Bima. Media Dinamika Global.Id_Sembilan Anggota DPRD Kabupaten Bima utusan Daerah Pemilihan (Dapil) I untuk Kecamatan Woha, Monta dan Parado, Minus Wilda Golkar, Ilham PPP dan M.Isnaini Demokrad. Laksanakan Reses bersama di aula Kantor Camat Woha. Pada hari Rabu tanggal (17/09).
Camat Woha, Irfan HM.Nor, S.Sos, Menyampaikan, Harapannya dewan dapat mampu menempatkan fungsinya untuk benar-benar memperjuangkan hak rakyat yang ada di Dapilnya. Ujar Irfan Odu.
Irfan Odu, Juga menantang sembilan anggota Dewan Dapil I  untuk dapat memperjuangkan masuknya minimal anggaran Rp 50 milyar pertahun untuk mempercepat pembangunan Kecamatan Woha yang menjadi Ibu Kota Kabupaten,  jiika tidak mampu dewan di ibaratkan tikus mati di lumbung padi. Ucapnya.
Irfan Odu juga menambahkan, Untuk mendorong kemakmuran masyarakat Woha di bidang pertanian, perlu perbaikan bendungan Tolo Ribo di Desa Keli yang menjadi pusat mata air untuk mengairi lahan pertanian di beberapa  Desa Woha Barat. Terangnya.
Sementara itu, Anggota DPRD Kabupaten Bima, Irwan, SH, Menyampaikan, Anggota Dewan  datang reses untuk menyerap aspirasi, sembila anggota dewan siap memperjuangkan untuk membangun woha monta dan parado, lebih-lebih untuk kecamatan woha karena merupakan ibu kota kabupaten. Ujar Duta partai Gelora.
Ia juga menekankan bahwa sudah memasukan atensi khusus untuk mempercepat  pembangun Ibu Kota Kabupaten di Kecamatan Woha, Termasuk rencana perbaikan  jalan Donggobolo-keli untuk dilakukan Hotmix. Kami juga tetap berteriak untuk memperjuangkan percepatan pembanguna  ibu kota kabupaten. Tegasnya.
Hal yang sama juga dikatakan, Muhammad Zaidan, Menyampaikan, Tetap merespon dengan baik apa yang menjadi aspirasi masyarakat, Termasuk aspirasi pemuda woha terkait perbaikan Drainase yang ada di Desa Naru begitu juga dengan penerangan lampu jalan Bupati Bima sudah merencanakannya untuk dikerjakan pada tahun ini.
Begitu juga dikatakan Muh.Syahrul Sa,ban, SH, Mari kita pikirkan bersama menjadikan Woha sebagai sentralnya Ibu Kota ke arah yang lebih baik, termasuk bidang kesehatan dan pendidikan begitu juga terkai lampu jalan yang menjadi persoalan. Bahwa Pemerintah sudah menganggarkan sebanyak  Rp, 5 Milyar bahkan sedang dikerjakan.
"Oleh sebab itu, diharapkan masukan masyarakat di areal mana aja yang belum tersentuh untuk lampu jalan". Ujar Lery biasa di sapa. 
Sekdes Dadibou, Junaidin, Spd, Menyinggung bahwa selama ini anggota Dewan tidak ada satupun yang menyentuh kaitan petani tambak yang ada di Dusun Godo Desa Dadibou, Sebanyak 5 hektar lokasi yang menjadi lokasi petani Bandeng dan garam yang menghasilkan lebih kurang Rp. 5 milyar yang menjadi penentu kesehahteraan masyarakat Desa Dadibou. Lokasi itu setiap musim hujan menjadi tempat muara banjir.
"Dadibou Selama ini tidak pernah diperhatikan oleh pemerintah lebih-lebih anggota dewan dan ini sangat naif sekali karena sesungguhnya Desa Dadibou merupakan jantungnya Ibu Kota Kabupaten".Ungkap Jun Godo Biasa disapa.
Begitu juga dengan nasib pegawai PPK Paruh Waktu yang baru di angkat untuk dapat diperhatikan gajinya yang layak.
Selain itu, Dewan dapat membuat perda khusus percepatan pembangunan Ibu Kota Kabupaten supaya pembangunannya terarah. Harapnya.
Hadir dalam kegiatan Reses tersebut, Muhammad Zaidan, Duta Partai Nasdem, Ahmad, SH, PBB, Muh Syahrul Sa,ban, Se, Ismail S.Ag, PKS, Irwan SH, Gelora, Muhammad Firdaus SH, Duta Partai Pdip, Camat Woha ,Irfan H.M.Nor S.Sos, Danramil Woha ,Kapten CBA Iwan Susanto SH, Kapolsek Woha ,AKP Muhtar, Kepala UPT se Kec. Woha, Kasi trantib Woha ,Yunan Pribadi S.Sos/anggota,  Ketua TP PKK Kec.Woha ,Jumraidah SH. Kepala Desa se-Kec Woha,  Ketua BPD se- Kec. Woha dan puluhan Tokoh Masyarakat/Tokoh Agama.(Mdg/04)