Nampak Keceriaan Siswa-Siswi Kelas IX SMPN 2 Kota Bima Ekspresikan Dirinya Sebagai Tanda Tamat - Lulus


Siswa Spendu Kobi Kreatif : "Ini Pesta Kami, Bukan Pesta Sekolah

26 Mei 2023

Kota Bima NTB, Media Dinamika Global.id.- Pelepasan siswa-siswi dari Tingkat TK, SD/MI, SMP/MTs dan SMA/SMK/MA begitu trend saat ini, apalagi di era Covid-19. Di era itu pula di dunia pendidikan diterapkan Kurikulum Merdeka Belajar, merdeka belajar merupakan suatu pendekatan yang dilakukan supaya siswa bisa memilih pelajaran yang diminati. Hal ini dilakukan supaya para siswa bisa mengoptimalkan bakatnya dan bisa memberikan sumbangan yang paling baik dalam berkarya bagi bangsa.

Nah, pada Tahun Pelajaran (Tapel) 2022/2023 ini begitu banyak pihak sekolah bersama komite sekolah dengan melibatkan wali murid untuk mengadakan pesta tahuhan bagi pelepasan para siswanya. Ada yang melaksanakan acara perpisahan tersebut di gedung sekolah, gedung serba guna bahkan di hotel-hotel.

Akibatnya, pesta tahunan bagi siswa menimbulkan pro-kontra bahkan mendapatkan perhatian khusus dari Pemerintah Daerah (Pemda) melalui dinas terkaitnya, seperti di Kota Bima melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) mengeluarkan himbauan bagi seluruh sekolah di berbagai jenjang, agar melaksanakan kegiatan pelepasan siswa dilakukan secara sederhana (apabila memungkinkan), apabila bertolak belakang dengan protes dari orang tua murid, lebih baik kegiatan tersebut ditiadakan. "Agar dilakukan secara musyawarah dan mufakat dengan wali murid, apabila disetujui maka menyesuaikan saja, begitupun sebaliknya. Karena kegiatan tersebut tidak wajib dilaksanakan," demikian isi himbauan tersebut.

 Bagaimana dengan sekolah-sekolah yang sudah melakukan kegiatan yang sama, sebelum diterbitkan himbauan dimaksud. Apalagi himbauan ini terbit, setelah ada netizen (pemerhati pendidikan) yang disebarkan dalam media sosialnya (Facebook), mengecam kegiatan yang dilakukan pihak sekolah. Pasalnya, dinilai memaksakan kehendak orang tua, dengan cara membebani para siswa untuk sewa pakaian (seragam) adat se Nusantara, jas (bagi laki-laki), kebaya (bagi perempuan) maupun biaya lainnya (tidak terduga) dan kegiatan ini baru adanya beberapa tahun terakhir ini dan prosesi wisuda itu sebenarnya adanya di meja perkuliahan (S-1), bukan di usai TK - SMA, katanya.

Menjawab pro-kontra tentang prosesi pelepasan siswa ini, tentu saja dirasakan oleh sekolah-sekolah yang belum melaksanakan kegiatan dimaksud, apalagi yang sudah merancang secara matang-matang, tapi keburu dibatalkan setelah dikeluarkan himbau dimaksud.

 secara khusus pihak SMP Negeri 2 Kota Bima atau yang biasa di kenal Spendu Kobi Jum'at (26/05/2023) pagi. Kepala SMP Negeri 2 Kota Bima Hj. Nurmah, M. Pd didampingi Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Gunawan, S. Pd (Kurikulum), Djaimin, S. Pd (Kesiswaan), H. Muhammad (Humas) dan M. Siddik, S. Pd., M. Si (Sarpras).

Siswa Spendu Kobi Kreatif : "Ini Pesta Kami, Bukan Pesta Sekolah

Kepala SMPN 2 Kota Bima Hj. Nurmah, M. Pd.

Menurut Umi Nurmah (Sapaan akrab kepala sekolah), bahwa kegiatan ini disponsori oleh para siswa-siswi Kelas IX dan diprakasai oleh Pengurus OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah). "Saya dilantik menjadi Kepsek disini per 10 Juni 2022 dan baru lantik dirinya bersama OSIS melakukan rapat (sebagai ajang silaturahmi awalnya). Tapi saat itu, pula Pengurus OSIS menyampaikan, bahwa pihaknya (siswa-siswi) akan mengadakan acara pelepasan siswa Kelas IX Tapel 2022/2023 nanti sebanyak 335 orang akan dilaksanakan di Paruga Nae (convention hall)," ujar Umi Nurmah.

Guna melanjutkan rencana kerja pengurus OSIS disekolah itu, kami dari pihak SMPN 2 Kota Bima melaksanakan rapat dengan wali murid yang diparakasai Pengurus Komite Sekolah pada Senin (13/03/2023) lalu. Berdasarkan hasil notulen rapat pembahasan rencana pelepasan siswa/siswi pada bulan Maret lalu diruang Biologi SMPN 2 Kota Bima, Ketua Komite Drs. H. Ahmad Abidin melalui anggota komitenya Rijal, SH selaku pemandu acara. Menetapkan acara pelepasan siswa-siswi tersebut akan dilaksanakan pada Rabu (31/05/2023) ini di Paruga Nae Kota Bima, dengan bentuk gotong royong dan silang terkait anggaran pelepasan siswa dimaksud.

Saat ditanya wartawan ini, kepada Umi Nurmah, bagaimana dengan himbauan dari Dikpora tersebut. Umi Nurmah menjawab, silahkan para siswa saja yang pelopori kegiatan ini, pintah kepsek senior ini.

Siswa Spendu Kobi Kreatif : "Ini Pesta Kami, Bukan Pesta Sekolah

Inilah siswa-siswi Kelas IX Spendu Kobi Tapel 2022/2023.

Salah seorang perwakilan siswa Kelas IX yang berhasil, yakni Ninfa Sabrina Familia Kelas IX-1 yang juga bertindak sebagai Wakil Ketua OSIS Periode 2022-2023 mengatakan, Persiapan ini bukan matang lagi tapi gosong, bukan kami tidak melaksanakan dihalaman sekolah acaranya, tapi kami kepengen suasana baru (di ParuganaE), kalaupun pihak sekolah tidak setuju. Maka kami sebagai siswa-siswi di sekolah ini melalui OSIS sekolah akan ambil alih segala kegiatan dimaksud. "Ini pesta kami (siswa, red) bukan pesta sekolah," ujarnya dengan nada santai.

Masih lanjut gadis remaja ini, Ninfa (sapaan akrabnya), yang usulkan kebutuhan dalam kegiatan pelepasan ini adalah kami sendiri, seperti sampul ijasah, kalung medali, dekor, buku alumni dan map ijazah, segala biaya tersebut kami kumpulkan dari siswa-siswi dari kelas IX, tentunya tanpa paksaan. Jadi bagi siswa yang berekonomi kebawah, maka siswa yang lebih akan menyumbang, jadi inilah maksud gotong royong (sistem silang) dan saling bantu membantu antara siswa disini. Itupun pengumpulan uang untuk perpisahan ini, sejak bulan Januari 2023 lalu dan bukan sekarang," bebernya.

Terkait himbaunya tersebut, menurut Ninfa, itu tidak menjadi masalah bagi kami dan kegiatan pelepasan siswa 31 Mei tetap akan dilaksanakan, karena inilah ekspresi kami dalam menghadapi pesta ini. Apalagi ini kurikulum merdeka, jadi kami bebas berekspresi dalam hal yang positif, yang penting tidak melakukan kegiatan Hura-hura, katanya. (SekjendMDG).

Load disqus comments

0 comments