Mataram, Media Dinamika Global.Id || Riani, seorang pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang berjualan di area Venue Taman Hijau Pagutan Kota Mataram merupakan contoh nyata bagaimana dukungan terhadap acara besar seperti Festival Olahraga Nasional (Fornas) VIII 2025 diselenggarakan di Nusa Tenggara Barat (NTB) dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat.
Dalam suasana semangat FORNAS VIII di NTB, Riani berkomitmen untuk mendukung Fornas VIII ini dengan cara yang kreatif dan inovatif. Meningkatkan Visibilitas Produk Lokal. Dengan adanya Fornas VIII, Riani melihat kesempatan emas untuk mempromosikan produk-produk lokalnya.
"Ia, saya stan disini, dan saya menawarkan berbagai produk khas daerah, mulai dari makanan tradisional hingga kerajinan tangan. Melalui partisipasi ini, seperti, , Ia tidak hanya meningkatkan visibilitas produknya, tetapi juga membantu memperkenalkan budaya lokal kepada para pengunjung dari sebagai provinsi se-Indonesia," ucapnya saat diwawancara sejumlah media. Selasa (09/07/25).
Mendorong Kolaborasi Antar UMKM
Riani percaya bahwa kolaborasi antar pelaku UMKM sangat penting. Ia mengajak pelaku UMKM lainnya untuk bersinergi dalam menyusun paket promosi bersama, sehingga dapat menarik lebih banyak pengunjung dan meningkatkan penjualan. Dengan bersatu, mereka dapat menciptakan pengalaman yang lebih menarik bagi pengunjung Fornas, sekaligus memperkuat jaringan antar pelaku usaha.
Membuka Lapangan Kerja
Partisipasi Riani dan UMKM lainnya dalam Fornas VIII juga berpotensi membuka lapangan kerja baru. Dengan meningkatnya permintaan selama acara berlangsung, ini tidak hanya membantu memenuhi kebutuhan usaha, tetapi juga memberikan peluang bagi warga untuk mendapatkan penghasilan tambahan.
Riani apresiasi dan dukungan penuh terhadap Fornas VIII 2025 adalah contoh bagaimana acara besar dapat dijadikan momentum untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Melalui kolaborasi, promosi produk lokal, dan penciptaan lapangan kerja.
"Saya dan pelaku UMKM lainnya dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Dengan semangat kebersamaan dan berharap Fornas VIII akan menjadi salah satu solusi bagi kemajuan ekonomi yang lebih baik," terangnya.
Sebelum Fornas atau hari biasa, setiap sore kita disini, mulai kegiatan Fornas ini kita stay mulai dari pagi hingga sampai sore. Alhamdulillah di Festival ini ramai orang-orang yang berkunjung dan belanja di UMKM kami yang ada di area Venue Taman Hijau ini.
"Kita promosikan menu makanan khas lombok, yaitu plecing, olah-olah, kerupuk mio, nasi puyung, kue mata bor, cerorot, ceriput, tareng atau goro-goro, renggi, poteng jaje tujak, kue keong, dan masih banyak yang lain-lainnya," tuturnya.
Kalau untuk pendapatan, itu tergantung dari pada orang yang beli, Alhamdulillah kalau diperkirakan pendapatan sekitar, Rp.1.000.000, (satu juta rupiah) juta. Sedangkan hari biasa sebelum Fornas, tidak seperti mendapatan sekarang.
"Semoga teman-teman di RTH lain bisa medapatkan penambahan perekonomian mereka," harapnya.
Pewarta : Surya Ghempar.