Tuding Media yang Beritakan "Sumur Bor" Tak Faktual, Marlin: Kadis Perkim Asbun

Keterangan Foto: Marlin Bob Selaku Pimpinan Redaksi Media KABAROPOSISI.COM Sekaligus Wakil Ketua MIO-INDONESIA Kabupaten Bima

Bima-NTB, Media Dinamika Global.Id -- Bukannya memberikan klarifikasi dan hak bantah atas pemberitaan beberapa media, terkait penyegelan sumur bor di Desa Rasabou, pada Minggu (6/3/22). Kadis Perkim Kabupaten Bima Taufik malah mengeluarkan pernyataan kontroversial. 

Taufik menuding sejumlah media tidak memuat berita yang faktual. Parahnya lagi, statemen tersebut malah disampaikannya pada media lain yang diketahui tidak meliput langsung di lapangan. 

Tindakan tersebut tentu saja dinilai sebagai upaya untuk membenturkan dan mengadudomba sesama media. Demikian disampaikan Sumarlin pimpinan redaksi media Kabar Oposisi, pada media ini Minggu (6/3/22).

Marlin Bop sapaan akrabnya itu menuturkan bahwa pemberitaan penyegelan sumur bor tersebut merupakan berita peristiwa, reaksi aksi dari warga tani Rasabou akibat kekecewaan terhadap janji Kadis Perkim yang ingin membagi penggunaan sumur bor tersebut. 

"Kita turun langsung di lapangan. Apa yang terjadi kita tulis. Lalu dari mana tidak faktual-nya," ungkap Wakil Ketua MIO Kabupaten Bima itu. 

Soal sumber, lanjut dia, tentu saja semua yang dikonfirmasi adalah sumber yang kredibel. Termaksud pemilik lahan sumur bor yang bermasalah tersebut. Namun yang perlu diingat, bahwa cara kerja masing masing media berbeda beda. 

"Semua sudah kita ambil keterangannya, termaksud pemilik lahan. Lalu pertanyaannya, kenapa keterangan pemilik lahan tidak dimuat?. Kembali lagi, bahwa itu cara kerja media masing masing. Keterangan pemilik lahan itu tentu akan dimuat dalam edisi berikutnya," jelas Marlin. 

Apalagi, sambungnya, dari pengakuan beberapa teman wartawan lainnya yang sempat konfirmasi pemberitaan yang dimaksud, Kadis Perkim enggan memberikan komentar. Malah terkesan acuh tak acuh. "Ada teman wartawan yang juga sempat konfirmasi berita sumur bor tersebut via HP, Kadis tak merespon, malah terkesan acuh," papar dia. 

Marlin menjelaskan, bahwa sebenarnya, saat peristiwa penyegelan sumur bor tersebut, Kadis Perkim diinformasikan ada di lokasi rumah relokasi. Seandainya beliau punya niat baik. Harusnya, kata Marlin, beliau mendatangi para petani tersebut, namun anehnya Kadis malah meninggalkan lokasi dan melakukan pertemuan dengan pihak yang lain. 

"Seandainya Kadis temui para petani tadi pagi, persoalanya mungkin saja tidak seperti ini. Tapi Kadis malah meninggalkan mereka."

"Jadi pejabat juga harus sadar, apa tupoksi media dan seperti apa pejabat publik dalam memberikan keterangan pada wartawan atas pemberitaan," pungkasnya. (MDG.Red).

Editor : Surya Ghempar.
Load disqus comments

0 comments