Jejak PT Babang Raya Disorot: Distribusi Solar Subsidi Diduga Disalahgunakan Secara Terstruktur - Media Dinamika Global

Minggu, 16 November 2025

Jejak PT Babang Raya Disorot: Distribusi Solar Subsidi Diduga Disalahgunakan Secara Terstruktur


Halsel, Mediadinamikaglobal.id – Aroma permainan BBM subsidi kembali menyeruak di Halmahera Selatan. APMS Babang di Kecamatan Bacan Timur, yang menurut berbagai laporan dikelola oleh PT Babang Raya, kini menjadi sorotan tajam setelah muncul dugaan kuat adanya praktik penyimpangan distribusi solar bersubsidi secara masif dan terstruktur.

Gerakan Pemuda Marhaenis (GPM) Halmahera Selatan tak tinggal diam. Mereka menuding bahwa apa yang terjadi di APMS Babang bukan lagi sekadar kelalaian teknis, melainkan dugaan tindak pidana ekonomi yang memukul langsung hak masyarakat kecil, bahkan terindikasi menyerupai pola kejahatan terorganisir.

Ketua DPC GPM Halsel, Harmain Rusli, S.H., mengecam keras dugaan praktik tersebut.

“Jika solar subsidi bisa habis dalam sekejap di APMS, tetapi justru mudah ditemukan di luar dengan harga melambung, maka jelas ada permainan. Ini bukan main-main. Ini kejahatan yang merampas hak rakyat,” tegasnya.

Berdasarkan hasil investigasi kami teridentifikasi APMS Babang sebagai milik PT Babang Raya, sebuah perusahaan yang tercatat aktif dalam distribusi BBM dan minyak tanah di Halmahera Selatan.

Laporan lain menyebut perusahaan ini pernah diduga menjual solar subsidi kepada oknum mafia minyak, memperkuat dugaan adanya jejaring penyalahgunaan distribusi BBM di wilayah tersebut.

Jejak rekam perusahaan yang berulang kali dikaitkan dengan distribusi BBM subsidi membuat GPM Halsel semakin yakin bahwa persoalan di APMS Babang bukan insiden biasa.

“Kalau nama perusahaan terus muncul dalam isu-isu serupa, ada yang tidak sehat di sistemnya,” kritik Harmain.

GPM Halsel memaparkan sejumlah indikasi yang makin menguatkan dugaan adanya permainan:

1. Solar dijual di atas HET, jauh melampaui harga resmi

2. Sopir tertentu diduga mengisi berulang untuk kemudian memperdagangkan solar subsidi

3. Stok solar di APMS cepat habis, namun berlimpah di luar jaringan resmi

4. Harga solar subsidi di luar APMS mencapai Rp11.000 per liter.

Fenomena ini disebut sudah terlalu jelas untuk diabaikan. Sebab “Tidak mungkin solar subsidi bisa keluar dalam jumlah besar tanpa keterlibatan oknum. Tidak mungkin pula permainan seperti ini berjalan tanpa dukungan dari pihak tertentu,” tegas Harmain dalam nada keras.

GPM Halsel menyoroti bahwa dugaan penyimpangan ini secara langsung bertentangan dengan sejumlah regulasi penting yang berlaku:

1. Perpres 191 Tahun 2014

Menetapkan aturan ketat mengenai penyediaan, pendistribusian, harga eceran, dan siapa saja yang berhak menerima BBM subsidi.

Solar subsidi hanya diperuntukkan bagi konsumen tertentu, bukan oknum spekulan atau jaringan penjual ilegal.

2. Peraturan BPH Migas No. 6 Tahun 2015

Mengatur mekanisme penyaluran JBT, termasuk solar subsidi, dan mewajibkan penyalur memastikan distribusi tepat sasaran.

3. Rencana Revisi Perpres 191

Pemerintah tengah menyiapkan revisi dengan pengetatan aturan pembelian dan mekanisme distribusi, termasuk penggunaan QR Code untuk mencegah kebocoran BBM subsidi.

Namun dugaan yang terjadi di APMS Babang menunjukkan penegakan regulasi masih sangat lemah, hingga membuka peluang besar bagi praktik pelanggaran.

GPM Halsel secara tegas menuntut:

APH segera turun dan melakukan penyidikan mendalam terhadap APMS Babang dan PT Babang Raya

- Audit distribusi BBM dilakukan oleh BPH Migas dan Pertamina

- Pemerintah daerah terlibat langsung mengawasi penyaluran

- Tindakan hukum diberikan kepada oknum yang terbukti terlibat

GPM juga memperingatkan bahwa mereka siap menggerakkan massa apabila laporan masyarakat terus diabaikan.

“Kami tidak akan tinggal diam. Kalau APH tidak bergerak, kami sendiri yang akan bergerak. Ini soal hak rakyat, soal keadilan,” tegas Harmain. Rakyat Menjerit, Regulasi Ada, Tapi Permainan Diduga Jalan Terus

Dugaan penyimpangan distribusi solar subsidi di APMS Babang (PT Babang Raya) dianggap sebagai bukti bahwa rantai distribusi BBM subsidi di Halsel sedang tidak baik-baik saja.

Jika benar ada permainan, maka bukan hanya negara yang dirugikan — tetapi masyarakat kecil yang paling merasakan penderitaannya.

GPM Halsel pun menegaskan bahwa kasus ini harus diseret ke permukaan dan dibongkar sampai ke akar-akarnya.


Unces//

Comments


EmoticonEmoticon