Warga Kesal Harga Jagung Turun Terus, Warga Tutup Jalan Perbatasan Bima-Dompu


Bima NTB, Media dinamika global-id.~Sejumlah warga menutup Jalan Lintas Kilo-Sanggar, tepatnya di pertigaan Dusun Kambu, Desa Mbuju, Kecamatan Kilo, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB). Pada Senin, (15/04/2024) Pukul, 09:00 WITA. Warga membakar ban bekas di lokasi.

Warga menutup jalan dan membakar ban bekas di jalan perbatasan Kabupaten Bima dan Dompu karena kesal harga panen jagung terus menurun. "Akses jalan ditutup sampai harga jagung naik," ucap seorang warga, Nanang (31), Berdasarkan awaknya langsung pantauan wartawan media online/cetak.

Warga Kecamatan Sanggar, Kabupaten Bima, ini mengungkapkan harga jagung hasil panen di wilayah Kecamatan Kilo dan Sanggar jauh dari harapan para petani. Bahkan menurutnya, harga panen jagung mengalami penurunan setiap hari.

"Setiap hari terus turun. Hari Minggu kemarin harganya Rp 4.000 ribu per kilogram (kg). Hari ini harganya Rp 3.900 per kg. Mungkin besok-besok harganya hanya Rp 3.000 ribu per kg saja," ujarnya.

Nanang mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB segera bersikap dan menstabilkan harga jagung. Nanang mengkhawatirkan akan terjadi gejolak di masyarakat jika harga jagung tidak stabil terus dibiarkan.

"Pemerintah harus segera turun tangan. Segera surati perusahaan jagung agar tidak mempermainkan harga. Perusahaan harus membeli jagung dengan harga yang wajar," tegasnya.

Warga lain, Gajali , mengaku heran dengan sikap pemerintah yang diam dengan harga jagung yang terjun bebas. Pemerintah biasanya baru merespons jika ada reaksi dari petani, salah satunya dengan menutup atau memblokir jalan.

"Kami bertindak seperti ini (blokir jalan) karena diamnya pemerintah menyikapi anjloknya harga jagung," katanya.

Gajali mengungkapkan harga jagung yang stabil menjadi harapan dan keinginan masyarakat Bima dan Dompu. Pasalnya, warga Dompu dan Bima rata-rata menanam jagung dengan modal awal meminjam uang dari bank.

"Nasib warga Bima dan Dompu ke depan akan ditentukan dengan harga jagung saat ini. Kalau harganya terus turun, jangankan untuk bayar pinjaman bank, membeli kebutuhan sehari-hari saja tidak cukup," terang Gajali.

Camat Sanggar, Ahmad, yang di konfirmasi mengungkapkan penutupan jalan dan pembakaran ban bekas di jalan raya mengakibatkan arus lalu lintas macet total beberapa jam. Namun, akses jalan sudah kembali lancar setelah pemblokiran dibuka.

"Soal tuntutan massa aksi terkait harga jagung ini, insyaallah akan segera kami sampaikan kepada Bupati Bima," ucap Ahmad. (DEDEN CITRAWAN/Tim MDG )

Load disqus comments

0 comments