Lampung Selatan - Mediadinamikaglobal.id || Puskesmas Kecamatan Rajabasa memberikan tanggapan terkait pemberitaan mengenai pemberian obat luar (salep) kadaluarsa kepada salah satu pasien. Kepala Puskesmas Rajabasa, Yasir, menyatakan keterkejutannya setelah mengetahui informasi tersebut dan segera mengunjungi keluarga pasien untuk memastikan kondisi mereka.
"Kami sangat terkejut mendengar kabar ini dan langsung bergerak cepat menemui keluarga pasien," ujar Yasir.
Dengan pengalaman sebagai kepala puskesmas di berbagai tempat, Yasir menyampaikan permohonan maaf yang tulus kepada keluarga pasien. Ia menjelaskan bahwa obat tersebut adalah jenis obat oles luar (salep) yang tidak terlalu berbahaya, apalagi ini obatnya belum sempat digunakan oleh pasien..
"Kami memohon maaf sebesar-besarnya kepada pasien, dan berterima kasih atas diterimanya permintaan maaf kami oleh keluarga pasien. Memang obat tersebut adalah jenis obat luar (salep oles) dan Alhamdulilah belum sempat digunakan, sehingga tidak terlalu berisiko," jelas Yasir.
Meski demikian, ungkap, Yasir dihadapan beberpa awak media yang turut hadir. Dia menegaskan akan melakukan evaluasi internal dan memberikan teguran kepada petugas yang bertanggung jawab. Jika ditemukan unsur kesengajaan, sanksi tegas akan diberikan. "Kesehatan masyarakat adalah prioritas utama kami, dan kami akan menindak tegas jika ada kelalaian," tegasnya.
Kejadian ini akan menjadi bahan evaluasi bagi seluruh tenaga kesehatan di Kecamatan Rajabasa. Yasir berharap kejadian serupa tidak akan terulang di masa mendatang. Ia juga juga menyampaikan bahwa pelayanan kesahatan masyarakat adalah komitmen prioritas Bupati Lampung Selatan, Radityo Egi Pratama, untuk bisa meningkatkan pelayanan kesehatan di Lampung Selatan.
" Jadi Saya berpesan kepada seluruh nakes di kecamatan rajabasa harus bisa menjalankan amanah dari Bapak Bupati Lampung selatan untuk pelayanan kesehatan yang lebih baik. Puskesmas Rajabasa akan terus berupaya memberikan pelayanan kesehatan semaksimal mungkin kepada masyarakat," tambahnya.
Permintaan maaf dari pihak Puskesmas Rajabasa disambut baik oleh keluarga pasien. Parhan (28) suami dari suryani (pasien). menyatakan bahwa mereka telah memaafkan dan tidak akan memperpanjang masalah ini.
"Kami sudah memaafkan dan menganggap ini sebagai pelajaran untuk semua agar lebih berhati-hati dalam memberikan pelayanan untuk masyarakat, ini sebagai bentuk masukan dari kami untuk pihak puskes. Yang terpenting obat tersebut memang benar belum sempat digunakan," ujar Parhan.
Kepala Desa Banding, Juheruddin, juga menyampaikan hal senada. Ia mengapresiasi respons cepat dari Puskesmas Rajabasa dan berharap masalah ini tidak dibesar-besarkan oleh pihak lain.
"Alhamdulillah, masalah ini sudah selesai dengan baik. Kami berharap tidak ada pihak yang mencoba mam framing negatif kejadian ini sehingga bisa membuat gaduh,' kata Juheruddin.
Juheruddin juga seakan mempertanyakan informasi dan berita yang beredar di beberapa media yang saya baca ada narasi, bahwa ada seorang pasien warga banding saat ingin meminum obat dirinya terkejut melihat tulisan dalam kemasan sudah kadaluwarsa. Tapi pas saya lihat gambar profil di berita nya, itu saya lihat obat salep, kaget juga sih saya bacanya, dalam hati saya berpikir sejak kapan warga saya minum obat salep,? dan setau saya salep itu jenis obat luar bukan untuk diminum. Bagaimana saya tidak terkejut membaca berita tersebut," ujarnya pak kades sambil bercanda.
Ia berharap kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua pihak, termasuk untuk media juga, agar bisa menyajikan informasi yang relevan dalam menyampaikan pemberitaan.
" Tentu Kami juga berterima kasih kepada media atas informasinya, tetapi jangan sampai terkesan dipelintir jugalah. Yang terpenting saat ini kedua belah pihak sudah saling memaafkan," pungkasnya.
( Fs/Red)