Bima NTB. Media Dinamika Global.id. Pemerintah Desa Keli Kecematan Woha Kabupaten Bima NTB telah kehilangan tingkat keamanan, pasalnya mulai dari Linmas, Pol PPP, Babinsa dan Babinsa terkesan hilang hilang dalam melaksanakan tugasnya. Jum'at, (25/07/25)
Akibatnya, masyarakat mengalami kerugian materil atau harta benda mereka akibat merajalelanya penjarahan dan pencurian yang terjadi ditengah masyarakat.
Kejadian ini dialami oleh salah warga Keli Kecematan Woha Kabupaten bernama Herman Yakub di Rt. 11, Rw. 04, Dusun Mekar kehilangan bibit bawang seharga Rp. 3500,000.
Kerugian yang sama juga dialami oleh Muhammad H. Arsyad Rt. di Rt. 11, Rw. 04, Dusun Mekar, dimana korban pencurian ini kehilangan perabot rumah tangga, yang diperkirakan puluhan juta rupiah.
Tak hanya itu saja, masyarakat Desa Keli tak jarang merasa kehilangan Handphone (HP), binatang ternak (kambing), Televisi (TV), Terpal, sampai dengan Gas Elpiji, semuanya tak luput dari intaian orang yang mengambil barang orang lain secara diam-diam (pencuri).
Maraknya pencurian yang terjadi di Desa Keli, tentunya disebabkan oleh kurangnya tingkat keamanan di lingkungan sekitar, bahkan diduga hilang sama sekali, pertanyaannya kemana Pemerintah Desa Keli dan beberapa pihak terkait yang memiliki tugas dan tanggung jawab ?.
Faktor-faktor seperti juga terjadi akibat minimnya penerangan, dan kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya berkontribusi pada situasi ini.
Maka dari itu, beberapa korban pencurian dan masyarakat Desa Keli minta kepada perintah agar bagaimana bisa keluar dari krisis keamanan yang terjadi saat ini, sehingga masyarakat merasa tidak lagi merasa cemas saat beraktivitas di luar rumah atau saat meninggalkan rumah dalam keadaan kosong.
Terutama sekali masalah jaga malam antar Rt atau antar Dusun, masarakat desa keli minta dengan tegas kepada pemerintahan Desa Keli agar kiranya bisa kembali melaksanakan jaga malam di masing masing Dusun.
Dan apabila tidak sanggup menangani serius masalah ini sesuai fungsi dan tugasnya, maka beberapa oknum pemerintah dan pihak keamanan terkait, sebaiknya mundur saja secara sekala dan aturan dan melalui prosedur hukum, agar bisa digantikan oleh orang-orang yang memiliki tingkat kepedulian terhadap keamanan masyarakat.
Akibat kerugian yang cukup besar hingga puluhan juta rupiah, Kedua korban segera melaporkan kepada Ketua Rt,11 Safruddin dan Ketua Rw, Habib, untuk mengambil langkah atau tindakan, bila perlu diteruskan ke pihak kepolisian agar pelaku tersebut dapat dijerat sesuai dengan undang-undang dan aturan yang berlaku. (RAYON MDG)