PROSESI PEMBAJAKAN SAWAH UNTUK MENANAM BAWANG MERAH DI SO SAMPUNGU


Sampungu Soromandi Bima. Media Dinamika Global. Id. Baru saja Awak Media menyambangi kegiatan salah seorang Petani Modern yang ada di Desa Sampungu Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima yang juga sebagai Pemuda Sentral Ketua PRODI(Pro-Dinda)Ikhitiar dan berdo'a serta kerja keras semoga di ijabah oleh Allah swt. Selain itu Alat yang di gunakan untuk membajak Tanah seperti Hand Tractor, juga Bibit Bawang yang sangat Mahal. Jumat, 12/02/2021.



Di temui di tempat Pembajakan Sawahnya dengan sangat antusias dan dengan semangat yang tinggi para Petani berusaha keras memperjuangkan untuk memperoleh hasil yang maksimal, hasil yang di harapkannya. Namun sayangnya yang menjadi kendala adalah kurangnya sarana dan Fasilitas seperti Hand Tractor karena selama ini kita menyewa Punya orang lain dengan upah sewa yang cukup fantastis. 


Belum lagi kita bicara soal Pembibitan nya, sekarang banyak Bibit yang unggul dengan harga selangit kalaupun ada kita harus harus mencarinya di luar Daerah kita sendiri seperti dI Desa Ngali , Ncera, Lido dan sekitarnya. Itupun sangat susah diperoleh nya. 


Adalah Wawadiansyah menceritakan proses Pembajakan sawahnya yang biasa di lakukan oleh kita selama ini. Tentunya di mulai dengan Proses persiapan Tanah yang akan di Bajak, lalu kemudian menyewa Hand Tractor yang cukup mahal dengan Minyaknya di tanggung sendiri dan kita pun harus menyewa jasa seseorang untuk menjadi Jukinya agar tractor tersebut bisa di arahkan dengan baik oleh Jukinya. 


Setelah semuanya di bajak lalu Tanah tersebut di buatkan bedengnya agar nantinya ketika dan saat tanam Bawang akan lebih mudah untuk mengairi air yang ada di setiap Bedengan itu. Kemudian selanjutnya kita siapkan Bibit Bawang Merah yang sudah di siapkan keesokan harinya sementara Tanah yang sudah di bedeng itu tetap dalam keadaan berair. 


Berbicara tentang apa saja yang menjadi Keluhannya selama ini, sangat banyak mulai dari Pengadaan Bibit yang harganya sangat Mahal bahkan harus membelinya di Daerah Lain, sampai pada Alat Bajakannya misalnya saja kita harus menyewa Hand Tractor milik orang lain yang upahnya juga sangat Mahal belum lagi Upah Pekerja yang membajak dan Menanam Bawang Merah tersebut. 


Sebetulnya sangat memakan biaya dan waktu karena tidak ada kerjaan lain yang lebih progresif mendingan jadi Petani Modern aja ni bang. Demikian kutipan Pembicaraan Wawan sapaan akrapnya. 


Lalu langkah dan upaya yang akan dilakukan saat ini, dan termasuk darimana mendapatkan serta memperoleh biaya yang sangat banyak itu, secara spontan saja beliau mengatakan Kadang kita harus menjual dulu Sapi, Kerbau dan Kambing kita untuk Pengadaan Barang itu dan juga kadang harus Ngutang di BANK. 


Terkait dengan dampak buruk uang akan di terimanya misalnya saja Hasil Panennya tidak memuaskan atau ada sebab lainnya hingga tidak memperoleh hasil yang maksimal sementara kita telah berkorban banyak hal tadi, Kira-kira apa langkah yang akan di lakukan oleh Wawan? 



Menjawab pertanyaan tadi abang Media ya kita harus membayar utang kita jika lau ada yang menjual Kerbau, sapi dan Kambing itu masih baik, yang paling ribet lagi ketika kita mengurangi ke BANK ini yang paling sulit kita hadapi. Namanya BANK tidak mau Tau Persoalan Gagal atau Tidaknya Panen Seseorang mereka taunya menagih sesuai dengan jadwal yang telah ditentukannya. 


Lebih parah lagi menurut Wawan ketika kita mengutang pada Rentenir, itu jadi Luar Biasa Bang Media dengan nada cukup bersahabat sambil menikmati suasana di Gubuk yang penuh Keunikan. Pungkasnya. Sumber : Di Gubuk yang penuh Keunikan di So Sampungu. (MDG 01) . 

Load disqus comments

0 comments