Kota Bima, Media Dinamika Global.id.---Menjadi guru sejati berarti tidak pernah berhenti belajar. Di tengah arus perubahan kurikulum dan tuntutan zaman yang serba cepat, kemampuan untuk terus belajar, beradaptasi, dan berkolaborasi menjadi kunci utama. Itulah yang saya lihat dan alami bersama para guru SD negeri 55 kota bima. Melalui komunitas belajar Guru Inspirasi SDN 55 kota bima, bergandengan tangan menumbuhkan budaya baru, menjadi guru pembelajar yang terbuka, reflektif, dan berani berubah, (21/11/2025).
Hadir Hj. Nurmah M.pd Sebagai narasumber SDN 55 kota bima mengatakan Dinas Pendidikan Wilayah Kota Bima NTB, saya menyaksikan sendiri bagaimana semangat itu tumbuh dari akar -- dari ruang refleksi sederhana, dari guru yang awalnya ragu menjadi percaya diri, dari kolaborasi kecil yang berbuah besar. Perjalanan ini menjadi bukti bahwa perubahan pendidikan tidak datang dari kebijakan semata, melainkan dari kemauan guru untuk belajar dan bertumbuh bersama.
Tahun 2025 ini menjadi titik awal perubahan besar di wilayah binaan kami. Berdasarkan hasil pemetaan awal, sekitar 78 persen guru masih membutuhkan pendampingan intensif dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Banyak guru mengaku takut mencoba metode baru karena khawatir gagal dan siswa tidak memahami pelajaran. Di sisi lain, banyak siswa menunjukkan pola pikir serupa---mudah menyerah dan takut salah.
Kondisi ini menunjukkan bahwa persoalan utama bukan pada metode, tetapi pada pola pikir. Maka, kami memulai perjalanan dengan menumbuhkan growth mindset di kalangan guru guru SDN 55 Kota bima. Kami ingin guru memiliki keberanian untuk mencoba, bereksperimen, dan memandang kegagalan sebagai bagian dari proses belajar.
"Pelatihan Peningkatan mutu kompetensi literasi guru strategi terbaik untuk guru dalam meningkatkan literasi disekolah".
Melalui serangkaian workshop reflektif, kami menghadirkan kegiatan yang menggugah kesadaran. Salah satu yang paling berkesan adalah Failure Resume, di mana para guru SDN 55 kota bima menuliskan pengalaman kegagalan dan pembelajaran yang mereka dapatkan. Kegiatan ini ternyata membuka banyak mata.
"Saya baru sadar bahwa selama ini menuntut siswa untuk tidak salah, padahal kesalahan adalah pintu belajar," ujar kepsek SDN 55 seorang guru produktif. Dari kesadaran ini, muncul semangat baru. Guru tidak lagi takut gagal, melainkan takut berhenti belajar. Inilah langkah awal lahirnya guru pembelajar di SDN 55 kota bima.
Setelah fondasi mindset terbentuk, kami memperkuat struktur kolaborasi melalui Komunitas Belajar Guru Inspirasi SDN 55 kota bima. Komunitas ini menjadi ruang aman bagi guru untuk berbagi praktik baik, berdiskusi, dan saling menguatkan. Kami menyelenggarakan Ruang Refleksi setiap bulan secara bergilir di sekolah-sekolah anggota.
Dalam ruang ini, guru berbagi pengalaman mengajar, tantangan yang dihadapi, hingga strategi yang mereka temukan di lapangan. Diskusi berlangsung hangat dan saling mendukung. Dari sini, lahir ide untuk menerapkan Lesson Study dengan pendekatan komunitas belajar" PADOLO BISA SDN 55 DARA KOTA BIMA".---model pembelajaran khas SDN 55 kota bima yang mengintegrasikan dunia kerja ke dalam sekolahnya.(Sekjend MDG)
