Media Dinamika Global: Mediadinamikaglobal.id
Tampilkan postingan dengan label Mediadinamikaglobal.id. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Mediadinamikaglobal.id. Tampilkan semua postingan

Kamis, 20 November 2025

Proyek Breakwater Bernilai Dua Puluh Tujuh Miliar di Lampung Selatan Jadi Sorotan, Aktivis Pertanyakan Dugaan Penyimpangan.


 Lampung Selatan - Mediadinamikaglobal.id || Proyek pembangunan breakwater (pemecah ombak) di Desa Canti, Rajabasa, Lampung Selatan, senilai 27 miliar yang bersumber dari APBN, terus menjadi sorotan publik. Dugaan penyimpangan mulai dari sumber material hingga kualitas pekerjaan memicu kekhawatiran masyarakat setempat.
 
Cak Anwar, seorang aktivis yang berfokus pada pengawasan proyek pusat dan daerah, mempertanyakan efektivitas penggunaan anggaran proyek tersebut. Ia mendesak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Way Mesuji Provinsi Lampung untuk lebih ketat dalam pengawasan setiap item yang dibelanjakan oleh kontraktor.
 
"Proyek dengan pagu 27 miliar ini seharusnya diawasi lebih ketat, terutama pada item-item pada bahan baku seperti batu bolder yang mencapai 60 persen untuk penggunaan material penahan ombak," ujarnya. Cak Anwar menambahkan, jika dihitung Harga Perkiraan Sendiri (HPS) untuk material tersebut, potensi kebocoran anggaran sangat besar.
 
Cak Anwar kemudian merinci beberapa perkiraan pengeluaran jumlah harga di kali volume jumlah material proyek pada RAB dengan harga tertinggi ,sebagai berikut:
 
1. Pembelanjaan batu bolder dengan volume ± 15 ribu kubik, asumsi harga per meter kubik Rp.500.000 X 15.000 = Rp.7,5 milyar.
2. Pembelanjaan/pengadaan untuk buis beton , asumsi harga buis beton per satuan.Rp.500.000 X 4000.buis= Rp.2 miliyar.
3. Upah tenaga kerja/HOK sebanyak 100 orang, asumsi upah per hari Rp.100.000 X 100 orang X 120 (hari pengerjaan) = Rp.1,2 miliyar.
4. Sewa alat berat (6 unit), asumsi harga sewa per unit. Rp.300.000 (per jam) X 8 (jam per hari) X 120 (hari bekerja) = Rp.1, 728 milyar.
5. Bahan bakar minyak (industri/resmi) untuk alat berat, asumsi harga per liter Rp.21.450 X 24.000 (liter).515 juta.
6. Honor tenaga ahli operator alat berat, (6 orang), Asumsi per orang, per hari Rp.500.000 X 120 (hari) = Rp.360 juta
7. Semen Cor ready mix, asumsi harga per kubik/mobil isi 6 meter kubik Rp.6.000.000 X 30 (mobil) = Rp.180 juta.
8. Pengadaan paving blok, di sub kontrak pihak ke 3, asumsi di lelang dengan harga. Rp.300 juta.
9. Geotekstil (tidak dibelanjakan)
10. Pajak, Pph,Ppn, asumsi 27 milyar X 12,5 persen, Rp. 3,375 milyar.
11.Total belanja Rp. 17,160,000,000.
Margin profit kontraktor yang dapat dari keseluruhan pembiayaan (belanja material dan Administrasi), Asumsi pagu Rp.27 milyar di kuranga total belanja Rp.17.160.000.000 = 9,840,000,000. (Laba/profit margin PT.Fata).
Standar Keuntungan 15%
Berdasarkan Perpres No. 16 Tahun 2018 tentang pengadaan barang dan jasa, pemerintah Indonesia menyarankan bahwa standar umum keuntungan kontraktor dari proyek borongan adalah maksimal 15% dari harga pelaksanaan proyek.
Artinya, bisa kita hitung dari pagu Rp.27 milyar tersebut bila di kali 15 persen sebesar Rp.4,050,000,000, sedangkan laba dari perhitungan di atas sebesar Rp.9,840,000,000, dengan asumsi harga diatas merupakan HPS tertinggi, blum lagi adanya item kebutuhan material yang sangat penting itu tidak dibelanjakan seperti bahan geotekstil.
 
Cak Anwar menyoroti bahwa keuntungan maksimal kontraktor untuk proyek pemerintah setandar nya sekitar 15 persen dari nilai proyek. Ia juga menyinggung kemungkinan adanya praktik ijon atau setoran proyek kepada pemenang tender yang dilakukan oleh oknum oknum pejabat di bbws, ini yang perlu diselidiki oleh Aparat Penegak Hukum (APH).
 
"Jangan sampai pejabat BBWS ikut terseret karena meloloskan pembayaran yang tidak sesuai fakta atau adanya pelanggaran hukum di lapangan," tegasnya.
 
Masyarakat juga mempertanyakan efektivitas penggunaan anggaran proyek sebesar Rp27 miliar tersebut. "Kita bisa hitung ulang, apakah nilai proyek ini benar-benar efektif dan sesuai ketentuan," kata Cak Anwar.
 
Dugaan penyimpangan ini jelas berdampak pada kualitas mutu pekerjaan. Cak Anwar mengungkapkan bahwa hampir seluruh sub kontraktor pendukung kontraktor pelaksana dipertanyakan standar spesifikasi jenis dan kualitas material. Bahkan, geotekstil sebagai material lapisan penahan sedimen pada landasan dasar proyek tidak terpasang oleh kontraktor PT. Fata. Kualitas mutu ready mix cor beton juga perlu diuji lab kembali.
 
"Jika semua ini belum terpenuhi, kami akan meminta ke pihak balai besar untuk tidak tergesa-gesa memberikan karpet merah untuk proses pembayaran dengan dalih semua pekerjaan sudah sesuai progres. Ini bisa kita laporkan juga pejabat balainya, jangan-jangan mereka juga sudah dapat bagian dari pemborong ini," tukasnya.
Kalo kita melihat proyek proyek besar yang bersumber dari APBN hampir seluruh kontraktornya menggunakan kontraktor BUMN yang sudah jelas mempunyai pengalaman dan standar mutu dalam pengerjaan proyek besar, klo ini sangat terlihat ada cawe cawe dari oknum oknum BBWS, terkesan sengaja meloloskan pemenang tender sperti yang saat ini menjadi sorotan. Tegas nya.( Fs/Red) 

Sekdaprov Lampung Raih Penghargaan Sekda Terbaik Kategori Vision Pada ASKOMSI Digital Leadership Government Award 2025.


Surabaya - Mediadinamikaglobal.id || Pemerintah Provinsi Lampung kembali menorehkan prestasi di tingkat nasional, Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Dr. Marindo Kurniawan, S.T., M.M., meraih penghargaan Sekda Terbaik Kategori Vision dan berhasil menempati peringkat ke-4 nasional pada ajang ASKOMPSI Digital Leadership Government Award 2025, yang berlangsung di Hotel Mercure, Jalan Raya Darmo, Surabaya, pada Kamis 20 November 2025.

Sebelumnya pada tanggal 31 Oktober 2025, bertempat di Ruang Kerja Sekda, Marindo Kurniawan menerima visitasi Asosiasi Diskominfo Provinsi Seluruh Indonesia (ASKOMPSI) dalam rangka penilaian ASKOMPSI Digital Leadership Government Award Tahun 2025 yang merupakan bagian dari rangkaian penilaian terhadap kepemimpinan digital Sekretaris Daerah se-Indonesia. 

Dalam sesi visitasi tersebut Sekdaprov Marindo menegaskan pentingnya integrasi digitalisasi sebagai langkah fundamental menuju pemerintahan yang efisien dan adaptif.

"Saya sudah melihat bagaimana pentingnya integrasi digitalisasi. Namun sebelum dilakukan integrasi sepenuhnya, diperlukan integrasi data yang dilakukan dalam platform digitalisasi data untuk memudahkan prosesnya. Kita ingin ke depan Lampung bisa sepenuhnya terdigitalisasi setelah semua data terintegrasi," ucapnya.

Lebih lanjut, Sekdaprov menekankan bahwa konsep menyatukan Indonesia dimulai dari penyatuan data di tingkat daerah.

"Konsep menyatukan Lampung, menyatukan Indonesia itu diawali dari masing-masing daerah yang menyatukan datanya secara bottom-up. Jika semua provinsi memiliki data yang terintegrasi, maka satu data Indonesia akan terwujud," lanjutnya.

Sebagai bentuk nyata dari komitmen tersebut, Marindo memaparkan bahwa Pemerintah Provinsi Lampung telah mengembangkan program unggulan 'Lampung-in' yang merupakan sebuah super apps yang menjadi wajah digitalisasi pelayanan publik di daerah.

"Lampung-in mengintegrasikan berbagai data dan layanan publik di Provinsi Lampung. Gubernur dan Wakil Gubernur sangat mendorong digitalisasi, khususnya di bidang pelayanan publik. Aplikasi ini menjadi saluran komunikasi masyarakat dengan pemerintah, termasuk untuk pengaduan dan evaluasi pelayanan publik," jelasnya.

Sekdaprov menegaskan bahwa digitalisasi bukan lagi sekadar pilihan, melainkan keniscayaan dalam tata kelola pemerintahan modern.

"Digitalisasi adalah akar dari pelayanan publik dan akar dari pemerintahan itu sendiri," tegasnya.

Melalui visitasi ini, Pemerintah Provinsi Lampung menunjukkan kesiapannya menuju pemerintahan yang semakin terbuka, efisien, dan berorientasi pada pelayanan publik berbasis digital. 

Penghargaan diserahkan langsung oleh Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri, Dr. Ir. Restuardy Daud, M.Sc., CGRE, kepada Sekdaprov Lampung yang dalam kesempatan tersebut diwakili oleh Kepala Dinas Kominfotik Provinsi Lampung, Ganjar Jationo.

ASKOMPSI Digital Leadership Government Award 2025 merupakan ajang bergengsi yang digelar oleh Asosiasi Kepala Dinas Kominfo se-Indonesia (ASKOMPSI) bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri yang bertujuan memberikan apresiasi kepada Sekda provinsi maupun kabupaten/kota se-Indonesia yang masuk dalam jajaran lima besar penerima penghargaan.

Untuk kategori Sekda Provinsi, lima penerima penghargaan terbaik adalah :

1. Sekdaprov Kalimantan Timur
2. Sekdaprov Jawa Timur
3. Sekdaprov Sumatera Barat
4. Sekdaprov Lampung
5. Sekdaprov Sulawesi Tenggara

Penghargaan ini menjadi bukti komitmen Sekdaprov Lampung dalam memperkuat tata kelola pemerintahan berbasis digital, mendorong inovasi pelayanan publik, serta menyongsong transformasi digital di lingkungan Pemerintah Provinsi Lampung.

Acara penganugerahan dihadiri para pejabat pemerintah dari berbagai daerah di Indonesia.
Prestasi ini diharapkan semakin memotivasi jajaran Pemerintah Provinsi Lampung untuk terus berinovasi dalam mewujudkan pemerintahan yang adaptif, efektif, dan berorientasi pelayanan. ( Fs/Red)

Pameran Kriya Jemari 2025 Resmi Dibuka, Lampung Perkuat Ekonomi Kreatif dan UMKM.


Lampung - Mediadinamikaglobal.id || Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal membuka secara resmi Pameran Kriya Jemari Lampung 2025 di Graha Wangsa, Bandar Lampung, Kamis 20 November 2025.

Dalam sambutannya, Gubernur menegaskan bahwa pameran ini bukan sekadar ajang menampilkan karya, tetapi momentum penting untuk mendorong transformasi kerajinan Lampung menuju industri kreatif yang modern, inovatif, dan berdaya saing.

Gubernur Mirza menyampaikan bahwa Kriya Jemari merupakan kelanjutan dari Lampung Craft dengan konsep baru yang lebih segar dan dekat dengan minat masyarakat. 

Ia menekankan bahwa sektor kerajinan memiliki potensi besar dalam memperkuat ekonomi daerah, membuka peluang usaha, menyerap tenaga kerja, serta meningkatkan kunjungan wisata.

“Produk UMKM kita tidak hanya mencerminkan kreativitas dan kearifan budaya, tetapi juga memiliki nilai ekonomi tinggi. Dengan dukungan bersama, kriya Lampung dapat berkembang lebih luas dan menjadi kebanggaan daerah,” ujarnya.

Gubernur menambahkan, pameran ini menjadi ruang akselerasi bagi para perajin untuk memperluas wawasan desain, meningkatkan kualitas produk, serta tetap mempertahankan identitas budaya Lampung. Ia berharap karya-karya kriya dapat dinikmati seluruh kalangan, termasuk generasi muda, dengan harga yang terjangkau namun tetap berkualitas.

Pada kesempatan itu, Gubernur juga menyoroti besarnya peluang ekonomi kreatif di Lampung. Ia mengungkapkan bahwa tahun lalu Lampung dikunjungi sekitar 18 juta wisatawan domestik, dan hingga Juli 2025 jumlahnya telah mencapai 17 juta orang. Pemerintah menargetkan 28–30 juta wisatawan sepanjang tahun ini.

“Jika rata-rata belanja wisatawan mencapai Rp1,8 juta per orang, maka ini peluang luar biasa bagi para UMKM untuk membawa produk Lampung semakin bersinar,” kata Gubernur.

Ia menegaskan komitmen pemerintah dalam mendukung UMKM melalui akses pelatihan, pembiayaan, pemasaran, perizinan, hingga kerja sama dengan marketplace. Pemerintah juga menyiapkan ruang inkubasi bisnis, kompetisi kreatif, dan festival inovasi agar ide-ide generasi muda dapat terus tumbuh.

Gubernur juga mendorong perajin dan UMKM untuk mengadopsi standar internasional, inovasi, dan digitalisasi agar produk Lampung mampu menembus pasar nasional dan global. “Kejujuran, kualitas, pelayanan, dan inovasi adalah kunci agar produk kita diterima secara luas,” tegasnya.

Di era perkembangan teknologi dan Revolusi Industri 4.0, ia mengajak UMKM untuk menerapkan prinsip Think Global, Act Local: menciptakan produk yang mengikuti tren global tetapi tetap membawa jati diri budaya Lampung.

“Teruslah berkarya, jangan takut berinovasi. Setiap pembelian produk lokal adalah bentuk penghargaan terhadap karya anak daerah dan ikut menguatkan ekonomi Lampung,” pesan Gubernur.

Sementara itu, Ketua Dekranasda Provinsi Lampung, Purnama Wulan Sari Mirza, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada seluruh sponsor, komunitas kreatif, pelaku UMKM, dan Universitas Bandar Lampung yang telah berkontribusi menyukseskan pameran ini.

Ia menyebut Kriya Jemari 2025 dirancang sebagai ruang yang inklusif, melibatkan pengrajin muda, UMKM kreatif, desainer lokal, perbankan, dunia usaha, serta perajin penyandang disabilitas.

“Kami percaya kreativitas tidak mengenal batas fisik. Kerajinan adalah bahasa universal, dan semua perajin berhak berdiri di panggung yang sama,” ujarnya.

Purnama Wulan menegaskan bahwa kriya merupakan jembatan antara masa lalu dan masa depan. Menurutnya, tantangan saat ini adalah menjaga keaslian budaya sambil mendorong inovasi yang menjawab kebutuhan zaman.

Melalui tema "Merajut Tradisi, Menenun Inovasi", pameran ini ingin menegaskan bahwa setiap sulaman, anyaman, dan wastra Lampung lahir dari perpaduan nilai leluhur dengan kreativitas generasi masa kini. Seluruh kabupaten/kota di Lampung membawa produk unggulan masing-masing untuk dipamerkan dan dipasarkan sebagai bagian dari upaya meningkatkan nilai ekonomi dan kesejahteraan perajin.

Ketua Dekranasda juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh stake holder dan media yang terus mendukung promosi ekonomi kreatif Lampung.

“Pameran ini adalah permulaan untuk membawa kriya Lampung semakin dikenal dan dicintai. Terima kasih atas kerja sama dan doa semua pihak,” tutupnya.(Fs/Red)

Madu Aro, Batik Tulis Dan Tapis Jadi Produk UMKM Unggulan Tulang Bawang Dalam Pameran Kriya Jemari Tahun 2025.


Bandar Lampung - Mediadinamikaglobal.id || Ketua Dekranasda Kabupaten Tulang Bawang Ibu Herlinawati Qudrotul, SH Menghadiri Pembukaan Pameran Kriya Jemari Tahun 2025 berlokasi di gedung graha wangsa Kota Bandar Lampung, Kamis 20 November 2025.

Pameran Kriya Jemari Tahun 2025 secara langsung dibuka oleh Gebernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal Bersama Ketua Dekranasda Provinsi Lampung Ibu Purnama Wulan Sari. 

Dalam sambutannya, Gubernur menegaskan bahwa pameran ini bukan sekadar ajang menampilkan karya, tetapi momentum penting untuk mendorong transformasi kerajinan Lampung menuju industri kreatif yang modern, inovatif, dan berdaya saing. Gubernur Mirza menyampaikan bahwa Kriya Jemari merupakan kelanjutan dari Lampung Craft dengan konsep baru yang lebih segar dan dekat dengan minat masyarakat. la menekankan bahwa sektor kerajinan memiliki potensi besar dalam memperkuat ekonomi daerah, membuka peluang usaha, menyerap tenaga kerja, serta meningkatkan kunjungan wisata.

"Produk UMKM kita tidak hanya mencerminkan kreativitas dan kearifan budaya, tetapi juga memiliki nilai ekonomi tinggi. Dengan dukungan bersama, kriya Lampung dapat berkembang lebih luas dan menjadi kebanggaan daerah” ujarnya.

Gubernur menambahkan, pameran ini menjadi ruang akselerasi bagi para perajin untuk memperluas wawasan desain, meningkatkan kualitas produk, serta tetap mempertahankan identitas budaya Lampung. la berharap karya-karya kriya dapat dinikmati seluruh kalangan, termasuk generasi muda, dengan harga yang terjangkau namun tetap berkualitas.

Gubernur juga mendorong perajin dan UMKM untuk mengadopsi standar internasional, inovasi, dan digitalisasi agar produk Lampung mampu menembus pasar nasional dan global. "Kejujuran, kualitas, pelayanan, dan inovasi adalah kunci agar produk kita diterima secara luas" tegasnya.

Sementara itu, Ketua Dekranasda Kabupaten Tulang Bawang Herlinawati Qudrotul menjelaskan, Dalam Kesempatan Pameran Kriya Jemari Ini stand kabupaten tulang bawang menampilkan hasil kerajinan tangan produk UMKM baik itu tapis, batik tulis maupun produk madu aro seperti peci madu aro ciri khas dari kabupaten udang manis, terangnya. 

Selain itu juga, di pameran Kriya jemari ini saya mengajak semua masyarakat lampung terkhususnya masyarakat tulang bawang untuk hadir meramaikan, memeriahkan dan mendukung event pameran Kriya jemari yang berlangsung selama tiga hari kedepan.

Untuk hadir dan mengunjungi stand kabupaten tulang bawang dengan produk produk UMKM unggulan dari tulang bawang agar lebih maju dan berkembang agar dapat bersaing baik di lampung maupun tingkat nasional serta internasional. Tutup ketua dekranasda tulang bawang Herlinawati Qudrotul

Dalam kesempatan ini pula, ketua dekranasda tulang bawang Herlinawati Qudrotul menerima kunjungan gebernur lampung iyai mirza dan ketua dekranasda provinsi lampung batin wulan di stand kabupaten tulang bawang dengan menunjukan hasil produk UMKM ciri khas kabupaten tulang bawang dan selanjutnya melakukan sesi poto bersama.
( Fs/Red)

Rabu, 19 November 2025

Wakajati Lampung Kunker Ke Kejari Bandar Lampung Dalam Rangka Pembinaan dan Penguatan Organisasi.


Lampung - Mediadinamikaglobal.id || Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Lampung Suwandi, S.H., M.Hum., melaksanakan kunjungan kerja ke Kejaksaan Negeri Bandar Lampung dalam rangka pembinaan, penguatan tata kelola organisasi, serta peningkatan kualitas pelaksanaan tugas di lingkungan Kejaksaan, Rabu 19 November 2025.

Kedatangan Wakajati Lampung disambut langsung oleh Kepala Kejaksaan Negeri Bandar Lampung, Bapak Baharuddin M, S.H., M.H., beserta para Kepala Seksi dan jajaran struktural.

Penyambutan berlangsung dalam suasana hangat dan penuh kehormatan sebagai bentuk apresiasi atas perhatian pimpinan Kejaksaan Tinggi Lampung terhadap peningkatan kinerja satuan kerja.

Dalam arahannya, Wakajati menekankan pentingnya profesionalitas, integritas, dan kedisiplinan sebagai fondasi utama dalam mewujudkan pelayanan publik yang berkualitas. Beliau menyampaikan bahwa keberhasilan organisasi tidak hanya bergantung pada kemampuan teknis semata, tetapi juga pada komitmen seluruh pegawai dalam menjaga standar etika dan disiplin kerja.

Beliau menegaskan bahwa “tidak ada kesuksesan tanpa disiplin,” sebagai pengingat bahwa setiap capaian hanya dapat diraih melalui konsistensi, tanggung jawab, serta kesungguhan dalam menjalankan tugas dan amanah institusi.

Kunjungan kerja tersebut menjadi momentum bagi Kejaksaan Negeri Bandar Lampung untuk terus memperkuat soliditas, meningkatkan mutu kinerja, serta mengokohkan komitmen bersama dalam mewujudkan Kejaksaan yang modern, responsif, dan berintegritas.
( Fs/Red)

Selasa, 18 November 2025

Batalyon C Pelopor Sat Brimob Polda Lampung Gelar Patroli Dialogis Antisipasi Gangguan Kamtibmas di Lampung Utara.


Lampung - Mediadinamikaglobal.id || Personel Batalyon C Pelopor Satuan Brimob Polda Lampung melaksanakan kegiatan Patroli Dialogis di wilayah hukum Polres Lampung Utara, Kegiatan ini dipimpin oleh Brigpol Eko sebagai Dantim Patroli, dengan sasaran sejumlah titik rawan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).Rabu 18 November 2025.

Pelaksanaan patroli ini bertujuan untuk mengantisipasi potensi gangguan kamtibmas, sekaligus mempererat hubungan antara aparat kepolisian dengan masyarakat. Melalui pendekatan dialogis, Brimob berupaya menciptakan rasa aman serta meningkatkan kepercayaan publik terhadap kehadiran Polri di tengah masyarakat.

Dalam kegiatan tersebut, tim patroli menyambangi sejumlah lokasi, antara lain wilayah Blambangan Pagar, Sidodadi, Jalan Alternatif Lampung Tengah, Kecamatan Abung Semuli, dan Abung Surakarta. Personel juga melakukan dialog langsung dengan warga dan menyampaikan pesan-pesan kamtibmas, serta mengajak masyarakat berperan aktif menjaga keamanan lingkungan. Setelah seluruh rangkaian kegiatan, tim melaksanakan konsolidasi di Mako Batalyon C Pelopor dengan situasi aman dan terkendali.

Dansat Brimob Polda Lampung Kombes Pol Yustanto Mujiharso menyampaikan bahwa kegiatan patroli dialogis merupakan wujud nyata pengabdian Brimob Polri dalam menjaga stabilitas keamanan di wilayah. “Kami hadir untuk memberikan rasa aman dan memastikan situasi kondusif di masyarakat. Pendekatan dialogis menjadi sarana efektif untuk membangun komunikasi yang baik antara aparat dan warga,” ujarnya.

Melalui kegiatan ini, Satbrimob Polda Lampung berharap sinergi antara aparat kepolisian dan masyarakat semakin kuat, sehingga tercipta lingkungan yang aman, tertib, dan harmonis di seluruh wilayah Lampung Utara. ( Fs/Red) 

Senin, 17 November 2025

Korlap Jarum Tuba Laporkan Oknum Pol PP Ke Polres Tulang Bawang.


Tulang Bawang - Mediadinamikaglobal.id || Chandra Hartono Korlap Jarum (Jaringan masyarakat umbul) mendatangi polres Tulang Bawang guna melaporkan dugaan tindakan penganiayaan pemukulan dan pencekikan leher oleh oknum anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) saat gelar aksi pada 11 November 2025 pekan lalu.
‎Laporan Polisi tersebut diterima petugas piket SPKT Polres Tulangbawang dengan nomor: LP/B/260/XI/2025/SPKT/Polres Tulangbawang/Polda Lampung.
‎Candra Hartono mengatakan, kejadian bermula saat dirinya tengah berorasi terkait HGU SGC di depan kantor pemerintah kabupaten Tulangbawang.
‎“Ada dua orang oknum anggota Satpol PP yang melakukan dugaan penganiayaan pemukulan dan pencekikan leher saya. Dua oknum anggota Satpol PP itu melakukan pengeroyokan terhadap diri saya,” kata Chandra Hartono kepada wartawan, Senin 17 November 2025.
‎Ia menuturkan, barang siapa minimal 2 (dua) orang secara bersama-sama (bersekongkol), Terang-terangan (dimuka umum atau tidak bersembunyi), dan menggunakan kekerasan terhadap orang atau barang. Yang mana perbuatan tersebut dapat menimbulkan terganggu ketertiban umum dan bukan hanya bertujuan merusak atau melukai secara pribadi sebagaimana dimaksud pasal 170 KUHP.
‎Ia menyebut, para terlapor juga melakukan perbuatan tidak menyenangkan dengan cara melakukan perbuatan melawan hukum memaksa Chandra Hartono dkk (pelapor) agar tidak melakukan orasi didepan Pemda.
‎Dikatakannya, kedua oknum tersebut melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan terhadap Chandra Hartono dan orang lain sebagaimana dimaksud pasal 335 KUHP ayat 1 (satu) dan perbuatan R dkk /para terlapor diduga diprovokasi oleh Sekda dan Kepala Dinas Satuan Polisi Pamong Praja (kasat Pol PP) Tulangbawang.
‎“Sebelum R dan M (para terlapor-red) melakukan pengeroyokan terhadap saya, R dipanggil oleh Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasat Pol PP) dengan cara berbisik-bisik dan sempat terdengar oleh saya,” terang Chandra.
‎Kasat tersebut, lanjut Chandra, memerintahkan atau menyuruh tarik dan bubarkan aksi massa sembari memberi isyarat ke arah korban Chandra Hartono.
‎“Setelah R mendapatkan bisikan dan isyarat tersebut terjadi dugaan pencekikan dan pemukulan terhadap saya,” urai Candra.
‎Chandra Hartono juga menyatakan tujuan dirinya membuat laporan polisi tersebut guna mengkritik keras kinerja buruk oknum ASN Pemerintahan Kabupaten Tulangbawang, yang mana agar ke depan jangan terjadi kembali hal serupa terhadap siapapun yang tengah menyampaikan aspirasi.
‎“Saya harap ke depan masyarakat yang melakukan aksi damai/unjuk rasa tidak diperlakukan dengan kekerasan dan tindakan sewenang-wenang oleh pemerintah, mengingat menyampaikan aspirasi dimuka umum dilindungi oleh undang-undang,” pungkas Chandra.
( Fs/Red)