Bima, Media Dinamika Global.Id - Forum Komunikasi Honorer Nakes dan Non Nakes kabupaten Bima mendesak Ketua DPRD kabupaten Bima, Diah Citra Pravitasari terkait dengan dugaan kejahatan di tubuh Panitia Seleksi Daerah (Panselda) PPPK kabupaten Bima.
Ketua FKHN kabupaten Bima, Indra Darmansyah mengatakan, Ketua DPRD kabupaten Bima bungkam atas persoalan Panselda calon PPPK. Sebab idealnya hidup bernegara dalam membangun citra baik di mata publik itu tidak boleh memandang oleh karena ada sisi kekeluargaan.
"Ketua DPRD Bima harus berani sampaikan yang benar, yang benar tetap benar dan yang salah itu, tetap salah. Pasalnya akan menjadi identitas sebagai wakil rakyat yang baik dan amanah dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab rakyat Kabupaten Bima," ujarnya saat di wawancara awak Media ini melalui Via WhatsAppnya. Kamis (10/04/2025).
Lebih lanjutnya, kejahatan itu tidak boleh dibiarkan, jikalau itu sudah dilihat dan sudah ditemukan maka itu tetap terus disampaikan dan masalah itu harus sampai di titik direkomendasikan PANSUS agar semua terselesaikan sesuai alur mainya.
"Sebab, beberapa waktu lalu Wakil DPRD Muhammad Erwin beserta dengan Stakeholdernya bertemu dengan Kemenpan RB dalam pernyataannya di beberapa media kemarin bahwa yang memiliki kewenangan itu ada pada PANSELDA maka langkah konkrit lah yang kemudian diambil bukan lari dari pada persoalan yang ada," tuturnya.
Menurut dia, apakah ia dengan ketidak beraninya Ketua DPRD bersikap, apakah kami harus percaya pada wakil-wakil yang kemudian kami rekomendasikan untuk memperjuangkan hak-hak kami sebagai rakyat.
"Yakin dan percaya mosi tidak percaya pada wakil rakyat itu akan tetap terus digabungkan dalam hati dan pikiran kami bilamana ketua DPR tidak bersikap atas hirukhiku calon PPPK kabupaten Bima," pungkasnya.
Disisi lain, terlihat Foto Ketua DPRD kabupaten Bima terpampang jelas berbalik di dinding status akun Facebook milik Indra Darmansyah sebagai bentuk kritikan dan kekecewaan terhadap Ketua DPRD kabupaten Bima.
Ketua DPRD kabupaten Bima belum bisa dikonfirmasi, hingga berita dipublikasikan. (Surya Ghempar).