“Harita Nickel adalah salah satu perusahaan yang telah menerapkan prinsip GMP dengan serius, meski kita harus akui penerapan di lapangan akan selalu menghadapi tantangan karena kondisi alam yang sangat dinamis,” jelas Sonny dalam keterangannya beberapa bulan lalu.
Menurut Sonny, langkah yang diambil Harita Nickel sangat krusial mengingat Pulau Obi memiliki aset lingkungan berharga seperti Sungai Akelamo dan Danau Karo. Hasil studi menunjukkan bahwa kedua sumber air tersebut memiliki kualitas air yang sangat baik dan volume aliran yang sangat potensial untuk dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat maupun industri, sebagaimana dihitung berdasarkan standar nasional SNI 6738:2015.
Namun, Sonny mengingatkan tantangan besar selalu mengintai industri pertambangan, terutama terkait curah hujan ekstrem di wilayah tropis yang bisa mencapai 3.000 mm per tahun. Ia menekankan bahwa fasilitas pengolahan air tambang harus terus dirancang secara adaptif dan tangguh agar tetap mampu mengolah air sesuai baku mutu sebelum dilepas ke badan air, bahkan dalam kondisi cuaca ekstrem sekalipun.
Bagi Sonny, keberhasilan pelaksanaan GMP sangat bergantung pada kemampuan perusahaan untuk melakukan perbaikan berkelanjutan (continuous improvement). Ia mendorong setiap pelaku industri untuk terus bertindak cepat dalam merancang sistem pengolahan air yang berbasis pada data laboratorium yang akurat.
Selain komitmen internal perusahaan, Sonny menggarisbawahi pentingnya sinergi antara tiga pilar utama, yakni pemerintah, perusahaan, dan masyarakat. Ia menegaskan bahwa pemerintah wajib memperkuat pengawasan dan penegakan hukum, perusahaan menyediakan teknologi pengolahan yang tepat, sementara masyarakat berperan aktif mengawasi standar lingkungan di lapangan.
“Interaksi antara perusahaan, masyarakat, dan pemerintah adalah fondasi utama untuk memastikan keseimbangan antara ekstraksi sumber daya dan kelestarian lingkungan. Dengan evaluasi yang berkelanjutan, pengelolaan air tambang yang baik dan aman sangat mungkin untuk dicapai secara konsisten,” pungkasnya.
Lik/////

