bias karena mereka juga diduga bertindak selayaknya pelaksana proyek. Ini melampaui kewenangan mereka secara hukum,” tegas Ipul.

Dampak dari dugaan korupsi ini juga dirasakan langsung oleh masyarakat. Bung Mhikel menyoroti kerugian sosial yang terjadi akibat mangkraknya pembangunan di berbagai sektor.

“Dana sebesar Rp60 miliar seharusnya cukup untuk membangun puluhan fasilitas publik. Tapi masyarakat justru terabaikan. Ini bentuk ketidakadilan yang nyata,” ucapnya prihatin.

Sementara itu, Bung Arif menyampaikan kekhawatiran terkait rusaknya sistem tata kelola pemerintahan daerah. Ia menyebut keterlibatan anggota DPRD dalam urusan proyek sebagai bentuk konflik kepentingan yang merusak sistem demokrasi lokal.

“Ketika pengawas justru menjadi pelaku, maka fungsi kontrol dalam pemerintahan lumpuh. Ini preseden buruk bagi demokrasi di Bima,” katanya.

LBHPRI berharap aparat penegak hukum segera menindaklanjuti laporan ini secara profesional dan terbuka. “Kami telah menyampaikan data dan bukti awal. Sekarang tanggung jawab ada di tangan Kejari Raba Bima. Masyarakat menuntut keadilan dan transparansi,” pungkas Bung Muhlis.

LBHPRI juga menegaskan komitmennya untuk terus mengawal proses hukum hingga tuntas, demi terciptanya pemerintahan yang bersih, transparan, dan berpihak pada rakyat. (Tim)

Forum Islam Bersatu Sumut Lakukan Kajian Umum Zulkifli Rangkuti: LGBT Mengancam Kota Medan


MEDAN- Media Dinamika Global.Id.- Forum Islam Bersatu (FIB) Sumatera Utara (Sumut) melakukan kajian umum bertajuk “LGBT Mengancam Kota Medan”. Kajian umum ini dipimpin langsung Ketua Umum FIB Sumut, Ustad Zulkifli Rangkuti SPd.

Menurut Zulkifli, Kota Medan adalah kota yang sangat menjunjung nilai dan norma-norma keagamaan. “Sebagai warga Kota Medan yang religius, kita berkewajiban penuh menjaga dan menjunjung nilai keagamaan dari faktor perusak dan mengkaburkan nilai-nilai agama,” kata Zulkifli dalam keterangan tertulisnya yang diterima Sumut Pos, Rabu (30/7).

Kajian umum ini dilaksanakan, menyikapi konser grup musik Honee di Kota Medan yang sebelumnya diagendakan pada hari ini, Kamis (31/7). Kota Medan menjadi titik awal dari rangkaian tur di lima kota besar di Indonesia, termasuk Jakarta, Makassar, Bandung, dan Pekanbaru. 

Menurut Zulkifli, kedatangan grup musik Honee ini dipastikan dapat merusak nilai keagamaan, sebab diboncengi gerakan Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender (LGBT) yang dapat merusak generasi bangsa. “Kami menolak keras kehadiran Honee di Kota Medan yang akan digelar di Hotel Santika Medan pada 31 Juli 2025. Kepada Pemko Medan dan Polrestabes Kota Medan agar tidak memberikan ruang dan tempat bagi mereka di seluruh Kota Medan,” katanya. 

“Apabila konser Honee tetap digelar, kami pastikan tidak kondusifi. Kami akan bubarkan secara paksa dan terukur,” tegasnya.

“Semoga Allah Swt menjauhkan kita dari murka-Nya dan menjadikan Kota Medan kota yang madani dan berkah,” pungkasnya. *(Tim)*

M. IKBAL PARINDURI Ajak Masyarakat Menolak Paham Yang Bertentangan Dengan Pancasila Dan UUD 1945


Sumatra Utara, Media Dinamika Global.Id.-Eksistensi kelompok terlarang karena paham yang mereka sebarkan, hingga saat ini disinyalir masih ada dan berkamuflase dengan nama dan tujuan yang berbeda. 

Kegiatan yang mereka lakukan di berbagai Provinsi di Indonesia termasuk Sumatera Utara, seperti Tabligh, Dakwah, Dialog, Seminar ataupun lainnya dalam rangka untuk menggaungkan ideologi kelompok yang mereka anut. 

Walaupun Provinsi Sumatera Utara masih tergolong aman dan kondusif, M. IKBAL PARINDURI yang juga  Ketua DPD MDI Sumut 2019 - 2025 mengingatkan Pemerintah dan aparatnya untuk tidak under estimate (meremehkan) hal tersebut, karena paham - paham terlarang apabila tidak ditangani dengan baik akan meningkat menjadi masalah intoleransi, radikalisme hingga terorisme.

M. IKBAL PARINDURI mengajak masyarakat untuk menguatkan nasionalisme guna mencegah ancaman gangguan Kamtibmas yang dapat membahayakan keutuhan NKRI. Selain itu, seluruh elemen masyarakat Sumatera Utara harus menjalin komunikasi dan kolaborasi yang efektif untuk merawat Sumatera Utara yang kondusif. *(Tim)*

Menteri P2MI, Kelas Migran Vokasi Berawal dari Lampung, Kini Jadi Model Nasional.


Lampung - Mediadinamikaglobal.id || Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal menyebut hari ini sebagai momentum penting bagi Provinsi Lampung, menyusul penandatanganan Nota Kesepahaman antara Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) dan Pemerintah Provinsi Lampung terkait pelaksanaan Program Kelas Migran Vokasi.

Penandatanganan ini menjadi langkah strategis dalam mempersiapkan lulusan SMA dan SMK di Lampung agar mampu bersaing di pasar kerja global dengan keterampilan yang relevan dan perlindungan yang memadai.

Dalam paparannya pada peluncuran program Kelas Migran Vokasi di Gedung Bagas Raya, Bandar Lampung, Gubernur Mirza mengungkapkan bahwa jumlah angkatan kerja di Provinsi Lampung saat ini mencapai 5,09 juta orang, dengan 4,8 juta di antaranya telah bekerja, rabu 30 Juli 2025.

Dari total tersebut, hanya sekitar 1,4 juta orang atau 29% yang bekerja di sektor formal, sementara 3,4 juta lainnya masih berada di sektor informal. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) tercatat sebanyak 206,8 ribu orang atau 4,07%.

"Jika dilihat dari jenjang pendidikan, lulusan SMA/MA mencatat TPT tertinggi sebesar 6,88%, disusul lulusan SMK sebesar 5,77%. Data ini menjadi sinyal kuat bahwa lulusan kita, terutama SMA dan SMK, belum sepenuhnya tersambung dengan kebutuhan dunia kerja, baik di dalam maupun luar negeri," ucap Gubernur.

Berangkat dari fakta tersebut, Pemerintah Provinsi Lampung berinisiatif menggagas Kelas Migran Vokasi, sebuah program yang diharapkan dapat meningkatkan keterampilan teknis, mempersiapkan lulusan SMA/SMK menjadi tenaga kerja migran profesional, sekaligus memastikan adanya perlindungan dan pendampingan yang manusiawi bagi mereka yang bekerja di luar negeri.

Gubernur menegaskan bahwa bekerja ke luar negeri harus dipandang sebagai peluang strategis, bukan sekadar pilihan alternatif.

"Bagi anak-anak muda Lampung, bekerja di luar negeri adalah cara untuk meningkatkan kemampuan teknis, memperluas wawasan global, dan pulang sebagai insan profesional yang tangguh, beretos kerja internasional, bahkan berpeluang menjadi wirausahawan muda yang menciptakan lapangan kerja baru di daerahnya," ujarnya.

Gubernur optimistis program ini akan berdampak langsung pada peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Lampung. Menurutnya, bekerja secara legal dan profesional di luar negeri akan membuka akses pada penghasilan yang layak, layanan pendidikan, kesehatan, dan peningkatan kualitas hidup secara menyeluruh.

Sebagai bentuk komitmen, Pemerintah Provinsi Lampung menargetkan pelaksanaan Kelas Migran Vokasi pada Tahun Ajaran 2025/2026 di 341 SMA/SMK Negeri se-Provinsi Lampung. Program ini akan membuka 316 kelas dengan sasaran 9.480 siswa. "Ini langkah konkret menjadikan Lampung sebagai sentra tenaga kerja migran yang terampil, profesional, dan terlindungi," tegas Gubernur.

Adapun Program ini telah sejalan dengan visi "Bersama Lampung Maju Menuju Indonesia Emas" serta misi Pemerintah Provinsi Lampung untuk memperkuat sumber daya manusia unggul, membangun ekonomi inklusif, dan meningkatkan kehidupan masyarakat yang berkeadilan dan berkelanjutan.

Sementara itu, Menteri P2MI Abdul Kadir Karding memberikan apresiasi tinggi kepada Pemerintah Provinsi Lampung atas inisiatif yang kini menjadi model nasional pemberdayaan calon pekerja migran. Menurutnya, konsep Kelas Migran pertama kali digagas di Lampung sebelum diadopsi sebagai strategi nasional.

"Lampung adalah pelopor migrasi modern berbasis pelatihan. Daripada membangun Balai Latihan Kerja baru dengan biaya besar, kita memanfaatkan ruang-ruang pendidikan yang ada agar siswa memiliki arah yang jelas setelah lulus," ucap Abdul Kadir Karding.

Ia juga menambahkan, bekerja ke luar negeri memberikan setidaknya lima manfaat utama, termasuk transfer pengalaman berharga yang tidak hanya meningkatkan kesejahteraan pribadi, tetapi juga membawa dampak positif bagi pembangunan daerah dan nasional.

Hingga saat ini, sebanyak 8.500 siswa telah terdaftar dalam program ini. Selain itu, Kementerian P2MI bersama Pemprov Lampung juga telah menyiapkan 40 guru bahasa Jepang untuk mendukung penguasaan bahasa asing sebagai bekal siswa di dunia kerja global.( Fs/Red) 

Pemerintah Desa Raba Tuan Rumah MTQ Ke-XL, Wabup Bima Resmikan Pembukaan

Bima, Mediadinamikaglobal.id – Pemerintah Desa Raba, Kecamatan Wawo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) meriah menyambut penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Tingkat MTQ ke-XL. Pembukaan acara bergengsi ini secara resmi dibuka oleh Wakil Bupati Bima, dr. H. Irfan Zubaidy, di lapangan Umum Desa Raba, pada Rabu (30/07/2025) Pukul 20.00 Wita.

Keterangan : foto bersama Wabup Bima dr. H. Irfan Zubaidy didampingi Camat Wawo Syarifudin Bahsyar, S. Sos dengan para dewan hakim MTQ Ke-XL Tingkat Kecamatan. 

Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Wakil Bupati Bima dr. H. Irfan Zubaidy beserta rombongan, Camat Wawo Syarifudin Bahsyar, S. Sos, Korwil Dikbudpora Kecamatan Wawo Ismail, S. Pd, Kapolsek Wawo Iptu Ikhsan, SH, Danramil 1608.06/Wawo Kapten Inf. Armansyah, Kepala desa se-Kecamatan Wawo, Kupt se-Kecamatan Wawo, Ketua TP. PKK Kecamatan Wawo, Sekretaris Desa Raba Ibrahim, S. Sos, Ketua TP. PKK Desa se-Kecamatan Wawo, Bhabinkamtibmas Desa Raba Bripka Arif, Babinsa Desa Raba Serka Supratman, Babintrantibum Desa Raba Ekoriadin, Kasi Sat. Pol PP Ahmad,S.Sos dan anggota, Kepala sekolah SD/MI/SMP/MTs/SMA, Ketua Panitia H. Burhanuddin, M. Pd dan anggota, perangkat Desa Raba, tokoh agama, tokoh masyarakat,tokoh pemuda, tokoh adat dan tokoh wanita. 


Keterangan : Pembacaan sumpah kepada para dewan juri/hakim oleh Camat Wawo Syarifudin Bahsyar, S. Sos

Ribuan warga memadati lapangan utama Desa Raba untuk menyaksikan pembukaan MTQ yang ditandai dengan pembacaan ayat suci Al-Quran, penampilan hadroh, dan sambutan-sambutan dari berbagai pihak. Suasana penuh khidmat dan semangat persatuan begitu terasa di tengah kemeriahan acara.

Keterangan : Pembacaan Surat Keputusan Camat Wawo Oleh Sekretaris Desa Raba Ibrahim, S. Sos

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Bima menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada panitia penyelenggara dan masyarakat Desa Raba atas kesiapan dan kerja kerasnya dalam mempersiapkan MTQ ke-XL. Beliau berharap MTQ ini dapat menjadi ajang untuk meningkatkan kualitas bacaan Al-Quran, serta mempererat tali silaturahmi antar masyarakat.

Keterangan : Sambutan Wabup Bima dr. H. Irfan Zubaidy didampingi Camat Wawo dan Ketua Panitia

"Semoga MTQ ini dapat melahirkan generasi muda yang Qur'ani, berakhlak mulia, dan mampu menjadi teladan bagi masyarakat," ujar Wakil Bupati Bima.

Keterangan : Penyerahan bantuan Al-Qur'an oleh Wabup Bima Kepada Camat Wawo dan ketua panitia. 

Selain itu, Pemerintah Kabupaten Bima berkomitmen untuk senantiasa mendukung dan mensukseskan setiap penyelenggaraan MTQ baik itu di level desa, kecamatan maupun kabupaten. 

"Pada momen yang berharga ini, mari kita didik anak-anak kita untuk bisa mencintai, memahami dan mengamalkan isi Al-Qur'an dalam setiap kehidupan kita sehari-hari sesuai dengan motto Daerah Kabupaten Bima yaitu Bima Bermartabat," ungkapnya. 

Keterangan : Menyanyikan lagu Indonesia raya dan Mars MTQ

Ia menambahkan, ucapan terimakasih kepada Camat Wawo beserta jajarannya, Pemerintah Desa Raba, seluruh panitia dan terkhusus pada masyarakat Wawo. Mudah-mudahan acara ini berjalan lancar dan menghasilkan Qori/Qori'ah terbaik yang akan dijadikan duta selanjutnya di tingkat MTQ Kabupaten Bima. 

Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat sekitar.

MTQ ke-XL Tingkat Kecamatan di Desa Raba akan berlangsung selama 5 hari, diikuti oleh ratusan peserta dari 9 desa yang berada dalam lingkup Kecamatan Wawo. Semoga MTQ ini berjalan lancar dan sukses, serta mampu memberikan manfaat yang besar bagi umat Islam. (Mdg05)  

Sejarah Masuk_Nya Islam di Bima dan Silsilah Sultan-Sultan Bima Setelah Islam Menjadi Agama Resmi Kesultanan


Bima, NTB. Media Dinamika Global.Id.-
Masuknya Islam di Tanah Bima NTB tidak bisa dipisahkan masuknya Islam di Tanah Ujung Pandang/Makassar, Sulawesi Selatan.

Dalam Buku Catatan Sejarah Kerajaan Bima " Bo Sangaji Kai" tercantum Tahun kedatangan Mubaliq Islam di Bima pada Tahun 1018 H/ 1609 M " Datu' DiBanta dan Datu' DiTiro Pada Zamannya Raja La Kai (Sultan Abdul Kahir

Dalam "Bo Melayu" tercantum masuknya Islam di tanah Bima pada awal mulai dilantiknya Raja La Kai " Ruma Ma Bata Wadu"/Raja Bima ke-26 sebagai Sultan Bima, keadaan dikacaukan oleh Pamannya yang ingin merebut kekuasaan. 

La Kai meminta bantuan ke Gowa Sulawesi Selatan, melalui Pelabuhan Nanga Kanda ( Wera ) melewati Pulau Sangiang dan bahkan sampai sekarang Gunung Sangiang juga di lewati oleh masyarakat lebih-lebih mahasiswa Bima yang naik Kapal Pelni menuju/merantau ke Makassar, La Kai memeluk Agama Islam di Gowa, di nikahkan dengan adik ipar Sultan Gowa Alauddin, yaitu Putri dari Karaeng Kasuarang Sandra Bone bernama "Daeng Sikontu" 

Kembali ke Bima dilantik sebagai Sultan dan nama La Kai di ganti menjadi Abdul Kahir, membangun Masjid pertama di Desa Kalodu, Kecamatan Langgudu, agama Islam di tetapkan sebagai agama resmi Kesultanan Bima, setelah wafat 1640 di beri gelar Ruma Ma Bata Wadu. 

Silsilah Sultan-Sultan Bima Yang Memerintah Setelah Masuk Islam di Bima Pada Tahun 1609 dan Masa Pemerintahannya. 

Tahun : 

1. 1611 - 1640: 

Abdul Kahir Ma Ntau Bata Wadu ( anak dari Raja Ma Ntau Asi Sawo ( lahir : 1007 H = 1598 AD, wafat : 22 - 12 - 1640 ( usia 57 tahun ). 

2. 1640 - 1682 : 

Abil Khair Sirajuddin Ma Ntau Uma Jati ( anak dari Abdul Kahir Ma Ntau Bata Wadu ), lahir : 1040 H = 1630 AD, wafat : 23 - 7 - 1682 (usia 53 tahun) 

3. 1682 - 1687 : 

Nuruddin Abubakar Ali Syah Ma Wa'a Paju (anak dari Abil Khair Sirajuddin Ma Ntau Uma Jati) sebelumnya bernama Mapparabung Daeng Mattalli Karaeng Panarangang, lahir 13 - 12 - 1651, wafat 23 - 7 - 1687(usia 37 tahun). 

4. 1687 - 1696: 

Jamaluddin Ali Syah Ma Wa'a Romo (anak dari Nuruddin Abubakar Ali Syah Ma Wa'a Paju) lahir 1669, wafat 6-7-1697 (usia 27 tahun). 

5. 1696 - 1731: 

Hasanuddin Muhammad Ali Syah Ma Bata Bou (anak dari Jamaluddin Ali Syah Ma Wa'a Romo) lahir 7-9-1689. wafat 23 - 1- 1731 (usia 40 tahun) 

6. 1731 - 1748: 

Ala'uddin Muhammad Syah Ma Nuru Daha (anak dari Hasanuddin Muhammad Ali Syah Ma Bata Bou) sebelumnya bernama Abdullah Sulaiman Ali Syah, lahir 1119 H = 1707 - 1708, wafat 17/27-5-1748 (usia 42 tahun) 

7. 1748 - 1750: 

Kamalat Syah (anak putri dari Ala'uddin Muhammad Syah Ma Nuru Daha) sebelumnya bernama Rante Patola Sitti Rabi'ah, lahir 27-4-1728, diturunkan dari tahta oleh Belanda: 28-6-1751 karena kawin dengan anak Raja Tallo Nadjamuddin bernama Muhammad Jamala Mappatolla Karaeng Kandjilo, (usia 39 tahun). 

8. 1751 - 1773: 

Abdul Kadim Muhammad Syah Zillulahi Fi'il Alam Ma Wa'a Taho (anak dari Ala'uddin Muhammad Syah Manuru Daha) sebelumnya bernama Sri Nawa, lahir 11-1148 H = 1735 - 1736, wafat 31- 8 - 1773 (usia 39 tahun) 

9. 1773-1817: 

Abdul Hamid Muhammad Syah Zillulahi Fi'il Alam Ma Ntau Asi Saninu (anak dari Abdul Kadim Muhammad Syah Zilullahi Fi'il Alam ) lahir 1182 H = 1762 - 1763 wafat 14 - 7 -1817 (usia 55 tahun) 

10. 1817 - 1854: 

Isma'il Muhammad Syah Ma Ntau Dana Sigi (anak dari Abdul Hamid Muhammad Syah Zillulahi) lahir 28 Mei 1797 wafat 30 Mei atau 4 Juni 1854 (usia 57 tahun) 

11. 1854 - 1868: 

Abdullah Ma Wa'a Adil (anak dari Isma'il Muhammad Syah Ma Ntau Dana Sigi), lahir 1843, wafat 9-8-1868 (usia 25 tahun). 

12. 1868 - 1881: 

Abdul Azis Ma Wa'a Sampela (anak dari Abdullah Ma Wa'a Adil), lahir 1863, wafat 2-1-1881 (usia 18 tahun). 

13. 1881-1915: 

Ibrahim Ma Wa'a Halus (adik dari Abdul Aziz ma Wa'a Sampela), lahir 19-2-1866, wafat 6-12-1915 (usia 49 tahun). 

14. 1915-1951 

Muhammad Salahuddin Ma Wa'a Alim (anak dari Ibrahim Ma Wa'a Halus), lahir 14 Juli 1889, wafat 14 Juli 1951 M (usia 63 tahun) 

15. 1954 -1959: 

Haji Abdul Kahir Ma Wa'a Busi Ro Mawo (anak dari Muhammad Salahuddin Ma Wa'a Alim), lahir 26 Oktober 1925, wafat 13 Mei 2001, tahun 1944 diangkat sebagai Putera Mahkota (Jena Teke), tahun 1954 sampai dengan tahun 1964 diangkat menjadi Kepala Daerah Swapraja Bima. Setelah wafat dinobatkan sebagai Sultan Abdul Kahir II oleh Majelis Adat Dana Mbojo pada tanggal 17 juni 2001 (usia 76 tahun). 

Silsilah Sultan Bima di atas di kutip oleh penulis dalam buku Hukum Adat Undang-Undang Bandar Bima yang ditulis sama Ketua Majelis Adat Dana Mbojo Prof. Dr. Hj. Siti Masyam R. Salahuddin, SH. (Bima, 2 Januari 2003).

Adapun Kuburan Sultan-Sultan Bima bisa di kunjungi/ziarah berada ujung Barat Masjid Sultan Muhammad Salahuddin Kota Bima yang dibangun pada tahun 1187 H 1773 M Oleh Sultan Bima ke-VIII Sultan Abdul Kadim, kemudian dilanjutkan pembangunannya sampai dengan tahun 1780 M oleh putrannya Sultan Bima ke-IX Abdul Hamid. 

Masjid ini di Bom oleh Jepang Tahun 1943 kemudian dibangun kembali sesuai aslinya pada tahun 1990 oleh Putri Sultan Muhammad Salahuddin Prof. Dr. Hj. Siti Maryam Binti Sultan Muhammad Salahuddin.

Selain kuburan Sultan-Sultan Bima dan Putri Sultan seperti almarhumah Prof. Dr. Hj. Siti Maryam, ada juga yang namanya Alun-Alun Bima, Pendopo, Istana Bima/Asi Mbojo. 

Terimakasih telah membaca, semoga bermanfaat dan sejarah Bima serta budayanya selalu dihidupkan, dijaga serta dirawat seperti yang dilakukan oleh Ketua Museum Sampa Raja Bima Dr. Dewi Ratna Muchlisa Mandyara, M.Hum., dkk. dan kita sebagai masyarakat yang cinta akan sejarah dan budaya Bima juga harus ikut andil untuk menjaga warisan leluhur. Oleh: (Abd Khalik Syam)


Dengan Penuh Harap H Aliudin Datangi Polda Lampung Untuk Meminta Keadilan


Tanggamus Media Dinamika global.id - H Aliudin mendatangi Polda Lampung guna membuat pengaduan prihal anaknya yang terseret kasus pencurian emas beberapa waktu lalu, Senin 29/07/2025.

Dengan membawa  secercah harapan besar agar anaknya mendapatkan keadilan dari pihak penegak hukum,

H Aliudin mengatakan, dengan ini saya meminta keadilan kepada pihak penegak hukum yang ada di Polda Lampung ini, mengenai anak saya Nirmala yang dikenakan pasal 480 yang artinya penadah,.

 sedangkan anak saya hanya di minta untuk mengantar menjual barang tersebut, yang mana anak saya tidak mengetahui jika barang tersebut adalah barang curian,.

dan anehnya lagi ketiga penadah itu malah hanya di jadikan sebagai saksi, yang harusnya dikenakan pasal 480, saya betul betul heran, jika begini dimana letak keadilannya? Sedangkan anak saya masih sekolah, katanya.

Sebelumnya saya terlebih dulu berupaya mendatangi polres Tanggamus guna meminta keterangan terkait anak saya ini, disana saya bertemu dengan penyidik dan Kanit, dan penyidik mengatakan bahwa anak saya ditetapkan sebagai tersangka dan dikenakan pasal 480, tanpa junto,.

Maka dari itu saya datang ke Polda ini guna meminta keadilan untuk anak saya, dan kepada penegak hukum, saya berharap agar keadilan ditegakkan, tidak tebang pilih dan jangan hanya tajam kebawah tapi tumpul keatas, Imbuhnya.

Sementara itu dari Wasidik Farizal Harahap mengucapkan, insyaallah prihal ini akan segera kami tangani, dan akan segera memanggil penyidik Kapolres Tanggamus, untuk kami hadirkan disini selambatnya hari Jum'at besok, ucapnya,.

Dorong Transformasi Ekonomi Menuju Lampung Maju, Sekdaprov Marindo Buka Seminar ISEI 2025:


Lampung - Mediadinamikaglobal.id || Gubernur Lampung diwakili Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Marindo Kurniawan menjadi narasumber sekaligus membuka secara resmi Seminar dan Rapat Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Provinsi Lampung Tahun 2025 di Auditorium Bank Indonesia Perwakilan Lampung, Rabu 30 Juli 2025.

Mengawali sambutan tertulis yang disampaikan Sekdaprov Lampung, Marindo Kurniawan, Gubernur Lampung mengapresiasi peran ISEI dalam mendukung program Pemerintah Provinsi Lampung. 

"Saya mengapresiasi ISEI lampung, kita harapkan untuk semakin memperkuat upaya kita bersama mewujudkan visi Lampung ke depan, bersama menuju Lampung Maju - Indonesia Emas 2045," ucap Gubernur. 

Menurut Gubernur, Kegiatan ini menjadi moment penting untuk bersama-sama menyusun langkah konkrit memperkuat daya saing dan ketahanan ekonomi daerah ditengah dinamika ekonomi global dan internasional yang akhir-akhir ini sangat dinamis. 

Provinsi lampung telah menunjukkan capaian yang positif pada sektor ekonomi, meski pada saat yang sama dihadapkan pada dinamika ekonomi global seperti pemberlakuan tarif dagang yang diberlakukan Amerika Serikat terhadap produk ekspor Indonesia, juga konflik global seperti perang di Ukraina dan Timur Tengah yang mengganggu rantai pasok komoditas pangan dan energi di dunia. 

Saat ini perekonomian provinsi Lampung pada triwulan ke-empat 2024 yang lalu mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,22%, dan pada triwulan pertama 2025 berhasil tumbuh sebesar 5,47%, dimana pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2025 tersebut di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional dan tertinggi se Sumatera serta mencatatkan pertumbuhan keempat tertinggi selama 5 tahun terakhir (y o y). 

Dari sisi lapangan usaha pada kuartal pertama 2025, sektor pertanian kehutanan dan perikanan masih memberikan andil atau kontribusi terbesar terhadap perekonomian Lampung, yaitu sebesar 24,37% dengan pertumbuhan sektor primer ini sebesar 5,42% yang kedua yaitu industri pengolahan sebesar 19, 52% dengan pertumbuhan sebesar 8,79% disusul oleh perdagangan sebesar 14,95% dengan pertumbuhan terbesar 6.42 %.

Terhitung Februari 2024 -Februari 2025 lapangan kerja di Lampung telah menyerap sebanyak 42,73. Ribu orang pekerja dan tingkat pengangguran terbuka (TPT) juga mengalami penurunan dari 4.12 % pada Februari 2024 menjadi 4,07% pada Februari 2025.

"Sektor pertanian masih yang terbanyak dalam penyerapan tenaga kerja," ucap Gubernur. 

Sektor informal masih mendominasi meski sedikit demi sedikit terus udaranya pergeseran ke sektor formal. Pada Februari 2025 yang lalu tercatat pekerja di sektor formal sebesar 29, 40% atau meningkat dari Februari 2024 sebesar 27, 50%, sedangkan pekerja pada sektor informal sebesar 70,6% atau menurun dari Februari 2024 sebesar 32,5%.

Proporsi penduduk yang bekerja pada sektor formal terus meningkat yang mengindikasikan adanya pergeseran menuju formalitas dalam dunia kerja. 

"Data ini menunjukkan semakin banyaknya lapangan kerja sektor formal yang tentunya memberikan jaminan Sejahtera lebih baik bagi tenaga kerja kita," ungkap Gubernur. 

Gubernur berharap Iklim investasi di Provinsi Lampung bisa semakin baik, yang tentunya sesuai dengan kebutuhan investor dan juga arah kebijakan pembangunan industri di daerah, kepentingan investor dan arah Pembangunan Daerah harus sejalan sehingga kalian bisa bantu sebesar-besarnya menciptakan kemakmuran bagi masyarakat Lampung.

Diakhir, Gubernur menjelaskan bahwa untuk menjawab transformasi ekonomi 2045 sesuai dengan RPJPD Lampung tahun 2025-2045 terdapat 3 pilar utama untuk dibangun bersama di provinsi Lampung yaitu :
1. Penguatan Daya Saing Daerah
2. Peningkatan Ketahanan Ekonomi.
3. Mendorong Pembangunan yang inklusif.

"Melalui diskusi yang konstruktif pada hari ini kita berharap bisa semakin memperkuat sinergi dan kolaborasi yang menjawab permasalahan daerah serta mendorong transformasi ekonomi, dengan semangat Lampung bersama, hasil dari seminar ini tentunya akan menjadi kontribusi pemikiran yang sangat penting bagi pembangunan ekonomi lampung pada masa yang akan datang," tutupnya. 

Dalam kesempatan tersebut, Ketua ISEI Provinsi Lampung, Agus Nompitu, menegaskan bahwa ISEI Provinsi Lampung adalah mitra strategis Pemerintah Provinsi Lampung dalam mendukung program pembangunan yang inklusif di Provinsi Lampung melalui berbagai program positif dan riset data Ekonomi yang akurat. 

Agus Nompitu mengatakan bahwa ISEI harus mengambil peran positif untuk ikut mendorong proses transformasi ekonomi Lampung berupaya mencerdaskan bangsa negara terutama dalam bidang ilmu ekonomi melalui berbagai kegiatan seperti seminar, lokakarya, pelatihan dan juga tentu didukung dengan desa-desa binaan. ( Fs/Red) 

Ibunda Guru Provinsi Lampung Purnama Wulan Kukuhkan Hj. Elviana sebagai Penggerak Pendidikan di Mesuji.


Lampung - Mediadinamikaglobal.id || Ibunda Guru Provinsi Lampung, Purnama Wulan Sari Mirza mengukuhkan Hj. Elviana, S.E. sebagai Ibunda Guru Kabupaten Mesuji, bertempat di Ruang Abung Balai Keratun komplek Kantor Gubernur Lampung, Rabu 30 Juli 2025.

Pengukuhan dilaksanakan berdasarkan Surat Keputusan Pengurus PGRI Provinsi Lampung Nomor 63/KEP/LPG/15/2025. 

Purnama Wulan Sari dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat kepada Hj. Elviana, S.E. atas amanah yang diberikan. Ia menekankan bahwa peran Ibunda Guru bukan hanya simbol, melainkan penggerak utama yang berperan strategis dalam membentuk karakter, membangun peradaban, dan menciptakan generasi masa depan yang berakhlak mulia, cerdas, dan berdaya saing. 

"Amanah ini harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab, semangat, dan ketulusan demi kemajuan pendidikan anak-anak di Kabupaten Mesuji," ujarnya. 

Dalam kesempatan tersebut Ibunda Guru Provinsi Lampung juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh guru honorer murni non-sertifikasi di 15 kabupaten/kota se-Provinsi Lampung yang telah mendedikasikan diri dengan penuh keikhlasan. 

"Kami di Provinsi Lampung berkomitmen untuk terus memberikan perhatian dan dukungan agar bapak/ibu guru dapat lebih berkembang dan mendapatkan kesejahteraan yang layak," tegas Purnama Wulan Sari. 

Ia menambahkan, peran guru sangat penting dalam mendukung proses belajar mengajar, meskipun banyak tantangan yang dihadapi seperti keterbatasan fasilitas dan penghasilan. Semangat dan profesionalisme yang ditunjukkan para guru honorer patut menjadi teladan bagi semua. 

Sementara itu, Ketua PGRI Provinsi Lampung, Sulpakar, menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Lampung. Menurutnya, acara seperti ini dapat terlaksana berkat kemurahan hati Gubernur Lampung yang peduli terhadap kesejahteraan guru. 

"Ini hal yang luar biasa, pimpinan kami tidak lagi 'mencueki' guru. Pak Gubernur sangat perhatian dan kami manfaatkan dukungan ini untuk terus berbuat demi kemajuan pendidikan," jelas Sulpakar. 

Ia menambahkan bahwa PGRI akan terus menjadi wadah profesional bagi guru, mengadakan seminar, diklat, dan kegiatan lain untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia terutama guru-guru. 

"Mari kita bersatu, sebab dengan semangat kebersamaan ini, Insya Allah semua persoalan di bidang pendidikan Provinsi Lampung bisa kita selesaikan," tutupnya. 

Selain pengukuhan Ibunda Guru Kabupaten Mesuji, acara ini juga diisi dengan pengajian dan doa bersama sebagai wujud penghargaan serta sarana untuk mempererat tali silaturahmi antar-guru di Provinsi Lampung. (Fs/Red) 

Optimis Ukir Prestasi, Perssoci Lampung di Fornas VIII di NTB

Kontingen Perssoci (Perkumpulan Street Soccer Indonesia) Lampung.

Mataram, Media Dinamika Global.Id – Kontingen Perssoci (Perkumpulan Street Soccer Indonesia) Lampung datang bertanding di Festival Olahraga Rekreasi Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII 2025 di Nusa Tenggara Barat dengan semangat tinggi, meski harus bertarung dalam keterbatasan biaya.

Tanpa sokongan penuh dari anggaran daerah, enam atlet street soccer putri Lampung datang secara mandiri. Belum adanya dukungan maksimal karena belum menyabet medali di Fornas sebelumnya membuat mereka harus mengandalkan kekuatan sendiri.

“Kami hadir di sini dengan biaya sendiri. Karena kebijakan saat ini, yang dibiayai hanya kontingen yang sudah dapat medali di FORNAS sebelumnya, sementara kami hanya sampai peringkat empat waktu itu,” ujar Sapran Oktari, perwakilan dari Inorga Perssoci Lampung.

Meski terkendala finansial, Sapran memastikan timnya hadir dengan tekad penuh. “Kami datang membawa jiwa raga, bukan hanya bertanding, tapi juga ingin membuktikan bahwa Perssoci Lampung layak mendapat perhatian lebih dari pemerintah daerah,” tambahnya.

Pada pertandingan perdana, tim Lampung harus mengakui keunggulan tuan rumah NTB dengan skor 1–7. Mereka masih memiliki peluang lolos jika menang di laga kedua melawan Sulawesi Selatan. Grup ini diisi tiga tim, dan dua pertandingan menjadi penentu langkah ke semifinal.

Target tim Lampung cukup realistis: minimal medali perunggu. “Kami tahu lawan-lawan berat seperti Jawa Barat dan Jawa Timur adalah langganan juara. Tapi kami tetap membidik perunggu sebagai bentuk pembuktian,” tegas Sapran.

Tim ini beranggotakan atlet amatir yang belum tersentuh pelatihan profesional. Meski demikian, semangat dan kekompakan menjadi modal utama.

“Kalah menang urusan akhir. Bisa hadir saja sudah kemenangan tersendiri. Seperti tagline FORNAS: semua senang!” ucap Sapran sambil tersenyum.

Di saat yang sama, semangat juang juga ditunjukkan Perssoci Maluku. Meski kalah dari Sidoarjo 0–9, tim putri Maluku tetap yakin bisa tampil lebih baik di laga selanjutnya.

“Ini bukan soal kalah atau menang. Kami sedang membangun pondasi olahraga street soccer putri di Maluku,” ujar Richat Luhukae, Ketua Harian KORMI Kota Ambon.

Siti Novitasari, atlet asal Lampung yang kini membela Maluku dan bermain sebagai kiper, menunjukkan aksi terbaik meski timnya tertinggal jauh. “Kami tetap semangat. Mungkin belum rejeki, tapi kami terus belajar,” tuturnya.

Fornas VIII bukan sekadar ajang kompetisi, tapi juga menjadi ruang pembinaan dan harapan baru bagi daerah yang ingin berkembang di jalur olahraga rekreasi seperti Perssoci.

Pewarta : Surya Ghempar.