Mediadinamukaglobal.id|Kawasi – Konten kreator sekaligus penyelam berpengalaman dan profesional, Marischka Prudence, baru-baru ini melakukan perjalanan eksplorasi ke Pulau Obi, Halmahera Selatan. Meski selama ini Pulau Obi lebih dikenal sebagai kawasan aktivitas pertambangan, Marischka mengungkap sisi lain pulau ini yang menyimpan keindahan alam bawah laut yang luar biasa dan masih asri.
Eksplorasi utama dimulai saat Marischka tiba di Pulau Obi. Ia menyoroti dua titik penyelaman unggulan, yaitu Pulau Telor dan lokasi Pasturi, yang memiliki kejernihan air di atas rata-rata.
"Laut di Pasturi beningnya luar biasa. Saking beningnya, saya bisa melihat bayangan coral di permukaan air yang seperti kaca di area dangkal. Sungguh pemandangan yang membuat tidak ingin berhenti menyelam," ujar Marischka.
Ia juga menambahkan bahwa kondisi terumbu karang di Pulau Telor sangat padat. "Karakternya tenang dengan pasir putih. Saya dengan mudah menemukan gugusan branch coral yang sangat rapat, ini pemandangan yang sangat 'mahal' bagi kami yang tinggal di Jakarta."
Dalam perjalanan ini, Marischka tidak hanya menikmati keindahan alam, tetapi juga terlibat langsung dalam kegiatan transplantasi karang menggunakan media reef cubes.
Marischka terlibat dalam kegiatan menanam coral di reef cube. Keterlibatan publik figur seperti Marischka sangat penting untuk edukasi lingkungan. “Struktur reef cubes digunakan sebagai media tumbuh bagi koral di dasar laut," ujarnya.
Usai penyelaman, Marischka juga mampir ke beberapa pulau cantik di area Obi, seperti Pulau Mala-Mala dan Gomumu. Mereka menikmati keindahan sore di Gomumu. “Terasa seperti berada di pulau pribadi. Hanya ada grup kami, lautan yang indah, langit biru dengan matahari yang sudah menyinari dari sisi yang miring,” sebut Marischka menggambarkan keindahan di Gomumu.
Selain keindahan alam, Marischka juga mengunjungi Desa Soligi untuk melihat langsung kearifan lokal nelayan setempat, termasuk sistem "parkir" kapal gantung yang unik untuk menghindari ombak besar.
"Sistem katrol tradisional ini sangat fungsional. Saya juga melihat bagaimana interaksi ekonomi berjalan, di mana hasil laut nelayan seperti kakap merah langsung diserap oleh perusahaan di sana. Ini menunjukkan ekosistem yang hidup," ungkap Marischka.
Menutup perjalanannya, ia berharap agar keasrian Pulau Obi tetap terjaga hingga puluhan tahun mendatang, sehingga generasi depan masih bisa merasakan keajaiban bawah laut yang sama.
Lik////

