Cuaca Tidak Menentu, Petani Bawang Merah Soromandi Merasa Khawatir


Soromandi. Media Dinamika Global. Id. - Suasana dan Cuaca akhir-akhir ini menjadi Tidak Menentu akibatnya Petani Bawang Merah di Kec.Soromandi Merasa Khawatir. Akibat Cuaca yang tidak Menentu ini Petani Bawang terancam Gagak Panen. Kegagalan itu disebabkan banyak faktor diantaranya Banyak Munculnya Hama seperti Ulat Grayak,bahkan Hama Lainnya yang dapat mengganggu Pohon Bawang. Jumat,20/05/2022

Suasana pagi ini menjadi menentu, akibatnya Para Petani Bawang Merah di Soromandi terus dihantui ol3h banyaknya Penyakit yang akan di alaminya seperti Hama wereng dan lainnya. Kalau kebanyakan Hama maka Pohon Bawang tersebut terancam gagal Panen.

Kondisi riil ini disampaikan oleh Salah seorang Petani Bawang Puasa pada Media ini mengatakan bahwa selama Kurun Waktu beberapa hari terakhir ini,Cuaca Buruk terus saja menghantui kami para Petani Bawang Merah. Sehingga kami merasa sangat khawatir dengan kondisi ini, dan sekarang hampir setiap hari melakukan menyemprotan pagi,siang,dan Sore hari demi menjaga agar Hama tersebut tidak m3mngganggu Tanaman kami. Ungkapnya

Masih Menurut Puasa bahwa jika tidak dilakukan Penyemprotan pada Bawang kami setiap hari,bisa jadi Bawang tersebut tidak dapat dipanen karena di makan Ulat Grayak. Ya hampir setiap hari sejak pagi,siang,dan sore hari kami melakukan penyemprotan.

Puasa yang merupakan Warga Asli Bolo juga mengatakan bahwa terkait dengan apa saja Obat yang digunakan saat dilakukan Penyemprotan itu, dapat kami jelaskan bahwa obat yang kami gunakan sangat Mahal sekali,belum lagi Pupuk yang bervariasi kemudian Harganya sangat Mahal. Ini yang kami pikirkan setiap hari,jika kami gagal Panen mau bayar pakai apa Utang kami yang ada di Bank.

Ya benar sekali bahwa Modal Dasar yang kami gunakan adalah modal Pinjaman di Bank swasta yang ada di sekitarnya. Pinjaman tersebut bervariasi tergantung luasnya lahan yang kami gunakan bahkan Pihak Bank sendiri melakukan Survey guna memastikan apakah para Petani tersebut benar-benar memiliki Lahan ataukah tidak.

Kemudian terkait dengan Penyakit apa saja yang biasanya menyerang Tanaman Bawangnya,,Dapat kami jelaskan bahwa Hama Wereng juga bervariasi seperti Ulat Grayak,Ulat Warna Kecoklatan,Ulat Hijau dan Hama lainnya yang dapat memakan Tanaman itu hingga tidak berbuah atau berbuah.

Biasanya kami lakukan penyemprotan pada Pagi hari,sebab Penyakit Hama yang paling banyak itu nampak pada pagi hari. Lalu terkait dengan berapa Liter Penyemprotannya setiap hari, tergantung luas lahan yang kami gunakan,dalam satu Tangki terdiri Delapan Belas Liter yang di campurkan dengan Air Putih dengan Ukuran Obatnya kira-kira satu sendok Nasi atau dua,tiga Takaran Tutup Botolnya sendiri lalu dicampurkan dengan air putih dan diaduk hingga rata atau berubah warnanya.

Kemudian terkait berapa jumlah petak Sawah yang akan disamprot dengan setangki itu,dapat kami jelaskan bahwa tergantung luasnya petak sawah itu,kadang dua atau tiga petak sawah per satu tangki samprot tadi. Jadi persiapan obatnya harus intens sebab hampor setiap hari kami lakukan penyemprotan.

Selain dari penyakit Hama juga Penyakit lainnya seperti banyak Tumbuhan Pengganggu yang dapat mengganggu proses tumbuh kembangnya Bawang merah yang kami tanam. Pertumbuhan Bawang ini tergantung bagaimana kami bisa merawatnya dengan cara mencabut rumput liar yang ada di sela-sela Tanaman itu.


Jadi kami sangat khawatir dengan situasi ini,kami tidak menyalahkan siapapun melainkan kami harus menjaganya agar Tanaman Bawang Merah tidak lagi diganggu oleh Hama dan Rumput Liar yang dapat menghalangi Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman kami. Pungkasnya.(Rijal MDG).
Load disqus comments

0 comments