Menyusun Kurikulum Berbasis Kontekstual Sebagai Upaya Meningkatkan Pembelajaran Sekolah


Sanggar Bima. Media Dinamika Global. Id.-Menyusun Kurikulum Berbasis Kontekstual Dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran Sekolah Adat Jambu Ra Limbi Bahasa Daerahnya, sedangkan Bahasa Indonesia di beri Nama adalah Sekolah Adat Jambu dan Belimbing. Penyusunan Modul Ajar Sekolah Adat Jambu Ra Limbi Sanggar Berbasis kontekstual, Mengangkat Kearifan Lokal Budaya pada 11 Februari 2024

Dari pantauan awak media ini. Penyusunan Modul Ajar Sekolah Adat Jambu Ra Limbi Atau Bahasa Indonesia diberi Nama Sekolah Adat Jambu dengan Belimbing Di Sanggar Berbasis kontekstual, Mengangkat tema tentang Kearifan Lokal Budaya pada 11 Februari 2024

Rio Julkiflin, S.Pd. Selaku Kepala Sekolah Adat Jambu Ra Limbi menyampaikan, bahwa Di tengah upaya untuk memperkuat pendidikan berbasis budaya lokal, Sekolah Adat Jambu Ra Limbi Sanggar telah mengambil langkah maju dengan menyusun modul ajar untuk Sekolah Adat Jambu Ra Limbi. Modul ajar tersebut dirancang untuk mengintegrasikan nilai-nilai budaya dan tradisi lokal dalam kurikulum pendidikan.

Sekolah Adat Jambu Ra Limbi, yang dikenal sebagai pusat kebudayaan di Sanggar yang berdedikasi, berkolaborasi dengan pakar pendidikan dan tokoh masyarakat adat setempat dalam penyusunan modul ini. Tujuan utamanya adalah untuk memperkenalkan generasi muda dengan kekayaan budaya lokal mereka sambil memberikan pendidikan formal. Pungkasnya

Sisi lain, Ade Purnawirawan, S.Pd. Selaku ORGANISASI KADERISASI KEANGGOTAAN (OKK) AMAN BIMA menyampaikan, Modul ajar ini tidak hanya mencakup materi-materi pelajaran seperti bahasa Kore, musik tradisional, tarian, dan cerita rakyat, tetapi juga menekankan nilai-nilai seperti kebersamaan, gotong royong, dan kepedulian terhadap lingkungan. Hal ini bertujuan untuk membentuk karakter siswa-siswa yang kokoh dan memperkokoh identitas budaya mereka. Ungkapnya

Ayaturahman, S.Pd. Selaku Ketua BADAN PENGURUS HARIAN (BPH) AMAN DAERAH BIMA  Menyampaikan dalam sambutannya, Menyusun Kurikulum ajar ini bukanlah tugas yang mudah. Tim kurikulum harus memastikan bahwa materi yang disampaikan sesuai dengan standar pendidikan nasional sambil tetap mempertahankan autentisitas budaya lokal. Proses tersebut melibatkan penelitian mendalam tentang tradisi lokal, wawancara dengan sesepuh, dan kolaborasi dengan komunitas adat setempat. Ungkapnya


Armansyah, S.Pt. Dewan AMAN DAERAH BIMA (DAMANDA BIMA) mengemukakan, Diharapkan, melalui penyusunan modul ajar ini, Sekolah Adat Jambu Ra Limbi dapat menjadi wahana yang efektif untuk memperkuat kebanggaan akan budaya lokal serta mempromosikan warisan budaya yang berharga bagi generasi mendatang. Langkah ini juga diharapkan dapat menjadi contoh bagi lembaga pendidikan lainnya dalam upaya melestarikan dan menghormati keanekaragaman budaya lokal. Tutupnya

Redaktur.

Load disqus comments

0 comments