Senator Azhari Cage Kecam Keras Pengeroyokan Warga Aceh di Malaysia, Desak Kemenlu dan KBRI Bertindak Tegas - Media Dinamika Global

Senin, 04 Agustus 2025

Senator Azhari Cage Kecam Keras Pengeroyokan Warga Aceh di Malaysia, Desak Kemenlu dan KBRI Bertindak Tegas


Banda Aceh. Media Dinamika Global.id. Senator Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) asal Aceh, Azhari Cage, mengecam keras insiden tragis yang menimpa seorang Warga Negara Indonesia (WNI) asal Aceh, Syahrul Ramadhan (34), yang meninggal dunia usai dikeroyok di Penang, Malaysia. Senin, (04/08/25)

Syahrul, warga Desa Sampaimah, Kecamatan Manyak Payed, Kabupaten Aceh Tamiang, diduga menjadi korban pengeroyokan brutal pada Sabtu malam (2/8). Dalam video yang beredar luas di media sosial, tampak sekelompok orang menganiaya korban, bahkan disebut-sebut aparat kepolisian Malaysia ikut terlibat dalam insiden tersebut.

“Korban diduga meninggal dikeroyok kemarin malam, dan dari video yang beredar, polisi setempat juga diduga terlibat,” ujar Azhari dengan nada geram, Senin (4/8).

Sebagai senator yang dikenal vokal memperjuangkan hak-hak kemanusiaan, Azhari Cage meminta Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemenlu RI) dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur untuk segera turun tangan dan mengusut tuntas kasus ini.

“Saya sebagai senator asal Aceh mengutuk tindakan ini dan meminta kepada Kemenlu dan KBRI agar mengusut secara tuntas. Tidak boleh dibiarkan,” tegasnya.

Menurut informasi yang ia terima dari jaringan diaspora Aceh di Malaysia, masyarakat Aceh telah mengirimkan surat keberatan resmi kepada Pemerintah Malaysia sebagai bentuk protes atas peristiwa tragis itu.

“Kalau memang almarhum ada kesalahan, seharusnya sebagai bangsa yang beradab hendaknya dilakukan proses hukum, bukan pengeroyokan hingga menyebabkan kematian,” ujarnya lagi.

Azhari menegaskan bahwa perlindungan terhadap WNI di luar negeri merupakan tanggung jawab negara yang tidak boleh diabaikan. Ia mendesak agar Kemenlu dan KBRI tidak hanya mengutuk, tetapi juga mengambil langkah konkret.

“Kita tidak ingin ada lagi warga negara Indonesia yang diperlakukan secara tidak manusiawi oleh negara lain. Ini menyangkut nyawa dan martabat bangsa,” katanya.

Ia menambahkan bahwa seluruh informasi, termasuk video pengeroyokan dan identitas lengkap korban, diperoleh dari jaringan relawan Aceh di Malaysia.

“Data dan video saya dapatkan dari simpul relawan Aceh di Malaysia, termasuk dari Bospom. Kita berduka mendalam atas wafatnya almarhum. Semoga Allah mengampuni segala dosanya, dan keluarga diberikan ketabahan,” pungkasnya. (Tim MDG)

Comments


EmoticonEmoticon