Bima NTB. Media Dinamika Global.Id.- Program Selasa menyapa ( Mendengar langsung keluh kesah masyarakat) oleh Bupati dan wakil Bupati atau program terbuka berpotensi membawa perubahan.(15/12/25)
Kondisi kualitas masyarakat yang cenderung menurun, melemahnya kepercayaan publik terhadap pemerintah.swbelumylnya, menguatnya sentralisasi kekuasaan, serta mengemukakan elitisme politik, pengalihan pemerintah dari rakyat kepada rakyat justru tidak menjadi solusi selama ini. Ujar Muhammad Yahdi, SH.MH
Ditambahkannya, Sebaliknya tersebut dinilai dapat menjawab keresahan masyarakat selama ini problem struktural.
Program Selasa menyapa melalui Bupati dan wakil Bupati untuk minta masyarakat menyapukan dengan disertai sistem pembangunan baik pada sistem pertanian, pendidikan, ekonomi maupun keluhan lain, berisiko mempersempit ruang partisipasi warga.
Selain itu proses pengambilan keputusan akan kembali terpusat pada Kepala Daerah dan mendekati kepala daerah dari legitimasi publik secara langsung.
Dalam konteks ini, Selasa menyapa direduksi menjadi legal formal, sementara aspek substantif seperti kontrol publik, akuntabilitas kekuasaan, dan keterlibatan warga justru semakin dekat dengan masyarakat.
Penekanan berlebihan pada aspek konstitusional formal berisiko mengaburkan persoalan mendasar berupa Selasa menyapa memberikan perubahan secara substansial.
Program Selasa menyapa oleh Bupati dan wakil Bupati kembali mencuat kepermukaan, setelah disampaikan Relawan ADY IRFAN Kecamatan Langgudu.
Daerah ini telah remuk, berkeping-keping, dikarenakan haus kekuasaan oleh rezim yg korup, ditengah suasana Daerah ini berduka akibat kerakusan yg berkoalisi dalam jajaran oligarki, justru melempar wacana Selasa menyapa untuk menampung aspirasi masyarakat, dan melempar program, ini jelas upaya perubahan kekuasaan. Pungkasnya.(Team)
