AHY: Mari Hindari Politik Identitas pada Pemilu 2024


Jateng - Media Dinamika Global.Id.- Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengingatkan kepada masyarakat agar menghindari politik identitas pada Pemilu 2024. Hal itu dinilai berbahaya karena dapat memecah-belah bangsa.

"Soal politik identitas saya ingin kembali mengingatkan betapa bahayanya hal tersebut. Indonesia adalah negara yang majemuk, artinya memang Indonesia ini memiliki kekuatan karena keberagaman yang kita miliki. Tetapi sebaliknya ada kerentanan ketika ada yang berupaya memecah belah anak bangsa akibat perbedaan identitas, baik suku, agama, ras, etnis dan juga pilihan-pilihan politik lainnya," kata AHY dalam acara Safari Ramadan di Sragen Jawa Tengah, dikutip dari keterangan resmi, Jumat (7/4/2023).

AHY juga mengingatkan masyarakat untuk menjaga agar politik di Indonesia tidak mengeksploitasi politik identitas. Sebab, hal tersebut hanya akan menimbulkan perpecahan antaranak bangsa Indonesia.

"Jangan termakan hoaks, termakan kampanye hitam satu sama lain padahal belum tentu benar," tegas dia.

AHY meminta masyarakat menjaga objektivitas dari berita maupun informasi yang belum valid. Permintaan ini terutama disampaikan kepada generasi muda yang menjadi pemilih pada Pemilu 2024.

"Anak muda punya peran penting dalam hal ini, mari hindari politik identitas pada Pemilu 2024," kata dia.

Lebih lanjut, AHY menyampaikan bahwa Partai Demokrat terus membuka ruang bagi anak muda. Dia juga berkomitmen mengidentifikasi potensi anak muda yang ada di berbagai daerah.

Dia optimistis figur-figur muda memiliki energi positif, keberanian, dan kesiapan yang dibutuhkan dalam berpolitik.

"Intinya, kami ingin menghadirkan sebuah semangat baru bahwa kalau ingin melakukan sesuatu di negeri kita, harus berani dan siap menuju perubahan dan perbaikan," ucap AHY.

AHY juga berharap dalam Pemilu 2024 nanti bisa mendulang lebih banyak suara. Dia berkaca pada pengalaman Partai Demokrat ketika menolak pengesahan Perpu Cipta Kerja karena kekurangan suara. Padahal, Partai Demokrat konsisten menolak beleid tersebut karena keberpihakannya kepada masyarakat.

"Mudah-mudahan Partai Demokrat ke depannya mendapatkan suara yang cukup sehingga bisa semakin memperjuangkan kepentingan rakyat," imbuhnya.

Load disqus comments

0 comments