Menduniakan Warisan Budaya & Sejarah Bima - Media Dinamika Global

Kamis, 26 Juni 2025

Menduniakan Warisan Budaya & Sejarah Bima

Kota Bima, NTB. Media Dinamika Global.Id.-Kamis, 26 Juni 2025. Museum Samparaja Bima serta Universitas Nggusuwaru (UNSWA) Melakukan Seminar Terkait Warisan Budaya dan Sejarah Bima (MANUSKRIP GOES TO CAMPUS MENGUNGKAP WARISAN BO SANGAJI KAI UNTUK MOWCAP UNESCO) 

Kegiatan ini bertempat di: Aula Djafar Amin yang dihadiri oleh Sekda Kota Bima Drs. H. Muhtar Landa, M.H dalam mewakili Walikota Bima serta Dosen dan para Mahasiswa yang ada di Bima. 

Adapun Narasumber: 

1. Ibu Dr. Dewi Ratna Muchlisa Mandyara (Pimpinan Museum Samparaja Bima)

2. Pak Fakru Rizki

3. Pak Hasan Iskandar

4. Pak Bedrunsyah 

Sebelum di mulai pembahasan, terlebih dahulu moderator memberikan kesempatan kepada Wakil Rektor I  Bapak Dr. Tasrif, M.Pd., dalam mewakili Pak Rektor UNSWA Bima yang berhalangan hadir yaitu Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M.A, untuk memberikan sambutan. Adapun penyampaian Wakil Rektor, beliau mengatakan: 

"Salam Pak Rektor untuk semua pemateri dan peserta seminar. Seminar ini luarbiasa bagus, menginggat generasi Gen Z lupa akan jati dirinya, karena tidak mau belajar budaya dan sejarah Bima, sehingga kata kalembo ade, santabeta, dll, jarang kita temukan lagi sekarang ketika saat berjumpa atau sekedar lewat di hadapan sesama".

Setelah sambutan Wakil Rektor I selesai, maka dilanjutkanlah oleh Narasumber pertama yaitu;

Ibu Dr. Dewi Ratna Muchlisa Mandyara, beliau menjelaskan terkait BO Sangaji Kai secara singkat: 

"Manuskrip yang di bahas dalam seminar ini mencerminkan kehidupan masalalu, warisan nilai luhur, di dalamnya ada ungkapan "Aku adalah nyawa dan kalian adalah tubuh". 

Selain ungkapan tersebut, dijelaskan juga secara singkat tentang: 

1. Hukum Adat, 2. Hukum Sahbandar 3. Hukum Laut, 4. Silsilah sebelum Islam dan sampai Islam, 5. Kuburan-kuburan, 6. Cerminan Negara secara struktur, 7. Memuliakan perempuan, ada Raja Bima yang perempuan, 8. Politik yang adil dan bijaksana, di catat, di jalankan dan di sumpah, harus tepati janji.

Kemudian pemateri kedua yaitu Pak Fakru Rizki  melanjutkan pembahasan tentang (Bo Sangaji Kai Induk Literatur Sejarah) 

Pemateri ketiga Pak Iksan Iskandar membahas terkait tentang (Identifikasi dan Autentifikasi Naskah Bima) 

Serta pemateri terakhir ialah Pak Badrunsyah membahas tentang (Bo Sangaji Kai Catatan Tentang Kesultanan Bima dari Abad 14-20) 

Setelah Bo Sangaji Kai dibahas, maka dilanjutkan sesi tanya jawab. 

Beberapa penanya, ada dari dosen, mahasiswa dan peneliti sebanyak enam orang, terkait pertanyaan dan harapan mereka kepada para pemateri tidak lain terkait manuskrip Bo Sangaji La Kai yang baru di terjemahkan 20% dan susahnya akses untuk mendapatkan manuskrip-manuskrip sejarah Bima, baik secara off line maupun online.

Hal tersebut di atas hanya sebagian kecil aja yang di bahas dalam Bo Sangaji Kai, jika ingin membaca manuskrip lebih banyak, kunjungi Museum Samparaja Bima kata Dr. Dewi. 

Ternyata hadirnya seminar tersebut, yaitu atas ke khawatiran dan dilema para pemateri terhadap pudarnya sejarah Bima dan banyaknya para sejarawan yang sudah tiada. 

Oleh karena itu, harapan para pemateri kepada semua unsur yang hadir untuk menghidupkan budaya dan sejarah Bima secara bersama-sama, baik secara lokal, nasional maupun internasional. Oleh: Abd Khalik Syam (Gambar dari admin PGSD UNSWA)


Comments


EmoticonEmoticon