Walikota Dan Bupati Bima Hadiri Acara Peringatan Hari Santri Nasional di SMAN 4 Kota Bima


Kota Bima. Media Dinamika Global. Id. -Nampaknya Walikota Dan Bupati Bima Hadiri Acara Peringatan Hari Santri Nasional di SMAN 4 Kota Bima. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Seluruh Jajaran TNI,Polri baik di Daerah maupun Pusat. Kegiatan ini berlangsung di Halaman SMAN 4 Kota yang diselenggarakan oleh Panitia yang terdiri dari Pemerintah Kota Bima dan Kabupaten Bima yang dikolaborasikan dengan Jajaran TNI dan Polri. Kegiatan ini dimulai dari pukul 07.30 Wita yang jadi Irup Pangdam IX Udayana pada Sabtu,22/10/2022

Nampak hadir Walikota Bima H. Muhammad Lutfi,SE dan Jajarannya,Bupati Bima Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE dan Jajarannya,Kodim 1608 Bima dan Jajarannya, Pimpinan Ponpes se-Kota/Kab.Bima,Para Ustadz,Ustadzah,Habib dan Haba'ib serta Masyarakat lainnya yang turut menyaksikan Jalannya kegiatan itu.

Walikota Bima H. Muhammad Lutfi,SE Usai Upacara Peringati Hari Santri Nasional Tahun 2022 pada Media ini mengatakan bahwa Rasa Syukurnya kepada Allah SWT yang telah memberikan Kekuatan lahir maupun bathin kepada kota semuanya, sehingga acara yang dihajatkan secara bersama dapat berjalan sesuai yang diharapkan.

Selain itu,juga dengan Situasi dan Kondisi yang kurang bersahabat ini menjadi jawaban dari seluruh rangkaian dan Susunan Acara yang tadi telah di suguhkan oleh Panitia Penyelenggara. Kenapa Kota Bima ini dipilih untuk menjadi Tuan Rumah dalam Upacara Tahun ini ?

Maka jawabannya adalah Kota Bima merupakan Kota yang Nuansa Regiliusnya sangat tinggi, sehingga konsistensinya pun harus jauh dan lebih mumpuni. Juga Dipilihnya Kota Bima sebagai tempat Upacara Peringatan Hari Santri Tahun 2022 ini, karena Bima memiliki masyarakat yang religius,Bima dulu Secara historis merupakan salah satu pusat perkembangan Islam di Nusantara yang ditandai dengan tegak kokohnya sebuah kesultanan, yaitu kesultanan Bima.

Islam tidak bersifat elitis yang hanya mengacu pada peraturan-peraturan formal-normatif serta pada segelintir orang saja, melainkan bersifat
populis, menjadi urat nadi dan darah daging masyarakat serta menjadi kultur masyarakat Bima. Ungkapnya

Lanjutnya, Adapun tema yang diangkat pada peringatan Hari Santri 2022 yaitu "Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan" yang mengandung makna bahwa Santri dalam sejarahnya selalu terlibat aktif dalam setiap fase perjalanan Bangsa Indonesia,Ketika Indonesia memanggil, Santri tidak pernah mengatakan tidak, Santri selalu mendarmabaktikan hidupnya untuk bangsa dan negara.

Santri senantiasa berprinsip bahwa menjaga martabat kemanusiaan adalah esensi ajaran agama, apalagi di tengah kehidupan Bangsa Indonesia yang majemuk. Bagi Santri, menjaga martabat kemanusiaan juga berarti menjaga
Indonesia.

Peringatan Hari Santri bukanlah milik para Santri semata, Hari Santri adalah milik kita semua, milik semua komponen bangsa yang mencintai tanah air, milik mereka yang memiliki keteguhan dalam menjunjung nilai kebangsaan. Karena itu, saya mengajak semuanya, untuk turut sertamerayakan Hari Santri.

Melalui momen Peringatan Hari Santri
Tahun 2022 ini, mari kita bersama-sama
mendoakan para pahlawan terutama dari
kalangan Ulama, Kyai dan Santri yang telah syahid di medan perang demi kemaslahatan bangsa dan agama. Semoga arwah para pahlawan bangsa mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT, Amin. Pungkasnya

Hal senada disampaikan oleh Bupati Bima Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE Usai Kegiatan itu mengatakan bahwa rasa syukur alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Illahi Rabbi Allah SWT yang telah memberikan kesempatan kepada kita semuanya sehingga konsistensinya dapat dinikmati oleh kita semua pula.

Adapun tema yang diangkat pada peringatan Hari Santri 2022 yaitu "Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan" yang mengandung makna bahwa Santri dalam sejarahnya selalu terlibat aktif dalam setiap fase perjalanan Bangsa Indonesia,Ketika Indonesia memanggil, Santri tidak pernah mengatakan tidak, Santri selalu mendarmabaktikan hidupnya untuk bangsa dan negara.

Perlu diketahui bersama, dalam perjuangan merebut dan mempertahankan Indonesia, TNI tidak bisa terpisahkan dari Santri,Garis perjuangan mulia Jenderal Soedirman sebagai seorang Panglima Besar tidak lepas dari kehidupan masa kecilnya, dimana jiwa serta raganya dibentuk oleh lingkungan keluarga yang taat menghayati ajaran Islam. Ungkapnya

Jenderal Soedirman dilahirkan di Kampung Bodas, Dukuh Rembang, Karangjati, Purbalingga, Jawa Tengah pada 24 Januari 1916. Setelah ditinggalkan selamanya oleh ayahanda tercinta, Soedirman diasuh dan dididik oleh pamannya dengan pelajaran agama secara ketat di bawah bimbingan Kyai Haji Qahar.Dalam perjalanan karirnya, Soedirman diangkat menjadi guru oleh para tokoh dan ulama untuk mengajar di HIS (Hollandsch Inlandsche School).

Jenderal Soedirman dikenal sebagai sosok yang adil dan sabar dalam mendidik murid-muridnya,Pada saat Soedirman berkunjung untuk silaturahmi ke pesantren Kyai Busyro di Banjarnegara, saat berhadapan dengan Soedirman Kyai Busyro menangkap sebuah firasat dan menyarankan agar Soedirman tinggal sementara waktu di pesantren. Mulai saat itu Soedirman resmi menjadi Santri di pesantren asuhan Kyai Busyro Syuhada.

Di Momentum Hari Santri Nasional Tahun ini saya mengajak kita semua untuk selalu memahami bagaimana Agama Islam sebagai Rahmatan Lil Alamin bisa berkolaborasi dengan Kurikulum saat ini sehingga Ponpes kemudian dapat berdaya saing dengan Sekolah-sekolah lainnya. Ajaknya.(***).
Load disqus comments

0 comments