TIm Polsek Woha saat mengamankan pelaku bersama BB di Desa Pandai Kecamatan Woha, Minggu (05/10) pukul :07.00. Wita pagi.
Bima – Upaya jajaran Polsek Woha dalam memberantas peredaran obat-obatan terlarang kembali membuahkan hasil. Anggota SPKT 1, Unit Reskrim, dan Unit Intelkam Polsek Woha berhasil mengungkap kasus peredaran obat keras tanpa izin jenis Tramadol (Alfa Generik) dan Trihexyphenidyl di wilayah Desa Pandai, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima. Sabtu tanggal (05/10) pukul 07.00 wita. Pagi.
Pengungkapan kasus ini berawal dari informasi masyarakat tentang adanya aktivitas mencurigakan di sekitar cabang Desa Pandai. Petugas kemudian melakukan penyelidikan dan berhasil mengamankan seorang terduga pelaku berinisial A (23), warga Kecamatan Woha, yang kedapatan membawa sejumlah obat keras siap edar.
Dari hasil interogasi awal, pelaku mengakui bahwa obat-obatan tersebut dikirim dari Jakarta melalui jalur darat menggunakan bus malam Rasa Sayang. Rencananya, obat tersebut akan diedarkan secara bebas di wilayah Bima dengan sasaran remaja dan pelajar.
Kapolsek Woha AKP Muhtar membenarkan pengungkapan tersebut berdasarkan laporan dari masyarakat dan langsung melakukan penyelidikan. "Hasilnya kami temukan ratusan butir obat Tramadol dan Trihexyphenidyl yang dikirim dari luar daerah. Saat ini, pelaku dan barang bukti sudah kami amankan untuk proses hukum lebih lanjut".jelas Kapolsek.
AKP Muhtar juga mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap peredaran obat-obatan terlarang, terutama yang dijual bebas tanpa resep dokter.
“Kami tidak akan memberi ruang bagi pengedar obat keras di wilayah hukum Polsek Woha. Peredaran obat berbahaya ini harus dihentikan karena dapat merusak generasi muda,” tegasnya.
Saat ini, penyidik masih melakukan pengembangan guna mengungkap jaringan pengiriman obat terlarang dari Jakarta menuju Bima.(Mdg/04)