Industrialisasi Atasi Stunting, Kadis Perindustrian Sampaikan Ini


Mataram, Media Dinamika Global.Id._ Sukses Industrialisasi dalam menangani Stunting yang memberdayakan Peternal lokal hingga Nuget untuk Posyandu di Lenek (11/09/2023).

Industrialisasi merupakaan harapan bagi daerah maupun bangsa untuk menunjang pembaharuan maupun ekonomi yang berkemajuan. Dengan industri tentu membuat daerah akan semakin maju untuk melangkah bersaing menghadapi tantangan zaman. 

Nusa Tenggara Barat sebagai daerah yang kaya akan alamnya memiliki banyak potensi yang sejatinya bisa di olah dengan baik dari hal yang sederhana hingga hal yang sangat menakjubkan luar biasa. Tentu, itu semua harus dilandasi dengan kayakinan, bahwa NTB satu-satunya daerah yang kaya akan kebutuhan dunia. Mulai dari pertanian, peternakan, hingga kekayaan alam lainnya semua terdapat di NTB tinggal bagaiamana mengelolanya dengan mengemas sebaik mungkin.

Dinas Perindustrian NTB yang dipimpin oleh Nuryanti menggaungkan semangat industrialisasi harus tetap digencarkan dari semua sektor. Dalam hal ini, salah satu tantangan yang dihadapi oleh Nusa Tenggara Barat ialah “Stunting”. Sebagai Dinas yang bergerak di sektor Industri tentu harus memiliki ide dan gagasan dalam hal menangani hal tersebut.

Nuryanti, selaku Kepala Dinas Perindustrian NTB menawarkan ide dan gagasan kepada masyarakat NTB khsusnya daerah Kecamatan Lenek Lombok Timur tentang penangan stunting. Hal tersebut dirancang sedemikian rupa bersama IKM yang fokus kepada Peternakan untuk bagaimana bisa menuntaskan persoalan stunting di Lenek.

Sejak dilaunching tanggal 19 Juni 2023, kegiatan Gotong Royong Bhakti Stunting oleh Disperin Prov. NTB di Kec. Lenek, telah memberikan kontribusi terhadap percepatan penurunan stunting, dengan sasaran yang diintervensi adalah 10 orang anak terkategori Wasting, 54 orang Ibu Hamil KEK, 17 orang Ibu Hamil Anemia dan 8 orang Ibu Hamil KEK + Anemia.

Gotong Royong Bhakti Stunting di Kecamatan Lenek selama 90 hari intervensi telah menyalurkan lebih kurang 27.000 butir telur, di mana sebagian besar telur tersebut diperoleh dari Pengusaha Ayam petelur lokal yang berlokasi di Desa Kalijaga, harapannya dengan melibatkan pengusaha telur setempat kegiatan Gotong Royong Bhakti Stunting turut berdampak terhadap geliat perekonomian masyarakat utamanya peternak ayam petelur.

Selain pemberian protein telur kepada balita Wasting, saat launching juga diberikan protein tambahan berupa Nugget Ayam dengan formulasi khusus untuk stunting yang diproduksi oleh Mahasiswa Lombok Institute Of Technology (LIT) Lenek, dengan harapan sebagai asupan protein tambahan dan sebagai alternatif mengurangi rasa bosan balita wasting akibat konsumsi rutin telur setiap hari.

Nuryanti mengungkapkan begitu bangga kepada IKM dan Mahasiswa tersebut yang meiliki ide dan gagasan untuk bisa dialokasikan dalam hal penanganan stunting di Lenek. Ini merupakan bukti nyata dan kesuksesan penangan stunting lewat Industrailisasi yang di lakukan oleg Dinas Perindustrian NTB. Beliau juga menegaskan pada akhirnya dari pihaknya akan mengawal dan mendampingi terus untuk pembangunan ekonomi yang disebut Desanomic.

“Kami cukup bangga ketika ada IKM dan mahasiswa yang bisa berkolaborasi dalam hal menangani masalah dengan ide yang mereka punya, ini lah yang kami sebut dengan industrialisasi. Hal sederhana bisa menghasilkan sesuatu yang luar biasa contohnya seperi IKM Peternakan dibidang telur dan Nuget oleh Mahasiswa Lombok Institute Of Technology (LIT) Lenek. Tentu pada luarannya nanti ialah pada Desanomic, desa ekonomi yang berkemajuan” Ungkap Nuryanti (11/09).

Harapannya dengan hal seperti ini mampu membangkitkan semangat berinovasi untuk kemanjuan daerah hingga negeri, yaitu mulai dari hal sederhana hingga hal yang luar biasa.

(Surya Gempar).

Load disqus comments

0 comments