Bima, Media Dinamika Global.id. – Universitas Nggusuwaru (UNSWA) kembali menorehkan capaian membanggakan di tingkat nasional. Melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), UNSWA mengapresiasi prestasi salah satu dosen Program Studi Pendidikan Kimia, Ruslan, M.Si, yang berhasil memperoleh pendanaan Program Riset Konsorsium Unggulan Berdampak (RIKUB) Tahun 2025. Program ini diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia melalui Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM)
Dalam proposal riset yang diajukan, Ruslan, M.Si menggandeng tim konsorsium dari Universitas Gadjah Mada (UGM). Judul penelitian yang berhasil didanai adalah:
“Purwarupa Kain Tenun Pewarna Alam Berbasis Nanoteknologi Sebagai Produk Eco-Fashion dalam Mendukung Pembangunan Berkelanjutan.”
Riset ini mengusung gagasan besar untuk mengembangkan kain tenun tradisional dengan pewarna alami yang diperkaya teknologi nanomaterial. Tujuannya adalah menghasilkan produk tekstil yang ramah lingkungan, bernilai ekonomi tinggi, sekaligus mampu bersaing di pasar global.
Dua orientasi utama dari riset ini antara lain:
Melestarikan budaya lokal melalui pengembangan kain tenun tradisional sebagai identitas bangsa.
Menguatkan sektor industri kreatif dan eco-fashion dengan pendekatan teknologi ramah lingkungan yang sejalan dengan prinsip Sustainable Development Goals (SDGs).
“Melalui penelitian ini, kami ingin menghadirkan produk yang tidak hanya bernilai budaya, tetapi juga memiliki daya saing global. Nanoteknologi memberi peluang besar untuk meningkatkan kualitas dan ketahanan kain tenun, sementara pewarna alami menjadi solusi untuk menjaga kelestarian lingkungan,” ungkap Ruslan, M.Si, peneliti utama.
Ketua LPPM UNSWA, Muh. Nasir, M.Pd, yang saat ini sedang menyelesaikan studi doktoralnya di UIN Alauddin Makassar, turut memberikan apresiasi.
“Kami sangat bangga dengan keberhasilan Ruslan, M.Si memperoleh hibah RIKUB 2025. Prestasi ini menjadi bukti bahwa dosen UNSWA mampu bersaing secara nasional melalui penelitian inovatif yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. Kolaborasi bersama Universitas Gadjah Mada juga memperluas jejaring riset UNSWA sekaligus membuka peluang lahirnya karya yang berdampak nyata bagi bangsa,” ujar Muh. Nasir.
Lebih lanjut, beliau menegaskan bahwa capaian ini akan menjadi pemicu semangat bagi dosen-dosen UNSWA untuk lebih aktif melahirkan riset unggulan, baik secara individu maupun melalui kerja sama konsorsium lintas perguruan tinggi.
Melalui pendanaan RIKUB ini, UNSWA tidak hanya memperkuat posisinya dalam bidang penelitian, tetapi juga membuka jalan kolaborasi yang lebih luas dengan perguruan tinggi unggulan di Indonesia. Sinergi ini diharapkan mampu menghasilkan inovasi yang aplikatif, berdampak, serta mendukung pembangunan berkelanjutan di berbagai sektor, khususnya dalam pengembangan industri kreatif berbasis budaya lokal.
“Ini adalah momentum penting bagi Universitas Nggusuwaru. Lolosnya proposal ini tidak hanya menjadi kebanggaan, tetapi juga langkah strategis menuju internasionalisasi UNSWA. Kami yakin hasil-hasil riset dosen UNSWA akan semakin diakui dan memberi kontribusi nyata, baik di tingkat nasional maupun internasional,” tambah Muh. Nasir.
Ke depan, hasil penelitian ini diharapkan dapat diimplementasikan dalam industri kain tenun masyarakat lokal. Dengan demikian, riset ini tidak hanya menjaga kelestarian budaya, tetapi juga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif, memberdayakan UMKM, dan mendukung kelestarian lingkungan hidup.
LPPM Universitas Nggusuwaru (UNSWA)
Membangun Inovasi, Menguatkan Kolaborasi, Menuju Indonesia Berkelanjutan.(Sekjend MDG)
