Kota Bima, Media Dinamika Global.id.// Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMP Negeri 8 Kota Bima telah berjalan lancar dan mendapat respons positif dari siswa maupun orang tua. Program ini dinilai membantu pemenuhan gizi siswa, terutama bagi anak-anak yang sebelumnya tidak sempat sarapan di rumah.
Kepala SMP Negeri 8 Kota bima, Ridwan S.Ag mengatakan pelaksanaan MBG sejauh ini berjalan sesuai harapan. “Untuk pelaksanaan MBG ini kita cukup lama dapatnya, sudah dari bulan September. Dan Alhamdulillah kegiatan semuanya berjalan sesuai dengan yang kita harapkan. Respon anak-anak ataupun orang tua positif,” ujarnnya kepada Awak media dinamika global, Sabtu (20/12/2025).
Ia menjelaskan, program tersebut sangat membantu orang tua dalam memastikan anak-anak tetap mendapatkan asupan makanan bergizi. “Karena di sini tadinya anak-anak yang tidak bisa sarapan di rumah, jadi bisa makan di sekolah,” lanjut Ridwan.
Dari sisi kualitas, pihak sekolah menyebut tidak menemukan kendala berarti. Menu makanan yang disediakan dinilai bervariasi dan memenuhi standar gizi. “Makanan yang diberikan oleh SPPG itu cukup variatif karena setiap harinya masakannya berbeda-beda. Menunya lengkap ‘4 Sehat’, kadang-kadang ‘5 Sempurna’,” jelasnya.
Untuk memastikan makanan layak konsumsi, sekolah menerapkan pengawasan berlapis melalui sistem piket guru dan siswa. Setiap makanan yang datang diperiksa terlebih dahulu sebelum dibagikan kepada siswa.
“Petugas piket guru akan membuka makanan itu dan melihat isinya, kemudian difoto dan diposting di grup sekolah,” ungkap Ridwan.
Terkait siswa yang memiliki alergi atau tidak menyukai menu tertentu, pihak sekolah mengakui belum memiliki pendataan khusus. Namun, sejauh ini tidak ada keluhan langsung dari siswa terkait alergi makanan. “Yang menyatakan ‘Bu, saya alergi ini’, kita belum pernah dengar ada keluhan dari anak seperti itu,” katanya.
Sebagai sekolah berstatus, SMPN 8 Kota bima juga mendorong siswa membawa wadah makan dari rumah apabila makanan tidak dikonsumsi di sekolah. “Kalau seandainya kamu enggak makan di sekolah, makanannya pindahkan ke ompreng-nya,” tutur Ridwan
Ia menambahkan, sekolah berupaya agar makanan tidak terbuang dan tetap bermanfaat. “Kalau enggak dimakan, bawa pulang. Bahkan kalau misalnya kita melihat ada anak yang sekiranya mereka butuh lebih, kita kasih,” ujarnya.
Dalam jangka panjang, pihak sekolah membuka peluang untuk melakukan pendataan alergi siswa dengan melibatkan Puskesmas. Kerja sama dengan Puskesmas sendiri telah berjalan rutin, termasuk penimbangan berat badan siswa setiap bulan sebagai bagian dari program Sekolah Sehat, "Kota Bima BISA".
Menurut Ridwan selaku kepala sekolah secara kasatmata terdapat perubahan kondisi fisik siswa sejak program MBG berjalan. “Dulunya kan anak tuh kecil-kecil, terus sudah keluar dari Tamansari itu anaknya jadi gede-gede. Yang jelas kini ceria dan sehat," tutur Ridwan
Pelaksanaan MBG pada awalnya sempat menemui kendala teknis, terutama dalam pengaturan distribusi makanan. Namun, setelah dilakukan koordinasi dan pembagian tugas piket, kegiatan berjalan lebih tertib. “Sejak hari kedua dan seterusnya sampai hari ini, itu berjalan sesuai dengan yang kita harapkan,” ucapnya.(Sekjend MDG)






