Ketika Parkir Liar di Bima Semakin Meresahkan, Warga Kami Butuh Wali Kota yang Paham UU LLAJ


Senin, 27 Maret 2023

Lokasi parkir pada Pasar Ramadan di Lapangan Serasuba, terlihat juru parkir baru saja usai mengambil biaya parkir dari seorang pengunjung pasar Ramadan, tanpa membantu ibu tersebut mengeluarkan sepeda motornya. 

 KOTA BIMA, Media Dinamika Global.id. - Lagi-lagi sorotan tentang keberadaan parkir liar di Kota Bima mencuat pada Ramadan 2023 ini.

Keluhan atas ketidaknyamanan warga dengan parkir liar ini menjadi isu tiap tahun yang tidak pernah ada jalan keluarnya.

Hingga netizen di Kota Bima menyematkan julukan baru bagi kota tepian air ini, yakni Kota Seribu Parkir Liar.

Julukan tersebut pertama kali dilontarkan sejarawan Fahru Rizki pada linimasa Facebook-nya.

"Memang Kota ini pantas dijuluki Kota seribu parkir liar," tulis dia.

Gayung bersambut, postingan ini pun disambar netizen lain pada kolom komentar yang mengutarakan kesepakatannya dengan kata-kata Fahru Rizki.

Semua tulisan di kolom komentar, mengungkap ketidaknyamanan pada sikap tukang-tukang parkir.

Hingga tarif parkir yang tidak sesuai dengan aturan.

Bahkan pada akhir postingannya, Fahru Rizki mengaku membutuhkan kepala daerah yang mengerti UU Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ).

Harapannya, bisa mengelola persoalan parkir yang terus dikeluhkan bertahun-tahun.

2024 kita butuh Walikota yang paham UU LLAJ," tulisnya lagi.

Netizen lain yang juga menyoroti persoalan parkir liar ini, Julhaidin atau yang akrab disapa Rangga Babuju.

Pria ini mengatakan, satu dari sekian banyak indikator perkotaan adalah tingkat kenyamanan warganya.

Persoalan parkir kata dia, sudah membuat warga Kota Bima tidak nyaman akibat attitude tukang parkir yang dinilai tidak baik.

"Bukan soal uang yang asal dipungut saja, tapi attitude juru parkir itu loh. Tidak udah bandingkan dengan Mataram, yang tulang parkirnya selalu senyum dan sopan, di Sumbawa saja juru parkir hebat sekali, termasuk saat menarik biaya parkir meski tidak dikasi tetap tersenyum," tulisnya.

Ia juga menuliskan beberapa solusi yang bisa dilakukan pemerintah, agar pengelolaan parkir dan prakteknya bisa membuat warga Kota Bima nyaman.

Satu di antaranya membuat regulasi dan rutin mengecek keberadaan parkir liar yang meresahkan.

Load disqus comments

0 comments