Menjaga Warisan Alam Obi: Harita Nickel Lestarikan flora Dan Fauna Endemik lewat Pemantauan dan Edukasi Karyawan - Media Dinamika Global

Jumat, 18 April 2025

Menjaga Warisan Alam Obi: Harita Nickel Lestarikan flora Dan Fauna Endemik lewat Pemantauan dan Edukasi Karyawan


Mediadinamikaglobal.id|Kawasi, 18 April 2025 - Harita Nickel terusmenunjukkan komitmennya terhadap perlindunganlingkungan hidup, salah satunya melalui program pemantauan flora dan fauna yang dijalankan secararutin. Fokus utama diberikan pada area reklamasi dan revegetasi, serta sejumlah titik operasional di Pulau Obi, wilayah yang dikenal kaya akan keanekaragamanhayati. 

Menurut Deputy Department Head of Health, Safety, and Environmental (HSE) Harita Nickel, MuharwanSyahroni, perusahaan secara aktif memantauperkembangan ekosistem di area yang pernahterganggu oleh aktivitas tambang. Pemantauan inidilakukan setahun sekali dengan durasi sekitar tigaminggu, melibatkan pihak ketiga yang independen untukmenjamin objektivitas hasilnya.

 

"Kita lakukan monitoring, survei rutin, menggunakan pihakketiga, pihak independen. Kita amati flora dan fauna yang adadi sana, sebelum dan sesudah penambangan, serta setelah adareklamasi dan revegetasi," jelas pria yang kerap disapa Iwan.

 

Salah satu hasil yang menggembirakan dari upaya tersebutadalah kembalinya sejumlah flora dan fauna lokal kehabitatnya. Beberapa jenis tumbuhan endemik kini mulaitumbuh kembali di area reklamasi. Selain itu, fauna sepertiburung-burung lokal dan reptil juga mulai menunjukkankeberadaan mereka secara alami.

 

Secara khusus, tren populasi satwa dari kelompok mamalia, burung, herpetofauna, dan serangga terpantau stabil. Di antaranya terdapat spesies endemik khas Kepulauan Maluku seperti Kubu Hijau (Dobsonia viridis), sejenis kelelawar buah, dan Burung Kapasan Halmahera (Lalage aurea), burungcantik dengan bulu mencolok yang hanya ditemukan di wilayah Halmahera.

 

Dalam kategori serangga, penelitian mencatat 28 spesiescapung dari 8 famili dan 46 spesies kupu-kupu dari 4 famili. Keberadaan capung dan kupu-kupu ini menjadi indikatorpenting bahwa kualitas lingkungan di sekitar area reklamasitetap terjaga dengan baik.

 

“Beberapa tahun ke belakang, kami juga telah berhasilmelihat tren stabil pada populasi satwa liar, termasuk spesiesendemik yang menjadi indikator keseimbangan ekosistemalami,” tambah Iwan.

 

Salah satu spesies yang juga menjadi perhatian adalahBurung-madu sahul (Cinnyris frenatus), burung penghisapnektar yang banyak dijumpai pada pohon-pohon berbunga di sekitar area revegetasi. Kemunculannya menandakankeberhasilan upaya pemulihan vegetasi, sekaligusmenunjukkan rantai ekologi mulai terbentuk kembali.

 

Namun, tidak cukup hanya dengan pemulihan lingkungansecara fisik. Harita Nickel juga menjalankan program edukasiberkelanjutan untuk seluruh karyawan dan pemangkukepentingan di wilayah operasionalnya. Salah satu pesanutama dalam edukasi ini adalah larangan berburu dan mengganggu satwa liar, yang merupakan langkah preventifuntuk menjaga keberlangsungan spesies endemik Obi.

 

"Kami tekankan pentingnya menjaga keseimbangan alam. Edukasi soal larangan perburuan satwa liar menjadi agenda penting di seluruh unit bisnis Harita Nickel," ungkap Iwan.

 

Dengan kombinasi antara pemantauan rutin, penguatanhabitat, dan edukasi lingkungan, Harita Nickel berupayamemastikan bahwa kekayaan hayati Pulau Obi dapat terusterjaga. Langkah ini menjadi bagian dari strategi perusahaandalam menjalankan pertambangan yang bertanggung jawabdan berkelanjutan.


 Tentang Harita Nickel

 

PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel merupakan bagian dari Harita Group yang mengoperasikanpertambangan dan pemrosesan nikel terintegrasi berkelanjutandi Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara. Selain IUP Pertambangan, perusahaan sejak 2017 telah memiliki pabrikpeleburan (smelter) nikel saprolit dengan teknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) dan sejak 2021 juga memilikifasilitas pengolahan dan pemurnian (refinery) nikel limonitdengan teknologi High Pressure Acid Leaching (HPAL) di wilayah operasional yang sama. Kedua fasilitas tersebut hadiruntuk mendukung amanat hilirisasi dari pemerintah Indonesia.

 

Harita Nickel menjadi pionir di Indonesia dalam pengolahandan pemurnian nikel limonit (kadar rendah) dengan teknologiHPAL. Teknologi ini mampu mengolah nikel limonit yang sebelumnya tidak dimanfaatkan, menjadi produk bernilaistrategis berupa Mixed Hydroxide Precipitate (MHP). Denganteknologi yang sama, MHP sebagai intermediate product telahberhasil diolah menjadi produk akhir berupa Nikel Sulfat(NiSo4) yang merupakan material inti pembuatan katodasumber energi baru, yaitu baterai kendaraan listrik.


Lik////

Comments


EmoticonEmoticon