Media Dinamika Global.id.Kisah Inspirasi Assalamualaikum Wr Wb.Salam sehat, ceria dan bahagia di Jumat yg berkah ini 1 Januari 2021. Pesan ini selalu terngiang2 hingga saat ini, semoga ibunda Rahimahallah mendapat tempat di jannahNya.... dan mendapat kiriman amal jariyah dari apa yg disampaikan kepada putra putrinya.
Beliau meninggal saat itu ketika kami masih baru menapak dewasa, adik saya 3 laki2 semua belum ada yg menikah.Ndin.. kamu putri ibu satu2nya, kelak ujian hidupmu juga sangat berat.. karena harus mengurus keluargamu suami & anak2, adik2mu , bapakmu belum lagi keluarga suamimu.
Itu tidak mudah.. sangat berat seperti yg sudah ibu lakukan dan contohkan, mereka semua adalah ladang amalmu. Agar kamu tidak merasa terpaksa dan merasa berat, belajarlah memandikan jenasah.. disana banyak pelajaran kehidupan yg berharga.
Kamu akan mendampingi keluarga dari yg sedho, kamu juga akan belajar bagaimana beratnya sakaratul maut, juga bagaimana kondisi jenasah yang tidak selalu baik. Kamu akan selalu ingat bagaimanapun kelak kamu juga mati.. jadi hidupmu akan lebih berhati2.
Ibu tahu karaktermu yang judes, mau menang sendiri , keras, manja dan sering menjengkelkan banyak orang.. dengan menjadi perawat jenasah, harapan ibu semoga kamu bisa berubah menjadi baik.
Dan pesan ibu.. saat nanti ibu sedho , rawaten dewe yo.. cawik'ono .. seng resik, mergo kowe anakku wedhok siji2ne.Tetapi karena pengetahuan sy yg sangat terbatas , saat ibu sedho saya mens.. padahal sebenarnya stl sy pelajari , itu tidak apa2... next kita bahas ya ilmunya.
Alhamdulillah saya diridhoi Alloh beberapa kali mengurus jenasah. Mulai mendampingi pasien2 kanker yang masih sehat hingga yg akhirnya sedho (meninggal).
Banyak sekali cerita bagaimana akhir kehidupan ini. Ada yang sulit sekali prosesnya hingga berhari2 kesakitan..
Bahkan setelah saya sucikan jenasahnya ternyata baru terjawab ternyata ada tato di alis.. eye liner juga di beberapa bagian tubuh. Dan akhirnya saya berpikir untuk berupaya ngumpulin donasi agar bisa memberikan layanan hapus tato secara free dan setoran hafalan alquran bagi kawan2 hijrah yg tidak mampu bersama yayasan dik Nur Fitri Yanti dan dik Nitha... serta teman2 di Hidayatulloh.
Sakaratul maut yg paling ringan digambarkan dengan sangat dahsyat sekali.Saya mengutip dari yg disampaikan oleh Imam Ghozali mengatakan bahwa,
“Demi Allah, seandainya jenazah yang sedang kalian tangisi bisa berbicara sekejab, lalu menceritakan (pengalaman sakaratul mautnya) pada kalian, niscaya kalian akan melupakan jenazah tersebut, dan mulai menangisi diri kalian sendiri”. (Imam Ghozali mengutip atsar Al-Hasan). Rasulullah SAW bersabda bahwa, "Sakaratul maut itu sakitnya sama dengan tusukan tiga ratus pedang." (HR. Tirmidzi) .
Kemudian Rasulullah SAW juga bersabda bahwa, "Kematian yang paling ringan ibarat sebatang pohon penuh duri yang menancap di selembar kain sutera.Apakah batang pohon duri itu dapat diambil tanpa membawa serta bagian kain sutera yang tersobek ?" (HR Bukhari) .
Imam Ghozali bahkan berpendapat bahwa "Sakaratul maut ibarat sebatang pohon berduri yang dimasukkan dalam perut seseorang.Kemudian seorang lelaki menariknya dengan sekuat-kuatnya sehingga ranting itupun membawa semua bagian tubuh yang tersengkut padanya dan meninggalkan yang tersisa."
Imam Ghozali juga mengatakan bahwa, "Rasa sakit yang dirasakan selama sakaratul maut seperti menghujam jiwa san menyebar ke seluruh anggota tubuh sehingga bagian orang yang sedang sekarat merasakan bahwa dirinya ditarik-tarik dan dicabut dari setiap urat nadi, urat syaraf, persendian, dan dari setiap akar rambut serta kulit kepala hingga kaki."
Next ke depan saya terinspirasi oleh tulisan dik Uttiek M Panji Astuti menulis pengalaman saya mulai mendampingi jenasah menghadapi sakaratul maut.
Benar sekali hadis Rasululloh dan penggambaran Imam Ghozali itu.. betapa dahsyatnya. Saya selalu berpikir kalau setiap orang mengetahui bagaimana rasanya sakaratul maut itu, sepertinya dunia ini jadi sangat tidak menarik.
Bahkan sebagai seorang survivor kanker yg ketika "nyeri yang sangat" & selalu berpindah2 lokasinya itu, jika sy gambarkan sedapnya mirip "ujung pisau yg lancip tapi agak tumpul" yg ditusukkan ke otot.. kmd di "uklek2" lamaaaaaa.... lalu dilepas.
Saat lepassss itu Alloh memberi kesempatan utk saya merasakan kelegaan sementara peluh ini berundhulan.. keringat dingin mengalir dengan derasnya.Tetapi kemudian nyuttttttt... pindah ke tempat lainnya dan kejadian ini berulang terus menerus hampir setiap malam tiba selama bertahun2.
Klimaksnya saya biasanya di"pinsan"kan oleh Alloh... setelah saya diberi kesempatan mencicipi rasa dahsyatnya nyeri.Saat itu saya memaknainya dengan rasa yang indah.. dimana saya masih bisa merasakan belaianNya utk menggugurkan kerak2 dosa di tubuh ini.
Saya merasakan kasih sayangNya yg sangat dalam kepada hambaNya yg durjana dan berlebih2an ini. Dan saya membayangkan jika yg masih "ngincip" saja nyerinya sedahsyat ini.. bagaimana ending sakaratul maut saya kelak. Yuk kita selalu berdoa agar Alloh senantiasa berdoa agar diselamatkan ketika menjelang sakaratul maut :
1. Allahuma awin a'alaina fii syakaratul maut
2. Taubatan qoblalmaut, (tobat sebelum mati)
3. Warohmatal indal maut (mendapatkan rahmat ketika mati)
4. Wamaghfirotal ba'dal maut (mendapat ampunan sebelum mati).
Tulisan ini memang panjang.. dan saya sudah berusaha menyingkatnya tetapi jadinya bukan identitas saya banget.tujuannya nggak nyampai.
Tahun masehi 2021 sudah kita masuki.. tgl 7 Januari ini tepat 14th perjuangan ihtiyar kesembuhan saya. Entah berapa lama lagi sisa usia yg masih bisa saya lalui bersama keluarga dan saudara2 saya disini.
Meski tidak mudah ayo kita berjamaah menuju kebaikan.. sebagai pejuang2 akhir zaman.Jangan berpikir hanya untuk saat ini.. tetapi selalu berpikir utk melanjutkan cita2 Rasululloh atas kemenangan umat Islam.
Gelorakan semangat juang sebagai tentara terbaikNya, rapatkan barisan.. jadilah muslim yg selalu menyayangi saudara2nya. Meski sudah dibubarin organisasinya.. saya jadi sangat sedih.. terus nanti siapa yg jadi garda depan jika ada bencana?
Siapa yg merawat jenasah2 saudara kita??? Padahal meski tanpa penghargaan merekalah "sosok paling terhormat" yg mengumpulkan, menggotong.. mensucikan dan mensholatkan hingga menguburkan jenasah2 yang teronggok.. yang orang lain gak tega.. yg menutup hidung karena baunya.
Tubuh2 yang membengkak.. sering sudah tidak utuh lagi.. dimana badannya.. mana kepalanya... dengan dagingnya mengeluarkan cairan2 busuk.. yg belatungnya meloncat2 keluar.Dan yg mencaci maki yang mendzalimi.tunggu masa itu akan datang.karena tidak lama lagi azabNya akan segera datang.
Semoga Alloh senantiasa menjaga mereka semua.. para ulama.. orang2 sholeh yang putih hatinya.. untuk selalu kuat , sabar dan ihlas menghadapi ujian dan fitnah akhir zaman.. Aamiin Yaa Robbal Aalamiin.
Wassalamualaikum Wr Wb.Andriani Primardiana.(MDG Juardin).