Kepala Dinas Pertanian Fakfak Kawal Ketat Mutu Beras Bantuan untuk Warga - Media Dinamika Global

Senin, 07 Juli 2025

Kepala Dinas Pertanian Fakfak Kawal Ketat Mutu Beras Bantuan untuk Warga


Kadis Pertanian & Ketahanan Pangan Kabupaten Fakfak memantau langsung kwalitas beras bantuan pangan yang akan disalurkan ke masyarakat penerima Bantuan


Papua, Media Dinamika Global.id.--Di dalam gudang penyimpanan Bulog Fakfak, tumpukan karung beras putih menunggu giliran untuk disalurkan. Namun proses ini tak bisa sembarangan. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Fakfak, Mohamad Soleh, S.Hut., M.Si, turun langsung mengawasi pengecekan mutu.

Baginya, memastikan kualitas pangan bukan sekadar rutinitas, melainkan bagian dari tanggung jawab untuk melindungi masyarakat.

“Ini wajib kami lakukan. Pemeriksaan fisik beras harus ketat supaya yang sampai ke masyarakat benar-benar layak konsumsi,” kata Soleh saat meninjau gudang Bulog bersama Kepala Bulog Fakfak, Ibrahim Wairoy, Senin (7/7).


Pemeriksaan fisik itu bukan basa-basi. Beras harus memenuhi standar mutu yang ditetapkan Bulog—butir patah maksimal 20 persen, kotoran di bawah 2 persen. Hasil pengecekan hari itu justru lebih baik.

“Patahannya cuma 5 sampai 10 persen. Sangat bagus,” imbuh Ibrahim.


Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Fakfak M. Soleh menandatangani berita acara pemeriksaan fisik beras pangan

Soleh menegaskan, penyaluran cadangan pangan pemerintah untuk periode Juni–Juli 2025 ini sudah sesuai instruksi Badan Pangan Nasional.

Penyaluran yang sempat tertunda tahun lalu kini dilanjutkan lagi, dengan syarat pengawasan mutu yang ketat dan pengujian kelayakan oleh BPOM.

“Beras ini bukan asal kirim. Harus lolos pemeriksaan fisik di gudang, lalu ada proses oleh BPOM untuk memastikan aman dikonsumsi,” ujarnya.


Distribusi Kolektif untuk Wilayah Pesisir

Fakfak bukan wilayah yang mudah dijangkau. Banyak kampung berada di pulau-pulau kecil atau pesisir terpencil. Karena itu, pola distribusi kali ini diatur lebih efisien.

“Penyalurannya dilakukan secara kolektif. Ini sudah ada surat resmi Bupati,” kata Soleh.


Dengan pola kolektif, beras bisa lebih mudah dijangkau warga di pesisir dan kepulauan. Pemerintah daerah ingin memastikan tak ada yang terlewat.

“Kita mau bantuan ini benar-benar sampai ke penerima, tanpa terhambat geografi,” jelas dia.


Penerima Lebih Selektif, Sosialisasi Intensif

Mutu beras bukan satu-satunya perhatian. Pemerintah daerah juga menekankan ketepatan sasaran penerima. Soleh menyebut kriteria penerima tahun ini jauh lebih ketat daripada sebelumnya.

“Data penerima hanya boleh dari Kemensos dan Dinas Sosial Kabupaten. Jadi kita tidak bisa sembarang menambah atau mengganti,” tegasnya.


Untuk itu, pemerintah daerah menggencarkan sosialisasi.

“Hari ini juga kita wajibkan sosialisasi dengan para kepala distrik dan Dinas Sosial. Di situ dijelaskan secara detail: siapa penerimanya, berapa kuotanya, bagaimana penyalurannya,” kata dia.


Menurut Soleh, langkah ini penting agar masyarakat memahami keterbatasan data resmi dan aturan pusat.

“Pak Bupati sudah mengingatkan, semua harus sesuai aturan. Kita mau program ini transparan, akuntabel, dan tepat sasaran,” ujarnya.


Menjaga Ketahanan Pangan di Tengah Tekanan Ekonomi

Program bantuan pangan pemerintah ini menjadi salah satu upaya menjaga ketahanan pangan di Fakfak, terutama bagi keluarga berpenghasilan rendah.

Penandatanganan Berita Acara oleh Kepala Bulog Fakfak Ibrahim Wairoy

Dengan pengawasan mutu yang ketat, distribusi yang disesuaikan kondisi geografis, dan penetapan penerima yang selektif, pemerintah daerah berharap bantuan pangan ini bukan hanya soal menyalurkan beras—tetapi juga menjaga martabat, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat Fakfak.(Sekjend MDG)

Comments


EmoticonEmoticon