Sultan Muhammad Salahuddin Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional, NTB Bangga Dua Pulau Terwakili - Media Dinamika Global

Rabu, 19 November 2025

Sultan Muhammad Salahuddin Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional, NTB Bangga Dua Pulau Terwakili


Mataram, Media Dinamika Global.id.---Pemerintah Republik Indonesia resmi menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Sultan Muhammad Salahuddin ke-14, tokoh besar Kesultanan Bima yang dikenal sebagai pejuang pendidikan dan diplomat ulung. Penganugerahan ini disambut penuh syukur dan kebanggaan masyarakat Nusa Tenggara Barat (NTB), khususnya keluarga besar Kesultanan Bima (16/11/2025).

Sultan Salahuddin mendapat gelar Pahlawan Pendidikan atas dedikasinya mendirikan sekolah-sekolah dan memberikan beasiswa bagi rakyatnya. Selain itu, beliau juga ditetapkan sebagai Pahlawan Diplomasi karena keberhasilannya menjaga hubungan baik dengan Jepang dan Belanda pada masa itu, sehingga wilayah Bima terhindar dari konflik besar.

Gubernur NTB Dr. Lalu Muhamad Iqbal, menegaskan penganugerahan gelar ini lahir dari keinginan masyarakat NTB, bukan dari keluarga Sultan.

“Penganugerahan ini bukan permintaan keluarga. Ini dorongan kita semua, masyarakat NTB, yang ingin perjuangan beliau diakui negara”, ungkapnya.

Gubernur NTB menyatakan gelar Pahlawan Pendidikan dan Diplomasi yang diterima Sultan Salahuddin merupakan amanah yang harus dijaga dan diteruskan generasi selanjutnya. Dirinya bahkan menugaskan Kepala Dinas Pendidikan NTB Lalu Hamdi, M.Si untuk mulai mendesain foto resmi dua Pahlawan Nasional asal NTB yaitu Maulanasyaikh dan Sultan Salahuddin beserta ringkasan sejarahnya dan memasangnya di seluruh ruang kelas SD, SMP dan SMA sederajat di NTB.

“Anak-anak kita harus tahu bahwa kita bukan daerah tanpa kontribusi. Kita ikut memperjuangkan dan mengisi kemerdekaan”, tegasnya.

Dalam acara syukuran dan penyambutan gelar Pahlawan Nasional di NTB Hj. Vera Amelia, perwakilan keluarga Sultan Bima menyampaikan apresiasi mendalam atas perjuangan berbagai pihak yang selama lebih dari dua dekade mengawal proses pengusulan almarhum.

“Terima kasih yang sebesar-besarnya kami sampaikan kepada seluruh pihak yang telah membantu hingga Almarhum Sultan Muhammad Salahuddin dapat dianugerahi gelar Pahlawan Nasional. Secara khusus kepada Bapak Gubernur yang tanpa henti menyuarakan perjuangan ini di tingkat pusat”, ujarnya.

Ditegaskannya, perjuangan yang ditempuh selama lebih dari 20 tahun akhirnya berbuah hasil dan gelar tersebut bukan hanya kebanggaan keluarga, tetapi milik seluruh masyarakat Bima dan NTB.

Dalam sambutannya, Miq Iqbal sapaan Gubernur NTB, menyebutkan sejumlah tokoh NTB yang masih layak diusulkan sebagai Pahlawan Nasional, seperti Sultan Muhammad Tajul Arifin Sirajudin (Dompu), Lalu Ismail Dea Malela, pejuang yang diasingkan ke Cape Town, Belanggu Aga Dea Tuan, guru para pejuang di Sumbawa, Lalu Manambai Abdulkadir, kapten kapal selam pertama Indonesia dan Tuan Guru Saleh Hambali (Lombok).

Menurutnya, daftar tokoh tersebut membuktikan meskipun NTB hanya terdiri dari dua pulau, daerah ini memiliki banyak pejuang tangguh yang turut menjaga dan membela negeri. Pada akhir sambutannya, Gubernur Iqbal mengatakan klarifikasi mengenai narasi tiga setengah abad penjajahan. Menurutnya, secara historis, Lombok dan NTB tidak mengalami penjajahan selama itu.

“Belanda secara resmi masuk ke Lombok pada tahun 1894. Jadi NTB tidak dijajah tiga setengah abad bahkan tidak sampai satu abad. Namun karena sejarah Indonesia dianggap satu kesatuan, angka tiga setengah abad tetap digunakan secara nasional”, urainya.

Dengan gelar yang diterima Sultan Salahuddin, NTB kini memiliki dua Pahlawan Nasional, Maulanasyaikh mewakili Pulau Lombok dan Sultan Salahuddin mewakili Pulau Sumbawa. Acara ditutup dengan do'a bagi keturunan Sultan Salahuddin agar diberikan kesehatan, kekuatan serta kemampuan meneruskan nilai-nilai perjuangan sang pahlawan. (Sekjend MDG)

Comments


EmoticonEmoticon