Sekolah Dipalang, Ratusan Siswa Terpaksa Belajar di Lantai Teras — Pendidikan di Desa Kubung Benar-Benar Lumpuh - Media Dinamika Global

Kamis, 06 November 2025

Sekolah Dipalang, Ratusan Siswa Terpaksa Belajar di Lantai Teras — Pendidikan di Desa Kubung Benar-Benar Lumpuh


Mediadinamikaglobal.id|HALSEL — Pemandangan memilukan tampak di Desa Kubung, Halmahera Selatan. Ratusan siswa terpaksa duduk berdesakan di lantai teras sekolah, belajar di bawah terik matahari setelah gedung sekolah kembali dipalang oleh pemilik lahan. Pemalangan dilakukan karena Pemerintah Desa Kubung belum menyelesaikan kewajiban pembayaran ganti rugi lahan sekolah.Jumat, 07/11/2025.

Pemalangan berlangsung sejak Kamis (6/11/2025). Padahal, pembayaran lahan tersebut sudah tercatat dalam hasil Musyawarah Desa (Musdes) tahun anggaran 2025. Hingga Dana Desa tahap dua dicairkan, penyelesaian pembayaran tetap tidak dilakukan.

“Kami menunggu terlalu lama. Sudah ada kesepakatan tetapi tidak dilaksanakan. Palang tidak akan dibuka sebelum hak kami dibayar,” tegas pemilik lahan.

Kondisi ini membuat proses belajar mengajar lumpuh total. Foto yang diterima Redaksi, memperlihatkan siswa-siswi duduk di lantai teras tanpa meja, tanpa kursi, sebagian menahan panas matahari sambil berusaha menulis di buku mereka.


Seorang wali murid menyampaikan protes keras.

“Anak-anak belajar di lantai begini, dorang kepanasan, tidak nyaman, dan tidak bisa fokus. Pemerintah desa seperti tidak peduli. Kalau dorang kerja benar, sekolah tidak mungkin sampai dipalang begini,” ujarnya dengan nada kecewa.

Para siswa pun merasakan langsung dampaknya.

“Torang susah belajar, panas sekali. Mau tulis saja sulit karena tidak ada meja. Torang hanya berharap sekolah dibuka kembali supaya bisa belajar di dalam kelas,” kata seorang siswa.

Siswa lainnya menambahkan, “Lala dudu di lantai begini. Kalau di kelas kan ada meja, sanang. Di luar begini torang susah dengar guru.”


Situasi ini memicu kemarahan warga yang menilai bahwa pemerintah desa telah lalai mengelola anggaran dan pemerintah daerah gagal melakukan pengawasan. Persoalan ganti rugi yang seharusnya mudah diselesaikan justru berubah menjadi krisis pendidikan yang merugikan ratusan anak.

Masyarakat mendesak Pemerintah Provinsi Maluku Utara, terutama Ibu Gubernur Sherly Laos, segera turun tangan untuk memastikan pembayaran ganti rugi dituntaskan dan sekolah dapat kembali beroperasi normal agar siswa tidak terus belajar dalam kondisi tidak layak.

Dengan kondisi seperti ini, marwah pendidikan di Halmahera Selatan tercabik-cabik. Seolah tidak ada aturan yang dihormati, karena Kepala Desa Kubung terkesan kebal dan tak tersentuh meski masa depan pendidikan dan generasi desa ikut dikorbankan.




Uches////

Comments


EmoticonEmoticon