Sepenuh Hati, Meski Tak Sepenuh Hak GURU SEKOLAH SWASTA Menunjukkan Pondasi Bangsa
Bima NTB, Media Dinamika Global.id.--Guru sekolah swasta adalah sosok yang setiap hari hadir dengan sepenuh hati, meski kesejahteraan yang diterima belum sepadan dengan pengabdian yang diberikan. Mereka mengajar, membimbing, bahkan sering menjadi orang tua kedua bagi murid-muridnya. Namun, di balik dedikasi itu, mereka masih menghadapi kenyataan pahit. hak yang semestinya diterima belum sepenuhnya terwujud.
Logika sederhana menunjukkan bahwa pendidikan adalah pondasi bangsa. Maka, setiap pendidik, baik negeri maupun swasta, seharusnya mendapatkan pengakuan dan penghargaan yang setara. Guru swasta juga melaksanakan tugas mulia sesuai amanat UUD 1945 Pasal 31 ayat (1) yang menyatakan bahwa “Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.” Tanpa guru swasta, jutaan anak bangsa mungkin akan kehilangan akses pendidikan, terutama di pelosok atau lembaga kecil yang bertahan dengan segala keterbatasan.
Meski demikian, guru swasta tidak berhenti berjuang. Mereka tetap menyusun rencana pembelajaran, tetap mendampingi murid dengan sabar, dan tetap percaya bahwa ilmu yang mereka tanamkan akan menjadi amal jariyah. Dengan segala kesederhanaan, mereka memilih bertahan, karena keyakinan bahwa pendidikan bukan hanya soal gaji, tetapi juga soal pengabdian dan tanggung jawab moral.
Namun, bangsa ini tidak boleh terus menutup mata. Kesungguhan guru swasta harus diimbangi dengan keberpihakan nyata, agar kata "pahlawan tanpa tanda jasa" tidak hanya menjadi slogan kosong. Sudah saatnya penghargaan terhadap guru swasta diwujudkan dalam bentuk keadilan hak, bukan sekadar apresiasi kata-kata.(Sekjend MDG)












