Ketua Panitia Obi Fishing Tournament 2025, Ferry Mangindano, mengatakan turnamen memancing tahun inidiikuti oleh 135 peserta, yang terdiri dari 86 warga lokal dan49 karyawan perusahaan. Area tangkapan berada di sekitaroperasional Harita Nickel di Desa Kawasi, yang membentangdari muara Sungai Akelamo hingga sekitar perairan PulauMala-Mala. Total hadiah yang disediakan senilai Rp 29 juta.Hingga penutupan lomba, tercatat hasil tangkapan ikan yang terkumpul dari peserta seberat 94 kg. Jenis ikannya pun beragam, mulai dari kakap, kerapu hingga tuna.
“Jumlah aktual tangkapan ikan peserta lebih dari itu, karenayang diserahkan ke panitia, hanya ikan dengan berat di atas 3 kg. Artinya, ikan di perairan sekitar Harita Nickel masihbanyak, dan ini menjadi bukti bahwa kelestariannya masihterjaga,” ungkap Ferry.
Max Sikape (50) dan Sonny Tamansa (48), juara kedua Obi Fishing Tournament 2025 dengan raihan 12 poin, menceritakan dua ekor kerapu dan seekor kakap dengan total berat 22 kg berhasil mereka dapatkan di sekitar perairanMala-Mala, tak jauh dari jetty perusahaan.
Harusnya kami juara pertama kalau ikan barakuda yang beratnya kira-kira 20 kg tidak lepas. Ikan sudah ditangan, tapilepas,” kisahnya, namun tidak mengurangi kegembiraanmereka yang telah berhasil memboyong hadiah tunai Rp6juta.
Lebih lanjut, Max menceritakan kesehariannya sebagainelayan. Selain berkebun, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dia juga memancing ikan secara manual, yakni kail diikatdengan tali tanpa joran. Lokasi mencari ikan tidak jauh-jauhdari Kawasi, dan bahkan berada di sekitar area perusahaan.
“Ikan di sini masih banyak. Saya pernah dapat ikan Bobaraberatnya 32 kg. Lokasinya di pantai Kawasi, dekat pos tempatsaya duduk-duduk santai, yang saya kasih nama Extra Joss,” kisahnya, menambahkan bahwa hasil tangkapan ia jual kepasar lokal atau dikonsumsi sendiri.
Lain lagi Zulfikri Salim yang dinobatkan sebagai juarakategori terunik. Karyawan Harita Nickel ini mendapatkantangkapan Hiu Macan (Galeocerdo cuvier),
namun segera di lepaskan karena keberadaan ikan ini penting untuk menjagakeseimbangan ekologi dan sekaligus menjadi indikatorkesehatan laut.
Direktur Health, Safety, and Environment (HSE) HaritaNickel, Tonny Gultom mengatakan, turnamen memancingdirancang sebagai sarana silaturahmi antara perusahaandengan masyarakat dan sekaligus untuk memperkuatkesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian laut.
Tahun ini, kami merasa bersyukur karena kegiatan ini jugamenjadi ruang kolaborasi lintas pihak mulai dari internal karyawan, masyarakat lokal, unsur pemerintahan desa, hinggaseluruh mitra yang turut berkontribusi, untuk bersama-samamenjaga laut sebagai sumber kehidupan” ungkap Tonny.
Tonny menegaskan bahwa kegiatan seperti ini selaras dengankomitmen perusahaan terhadap praktik tambang dan hilirisasiyang berkelanjutan. Menurutnya kesehatan laut merupakansalah satu indikator penting bagi keberlanjutan operasionalperusahaan. Untuk memastikan kualitas perairan di sekitaroperasional perusahaan terjaga, pihaknya melakukanpemantauan secara berkala dengan dukungan tim yang kompeten dan peralatan modern.
Obi Fishing Tournament 2025 ditutup dengan kegiatanmemasak ikan hasil tangkapan para peserta dan selanjutnyadinikmati bersama.
“Semangatnya adalah kolaborasi. Dalam momentum peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, kami mengajakmasyarakat untuk bersama-sama menjaga lingkungan untukkeberlanjutan generasi yang akan datang, pungkasnya.
Tentang Harita Nickel
PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel merupakan bagian dari Harita Group yang mengoperasikanpertambangan dan pemrosesan nikel terintegrasi berkelanjutandi Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara. Selain IUP Pertambangan, perusahaan sejak 2017 telah memiliki pabrikpeleburan (smelter) nikel saprolit dengan teknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) dan sejak 2021 juga memilikifasilitas pengolahan dan pemurnian (refinery) nikel limonitdengan teknologi High Pressure Acid Leaching (HPAL) di wilayah operasional yang sama. Kedua fasilitas tersebut hadiruntuk mendukung amanat hilirisasi dari pemerintah Indonesia.
Harita Nickel menjadi pionir di Indonesia dalam pengolahandan pemurnian nikel limonit (kadar rendah) dengan teknologiHPAL. Teknologi ini mampu mengolah nikel limonit yang sebelumnya tidak dimanfaatkan, menjadi produk bernilaistrategis berupa Mixed Hydroxide Precipitate (MHP). Denganteknologi yang sama, MHP sebagai intermediate product telahberhasil diolah menjadi produk akhir berupa Nikel Sulfat(NiSo4) yang merupakan material inti pembuatan katodasumber energi baru, yaitu baterai kendaraan listrik.
Lik/////