Media Dinamika Global

Sabtu, 27 Desember 2025

STIT Sunan Giri Bima Gelar Kegiatan Pra Kuliah PBAK 2025


Kota Bima, Media Dinamika Global.id.// Seperti sebuah barang yang tersimpan lama di gudang, berdebu namun menyimpan nilai tersembunyi, demikianlah keterampilan dalam diri manusia. Ia sering tak tampak, terlupakan, bahkan dianggap tak berguna. Namun ketika disentuh, dibersihkan, dan diasah, ia akan memantulkan cahaya, menjadi sesuatu yang berharga dan bermanfaat. Demikian pula diri seorang mahasiswa: di dalamnya ada potensi yang kerap tak disadari, ada bakat yang menunggu untuk ditemukan, ada keterampilan yang jika digali akan menjadi bekal besar dalam perjalanan hidup.

Di antara hiruk-pikuk kehidupan akademik yang seringkali diidentikkan dengan buku-buku tebal, ruang kelas, dan deretan teori yang kering, ada sebuah peristiwa kecil namun sarat makna yang berlangsung di bumi Bima, tepatnya di kampus STIT Sunan Giri Bima. Pada tanggal 1 hingga 24 Agustus 2025, kampus ini menggelar sebuah kegiatan Pra kuliah yang berbeda dari kebanyakan perguruan tinggi. Bukan sekadar pengenalan kampus atau materi administratif, melainkan sebuah perjalanan untuk menyelami jati diri, sebuah upaya untuk menyingkap keterampilan yang bersemayam dalam diri setiap calon mahasiswa. Tema yang dipilih---"Mengenal Skill dari Dalam Diri"---telah cukup untuk menggambarkan hakikat acara ini: sebuah penjelajahan menuju potensi yang kerap tertidur, sebuah pengasahan agar kelak mereka menjadi insan yang bukan hanya pandai berpikir, tetapi juga terampil berkarya.

Kegiatan ini bukan sekadar formalitas akademik yang harus dijalani sebelum masuk perkuliahan. Ia adalah semacam latihan jiwa, perjalanan batin sekaligus pengasahan keterampilan praktis. Selama 24 hari penuh, para calon mahasiswa dibimbing untuk mengenal apa yang mereka minati, apa yang menjadi kekuatan, dan bagaimana menjadikannya bekal di kemudian hari. Seakan kampus ingin berbisik lembut kepada mereka: "Kenalilah dirimu sebelum engkau mengenal dunia."

Di ruang-ruang sederhana yang ditata seadanya, mereka mulai belajar. Tangan-tangan muda itu bergerak, memahat, mengikat, merangkai, menjahit, menulis, bahkan mengolah barang-barang bekas menjadi sesuatu yang bernilai. Dari serbuk kayu dan botol plastik bekas air mineral yang biasanya hanya terbuang, mereka belajar membuat sofa sederhana. Dari kayu yang terbuang lahirlah karya yang bermanfaat seperti gantungan kunci. Dari kain-kain yang tampak usang, dan Styrofoam bekas yang sering kita jumpai berserakan dan terbuang bigitu saja, mereka belajar mengolah semua itu menjadi suatu karya yg luar biasa. menjahit, membatik, hingga melukis menorehkan warna dan pola yang tak sekadar indah, melainkan menyimpan nilai budaya.

Mereka juga duduk bersila di ruangan, mengikuti materi kepenulisan. Di sana, kata-kata yang sebelumnya hanya lintasan pikiran, mulai ditangkap dan ditulis. Mereka diajak menulis dari hal-hal kecil, tentang diri sendiri, tentang pengalaman sehari-hari, hingga kelak mampu melahirkan karya yang utuh, berupa cerpen, puisi, artikel, bahkan buku. Mereka pun diperkenalkan pada perangkat sederhana: Microsoft Word. Sebuah perangkat yang tampak sepele bagi sebagian orang, namun amat penting sebagai bekal mahasiswa. Dengan keterampilan ini, mereka tak lagi bingung saat dosen meminta makalah, jurnal, atau laporan.

Maka pra kuliah ini bukan sekadar pengenalan, tetapi pembekalan. Ia adalah perjalanan singkat yang mempersiapkan mereka agar tidak gagap menghadapi dunia akademik, agar tak hanya mengandalkan teori, tetapi juga terbiasa berkreasi, berproduksi, dan berdaya guna.

Tanggal 25 hingga 28 Agustus 2025 menjadi penanda lain: dimulainya kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK). Sebuah agenda yang setiap tahun menjadi gerbang resmi masuknya mahasiswa baru. Namun ada yang berbeda di STIT Sunan Giri Bima.

Di kampus ini, kebutuhan untuk PBAK tidak semata-mata dipenuhi dengan membeli produk dari luar. Mahasiswa sendirilah yang memproduksinya. Tas, buku catatan, gantungan kunci, hingga ID card---semua lahir dari tangan-tangan mereka sendiri. Spanduk, baju, bahkan pernak-pernik lain yang dibutuhkan dalam kegiatan, mereka buat dengan semangat kebersamaan. Kampus ini seakan ingin menegaskan bahwa mahasiswa bukanlah konsumen pasif, melainkan produsen aktif. Bahwa kegiatan akademik tidak boleh lepas dari semangat kemandirian.

Lahirnya organisasi bernama Laskar Bima Craft (LBC) menjadi bukti nyata. Sebuah Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang menjadi wadah bagi kreativitas mahasiswa, tempat mereka mengolah keterampilan menjadi karya, dan karya menjadi sumber daya. Di sini mereka tidak hanya dididik untuk berpikir kritis, tetapi juga untuk produktif.

Dari ruangan sederhana di pojok kampus, terdengar denting mesin jahit, derak kayu yang dipahat, dan derap langkah mahasiswa yang mengangkut bahan. Suasana itu seakan menyatakan bahwa kampus bukan sekadar tempat belajar teori, melainkan bengkel kehidupan tempat manusia ditempa untuk menjadi berdaya.(Sekjend MDG)

Kadispora Kab Bima Melalui Korwil Pendidikan Kecamatan Soromandi Usulkan Pembangunan TK Maksimal


Bima NTB. Media Dinamika Global.Id.- Begitu cepat responnya,Kadispora Kab Bima Melalui Korwil Pendidikan Kecamatan Soromandi H. Fahris Adam, S.Pd. M.Pd langsung menjawab Usulan Pembangunan TK Di Kecamatan Soromandi seperti TK Al-Ikhlas Wonto dan TK Wadupaa Desa Kananta Kecamatan Soromandi secara Maksimal, Usulan tersebut itu harus melalui Data Dapodiknya masing-masing Sekolah. Ahad, 28 Desember 2025

Setelah adanya Informasi dari Media Online baru-baru ini terkait dengan adanya Pembiaraan Bangunan Tua/lapuk di makan Usia sebagai Fasilitas Belajar Mengajar itu sekaligus bersikap Apatis terhadap Undang-undang Nomor 20 dan 25 tentang Sistem Pendidikan, dan Kesejahteraan Guru dan Dosen.

Tak menunggu waktu lama, melalui Via Telpon Washaapnya Korwil Dikbudpora Soromandi H. Fahris Adam, S.Pd. M.Pd mengatakan bahwa Barusan Saya di Telpn oleh Kepala Dinas Dikbudpora Kab Bima bahwa ada Berita yang mengatakan tentang Apatisnya Pemerintah dalam mengentaskan Belajar Mengajar di Beberapa TK yang ada di Desa Kananta Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima.

Pembangunan Gedung TK itu harus didasari dengan Regulasi yang Jelas, Sebab TK itu ada Sebagian Besar menjadi Milik Yayasan dan Berbadan Hukum melalui Akta Notaris, juga ada TK yang Negeri yang memang di Kelola oleh Pemerintah tetapi kami tidak menutup mata kepada TK swasta karena Sistemnya sama yaitu Undang-undang Sisdiknas menjadi Rujukan kita Bersama.

" Tadi sempat disinggung tentang apa si Kontribusi Sekolah Swasta dengan Sekolah Negeri ? Saya kita semuanya Sama di Hadapan Hukum, mereka sama-sama memiliki regulasi yang sama sehingga tidak Pembeda antara Satuan Pendidikan".

Sehingga tidak ada niat kami untuk mengucilkan satu dengan yang lainnya, kami yakin Pemerintah tetap memberikan Sumbangsih apapun untuk Pendidikan, namun saat ini kami sedang menunggu informasi adanya Penambahan Anggaran dari APBN 2026 melalui Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka tentunya.

Selain itu, kami tekankan bahwa Di TK tersebut yang belum berubah status dari Swasta ke Negeri akan di upayakan di Tahun 2026 ini. Kemarin saja kami telah merubah status TK menjadi Negeri. Tapi kalau untuk TK Wadupaa Desa Kananta Kecamatan Soromandi itu kemarin setelah kami Verifikasi Faktual, maka dapat disimpulkan bahwa TK tersebut belum layak di naikan status nya menjadi TK Negeri.

Dan Insyaallah di Tahun 2026 ini kami Usahakan Bahwa TK Wadupaa dan TK Al-Ikhlas Wonto Desa Kananta Kecamatan Soromandi akan diusulkan secara Totalitasnya. Ujarnya Singkat.(Team).

Ditsamapta Polres Bima Tingkatkan Patroli Kewilayahan Sambut Tahun Baru 2026.

Anggota Tim Ditsamapta Polres Bima saat menyambangi masyarakat di Desa Risa saat melakukan patroli minggu (28/12/25)


Bima – Media Dinamika Global.id_Dalam rangka menciptakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) yang aman dan kondusif menjelang perayaan Tahun Baru 2026, personel Ditsamapta Polres Bima melaksanakan patroli kewilayahan pada Minggu, 28 Desember 2025, di wilayah Kecamatan Woha, Kabupaten Bima.


Koordinator patroli, Kasubbid Dalmas Polres Bima, Bripka M. Firman Hardiansyah, S.Sos, menyampaikan bahwa kegiatan patroli kewilayahan tersebut menyasar sejumlah titik rawan serta pusat aktivitas masyarakat.


“Patroli diawali dari Terminal Tente, kemudian dilanjutkan ke beberapa desa, dengan titik akhir di Desa Risa serta objek wisata pemandian di Desa Donggobolo, Kecamatan Woha,” jelas Hard biasa di sapa pada media ini.


Ia menambahkan, kegiatan patroli selanjutnya juga akan dilanjutkan ke sejumlah objek wisata di wilayah Kalaki.


Patroli ini merupakan bagian dari Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan (KRYD) guna mengantisipasi potensi gangguan kamtibmas menjelang pergantian tahun. Meskipun patroli dilaksanakan setiap hari, intensitas pengamanan diperkuat menjelang Tahun Baru karena dinilai memiliki tingkat kerawanan yang lebih tinggi.


Dalam pelaksanaan patroli, personel Ditsamapta Polres Bima juga memberikan imbauan kamtibmas kepada masyarakat agar bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan.


Kegiatan tersebut mendapat respons positif dari masyarakat. Salah satu tokoh masyarakat Desa Risa, Sarjan Ishaka, Menyampaikan apresiasi dan menyambut baik kehadiran personel Polri di tengah masyarakat karena dinilai mampu memberikan rasa aman dan nyaman. Ucapnya.


Polres Bima berkomitmen untuk terus meningkatkan kegiatan patroli dan pengamanan guna memastikan situasi kamtibmas tetap aman, kondusif, dan terkendali selama perayaan Tahun Baru 2026.(Mdg/04)

Lapak Ramadhan Mahasiswa STIE Bima Hingga Pembagian Takjil, Mereka Ditempa Sejak Dini dan Singkirkan Rasa Malu


Kota Bima, Media Dinamika Global.id.– Pada tiap moment Puasa Ramadhan tiap tahunya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bima membuka ruang usaha (jualan) kepada para pedagang di sebelah timur lapangan Sera-Suba. Di lokasi itu, para UMKM Kota Bima mengait rezeki melalui berbagai produk makanan-minuman. Dan mereka (UMKM) mengaku memperoleh keuntungan yang berorientasi kepada keberlangsungan hidupnya dan untuk membiayai pendidikan bagi anak-anaknya.

Menariknya, makanan-minuman yang dijual oleh Mahasiswa STIE Bima ini diakui murni dari produk mereka sendiri. Sementara modal usaha tersebut, dijelaskan dikumpulkan dari masing-masing anggota kelompoknya. Sementara jumlah anggota pada masing-masing kelompok sebanyak 5-7 orang.

Masih soal kreativitas mahasiswa asal STIE Bima ini, Sabtu (30/3/2024) Media ini kembali mengunjungi lapak Ramadhan di sebelah timur lapangan Sera-Suba Kota Bima. Dari deretan lapak para UMKM tersebut, salah satunya terlihat sebuah lapak yang di dalamnya berisi puluhan mahasiswa asal STIE Bima.

Di moment itu pula, terlihat 7 kelompok usaha tersebut didampingi oleh 4 orang Dosennya. Yakni – Aris Munandar, MM, M. Rimawan, M.Si., Ak.CA, Imam Darmawan, MM.Inov, Nurhayati, M.Ak dan Nafisah Nurulrahmatia, M.Ak. Pada moment yang sama, Media ini sempat mewawancara sejumlah kelompok asal STIE Bima.(Sekjend MDG)

Kolaborasi untuk Kemajuan: STIE Bima dan UNRAM Sepakat Kembangkan Tri Dharma Perguruan Tinggi


Mataram, Media Dinamika Global.id.// Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Bima kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat jaringan akademik melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Universitas Mataram (UNRAM). Kegiatan ini berlangsung di Ruang Rapat Universitas Mataram dalam suasana penuh keakraban dan semangat kolaborasi, 28 Oktober 2025.

Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Ketua STIE Bima, Firdaus, ST.,MM.,MM.Inov beserta jajaran wakil ketua bidang akademik, bagian kerjasama dan kepala lppm serta perwakilan dari Universitas Mataram yang dipimpin oleh Rektor UNRAM, Prof. Ir. Bambang Hari Kusumo, M.Agr.St., Ph.D, didampingi para dekan dan kepala biro terkait.

Dalam sambutannya, Ketua STIE Bima menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi di daerah.

“Melalui kemitraan ini, kami ingin membuka ruang sinergi antara STIE Bima dan Universitas Mataram dalam pengembangan akademik, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Kami percaya kolaborasi ini akan berdampak positif bagi peningkatan kualitas dosen, mahasiswa, dan masyarakat,” ungkapnya.

Rektor Universitas Mataram, Prof. Ir. Bambang Hari Kusumo, M.Agr.St., Ph.D, juga menegaskan pentingnya semangat berbagi antar perguruan tinggi untuk menjawab tantangan dunia pendidikan yang terus berkembang.

“Kolaborasi seperti ini adalah bentuk nyata dari semangat gotong royong akademik. Kami berharap kerja sama ini tidak berhenti pada penandatanganan dokumen, tetapi benar-benar diwujudkan dalam kegiatan nyata yang memberi manfaat luas,” ujarnya.

Adapun beberapa bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan dalam kerangka kerja sama ini meliputi: Bidang Pendidikan yaitu Program pertukaran dosen dan mahasiswa, kuliah tamu, serta pengembangan kurikulum, Bidang Penelitian berupa Pelaksanaan riset bersama antar dosen, publikasi ilmiah kolaboratif, serta seminar nasional dan internasional bersama, Bidang Pengabdian kepada Masyarakat berupa Pelaksanaan kegiatan pengabdian berbasis pemberdayaan masyarakat, pelatihan kewirausahaan, dan pengembangan ekonomi lokal di wilayah Bima dan sekitarnya serta Kolaborasi Inkubator Bisnis dan Inovasi pada Pengembangan wirausaha mahasiswa dan UMKM binaan dengan dukungan riset terapan dan mentoring akademik.

Penandatanganan MoU ini diakhiri dengan sesi foto bersama dan ramah tamah antar kedua institusi. Suasana hangat dan antusiasme tampak jelas, menandakan semangat bersama dalam membangun ekosistem pendidikan yang inovatif dan berdaya saing.

Ke depan, STIE Bima dan Universitas Mataram akan menindaklanjuti MoU ini dengan perjanjian kerja sama (PKS) di tingkat program studi dan lembaga penelitian, guna memastikan implementasi konkret di setiap bidang Tri Dharma.

“Kami berharap kerja sama ini menjadi langkah awal untuk membangun jejaring riset dan pengabdian yang berdampak langsung pada masyarakat NTB, serta memperkuat posisi kampus sebagai motor penggerak pembangunan daerah,” tutup Firdaus, ST.,MM.,MM.Inov (Ketua STIE Bima)

Acara ditutup dengan penyerahan cendera mata antara kedua belah pihak, dilanjutkan dengan sesi foto bersama dan kunjungan ke fasilitas kampus STIE Bima. Dokumentasi kegiatan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi perguruan tinggi lain untuk terus memperluas kerja sama akademik lintas institusi.(Sekjend MDG)

Mahasiswa STIT Sunan Giri Bima Raih Prestasi di Ajang Festival Syariah 2025


Kota Bima, Media Dinamika Global.id.// Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Sunan Giri Bima kembali menorehkan prestasi membanggakan pada ajang Festival Syariah 2025 yang diselenggarakan oleh STIS Al-Ittihad Bima dalam rangka memperingati Milad ke-20 tahun. Kegiatan ini mengangkat tema “Membumikan Syariah di Tanah Bima untuk Indonesia Emas 2045” dan berlangsung selama dua hari, 25–26 Oktober 2025, di Kompleks Yayasan Pendidikan dan Dakwah Al-Ittihad Bima. Festival ini menjadi wadah bagi pelajar dan mahasiswa untuk mengasah kemampuan berpikir kritis dan memperkuat nilai-nilai syariah dalam kehidupan akademik.

STIT Sunan Giri Bima mendelegasikan tujuh mahasiswa yang mengikuti lomba menulis esai syariah dan satu mahasiswa dalam lomba penyuluhan syariah. Keikutsertaan mereka menjadi bukti semangat mahasiswa STIT untuk terus aktif dalam kegiatan ilmiah. Dari cabang penyuluhan syariah, Fitri dari PGMI berhasil meraih Juara 4, sedangkan dari cabang esai syariah, Rossa Amelia dari PGMI semester 3 berhasil meraih Juara 3, Annisa dari PAI semester 7 memperoleh Juara 4, dan Nurul Aini dari PAI semester 5 mendapat Juara 6. 

Prestasi ini membuktikan bahwa mahasiswa STIT Sunan Giri Bima mampu bersaing secara intelektual dan kreatif dengan peserta dari berbagai kampus lain di wilayah Kota dan Kabupaten Bima.

Kegiatan Festival Syariah ini juga diisi dengan Seminar Nasional Syariah yang menghadirkan narasumber utama Prof. Atun Wardatun, M.Ag., M.A., Ph.D., Guru Besar UIN Mataram. Dalam penyampaiannya, beliau menegaskan bahwa “pendidikan syariah harus dimulai dari lingkup yang terdekat, yaitu keluarga, karena keluarga adalah madrasah pertama yang membentuk karakter anak dan generasi bangsa.” Pesan tersebut menjadi pengingat bagi seluruh peserta agar memahami bahwa penerapan nilai syariah dimulai dari kehidupan sehari-hari.

Salah satu dosen pendamping STIT Sunan Giri Bima Bapak Abd Salam, M Pd I. (Wakil Ketua III) turut menyampaikan rasa bangganya atas capaian tersebut. “Kami sangat mengapresiasi perjuangan mahasiswa yang sudah berusaha maksimal. Harapan kami, kegiatan seperti ini tidak berhenti sampai di sini, tetapi menjadi awal dari kolaborasi dan peningkatan mutu akademik yang berkelanjutan,” ujarnya penuh semangat. Pernyataan ini menunjukkan dukungan penuh pihak kampus terhadap pengembangan kompetensi mahasiswa melalui kegiatan positif.

Sementara itu, Rossa Amelia, salah satu peserta lomba esai, mengungkapkan pengalaman berkesannya selama mengikuti kegiatan ini. “Saya belajar menyampaikan gagasan tentang syariah secara ilmiah dan menyenangkan. Semoga kegiatan seperti ini terus diadakan agar mahasiswa semakin semangat menulis dan berdakwah lewat karya,” tuturnya ketika diwawancarai usai pengumuman hasil lomba. Antusiasme para peserta menunjukkan bahwa kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga ruang untuk menumbuhkan rasa percaya diri, memperluas relasi dan cinta terhadap ilmu syariah.


Melalui kegiatan Festival Syariah diharapkan menjadi momentum penting dalam memperkuat nilai-nilai syariah di kalangan akademisi muda sekaligus mempererat silaturahmi di tingkat Perguruan Tinggi Kota-Kabupaten Bima. STIT Sunan Giri Bima berkomitmen untuk terus mendorong mahasiswa dalam mengikuti kegiatan ilmiah dan dakwah agar mampu menjadi generasi yang cerdas, berakhlak, dan berdaya saing tinggi.(Sekjend MDG)

Prestasi Membanggakan: Alumni STIT Sunan Giri Bima Sabet Gelar Magister Terbaik


Kota Bima, Media Dinamika Global.id. — Prestasi membanggakan kembali diraih oleh alumni Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Sunan Giri Bima. Tiga lulusan tahun 2023, yakni Habibi, M.Pd., Ningsrih, M.Pd., dan Anggriani, M.Pd., berhasil menyelesaikan studi magister di Program Pascasarjana STAI Al-Furqan Makassar dengan predikat cumlaude, 11 Oktober 2025.

Ketiganya diwisuda pada Wisuda ke-3 Pascasarjana STAI Al-Furqan Makassar, yang digelar pada Sabtu (11/10/2025) di Hotel Harper, Kota Makassar, sekitar pukul 08.00 WITA. Mereka mampu menamatkan pendidikan jenjang magister tersebut kurang dari dua tahun, sebuah pencapaian luar biasa yang menunjukkan dedikasi dan ketekunan dalam menempuh pendidikan.

Dua di antara mereka, yakni Habibi, M.Pd., dan Ningsrih, M.Pd., meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sempurna 4.00, dan dinobatkan sebagai wisudawan terbaik pertama dan kedua dari total 31 peserta wisuda.

Ketiganya merupakan alumni terbaik STIT Sunan Giri Bima tahun 2023 yang memperoleh rekomendasi dan beasiswa untuk melanjutkan studi pada Program Magister Pendidikan Agama Islam (PAI) STAI Al-Furqan Makassar. Program tersebut merupakan bentuk pelaksanaan MoU antara STIT Sunan Giri Bima dengan STAI Al-Furqan Makassar dalam mencerdaskan anak bangsa.

Keberhasilan ini menegaskan bahwa alumni STIT Sunan Giri Bima tidak hanya unggul di tingkat lokal, tetapi juga mampu bersaing di tingkat nasional. Sebelumnya, pada tahun 2024, sejumlah alumni kampus ini juga tercatat menjadi wisudawan berprestasi di lembaga yang sama.

Capaian tersebut menjadi bukti nyata bahwa semangat menuntut ilmu, kerja keras, dan komitmen terhadap pendidikan tinggi terus hidup di kalangan alumni STIT Sunan Giri Bima.(Sekjend MDG)

Mahasiswa KIP STIT Konsisten Prioritaskan Pengolahan Sampah Plastik


Kota Bima, Media Dinamika Global.id. — Selasa (04/11/2025), mahasiswa penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Sunan Giri Bima terus menunjukkan konsistensinya dalam memprioritaskan pengolahan sampah plastik sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan sekaligus upaya peningkatan ekonomi kreatif. 

Melalui kegiatan daur ulang yang rutin dilakukan, para mahasiswa berhasil mengolah limbah plastik seperti botol dan gelas bekas menjadi serbuk tekstil, yang kemudian dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan sofa, bantal, sapu lantai, serta berbagai produk rumah tangga bernilai jual lainnya.

Kegiatan ini dikoordinasikan oleh Ratih Damayanti Putri, mahasiswa KIP sekaligus Ketua Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Laskar Bima Craft (LBC) STIT Sunan Giri Bima. LBC menjadi wadah pengembangan keterampilan mahasiswa dalam berinovasi, berkarya, dan mengasah jiwa kewirausahaan berbasis lingkungan.

Menurut Ratih, pengolahan sampah plastik menjadi prioritas karena selain membantu mengurangi timbunan sampah di Kota Bima, kegiatan ini juga mendukung Program “Bisa” (Bersih, Indah, Sehat, dan Asri) yang digagas oleh Pemerintah Kota Bima di bawah kepemimpinan H. Muhammad Lutfi, SE dan H. Fery Sofyan, SH.

“Kami ingin membuktikan bahwa mahasiswa juga bisa berperan aktif menjaga lingkungan sekaligus menciptakan nilai ekonomi dari sampah plastik,” ungkap Ratih.

Melalui konsistensi kegiatan ini, mahasiswa KIP STIT Sunan Giri Bima berharap dapat menjadi pelopor gerakan lingkungan bersih dan produktif menuju Kota Bima yang lebih Bersih, Indah, Sehat, dan Asri.(Sekjend MDG)

STIT Sunan Giri Bima Gelar Focus Group Discussion(FGD) Persepsi Jelang Pelaksanaan Lanjutan Kuliah Pemikiran Seri Ke-23 tahun 2025


Kota Bima, Media Dinamika Global.id. — Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Sunan Giri Bima bekerja sama dengan Institut Agama Islam (IAI) Rawa Aopa Konawe Selatan serta Indonesian Universities Consortium on Social Religious Studies menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) pada Kamis (27/11/2025), sebagai langkah memperkuat penyamaan persepsi jelang pelaksanaan lanjutan Kuliah Pemikiran Seri ke-23.

Kegiatan FGD yang digelar pada pukul 20.00 WITA ini menghadirkan Prof. Dr. Peter John Wanner dari Tohoku University, yang juga merupakan Japan BOLT Founding President, sebagai narasumber utama. Dalam paparannya, Prof. Wanner menekankan pentingnya perguruan tinggi untuk terus memperluas jejaring kolaborasi, baik di bidang penelitian maupun pengabdian masyarakat, sebagai wujud penguatan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Dr. Ismail Suardi Wekke, Ph.D, selaku Direktur Indonesian Universities Consortium on Social Religious Studies sekaligus Ketua IAI Rawa Aopa Konawe Selatan, yang bertindak sebagai moderator. Ia menyampaikan bahwa keberlanjutan Kuliah Pemikiran hingga seri ke-22 dan akan berlanjut pada seri ke-23 merupakan bukti nyata semangat akademik antarperguruan tinggi dalam membangun ruang kajian yang produktif, kolaboratif, dan berkesinambungan..

Ketua STIT Sunan Giri Bima, Irwan Supriadin J., M.Sos.I, dalam sambutannya menegaskan bahwa kuliah pemikiran harus terus dikembangkan sebagai wadah berbagi gagasan, konsep, dan refleksi ilmiah. Menurutnya, kegiatan ini bukan hanya memperkaya wawasan sivitas akademika, tetapi juga memberikan kontribusi strategis bagi perkembangan pendidikan tinggi dan pengabdian kepada umat serta bangsa.

FGD ini dihadiri oleh para dosen dan mahasiswa dari STIT Sunan Giri Bima serta IAI Rawa Aopa Konawe Selatan, yang aktif terlibat dalam diskusi dan pertukaran pemikiran demi mematangkan agenda akademik kolaboratif di masa mendatang.(Sekjend MDG)

STIT Sunan Giri Bima Gelar Workshop PKM Berbasis Riset 2025 Untuk Penguatan Kapasitas Dosen


Kota Bima, Media Dinamika Global.id. – Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Sunan Giri Bima menyelenggarakan Workshop Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Berbasis Riset dengan tema “Mewujudkan Pengabdian Masyarakat Berbasis Riset” pada Senin (1/12/2025). Kegiatan yang dimulai pukul 12.30 Wita hingga selesai ini bertujuan memperkuat kualitas pelaksanaan PkM melalui pendekatan ilmiah yang terstruktur.

Workshop ini diselenggarakan untuk meningkatkan kapasitas dosen dalam menyusun proposal PkM berbasis riset, melaksanakan program pengabdian yang selaras dengan temuan penelitian, serta menghasilkan luaran publikasi ilmiah dan laporan pertanggungjawaban yang memenuhi standar mutu perguruan tinggi.

Dalam sambutannya, Ketua STIT Sunan Giri Bima, Irwan Supriadin J, M.Sos.I., menegaskan bahwa PkM merupakan kewajiban dosen sebagai bagian dari implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi. Oleh karena itu, workshop ini menjadi sangat penting untuk memperkuat pemahaman dan keterampilan para dosen, khususnya dalam pelaksanaan PkM berbasis riset.

Workshop ini menghadirkan Kepala P3M STIT Sunan Giri Bima, Junaidin, M.Pd., sebagai narasumber. Dalam paparannya, beliau menjelaskan beberapa tahapan utama dalam pelaksanaan PkM, meliputi: penentuan tema, penetapan lokasi, identifikasi masalah, perencanaan kegiatan, metodologi pelaksanaan, serta dokumentasi dan publikasi hasil kegiatan.

Kegiatan ini dihadiri oleh pimpinan STIT Sunan Giri Bima, ketua unit-unit lembaga (P2M, P3M, BAAK, dan lainnya), serta seluruh dosen STIT Sunan Giri Bima. Acara berlangsung dengan lancar, produktif, dan memberikan pemahaman komprehensif bagi para peserta tentang penerapan PkM berbasis riset.(Sekjend MDG)