Kadis Peternakan dan Kesehatan Hewan NTB, Sampaikan Program PEN 2021

Keterangan : Kadis Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi NTB, Drh. Khairul Akbar, M.Si.
Foto : Wawan

Mataram-NTB, Media Dinamika Global.Id -- Program Pemulihan Ekonomi Nasiional (PEN) merupakan salah satu rangkaian kegiatan untuk mengurangi dampak Covid-19 terhadap perekonomian nasional.

Pemerintah menjalankan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebagai respon atas penurunan aktivitas masyarakat yang berdampak pada ekonomi, khususnya sektor informal atau UMKM. Hal ini disampaikan oleh Kadis Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi NTB, Drh. Khairul Akbar, M.Si di ruang lingkungan kantornya, Pada, 22 Desember 2021.

Kata dia, Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) bertujuan untuk melindungi, mempertahankan dan meningkatkan kemampuan ekonomi para pelaku usaha dalam menjalankan usahanya selama pandemi Covid-19," ungkapan saat diwawancarai beberapa awak media.

Sambung Kadis, Untuk sektor UMKM, Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dapat memperpanjang nafas UMKM dan meningkatkan kinerja UMKM yang berkontribusi pada perekonomian nasional.

"Berdasarkan informasi resmi dari Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Tipe A1 Mataram Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan surat Nomor : S-1690/WPB.23/KP.01/2021 tanggal 17 November 2021, bahwa Dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) terdiri dari :

1. Cluster Kesehatan

2. Cluster Perlindungan Sosial

3. Cluster Program Prioritas

4. Cluster Dukungan UMKM dan Korporasi

5. Cluster Insentif Usaha

Dari 5 (lima) Cluster di atas, yang terkait dengan program kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2021 adalah Cluster 5 yaitu “Cluster Dukungan UMKM dan Korporasi” yang dipergunakan terutama untuk Subsidi Bunga UMKM dan Bantuan Bagi Pelaku Usaha Mikro (BPUM)," jelas Khairul.

Lebih lanjut Kadis, Dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang dikelola Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Nusa Tenggara Barat yang tertuang dalam DIPA Tahun Anggaran 2021, ditetapkan melalui hasil refocusing anggaran bulan November 2021, dengan perincian kegiatannya sebagai berikut :

1. Pakan Olahan dan Bahan Pakan sebesar Rp. 720.000.00,- untuk Pengembangan Unit Pengolah Pakan Sapi Potong, dan yang telah terealisasi sebesar Rp. 718.600.000 (99,81 %).

2. Optimalisasi Reproduksi sebesar Rp. 8.428.046.000,- untuk Fasilitasi Alat dan Bahan Inseminasi Buatan (IB), pagu anggarannya sebesar Rp. 1.636.200.000,- terealisasi sebesar Rp. 831.167.000,- (50,80 %); Pengadaan N2 Cair, pagu anggarannya sebesar Rp. 917.900.000,- terealisasi sebesar Rp. 917.900.000,- (100 %); Operasional Inseminasi Buatan (IB), pagu anggarannya sebesar Rp. 2.490.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 2.489.050.000,- (99,96 %); Operasional Pemeriksaan Kebuntingan, pagu anggarannya sebesar Rp. 1.500.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 1.498.930.000,- (99,93 %); Operasional Pelaporan Kelahiran, pagu anggarannya sebesar Rp. 1.198.040.000,- terealisasi sebesar Rp. 1.197.970.000,- (99,99 %); Koordinasi, Pendampingan dan Pengawalan, pagu anggarannya sebesar Rp. 685.906.000,- terealisasi sebesar Rp. 679.189.600,- (99,02 %);. Total pagu anggaran (angka 2) sebesar Rp. 8.428.046.000, dan terealisasi sebesar Rp. 7.614.206.600,- (90,34 %).

3. Ternak Ruminansia Perah sebesar Rp. 331.810.000,- untuk Pengadaan Sapi Perah, pagu anggarannya sebesar Rp. 331.810.000,- terealisasi sebesar Rp. 53.600.000,- (16,15 %).

4. Ternak Ruminansia Potong sebesar Rp. 4.052.500.000,-. Kegiatannya untuk sapi dalam rangka pemenuhan kekurangan realisasi droping sapi kepada kelompok-kelompok yang tergabung dalam Korporasi “Mandalika Baren Sampi” pada Kawasan 1000 Desa Sapi di Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah, pagu anggarannya sebesar Rp. 4.052.500.000,- dan telah terealisasi sebesar Rp. 3.924.430.000,- (96,84 %).

5. Sertifikasi Unit Usaha sebesar Rp. 225.000.000,- untuk Pengendalian Pemotongan Betina Produktif, pagu anggarannya sebesar Rp. 225.000.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 221.730.000,- (98,55 %). Total anggaran dari 5 kegiatan di atas sebesar Rp. 13.757.356.000,- dan telah terealisasi sebesar Rp. 12.532.566.600,- (91,10 %). Sisa anggaran sebesar Rp. 1.224.789.400,-.

"Kesimpulannya.

1. Program Pemulihan Ekonomi Nasiional (PEN), selain bertujuan untuk mengurangidampak Covid-19 terhadap perekonomian nasional, juga sebagai respon atas penurunan aktivitas masyarakat yang berdampak pada ekonomi, khususnya sektor informal atau UMKM, dan juga untuk melindungi, mempertahankan dan meningkatkan kemampuan ekonomi para pelaku usaha dalam menjalankan usahanya selama pandemi Covid-19, serta dapat memperpanjang nafas dan meningkatkan kinerja UMKM yang berkontribusi pada perekonomian nasional.

2. Terdapat 5 (lima) kegiatan yang dikelola oleh Dinas Peternakan dan KesehatanHewan Provinsi Nusa Tenggara Barat yang bersumber dari dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang tertuang dalam DIPA Tahun Anggaran 2021 yaitu : 

a. Pakan Olahan dan Bahan Pakan

b. Optimalisasi Reproduksi

c. Ternak Ruminansia Perah

d. Ternak Ruminansia Potong

e. Sertifikasi Unit Usaha.

3. Berdasarkan DIPA Tahun Anggaran 2021 yang dilaksanakan oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Nusa Tenggara Barat yang bersumber dari dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), tidak terdapat program kegiatan “Satu Peternak Tiga Ekor Sapi”.

4. Alokasi dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang dikelola Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Nusa Tenggara Barat yang tertuang dalam DIPA Tahun Anggaran 2021, ditetapkan melalui hasil refocusing anggaran yang bulan November 2021.

5. Anggaran keseluruhan dari 5 (lima) program kegiatan yang bersumber dari danaPemulihan Ekonomi Nasional (PEN), yang dikelola oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Nusa Tenggara Barat pada Tahun Anggaran 2021 sebesar Rp. 13.757.356.000,- dan telah terealisasi sebesar Rp. 12.532.566.600,(91,10 %). Sisa anggaran sebesar Rp. 1.224.789.400,- merupakan sisa MATI yang tidak bisa pergunakan lagi," pungkas Putra Asal Dompu.(MDG.Wawan).

Load disqus comments

0 comments