Lotim Penyangga Produk Porang, Ini Penyampaian Kadis Perindustrian NTB

Foto : Kepala Dinas Perindustrian Provinsi NTB Hj. Nuryanti SE.,ME.

Lombok Timur, Media Dinamika Global.Id __
INDUSTRIALISASI menjadi jawaban dari upaya pemerintah untuk meningkatkan daya saing dan nilai tambah dari kegiatan usaha yang dilakukan oleh masyarakat. Program Industrialisasi yang digesa oleh Pemprov NTB dalam empat tahun terakhir semakin menemukan bentuknya di tingkat kabupaten/kota.


Kepala Dinas Perindustrian Provinsi NTB Hj. Nuryanti SE, ME mengatakan, satu-satunya kabupaten di NTB yang linier dengan struktur organisasi di Pemprov NTB adalah Kabupaten Lombok Timur (Lotim), karena memiliki Dinas Perindustrian saja. Artinya tidak ada tambahan bidang pekerjaan lainnya, sehingga kolaborasi antara Pemprov dengan Lotim menjadi lebih maksimal.

“Percepatan-percepatan industrialisasi di Kabupaten Lotim terasa sekali dengan adanya OPD yang berdiri sendiri sehingga bisa lebih fokus,” ujar Nuryanti acara Roadshow Industrialisasi Gubernur NTB dengan tema ” Ekosistem Industrialisasi dan Diversifikasi Produk Lokal” yang berlangsung di Selong, Rabu, 12 Oktober 2022.

Nuryanti mengatakan, kegiatan road show yang digelar di Lotim saat ini merupakan kegiatan  Gubernur yang ke tujuh. Artinya tinggal tiga kabupaten lainnya di NTB yang menjadi target kegiatan road show industrialisasi. Agenda tersebut nantinya akan dituntaskan pada tanggal 22 Oktober di Kota Mataram. Kegiatan di sini menjadi rangkuman hilirisasi dari semua road show Gubernur.

“Pasca road show 10 kabupaten/kota akan ada tindaklanjut bersama BI nantinya dan akan menjadi program-program kita baik di Pemprov maupun kabupaten/kota,” ujar Nuryanti.

Kabupaten Lotim pada tahun 2022 ini mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat melalui Kementerian Perindustrian yang dialokasikan untuk pembangunan pabrik porang. Sehingga Lotim nantinya akan menjadi salah satu penyangga kebutuhan terigu di NTB dan diharapkan bisa dikirim sampai luar daerah atau luar negeri.

“Pasar terdekat yaitu wilayah Indonesia bagian timur yang konsumsi utamanya bukan nasi, sehingga peluang ini bisa kita kembangkan. Di Jepang namanya mie Sirataki, padahal itu adalah sorgum. Itu menjadi konsumsi utama di Jepang karena non gula,” katanya.

Kabupaten Lotim juga kata Nuryanti memiliki ekosistem permesinan yang menjadi pemantik bagi berkembangnya industri di Provinsi NTB. Bahkan ada UPT tersendiri yaitu Logam dan Permesinan yang diharapkan bisa semakin menggeliat dengan adanya produk-produk turunan yang bisa diperdalam lagi.

Tentu diharapkan Bank Indonesia setelah merintis, akan mulai masuk ke daya saing dengan cara meningkatkan kapasitas sehingga benar-benar tercipta produk yang berkualitas dan berdaya saing.

Kabupaten Lotim dengan jumlah penduduk terbanyak di NTB memiliki pelaku-pelaku industri kreatif yang milenial. Bahkan di Sembalun misalnya ada sekolah khusus untuk mengolah dan meracik kopi. Hal itu bisa menambah poin untuk meningkatkan daya saing produk-produk yang ada di Provinsi NTB.

“Kami harapkan produk yang ada sekarang bisa diadvokasi agar masuk dalam e-katalog. Dan komitmen Bank NTB Syariah, belanja-belanja pemerintah saat bertransaksi dengan IKM itu dengan SPK atau surat perintah kerja dari OPD, itu bisa menjadi penjamin agar mendapatkan pembayaran, sehingga IKM dibayar cash ketika melakukan transaksi dengan pemerintah,” tutupnya dikutip dari media Suara NTB.Com. (MDG.01).
Load disqus comments

0 comments