Media Dinamika Global: Media Dinamika Global.Id
Tampilkan postingan dengan label Media Dinamika Global.Id. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Media Dinamika Global.Id. Tampilkan semua postingan

Kamis, 23 Januari 2025

Perkuat Sinergitas dan Menjaga Kamtibmas, Subdit 1 Intelkam Polda NTB Temu AKJII Bima


Kota Bima-NTB, Media Dinamika Global.Id - Polda NTB melalui Subdit 1 Direktorat Intelijen dan Keamanan (Intelkam) Polda NTB menggelar pertemuan dalam rangka kopi bareng dengan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Aliansi Kajian Jurnalis Independen Indonesia (AKJII) Bima, bertempat di Ilo Peta Kota Bima, Kamis (23/1/2025).

Pertemuan tersebut untuk mempererat sinergi antara pihak kepolisian dan Wartawan yang tergabung di AKJII Bima dalam mendukung keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di wilayah hukum kota Bima.

“Keamanan adalah kebutuhan bersama yang harus kita jaga. Dengan keamanan, masyarakat dapat bekerja dan beribadah dengan baik,” ujar Kompol Iwan Sugianto SH, Selaku Kasubdit 1 Dit Intelkam Polda NTB.

Dalam perbincangan tersebut, Pengurus AKJII Bima menyatakan dukungan aktifnya terhadap berbagai program Kamtibmas, termasuk keterlibatan pengurus AKJII dalam menjaga Daerah kota Bima setelah keputusan MK. Hal ini sebagai bentuk partisipasi aktif komitmen AKJII melalui pemberitaan dalam menjaga kerukunan dan mendukung stabilitas keamanan.

"AKJII mengajak masyarakat Kota Bima untuk menciptakan siskamtibmas yang kondusif dan mendukung apapun putusan Mahkamah Konstitusi (MK)," jelas Ketua DPD AKJII Bima, Nasaruddin S.Sos.

Lebih lanjut Nasaruddin mengatakan, "Mari kita sama-sama menghormati apapun keputusan MK terkait sengeketa pilkada yang sedang berlangsung, itulah yang terbaik pilihan masyarakat kota Bima," tutupnya. (Surya Ghempar).

Sat Samapta Polres Sumbawa Barat Lakukan Patroli Dialogis Sasar Pertokoan Dalam Kota


Sumbawa Barat-NTB, Media Dinamika Global.Id – Pada hari Kamis, 23 Januari 2025, sekitar pukul 12.00 WITA, Sat Samapta Polres Sumbawa Barat melaksanakan patroli dialogis dengan sasaran pertokoan di Kelurahan Bugis, Kecamatan Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat. Patroli ini dilakukan dengan menggunakan kendaraan patroli roda dua (R2), yang memungkinkan anggota kepolisian untuk lebih mudah menjangkau kawasan pertokoan dan berinteraksi langsung dengan masyarakat.

Dalam patroli tersebut, petugas bertemu dengan warga yang sedang beraktivitas di sekitar Kelurahan Bugis. Selain melakukan pengecekan di pusat keramaian, petugas juga mengimbau kepada warga untuk selalu menjaga keamanan, kebersihan, serta ketertiban lingkungan. Petugas mengingatkan bahwa peran aktif masyarakat sangat penting dalam mencegah gangguan keamanan dan memastikan kenyamanan bersama.

Kapolres Sumbawa Barat, AKBP Yasmara Harahap, S.I.K., melalui Kasi Humas, AKP Zainal Abidin, S.H., mengatakan bahwa patroli dialogis semacam ini bertujuan untuk mempererat hubungan antara polisi dan masyarakat, sekaligus memberikan rasa aman kepada warga yang tengah beraktivitas. "Kami ingin agar masyarakat merasa terlindungi dan lebih nyaman dalam menjalankan rutinitasnya. Oleh karena itu, kami juga mengingatkan pentingnya menjaga kerukunan antar warga dan menjaga kebersihan lingkungan, agar terciptanya situasi yang aman dan kondusif," ujarnya.

Selain memberikan imbauan, petugas juga menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi gangguan keamanan yang dapat terjadi, terutama di kawasan pertokoan yang menjadi pusat aktivitas ekonomi. Polisi mengajak warga untuk selalu waspada terhadap lingkungan sekitar serta segera melaporkan apabila ada hal-hal mencurigakan yang dapat membahayakan keselamatan.

"Patroli ini merupakan bagian dari upaya Polres Sumbawa Barat dalam menciptakan situasi Kamtibmas yang lebih kondusif dan mencegah tindak kriminal di wilayah hukum Polres Sumbawa Barat. Dengan adanya patroli dialogis ini, diharapkan masyarakat dapat semakin sadar akan pentingnya peran mereka dalam menjaga keamanan lingkungan," pungkasnya.

Rangkaian kegiatan patroli berjalan dengan lancar dan aman. Kepolisian juga menyampaikan apresiasi kepada masyarakat yang telah bekerja sama menjaga ketertiban. Patroli dialogis ini akan terus dilakukan secara rutin di berbagai wilayah lain untuk memastikan keamanan dan kenyamanan masyarakat. (Surya Ghempar).

Cegah Korban TPPO, Polsek Seteluk Lakukan Sosialisasi dan Imbauan Kepada Warga Desa Seteluk Tengah


Sumbawa Barat-NTB, Media Dinamika Global.Id - Menyadari banyaknya warga masyarakat di wilayah Sumbawa Barat  yang memiliki minat bekerja ke luar negeri untuk menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI), Polsek Seteluk terus secara intens melakukan sosialisasi  terkait prosedur menjadi PMI kepada warganya sebagai upaya mengantisipasi Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang marak terjadi.

Melalui personil piket fungsi, Polsek tersebut melakukan kegiatan sosialisasi tentang prosedur menjadi PMI sekaligus memberikan imbauan agar terhindar dari korban TPPO. Sosialisasi dan imbauan ini disampaikan kepada warga binaan di Desa Seteluk Tengah, Kec. Seteluk, Kab. Sumbawa Barat.

Kapolres Sumbawa Barat AKBP Yasmara Harahap SIK., melalui Kasi Humas AKP Zainal Abidin, S.H., mengatakan kegiatan yang dilakukan anggota Polsek Seteluk sebagai langkah preventif untuk mencegah korban adanya TPPO yang menimpa warga masyarakat.

Upaya Preventif  ini dilakukan mengingat meningkatnya jumlah warga Masyarakat yang ingin mencari pekerjaan di luar negeri.

“Jadi selain sosialisasi tentang prosedur menjadi PMI yang Legal agar mendapatkan semua jenis perlindungan dari Negara, juga memberikan imbauan agar tidak muda tergiur dengan bujukan dan rayuan serta iming-iming gaji besar dari para calo / sponsor yang mengaku bisa memberangkatkan menjadi PMI,”ucapnya.

Ia berharap upaya seperti ini dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat guna menghindari sedini mungkin munculnya kasus TPPO yang menimpa korban dari warga Sumbawa Barat. (Surya Ghempar).

Bhabinkamtibmas Desa Senayan kawal petugas peternakan antisipasi Penyakit Mulut dan Kuku Pada Ternak


Sumbawa Barat-NTB, Media Dinamika Global.Id – Bhabinkamtibmas Desa Senayan Polsek Poto Tano , Bripka Saiful terus mendampingi petugas dari Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Sumbawa Barat melaksanakan sosialisasi dan edukasi kepada peternak sapi tentang Penyakit Mulut dan kuku, Kamis 22 Januari 2025, di Desa Senayan Kec. Poto Tano.

Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) merupakan penyakit menular yang menyerang hewan berkuku belah, baik ternak maupun hewan liar seperti; sapi, kerbau, domba, kambing dan sejenisnya, namun tidak menular kepada manusia baik secara langsung maupun melalui konsumsi daging. Di wilayah  Kabupaten Sumbawa Barat memang belum  terjadi wabah Penyakit Mulut dan Kuku namun Dinas terkait  mengantisipasi dengan memberikan suntik vaksin pada khewan dan terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada peternak, hal demikian yang dilakukan petugas dari Dinas Pertanian dan Pertanian Kabupaten Sumbawa Barat bersama Petugas Pusat Kesehatan Khewan Kecamatan Poto Tano yang didampingi oleh Bhabinkamtibmas Desa Poto Tano.

Pendampingan yang dilakukan oleh Bhabinkamtibmas tersebut untuk memastikan bahwa ternak milik warga masyarakat hendaknya dilakukan suntik vaksin sebagai imun bagi khewan sesuai anjuran petugas peternakan sehingga khewan ternaknya terhindar dari penyakit, terang Kapolres Sumbawa Barat AKBP Yasmara Harahap, S.I.K melalui Kasi Humas AKP Zainal Abidin, S.H.

"Penting kehadiran Bhabinkamtibmas untuk turun mendampingi petugas kesehatan khewan yang melakukan sosialisasi dan edukasi kepada para peternak tentang Penyakit Mulut dan Kuku, selain itu juga untuk memastikan seluruh hewan ternak milik masyarakat bisa divaksin oleh petugas kesehatan hewan agar terhindar dari penyakit, apalagi sektor peternakan salah satu penunjang dalam program ketahanan pangan yang harus kita dukung" jelas AKP Zainal.

Kegiatan yang bersinergi ini menunjukkan komitmen Polres Sumbawa Barat untuk mendukung pemerintah dalam memajukan perekonomian lokal khususnya di sektor peternakan dalam mendukung ketahanan pangan.

"Dengan peternak maju akan memperkuat  produksifitas di sektor peternakan sehingga akan terwujudnya kemandirian ekonomi lokal serta kondusifitas daerah yang aman dan kondusif" pungkasnya. (Surya Ghempar).

Sekda NTB Terima Silaturahmi Kepala Stasiun TVRI NTB


Mataram-NTB, Media Dinamika Global.Id - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si menerima silaturahmi dari Kepala Stasiun TVRI NTB,  Okta Helena Kati Jara, S.Sos., MM dalam rangka mendukung dan mensukseskan program pemerintah pusat maupun pemerintah daerah yang berlangsung di Ruang Rapat Sekda NTB, Rabu (22/1/2025).

Miq Gite mengucapkan bahwa kesuksessan dapat diraih melalui proses kolaborasi bersama sehingga dapat memberikan pesan - pesan pembangunan kepada masyarakat.

"Kita meraih sukses melalui kolaborasi, sinergitas dan pesan pesan pembangunan yang akan disampaikan kepada masyarakat, sekarang era sosial media, viral tetapi harus dilawan dengan menyampaikan berita - berita yang standar," tuturnya.

Peran media sangat penting dalam menginformasikan berita-berita baik kepada masyarakat terkait pembangunan daerah, menyebarkan informasi terkait dengan perkembangan dan kondisi masyarakat.

"Ketika saya menjadi Pj Gubernur, ada terdapat program Jumat Salam, setiap jumat semua OPD turun langsung ke masyarakat, misalnya ke Lombok Timur daerah pegunungan, semua OPD turun  didampingi satu jurnalis, semua harus terekspose media dan dapat memberitakan berita baik dari desa," ungkap Miq Gite.

Sementara itu, Kepala Stasiun TVRI NTB, Okta Helena Kati Jara, S.Sos., MM mengatakan, bahwa pertemuan dengan Sekda NTB sebagai bentuk silaturahmi dan terus mempererat kemitraan antara TVRI dengan Pemerintah.

"Kami senang dapat berkesempatan untuk silaturahmi pada hari ini, berkenalan, sekaligus melanjutkan apa yang telah dilanjutkan oleh terdahulu kami, yakni bermitra bersama dengan pemerintah daerah," tuturnya.

Turut membersamai Sekda NTB, Kepala Bidang Informasi Komunikasi Publik (IKP) Dinas Kominfotik NTB, Drs. Harun Alrasyid beserta staff. (Surya Ghempar).

Empat Terduga Pelaku Pencuri Kayu Diringkus Polisi


Mataram-NTB, Media Dinamika Global.Id - Nekat Mencuri 20 kubik kayu di salah satu Gudang di Jl. Camplung raya, Kelurahan Turide, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram, 4 pria dewasa Asal Kecamatan Sandubaya diamankan Tim Resmob Polresta Mataram, Rabu (22/01/2025) malam. 

Keempat pria masing-masing berinisial MS (35), MJ (25), AZ (20) dan RR (26) teridentifikasi sebagai terduga pelaku Pencurian Kayu tersebut berdasarkan hasil Penyelidikan Tim Opsnal Satreskrim Polresta Mataram berdasarkan keterangan saksi, dan rekaman CCTV yang terpasang di Gudang tersebut. 

Kasat Reskrim Polresta Mataram AKP Regi Halili S.Tr.k.,S.I.K., saat ditemui media ini menjelaskan bahwa sesuai bukti dari rekaman CCTV pencurian tersebut terjadi pada 09 Januari 2025 pukul 21:15 wita. Para pelaku masuk kedalam Gudang dengan cara memanjat tembok kemudian mengangkut sekitar 20 kubik kayu berbagai ukuran dan jenis dengan cara mengangkat melewati tembok.

Kayu tersebut kemudian diangkut menggunakan mobil Picuk dan dijual oleh para pelaku kepada seseorang di wilayah Seganteng, Kecamatan Cakranegara, kota Mataram. 

“Pelaku mengangkut kayu tersebut dari TKP menggunakan Mobil Picuk berbeda-beda yang disewa pelaku untuk di bawa ke wilayah babakan. Mereka menjualnya kepada seseorang di wilayah Babakan,“ jelasnya.

Dari hasil interogasi hasil penjualannya dibagi rata dan digunakan oleh para pelaku untuk poya-poya dan kebutuhan sehari-hari. 

Sebelumnya, Korban / pemilik kayu dan Gudang tersebut mengumpulkan Kayu-kayu dari beberapa bulan lalu dengan niat suatu saat dibutuhkan untuk keperluan membangun rumah. Namun pada waktu kejadian pemilik Gudang menyuruh anak buahnya untuk mengambil kayu di Gudang tersebut, barulah diketahui bahwa kayu tersebut sudah tidak ada. 

Atas kejadian tersebut korban lalu membuka rekaman CCTV dan terlihat jelas keempat pelaku yang mengambil kayu tersebut. Atas bukti tersebut Korban melaporkan ke Polresta Mataram. 

“Berdasarkan keterangan korban nilai kayu tersebut diperkirakan mencapai 20 juta,“ ucapnya.

Atas bukti-bukti tersebut tim Resmob Polresta Mataram melakukan penyelidikan hingga akhirnya keempat pelaku berhasil diamankan untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. Berdasarkan ketentuan para pelaku terjerat pasal 363 KUHP.

“Para pelaku saat ini sedang menjalani pemeriksaan intensif oleh pihak penyidik kami, “pungkasnya. (Surya Ghempar).

Terima Penghargaan, Sekda Miq Gita Komitmen Kawal APBD dan Dukung Pembangunan NTB


Mataram-NTB, Media Dinamika Global.Id - Mengawali pelaksanaan anggaran tahun 2025, Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi NTB menggelar Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Semester I 2025. Kegiatan Rakorda dihadiri oleh KPPN wilayah kerja Kanwil DJPb Provinsi NTB dan Satuan kerja, Rabu (22/1/2025) di Aula KPPN Mataram, Rabu (22/1/2025).

Pada Rakor tersebut, Sekretaris Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Drs. H. L. Gita Ariadi, M.Si, menerima penghargaan atas Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Dekonsentrasi/Transformasi Pembangunan Terbaik. 

Penghargaan ini diberikan berdasarkan kualitas kinerja pelaksanaan anggaran belanja, yang dinilai dari aspek kesesuaian terhadap perencanaan, efektivitas dan efisiensi pelaksanaan anggaran, serta kepatuhan terhadap regulasi.

Kakanwil DJPb NTB memberikan penghargaan kepada Satuan Kerja dengan kinerja terbaik. Penghargaan diberikan dalam 8 kategori yaitu (1) Kategori Satker Pagu Kecil dengan pagu DIPA di bawah Rp5 miliar, (2) satker pagu sedang dengan pagu DIPA  Rp5 miliar s.d Rp20 miliar, (3) satker Pagu Besar dengan pagu DIPA di atas Rp20 miliar, (4) kategori Satker Pembina Terbaik, (5) Satker BLU terbaik, (6) Satker DK/TP terbaik, (7) Satker Mitra Media terbaik, dan (8) seluruh satker dengan nilai IKPA 100.

Adapun perangkat daerah di lingkup Pemerintah Provinsi NTB yang mendapatkan penghargaan ini meliputi Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi NTB, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTB, serta Sekretariat Daerah Provinsi NTB. Ketiga perangkat daerah tersebut memperoleh penilaian dengan kategori Sangat Baik.

Pada kesempatan tersebut, Miq Gita sapaan akrab Sekda mengatakan Pemerintah Provinsi NTB berkomitmen untuk terus mengawal pelaksanaan APBN dan APBD demi mendukung pembangunan di daerah.

“Membelanjakan dengan tepat sasaran untuk memacu pertumbuhan ekonomi di daerah dan menciptakan tata kelola yang lebih sehat dari yang sebelumnya,” ujar miq Gita pria kelahiran Puyung Lombok Tengah itu.

Sementara itu, Kakanwil DjPb NTB, Ratih Hapsari Kusumawardani, S. Si., M.A., M.T., menyebutkan APBN tahun 2025 ini dirancang untuk menjaga stabilitas, inklusivitas, dan keberlanjutan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Namun, tantangan global, seperti konflik regional, memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian nasional, terutama melalui gangguan rantai pasok dan melemahnya investasi. 

“Kondisi ini dapat memengaruhi upaya pemerintah dalam mendorong pemerataan kesejahteraan. Oleh karena itu, pengelolaan APBN yang tepat sasaran dan adaptif sangat diperlukan untuk mengantisipasi dampak konflik tersebut, memastikan kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi, serta menjaga momentum pembangunan dan peningkatan kualitas hidup di tengah tekanan global,” jelasnya.

Terakhir, Kakanwil DJPb menyampaikan dalam mewujudkan tata kelola yang bersih, transparan, dan akuntabel, Kanwil DJPb Provinsi Nusa Tenggara Barat menegaskan komitmen untuk menolak segala bentuk gratifikasi guna menjaga integritas dan profesionalisme.

“Untuk mendukung komitme tersebut, seluruh layanan Kanwil DJPb dan KPPN adalah bebas biaya atau nol rupiah dan jika mengetahui ada penyimpangan terkait hal tersebut diminta segera melaporkan melalui saluran pengaduan resmi Kementerian Keuangan di wise.kemenkeu.go.id dan layanan pengaduan internal pada website Kanwil DJPb NTB,’' tutupnya. (Surya Ghempar).

Ekspansi llegal PT. Autore Pearl Cultutr! Langgar Tata Ruang, Pariwisata Jadi Korban


Lombok Timur-NTB, Media Dinamika Global.Id - PT. Autore Pearl Culture sudah menerima tiga kali surat peringatan (SP) dari Dinas Kelautan dan Perikanan NTB untuk mengosongkan wilayah laut Segui, Desa Sekaroh, Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur. Namun nyatanya, Surat Peringatan Pemprov NTB tidak digubris PT. Autore Pearl Culture. Berikut hasil penelusuran Gabungan Jurnalis Investigasi (GJI) NTB.

Lalu Habib Fadli dan Tim Nusa Tenggara Barat Pada tahun 2021, atas desakan Pemprov NTB, PT. Autore Pearl Culture sepakat mengosongkan area perairan Segui (Blok D) yang memang sudah menjadi RTRW Pariwisata. Sebab kawasan ini bukan ditujukan untuk kawasan budidaya mutiara. Kawasan ini pun sejatinya dimiliki PT. Eco Solutions Lombok (ESL) yang memiliki Izin Usaha Pemanfaatan Jasa Lingkungan (IUPJL) yang mengembangkan bisnis pariwisata. 

Pada pertemuan rekonsiliasi oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) empat tahun silam, PT. Autore Pearl Culture juga berjanji akan mengosongkan wilayah Laut Segui. Namun yang terjadi sebaliknya, PT. Autore Pearl Culture justru mengekspansi tata ruang pariwisata milik PT. ESL. Baik di wilayah laut hingga ke daratan.

"Saya tidak ada kepentingan soal PT. Autore Pearl Culture ini. Kita sudah kirimkan tiga kali surat peringatan, tapi justru diacuhkan sama mereka (PT. Autore Pearl Culture)," sesal Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan NTB, Muslim kepada sejumlah wartawan yang tergabung dalam Gabungan Jurnalis Investigasi (GJI) NTB, Kamis (16/01/2025).

Ekspansi Autore Menghambat Pengembangan Wisata Bahari PT. Autore Pearl Culture sudah 14 tahun secara sistematis menduduki wilayah daratan dan perairan di Segui tanpa izin resmi. Dari tahun 2013-2023, perusahaan budidaya mutiara asal Australia tersebut secara ilegal menduduki wilayah izin lahan IUPJL PT. Eco Solutions Lombok (ESL) sebagai pengembang wisata bahari di kawasan Segui. 

PT. Autore sendiri sejatinya memiliki izin budidaya laut yang sah di sebelah barat Segui, yakni pada Blok A, B dan C. Namun mereka tidak memiliki izin yang sah untuk pengembangan budidaya di ruang laut pariwisata yang dikenal sebagai Blok D. 

Mengulas sebelumnya, izin sah untuk budidaya mutiara di wilayah Marina Segui Blok D, sebelumnya diberikan kepada PT. Mitra Nusra dan PT. Paloma Agung. Bupati Lombok Timur saat itu, H. Sukiman Azmy menyarankan agar PT. ESL mengambilalih usaha dua perusahaan tersebut untuk kemudian RTRW diubah menjadi ruang laut pariwisata.

Pemerintah Kabupaten dan Provinsi juga telah berpartisipasi dalam berbagai kegiatan perencanaan dengan PT. ESL terkait pengembangan marina sejak tahun 2011. Pemkab Lombok Timur dan Pemprov NTB serta PT. ESL pun telah menandatangani berbagai perjanjian dengan PT. ESL terkait pengembangan ini yang berpuncak pada pembuatan dokumen perencanaan tata ruang RTRW pada Agustus 2014 yang mengubah wilayah perairan Segui Blok D dari kawasan akuakultur menjadi kawasan wisata bahari. 

Atas dasar itulah, Pemerintah Provinsi NTB selanjutnya telah menulis surat kepada Kementerian Kelautan yang menyatakan bahwa pengembangan di Blok D Segui merupakan bagian dari perencanaan jangka panjang Pemerintah Provinsi dan izin harus diberikan kepada PT. ESL.

"Pemerintah Provinsi NTB sudah mengundang semua pihak untuk berdiskusi. Baik dari PT. Autore, PT. ESL, dan semua instansi terkait. Tapi memang masih pada bekeh (ngeyel, Red)," sebut Sekda NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi usai mediasi di Aula Anggrek Kantor Gubernur NTB, Kamis (16/01/2025).

Karena pihak PT. Autore Pearl Culture belum meninggalkan kawasan daratan dan perairan Segui, akhirnya pada 2023 lalu sejumlah staf PT. ESL mengosongkan dengan paksa kawasan daratan. Namun PT. Autore Pearl Culture masih menguasai wilayah perairan secara ilegal hingga saat ini.

Pemanfaatan Kawasan Hutan PT. ESL sendiri memiliki MoU pemanfaatan kawasan hutan dan perairan Tanjung Ringgit (termasuk kawasan perairan Segui). Surat tersebut telah ditandatangani antara Pemerintah Kabupaten Lombok Timur dengan PT. ESL pada tahun 2011. Kemudian PT. ESL memperoleh pemanfaatan kawasan kehutanan pada bulan Agustus 2013.

Namun nyatanya, PT. Autore Pearl Culture bukan hanya mengekspansi wilayah laut, namun juga mengekspansi daratan yang dikuasai PT. ESL yang sudah bersertipikat HGB yang sudah dibeli dari PT. Mitra Nusra dan PT. Paloma Agung. 

Atas dasar itu, PT. ESL mengirimkan surat peringatan yang disodorkan kepada LHK yang menginstruksikan PT. Autore Pearl Culture untuk meninggalkan area IUPJL PT. ESL. Kemudian pada tahun 2017 atas instruksi Gubernur NTB, PT. ESL menandatangani MoU dengan KPH Rinjani Timur yang menyatakan bahwa PT. Autore Pearl Culture akan dikeluarkan dari area IUPJL PT. ESL.

Dalam sidang yang digagas Wagub NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah pada tahun 2021, KPH Rinjani Timur berupaya mengeklaim bahwa PT. Autore Pearl Culture tidak menduduki kawasan hutan IUPJL PT. ESL secara ilegal, meskipun ada bukti-bukti yang menunjukkan sebaliknya. Akhirnya, Dinas Kehutanan Provinsi (LHK) NTB yang mengeluarkan surat peringatan kepada PT. Autore Pearl Culture agar meninggalkan kawasan hutan dan menindaklanjuti peringatan tersebut dengan ancaman berupa sanksi. PT. Autore Pearl Culture akhirnya meninggalkan kawasan IUPJL PT.

ESL pada November 2022, namun kembali menduduki kawasan tersebut secara ilegal pada tahun 2023.

PT. Autore Pearl Culture akhirnya digusur paksa oleh PT. ESL pada Juni 2023. Namun PT. Autore Pearl Culture tidak pernah didenda atau dihukum atas pendudukan lahan ilegal ini. Selama kurun waktu tersebut, PT. Autore Pearl Culture secara ilegal kembali membangun basecamp akuakultur laut lengkap dengan kantin, sumur, akomodasi, area produksi, hingga dermaga di wilayah izin IUPJL PT. ESL.

Pemanfaatan Lokasi Harus Sesuai RTRW Kerusakan hutan yang terjadi imbas dari ekspansi darat oleh PT. Autore Pearl Culture sangat berdampak pada lingkungan sekitar. Pohon-pohon ditebang secara ilegal dan infrastruktur beton masih berserakan di sejumlah lokasi.

"Jadi pemanfaatan lokasi itu harus sesuai dengan RTRW. Jika memang RTRW-nya itu pariwisata, ya tidak boleh digunakan untuk bisnis yang justru mengganggu pariwisata," kata Kepala Perwakilan Ombudsman RI Provinsi NTB, Dwi Sudarsono, Rabu (15/01/2025).


Dwi Sudarsono Kepala Perwakilan Ombusdman RI Provinsi NTB Pembiaran Pelanggaran RTRW Dapat Dipidana Akibat pencaplokan oleh PT. Autore Pearl Culture ruang laut yang telah diperutukkan sebagai ruang laut pariwisata, PT. ESL mengalami kerugian besar. Sebab sejak mendapatkan izin pengelolaan pariwisata 2014 silam, PT. ESL tidak dapat mengembangkan destinasi pariwisata tersebut secara maksimal, sesuai dengan rencana pembangunan pariwisata.

"Lingkungan, hutan, hingga biota laut rusak akibat aktivitas PT. Autore ini. Kerugian kami sudah terlalu besar," kata Komisaris PT. ESL, I Gusti Putu Ekadana saat ditemui di kediamannya, Kamis (16/01/2025).

Sementara pelanggaran RTRW merupakan pelanggaran yang sangat serius. Bahkan hal tersebut dapat disanksi administratif hingga sanksi pidana.

"Begitu pula dengan oknum-oknum pejabat yang sengaja menunda-nunda waktu penyelesaian suatu sengketa, dapat dikategorikan perbuatan pidana korupsi. Pembiaran pelanggaran RTRW juga pidana," tegas tokoh yang juga praktisi hukum di NTB itu.

Menpar Dukung Pengembangan Wisata Bahari di Kawasan Sekaroh Lotim Kawasan laut di Segui (Pantai Pink) pada awalnya diizinkan untuk PT. Mitra Nusra dan PT. Paloma Agung untuk budidaya mutiara. PT. ESL bersama dengan Kabupaten Lombok Timur, Pemerintah Provinsi NTB, Kementerian Pariwisata dan masyarakat setempat merencanakan kawasan laut di Segui sebagai eco-marina untuk melayani tujuan wisata bahari.

Sebagian pendanaan untuk perencanaan induk dibiayai oleh Pemerintah Swedia dan perwakilan dari pemerintah setempat diundang ke Swedia untuk bertemu dengan pejabat pemerintah Swedia dan mitra PT. ESL. Rencana induk setebal 450 halaman tersebut diserahkan kepada Presiden Jokowi saat itu sebagai hadiah dari delegasi perdana menteri Swedia Fredrik Reinfeldt.

Kemudian sebagai bagian dari perencanaan, Mari Pangestu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif kala itu meminta agar kawasan laut di kawasan Segui ditetapkan sebagai kawasan wisata bahari. Bukan kawasan akuakultur. Ini dimasukkan ke dalam perencanaan RTRW paling cepat tahun 2014 dan diselesaikan pada bulan Agustus 2024.

Setelah RTRW berubah, PT. ESL kemudian dipersilakan untuk mengajukan permohonan pemanfaatan ruang laut pada kawasan Perairan Segui untuk kepentingan pariwisata.

Namun hingga saat ini, pengajuan tersebut belum bisa diterbitkan oleh pemangku kebijakan. Dalam hal ini Kementerian Kelautan dan Perikanan Wilayah Bali-Nusra.

Hingga terakhir pada Januari 2025, Direktur PT. ESL, Jhon Higson diundang oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan Wilayah Bali-Nusra. Dalam pertemuan tersebut, Jhon justru disodorkan surat perdamaian agar PT. ESL bersama PT. Autore Pearl Culture bisa mengelola kawasan Pantai Segui secara bersama.

"Saya tidak mau menandatangani surat itu. Saya takut terjebak, justru melanggar aturan RTRW Pariwisata yang dikawinkan dengan budidaya mutiara. Jika saya ikut tandatangan, berarti PT. ESL seolah-olah telah sepakat memberikan izin PT. Autore untuk melakukan aktivitas budidaya mutiara di RTRW Pariwisata. Itu kan salah. Itu kan melanggar hukum," kata Jhon terpisah. 

Atas peristiwa tersebut, Jhon langsung bersurat kepada Pemprov NTB untuk dilakukan mediasi. Dia berharap agar Pemprov NTB turut mengintervensi kehendak Kementerian Kelautan dan Perikanan Wilayah Bali-Nusra tersebut. Mediasi sendiri berlangsung pada 16 Januari 2025. Dalam pertemuan tersebut, dihadiri perwakilan PT. ESL, PT. Autore Pearl Culture, perwakilan Kementerian Kelautan dan Perikanan Wilayah Bali-Nusra dan sejumlah instansi terkait.

Hasilnya PT. ESL tetap tidak sependapat atas kehendak dan menentang atas keinginan PT. Autore Pearl Culture yang didukung Kementerian Kelautan dan Perikanan Wilayah Bali-Nusra untuk pengembangan budidaya mutiara di wilayah perairan Segui Desa Sekaroh.

Sementara Sekda NTB, H. Lalu Gita Ariadi atasnama Gubernur mengatakan, bahwa kepentingan antara PT. ESL (pariwisata) dan PT. Autore Pearl Culture (budidaya mutiara) adalah bisnis dengan jenis kelamin yang berbeda. Sehingga tidak mungkin kedua bisnis ini dikelola bersama.

"Hal ini perlu ditindaklanjuti segera, karena saya tidak mau masuk bui karena kasus ini," tegas Sekda.

Perwakilan Kementerian Kelautan dan Perikanan Wilayah Bali-Nusra yang enggan disebutkan namanya dalam forum mediasi menyatakan bahwa pihaknya belum memahami betul persoalan ini. Dari itu pihak KKP akan mempelajari lebih cermat lagi terkait persoalan sengketa tata ruang ini, sehingga persoalan ini bisa segera diselesaikan.

Sejarah Pantai Pink dulu dan Kini Pantai Pink sebenarnya bernama Pantai Tangsi (asrama/barak). Di lokasi ini pernah dijadikan markas tentara Jepang, namun disebut sebagai Pantai Pink karena warna pasirnya yang didominasi oleh warna pink.

Hal itu dibuktikan dengan adanya gua buatan dan juga sebuah meriam peninggalan Penjajah Jepang. Pantai itu merupakan bagian dari Pantai Tanjung Ringgit, namun karena lokasi dan infrastruktur jalan yang mungkin kurang memadai sehingga Pantai Pink ini menjadi tidak terekspose media dan wisatawan.

Jika dilihat lebih dekat, sebenarnya warna asli pasir pantai itu putih. Namun karena bercampur dengan serpihan-serpihan terumbu karang yang berwarna pink, seiring prosesi alam lalu serpihan serpihan terumbu karang ini kemudian menyatu dan membentuk warna merah muda. Apalagi saat terkena air laut dan terpapar sinar matahari, sehingga warna pink jelas terlihat.

Selain pasir pantainya yang berwarna khas pink, pantai itu juga memiliki panorama alam yang sangat mengesankan, yakni dikelilingi oleh tebing-tebing yang cukup tinggi dengan berugak (semacam pondok/pendopo) di atasnya yang disediakan untuk para wisatawan menikmati hamparan lautan lepas. (GJI NTB)

(MDG.01 Red).

Rabu, 22 Januari 2025

Bhabinkamtibmas Desa Kemuning Perkenalkan Polisi Sahabat Anak Kepada Murid TK IT Babussalam Desa Kemuning


Sumbawa Barat-NTB, Media Dinamika Global.Id – Pada hari Rabu, 22 Januari 2025 pukul 08.00 WITA, Bhabinkamtibmas Desa Kemuning, Bripka L. Aris Munandar, menerima kunjungan dari siswa-siswi TK IT Babussalam Desa Kemuning. Kunjungan tersebut berlangsung di Mapolsek Sekongkang.

Kapores Sumbawa Barat, AKBP Yasmara Harahap, S.I.K., melalui Kasi Humas, AKP Zainal Abidin, S.H., menjelaskan bahwa dalam kegiatan yang berlangsung dengan tema "Polisi Sahabat Anak," Bripka L. Aris Munandar memberikan pengenalan tentang lingkungan kepolisian dan menjelaskan tugas-tugas pokok kepolisian kepada para siswa. "Tujuan kegiatan ini adalah untuk memperkenalkan dunia kepolisian sejak dini, serta memberikan pemahaman tentang pentingnya peran polisi dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat," jelas Kasi Humas.

Selain memberikan penjelasan terkait tugas kepolisian, Bripka Aris juga mengajak para siswa untuk berinteraksi langsung dengan berbagai peralatan yang biasa digunakan oleh polisi dalam menjalankan tugas, seperti kendaraan dinas dan perlengkapan pengamanan. Hal ini bertujuan untuk memberikan pengalaman yang menyenangkan dan edukatif bagi anak-anak, agar mereka tidak merasa takut terhadap polisi, melainkan lebih dekat dan memahami peran penting polisi dalam kehidupan sehari-hari.

"Kegiatan ini juga dilaksanakan dengan tujuan untuk mempererat hubungan antara pihak kepolisian dan masyarakat, khususnya anak-anak sebagai generasi penerus bangsa. Kami berharap, melalui kegiatan ini, anak-anak dapat menumbuhkan rasa cinta dan hormat terhadap aparat kepolisian, serta memahami betapa pentingnya menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan sejak usia dini," ujarnya.

Kegiatan ini berjalan dengan lancar dan aman, serta mendapat sambutan positif dari para peserta. Orang tua siswa dan pihak sekolah juga mengapresiasi upaya Bhabinkamtibmas dalam mengenalkan dunia kepolisian kepada anak-anak. Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan dapat menjalin hubungan yang lebih erat antara polisi dan masyarakat, serta meningkatkan kesadaran hukum sejak usia dini.

"Kegiatan ini menunjukkan komitmen Polres Sumbawa Barat melalui Polsek Sekongkang dalam mendekatkan diri dengan masyarakat dan memberikan edukasi kepada anak-anak, yang merupakan bagian dari transformasi tugas kepolisian dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat," tuturnya. (Surya Ghempar).