![]() |
Kontingen Perssoci (Perkumpulan Street Soccer Indonesia) Lampung. |
Mataram, Media Dinamika Global.Id – Kontingen Perssoci (Perkumpulan Street Soccer Indonesia) Lampung datang bertanding di Festival Olahraga Rekreasi Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII 2025 di Nusa Tenggara Barat dengan semangat tinggi, meski harus bertarung dalam keterbatasan biaya.
Tanpa sokongan penuh dari anggaran daerah, enam atlet street soccer putri Lampung datang secara mandiri. Belum adanya dukungan maksimal karena belum menyabet medali di Fornas sebelumnya membuat mereka harus mengandalkan kekuatan sendiri.
“Kami hadir di sini dengan biaya sendiri. Karena kebijakan saat ini, yang dibiayai hanya kontingen yang sudah dapat medali di FORNAS sebelumnya, sementara kami hanya sampai peringkat empat waktu itu,” ujar Sapran Oktari, perwakilan dari Inorga Perssoci Lampung.
Meski terkendala finansial, Sapran memastikan timnya hadir dengan tekad penuh. “Kami datang membawa jiwa raga, bukan hanya bertanding, tapi juga ingin membuktikan bahwa Perssoci Lampung layak mendapat perhatian lebih dari pemerintah daerah,” tambahnya.
Pada pertandingan perdana, tim Lampung harus mengakui keunggulan tuan rumah NTB dengan skor 1–7. Mereka masih memiliki peluang lolos jika menang di laga kedua melawan Sulawesi Selatan. Grup ini diisi tiga tim, dan dua pertandingan menjadi penentu langkah ke semifinal.
Target tim Lampung cukup realistis: minimal medali perunggu. “Kami tahu lawan-lawan berat seperti Jawa Barat dan Jawa Timur adalah langganan juara. Tapi kami tetap membidik perunggu sebagai bentuk pembuktian,” tegas Sapran.
Tim ini beranggotakan atlet amatir yang belum tersentuh pelatihan profesional. Meski demikian, semangat dan kekompakan menjadi modal utama.
“Kalah menang urusan akhir. Bisa hadir saja sudah kemenangan tersendiri. Seperti tagline FORNAS: semua senang!” ucap Sapran sambil tersenyum.
Di saat yang sama, semangat juang juga ditunjukkan Perssoci Maluku. Meski kalah dari Sidoarjo 0–9, tim putri Maluku tetap yakin bisa tampil lebih baik di laga selanjutnya.
“Ini bukan soal kalah atau menang. Kami sedang membangun pondasi olahraga street soccer putri di Maluku,” ujar Richat Luhukae, Ketua Harian KORMI Kota Ambon.
Siti Novitasari, atlet asal Lampung yang kini membela Maluku dan bermain sebagai kiper, menunjukkan aksi terbaik meski timnya tertinggal jauh. “Kami tetap semangat. Mungkin belum rejeki, tapi kami terus belajar,” tuturnya.
Fornas VIII bukan sekadar ajang kompetisi, tapi juga menjadi ruang pembinaan dan harapan baru bagi daerah yang ingin berkembang di jalur olahraga rekreasi seperti Perssoci.
Pewarta : Surya Ghempar.