BRIDA Datangi SMPN 5 Kobi Guna Sosialisai Disektor Pendidikan


Bima NTB, Media Dinamika Global.id.~ Tim Pendamping Innovative Government Award (IGA) BRIDA Kota Bima mendatangi SMPN 5 Kota Bima untuk sosialisasi pendampingan untuk Inovator sekolah, Senin, (5/6/2023). Kegiatan yang dipusatkan di aula sekolah setempat dibuka secara resmi oleh Kabid Pendidikan Dasar Dikbudpar Kota Bima, Muhammad Humaidin, M.Pd, dihadiri Kepala SMPN 5 Kobi, Abdi, S.Pd, tim pendamping BRIDA dan puluhan peserta dari sejumlah sekolah yang ada di Kota Bima.

Humaidin menyatakan pentingnya pendampingan untuk innovator agar dalam mendaftarakan karyanya berjalan sesuai petunjuk. “Penting bagi Kita agar menjalin komunikasi yang baik agar innovator bisa melakukan pendaftaran dengan benar,” ujarnya.

Ia menyebut, dalam penilaian tahun sebelumnya, Kota Bima masuk dalam kategori daerah inovasi, untuk meningkatkan menjadi Daerah Terinovasi maka perlu mendorong semua perangkat untuk mengoptimalkan semua potensi. “Oleh karena itu perlu banyak komunikasi dan diskusi untuk memudahkan innovator mendaftarkan karyanya,” bebernya.

Tim Narasumber BRIDA yang hadir di antaranya, Arif Hidayatullah, ST, Ahmad Yani Muhlis, S.Pd, M.Pd, dan beberapa pendamping lain.

Salah seorang Narasumber Arif Hidayatullah, ST, yang dikonfirmasi, menyatakan, dirinya bersama tim akan mensosialisasikan pelaksanaan Inovative Governante Awrad (IGA) serta melakukan pendampingan ke seluruh organisasi perangkat Dinas (OPD) mendorong mereka untuk mengoptimalkan potensinya, sesuai dengan surat edaran Walikota Bima, maka setiap OPD wajib mendaftarkan minimnal dua (2) inovasi mereka. “Walikota sangat menaruh perhatian besar terhadap upaya inovasi di Kota Bima, Kita Tahu daerah Kita masuk salah satu daerah Inovasi di Indonesia,   dan kita akan berupaya untuk meningkatkan menjadi salah satu Kota terinovasi,” bebernya.

Dijelaskannya, ada empat tingkat penilaian dari IGA, ini untuk menetapkan apakah daerah itu masuk daerah Terinovasi atau tidak, paling rendah cakupan penilaian akan mengungkap daerah tersebut, Tidak ada Data, kemudian Daerah Kurang Inovatif, dan yang terakhir dan paling atas penilaian adalah Daerah Terinovatif. Tahun sebelumnya Kota Bima tercatat sebagai Kota Inovasi bersama dengan daerah lain di Indonesia. “Untuk mendapatkan penilaian Kota terinovasi, minimal menyiapkan 80 Inovasi dari berbagai perangkat daerah, saat ini jika mengikuti Perwali yang mengharuskan dua inovasi untuk setiap perangkat daerah, maka aka nada lebih dari seratus inovasi,” bebernya.

Namun Dayat panggilan akrabnya, telah mendata 145 inovasi di Kota Bima dari berbagai satuan kerja dan satuan Pendidikan di Kota Bima. “Kita akan melakukan pendampingan untuk innovator, ini berlaku secara bertahap dari setiap inovasi yang mereka ciptakan di setiap perangkat daerah,” bebernya.(Sekjend MDG).

Load disqus comments

0 comments