Mataram, Media Dinamika Global.Id - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) mengecam keras tindakan arogansi dan upaya paksa yang sewenang-wenang terhadap massa aksi HMI oleh Aparat Kepolisian di depan Kantor DPRD Provinsi NTB.
Massa aksi melakukan unjuk rasa di Depan Gedung DPRD NTB sejak pukul 14:00 WITA. Massa aksi menuntut DPRD NTB terkait dengan anjloknya harga jagung Rp.4.100-4.200, mereka menilai pemerintah tidak pernah melirik dan memikirkan solusi untuk para petani jagung.
Alih-alih menjembatani massa aksi dengan pihak pemerintah, kepolisian justru melakukan tindakan represif dan sewenang-wenang terhadap massa aksi. "Sebanyak 3 Massa aksi mengalami luka-luka dan sesak napas, serta Sound System hingga motor mengalami kerusakan".
Menyikapi hal ini, HMI MPO Cabang Mataram akan surati Kapolri mencopot Kapolda NTB karena dinilai menghianati proses perjalanan demokrasi di NTB. "Kapolda NTB harus bertanggung jawab terhadap tindakan arogan dan premanisme yang dilakukan oleh oknum anggotanya terhadap massa aksi," ujarnya melalui Whatsappnya kepada awak media ini. Sabtu, (03/05/25).
"Ia, kami mendesak Kapolri untuk segera mencopot Kapolda NTB," tegas Sudirman Ketua Umum HMI Cabang Mataram.
Lebih Lanjutnya, tindakan represif dan premanisme terhadap massa aksi bukanlah hal yang baru terjadi dilakukan oleh aparat kepolisian Polda NTB, watak dan praktik buruk seperti ini sudah mendarah daging ditubuh Kepolisian Polda NTB.
"Kepolisian harusnya profesional, proporsional dan prosedural serta hadir sebagai mediator ulung penghubung antara massa aksi dan pemerintah bukan malah menunjukan watak arogan dan praktik buruk. Jika Kapolda NTB tidak di copot maka tidak menutup kemungkinan para demonstran kedepan akan memakan korban yang lebih banyak," pungkasnya. (Surya Ghempar).