Jari tangannya sudah memberi kode. Sama dengan angka kemenangan.
Kota Bima, Media Dinamika Global.id.// Berkaca dari pengalaman di setiap pergantian sekda. Tiga nama menjadi hak preogratifnya. Pansel sudah bekerja dan menghasilkan nama Fahrun, Arif dan Hasim.
Bila dari nama huruf awal tiga nama ini di gabung, sepertinya pesan alam sudah jelas. Bukan tanpa alasan. Aji Man Walikota Bima sudah sangat memperhitungkannya.
Sebelum orang lain berpikir, aji man sudah lebih dulu berpikir, mengkaji dan mempertimbangkan. Ketiganya adalah yg terbaik. Tapi salah satunya harus di pilih.
Tidak perlu di perdebatkan. Apalagi jabatan sekda adalah jabatan karir dalam birokrasi. Jadi yg harus di ambil adalah senioritas, pengalaman, kecerdasan dan pemahaman dalam menterjemahkan dari setiap keputusan yg akan diambil oleh Walikota.
Aji Man sangat mengerti dari yg nampak maupun yg tersembunyi. Semuanya sudah di perhitungkan minus plusnya. Tentang siapa yg akan di ajukan dan di kirim, sudah pasti figur yg bisa diandalkan juga di percaya untuk memberikan pemahaman secara utuh dan menyeluruh tentang tatanan birokrasi dari dalam.
Tentu figur dimaksud adalah figur yg sudah memiliki jam terbang bukan kaleng kaleng. Tidak di hasilkan secara instan. Dan Pasti sudah melalui banyak proses yg tidak mudah selama menjabat OPD.
Coba di telusuri dari tiga nama, maka tetap akan ada satu nama dari hasil uji petik yg sudah di urutkan berdasarkan banyak penilaian, disamping uji tulis juga terbesit rekam jejaknya yg tidak bisa di bohongi.
Jadi kodenya, bagi yg tidak mengerti, maka statementmya tidak akan dapat. Aji Man akan memutuskan dari pertimbangan banyak faktor. Hasil nilai pansel, politis dan karir.(Sekjend MDG)