Perintah Husniah Talenrang Ke Pejabat: Turun Ke Lapangan Atasi Kemiskinan Ekstrem - Media Dinamika Global

Senin, 17 Maret 2025

Perintah Husniah Talenrang Ke Pejabat: Turun Ke Lapangan Atasi Kemiskinan Ekstrem


Makassar Gowa, Media Dinamika Global.id.-- Pengentasan kemiskinan turut menjadi perhatian Bupati Gowa Husniah Talenrang.

Catatan Badan Pusat Statistika (BPS) per September 2024, penduduk miskin di Kabupaten Gowa mencapai angka 6,85 persen.

Husniah Talenrang punya misi menekan angka kemiskinan ekstrem di Kabupaten Gowa.

"Saya berharap masyarakat miskin ekstrem di Gowa menurun bahkan insyaallah target kita 0," kata Husniah Talenrang di Kantor Gubernur Sulsel pada Senin (17/3/2025).

Husniah Talenrang pun meminta seluruh pejabat Kabupaten Gowa merumuskan program yang langsung menyentuh masyarakat.

Dirinya ingin pejabat Kabupaten Gowa bisa memberikan stimulus pergerakan ekonomi di masyarakat.

"Semua Kepala dinas, pejabat eselon II dan III mereka saya wajibkan turun langsung ke lapangan menjadi pendamping menyelesaikan masalah miskin ekstrem," Kata Husniah.

"Supaya kepala dinas atau pejabat ini merasakan yang namanya dekat dengan masyarakat," lanjutnya.

Secara umum, BPS mencatat jumlah penduduk miskin di Sulsel pada September 2024 mencapai 711,77 ribu orang.

Jika dibandingkan pada Maret 2024, jumlah penduduk miskin di Sulsel berkurang 24,7 ribu orang.

“Persentase penduduk miskin pada September 2024 sebesar 7,77 persen atau turun 0,29 persen poin dibanding Maret 2024 yang sebesar 8,06 persen,” sebut Kepala BPS Sulsel Aryanto awal 2025 lalu.


Sementara jika dibandingkan dengan Maret 2023, jumlah penduduk miskin di Sulsel juga mengalami penurunan sebanyak 77,08 ribu orang.

Aryanto memaparkan, berdasarkan daerah tempat tinggal, pada periode Maret 2024-September 2024, jumlah penduduk miskin perkotaan naik sebesar 8,9 ribu orang.

Sementara pada periode yang sama, jumlah penduduk miskin di perdesaan turun sebesar 33,7 ribu orang.

Persentase kemiskinan di perkotaan naik dari 5,08 persen menjadi 5,21 persen.

“Berbeda halnya di perdesaan yang turun dari 10,74 persen menjadi 10,11 persen,” papar Aryanto.

Secara umum, kata Aryanto, tingkat kemiskinan di Sulsel berfluktuasi pada periode September 2018-September 2024, baik dari sisi jumlah maupun persentase.

Di beberapa titik, terjadi kenaikan seperti pada Maret 2020 dan September 2020.

Menurutnya, kenaikan jumlah dan persentase penduduk miskin pada periode Maret 2020 hingga Maret 2022 disebabkan oleh adanya pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia.

Aryanto menambahkan, garis kemiskinan pada September 2024 tercatat sebesar Rp467.991 /kapita/bulan.

Itu dengan komposisi garis kemiskinan makanan sebesar Rp350.315 (74,68 persen) dan garis kemiskinan bukan makanan sebesar Rp117.676 (25,32 persen).

Ia menyebut pada September 2024, secara rata-rata rumah tangga miskin di Sulsel memiliki 5,36 orang anggota rumah tangga.

“Dengan demikian, besarnya garis kemiskinan per rumah tangga miskin secara rata-rata adalah sebesar Rp2.508.432 /rumah tangga miskin/bulan,” sebut Aryanto.(Sekjend MDG)

Comments


EmoticonEmoticon