Bima NTB, Media Dinamika Global.id.// Surat terbuka ini lahir dari amarah yang ditahan, luka yang dipendam, dan harapan yang hampir kehabisan waktu.
Sudah SATU MINGGU saudara kami KIFEN hilang di Gunung Sangiang Api, Wera, Kabupaten Bima. Satu minggu bukan waktu singkat. Satu minggu adalah batas antara hidup dan hilang tanpa jejak. Namun sampai hari ini, respon negara masih terasa lamban, minim, dan seolah tanpa urgensi.
Kami ingin bertanya dengan jujur dan terbuka , Apakah nyawa warga Bima tidak sepenting nyawa warga lainnya?
Ketika Juliana, warga negara Brazil, hilang di Gunung Rinjani, pemerintah bergerak cepat. Aparat dikerahkan, pemberitaan nasional muncul, koordinasi lintas lembaga dilakukan, dan negara hadir secara nyata. Itu patut diapresiasi.
Namun hari ini, di Gunung Sangiang Api, satu warga negara Indonesia sendiri, anak daerah, anak bangsa, hilang, dan respons itu terasa jauh dari kata maksimal.
Kami tidak menolak kemanusiaan untuk siapa pun.
Kami menuntut keadilan yang sama.
Gunung Sangiang bukan gunung biasa. Medannya berat, mistis, dan berbahaya. Justru karena itulah kehadiran negara menjadi wajib, bukan pilihan. Pencarian tidak bisa terus dibebankan pada keluarga, warga desa, dan relawan seadanya, yang bertaruh nyawa tanpa perlengkapan memadai.
Di mana Basarnas?
Di mana BPBD?
Di mana pemerintah daerah dan provinsi?
Di mana komando darurat yang seharusnya sudah dibentuk sejak hari-hari awal?
Setiap hari yang berlalu tanpa langkah besar adalah kelalaian yang berpotensi menjadi tragedi permanen.
Kami mendesak, bukan memohon:
1. Segera kerahkan tim SAR resmi dengan perlengkapan penuh
2. Libatkan relawan lokal yang mengenal medan Sangiang
3. Buka posko pencarian terpadu dan transparan
4. Nyatakan status darurat pencarian secara terbuka
Ini bukan soal pencitraan.
Ini soal nyawa manusia.
Jika negara bisa bergerak cepat untuk warga asing, maka negara tidak punya alasan untuk lambat terhadap warganya sendiri.
Jangan tunggu hingga Kifen hanya tersisa sebagai nama dalam doa dan kenangan.
Jangan biarkan Gunung Sangiang menjadi saksi kelambanan negara terhadap rakyatnya.
Kami akan terus bersuara.
Karena diam hari ini berarti mengkhianati kemanusiaan.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Berita Ntb Berita Viral Nusantara Berita Updates Pesona Bima Dompu Mbojo Friendlyy Lombok Post Online Rae Mbozoo Bajak Laut Badai Ntb Real
#CariKifen
#NegaraHadir
#SangiangApi
#KeadilanKemanusiaan
#NyawaBukanStatistik
