Media Dinamika Global

Minggu, 20 Juli 2025

Menjelang Musda XI Partai Golkar Lampung, Dukungan Untuk Aprozi Alam Makin Santer Disuarakan.

Bandar Lampung - Mediadinamikaglobal.id || Dukungan untuk Aprozi Alam makin kuat menjelang Musyawarah Daerah (Musda) XI Partai Golongan Karya (Golkar) Provinsi Lampung yang akan digelar Sabtu 09 Agustus 2025 mendatang. 

Selain organisasi sayap partai Kosgoro 1957 dan AMPG, sejumlah Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Golkar se-Lampung juga optimis memberikan dukungan terhadap ketua AMPG yang kini duduk di Komisi VIII DPR RI itu.

Koordinator Forum Komunikasi DPD II Golkar se-Lampung, Azwar Hadi mengatakan dukungan kepada Aprozi Alam diberikan setelah mempertimbangkan kapabilitas dan pengalaman politisi muda tersebut.

"Saat ini kita butuh perubahan di era digital ini, sehingga perlu regenerasi kepada yang muda-muda agar tidak ketinggalan," kata dia.

Azwar juga menilai Aprozi memiliki kemampuan yang mumpuni untuk membawa Golkar Lampung ke arah yang lebih baik. Selain itu, semangat muda dan visi Aprozi dianggap selaras dengan harapan DPD II.

“Kita lihat Aprozi masih muda dan mumpuni. Untuk itu, kami 12 DPD II juga sepakat memberikan dukungan penuh kepada beliau,” imbuhnya.

Dia menyebutkan, tanpa regenerasi partai akan kehilangan daya hidupnya. Sementara di sisi lain, aspirasi anak muda akan terus bergema tanpa kanal formal yang bisa menerjemahkannya menjadi kebijakan.

"Kalau kita tidak berubah dan gagal beradaptasi, Jika tidak, partai politik hanya akan menjadi institusi tua yang pelan pelan ditinggalkan zaman," kata dia.

Senada disampaikan Ketua DPD II Golkar Lampung Barat, Ismun menyebutkan, gagasan politik yang relevan, sistem kaderisasi terbuka, serta keberanian untuk memberikan ruang nyata bagi suara muda adalah kunci.

"Generasi muda punya semangat, ide, dan kekuatan kolektif. Tantangannya hari ini adalah bagaimana menjembatani semangat itu dengan institusi politik formal agar demokrasi tidak kehilangan masa depannya," kata dia.

Untuk itulah, dia melanjutkan, 12 DPD II konsisten mendukung Aprozi Alam pada Musda XI mendatang.

Diketahui, 12 DPD II telah menyatakan dukungan kepada Aprozi Alam: Bandar Lampung, Lampung Timur, Tulangbawang, Metro, Pringsewu, Lampung Barat, Mesuji, Pesisir Barat, Lampung Utara, Waykanan, Tanggamus, dan Lampung Tengah.(Fs/Red) 

Festival Lakey 2025 Pecahkan Rekor MURI, Gubernur NTB Ajak Dompu Terus Bersinar


Dompu, Media Dinamika Global.Id - Gubernur NTB, Dr. Lalu Muhamad Iqbal, bersama istri, Sinta M. Iqbal, menghadiri dan turut ambil bagian dalam tarian kolosal Ou Balumba yang digelar sebagai bagian dari rangkaian Festival Lakey 2025. Kegiatan ini berlangsung meriah di Pantai Lakey, Desa Hu’u, Kecamatan Hu’u, Dompu, pada Sabtu (19/7), dan berhasil mencatatkan prestasi membanggakan berupa rekor dunia dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

Tarian Ou Balumba yang ditampilkan tahun ini melibatkan sebanyak 21.220 penari dari seluruh penjuru Kabupaten Dompu. Jumlah tersebut menjadikannya sebagai penampilan tarian dengan jumlah peserta terbanyak, dan secara resmi tercatat dalam Rekor MURI. Penghargaan dan medali MURI diserahkan langsung kepada pemrakarsa dan pelaksana kegiatan, yakni Bupati Bambang Firdaus dan Wakil Bupati Dompu Syirajuddin, sebagai bentuk apresiasi atas penyelenggaraan kegiatan budaya yang masif dan sarat makna.

Tari Ou Balumba atau Tari Memanggil Gelombang merupakan warisan budaya masyarakat pesisir Dompu yang menggambarkan kesempurnaan hidup yang diberkahi oleh datangnya gelombang laut. Gelombang itu diyakini membawa cahaya kehidupan dan rezeki, serta menjadi simbol keharmonisan antara manusia dan alam. Awalnya merupakan bagian dari ritual tradisional, tarian ini kini telah berkembang menjadi bentuk pertunjukan seni yang inklusif dan sarat nilai spiritual.

Kemeriahan Festival Lakey 2025 pun berlanjut hingga malam puncak yang digelar di kawasan pantai yang sama. Dalam sambutannya, Gubernur NTB mengapresiasi seluruh pihak yang telah menyukseskan acara ini. Ia menilai penyelenggaraan Festival Lakey tahun ini sudah baik, namun harus menjadi pemacu semangat untuk membuatnya lebih baik di masa depan.

“Tadi saya sudah diskusi dengan Bapak Bupati Dompu, intinya penyelenggaraan Festival Lakey tahun ini sudah baik, tapi tahun depan kita akan buat lebih baik,” ujarnya.

Gubernur juga menyampaikan bahwa kehadirannya kali ini menjadi kunjungan ketiganya ke Pantai Lakey. Namun, ini adalah kehadiran perdananya dalam Festival Lakey sebagai gubernur NTB.

“Dulu waktu kampanye saya datang dua kali di Pantai Lakey ini, sedangkan yang sekarang merupakan yang pertama setelah saya menjadi gubernur,” tuturnya.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur juga menyampaikan rasa bangga atas keberhasilan Pemerintah Kabupaten Dompu menyelenggarakan festival yang tidak hanya membanggakan masyarakat lokal, tetapi juga berhasil meraih pengakuan di tingkat nasional.

“Selamat kepada Bapak Bupati dan Wakil Bupati atas penyelenggaraan Festival Lakey, selamat juga atas penghargaan rekor MURI dari Festival Lakey 2025 ini,” tutupnya.

Menutup sambutannya, Gubernur mengajak seluruh masyarakat Dompu untuk terus menjaga semangat kolaborasi, gotong royong, dan kecintaan terhadap budaya serta daerahnya.

“Mari kita terus bersama-sama, bahu membahu membangun Kabupaten Dompu yang lebih maju dan menjadikan NTB semakin makmur dan mendunia,” ajaknya.

Turut hadir dalam acara tersebut Utusan Khusus Presiden RI Bidang Pariwisata, Zita Anjani, sejumlah kepala perangkat daerah lingkup Pemerintah Provinsi NTB, serta jajaran Forkopimda Kabupaten Dompu.

Redaksi _ Surya Ghempar.

Tambang Rakyat dan Solusi Kedaulatan Rakyat

Suaeb Qury Wakil Sekretaris Wilayah PW NU Provinsi NTB, (Ist/Surya Ghempar).

Opini : Suaeb Qury Wakil Sekretaris Wilayah PW NU Provinsi NTB.

Mataram, Media Dinamika Global.Id

Di tengah derasnya arus investasi pertambangan berskala besar yang kerap kali menyisakan luka ekologis dan konflik sosial, hadirnya tambang rakyat menjadi salah satu solusi alternatif yang patut dipertimbangkan secara serius. Ide besar dan keinginan kuat dari individu maupun kelompok masyarakat sipil yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat semestinya didukung dan dilindungi. Apalagi bila gerakan tersebut berangkat dari semangat kemandirian dan berakar pada kebutuhan serta kepentingan masyarakat lokal.

Fenomena maraknya aktivitas tambang rakyat di berbagai wilayah Indonesia, termasuk di Nusa Tenggara Barat, menunjukkan adanya potensi ekonomi yang luar biasa yang selama ini belum sepenuhnya diberdayakan secara legal dan berkeadilan. Tambang rakyat bukan sekadar aktivitas penambangan tradisional, tetapi merupakan bentuk perjuangan ekonomi rakyat kecil untuk memperoleh penghidupan yang layak dari sumber daya alam yang ada di sekitarnya.

Konstitusi kita, UUD 1945, sejatinya memberikan landasan hukum yang kuat bagi eksistensi tambang rakyat. Pasal 33 ayat (3) menyatakan bahwa:

"Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat."

Makna "dikuasai oleh negara" dalam pasal ini tidak berarti dimonopoli oleh elit birokrasi atau segelintir pemodal besar, tetapi sebagai mandat untuk mengatur, mengelola, dan mendistribusikan manfaatnya secara adil kepada seluruh rakyat, termasuk masyarakat lokal yang menggantungkan hidup dari sumber daya tersebut.

Dengan demikian, mewadahi aktivitas tambang rakyat ke dalam bentuk koperasi atau badan hukum lainnya yang legal adalah upaya konkret untuk menyalurkan mandat konstitusi tersebut. Ini bukan hanya soal legalitas, tetapi juga soal kedaulatan rakyat atas sumber daya alam mereka sendiri.

"Koperasi Tambang Rakyat: Jalan Tengah yang Bijak"

Mewujudkan kedaulatan rakyat dalam pengelolaan tambang dapat dilakukan melalui pembentukan Koperasi Tambang Rakyat (KTR). Koperasi ini berfungsi sebagai wadah kolektif yang memungkinkan para penambang rakyat beroperasi secara legal, tertib, dan ramah lingkungan. Melalui KTR, masyarakat bisa mendapatkan akses perizinan yang sah, pembinaan teknis, hingga fasilitas pemasaran yang lebih baik.

Lebih dari itu, koperasi juga memungkinkan adanya pengawasan bersama, sehingga praktik tambang rakyat tidak berubah menjadi tambang liar yang merusak lingkungan atau menjadi ladang eksploitasi oleh pihak-pihak yang tak bertanggung jawab.

Sayangnya, hingga kini regulasi perizinan tambang rakyat masih terlampau rumit, berbelit, dan cenderung memarginalkan masyarakat kecil. Hal ini justru membuka ruang bagi praktik tambang ilegal dan memperparah kerusakan lingkungan karena tidak adanya standar pengawasan yang memadai.

Sudah saatnya negara hadir melalui kebijakan afirmatif yang berpihak kepada rakyat. Pemerintah daerah, dinas terkait, hingga lembaga keagamaan seperti Nahdlatul Ulama, perlu mendorong hadirnya regulasi yang memudahkan masyarakat dalam memperoleh Izin Pertambangan Rakyat (IPR), tanpa mengorbankan aspek kelestarian lingkungan.

Menghidupkan tambang rakyat bukan berarti mengabaikan aspek lingkungan atau membuka pintu kehancuran alam. Justru, dengan pemberdayaan yang tepat, tambang rakyat bisa menjadi solusi yang adil dan berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Negara perlu mendengar suara rakyat dan memberikan ruang partisipatif dalam pengelolaan sumber daya alam.

Kita perlu kembali pada semangat UUD 1945: bahwa bumi, air, dan seluruh kekayaan alam yang terkandung di dalamnya harus dikuasai negara dan digunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat bukan segelintir elite.

Editor : Tim MDG.

Ulang Tahun ke-6, Bhayangkara Magazine Mantapkan Langkah sebagai Media Tepercaya


Jakarta, Media Dinamika Global.Id — Media Bhayangkara Magazine merayakan hari jadinya yang ke-6 dalam sebuah acara sederhana namun penuh makna, Sabtu (19/7/2025), di Twelve Cafe Steak House, Jalan Percetakan Negara II, Johar Baru, Jakarta Pusat.

Perayaan tersebut menjadi ajang silaturahmi antara para insan media sekaligus momen reflektif atas perjalanan Bhayangkara Magazine selama enam tahun terakhir. Hadir dalam kesempatan tersebut, Pimpinan Redaksi Bhayangkara Magazine M. Tayeb Ibrahim, penasihat media Eko Yulianto SH dan Charles Wonte, serta sejumlah tokoh pers dan pimpinan redaksi dari berbagai media.

Beberapa di antaranya adalah Ketua Umum MIO Indonesia yang juga Pemimpin Redaksi HITVBerita.com AYS Prayogie, Pemimpin Umum Majalah LCW Lonny Reimon Soumahuw, Pemimpin Redaksi Majalah LCW Peter M Siahaya, Pemimpin Redaksi Media Otoritas Andi Nirwansyah, Pemimpin Redaksi KomenNews.com Abdul Rosad, serta Chandra Nasution dari Media NCW.

Acara dimulai pukul 13.30 WIB dengan menyanyikan lagu kebangsaan "Indonesia Raya", dilanjutkan dengan doa bersama. Dalam sambutannya, Pemimpin Redaksi M Tayeb Ibrahim mengucapkan terima kasih atas kehadiran para tamu undangan dari berbagai media.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada para pimpinan media yang telah berkenan hadir dalam rangka memperingati Anniversary ke-6 Media Bhayangkara Magazine," ujar Tayeb.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa ulang tahun kali ini menjadi momen evaluasi dan perenungan atas perjalanan media yang dipimpinnya.

"Dengan mengusung tema *Menapaki Usia 5 Tahun, Mix Majalah dan Berita Online, Menjadikan Media Bhayangkara Magazine Lebih Elegan dan Dipercaya*, peringatan ini menjadi waktu yang tepat untuk merefleksikan perjalanan media kami, capaian yang diraih, dan tantangan yang dihadapi," ujarnya.

Tayeb berharap ke depan, Bhayangkara Magazine dapat terus berkembang dan memberi kontribusi positif bagi masyarakat dan negara.

Penasihat Bhayangkara Magazine, Eko Yulianto SH, dalam sambutannya menyampaikan harapan serupa.

"Selamat ulang tahun ke-6 untuk Media Bhayangkara Magazine. Semoga terus eksis dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat," katanya.

Acara kemudian dilanjutkan dengan prosesi pemotongan kue dan tiup lilin yang diiringi lagu ulang tahun. Pemotongan kue dilakukan oleh Pemimpin Redaksi M Tayeb Ibrahim, didampingi oleh tim internal redaksi.

Ucapan selamat juga datang dari berbagai pihak, termasuk dari Pemimpin Umum Media KomenNews.com Budiman Sihombing.

"Selamat memperingati hari jadi ke-6 untuk Bhayangkara Magazine. Semoga semakin sukses dan semangat dalam menyajikan informasi yang aktual dan terpercaya," ujarnya.

Acara ditutup dengan pembagian cenderamata kepada tamu undangan VIP dan sesi foto bersama.

Redaksi: Surya Ghempar.

Sumber: Humas MIO Indonesia

Sabtu, 19 Juli 2025

BBF Bupati Dompu Luar Biasa, Usai Festival, Sebelum Pulang Pantai Lakey Dibersihkan


Dompu, Media Dinamika Global.id.-
- Bupati Dompu Bambang Firdaus, SE kembali menunjukkan sikap tanggungjawab atas terselenggaranya Festival Lakey 2025 yang mampu menarik pengunjung hingga puluhan ribu, dan mendapatkan kepercayaan dunia melalui tarian budaya ou balumba sampai memecah rekor baru dunia. 

Tidak ingin meninggalkan jejak, Bupati Dompu pantang pulang sebelum pantai Lakey di bersihkan. Usai Festival berakhir Bupati langsung memimpin gerakan pembersihan di lokasi yang melibatkan banyak unsur. 

"Percuma kita angkat tinggi-tinggi penghargaan dunia kalau mengisahkan bekas yang memalukan  begini, habis kita nanti digoreng sama orang, itu saya tidak mau" Tegas Bupati saat memberikan arahan kepada unsur yang terlibat. Minggu 20 Juli 2025.

Dalam arahannya, BBF menginstruksikan untuk melakukan bersih-bersih dengan cara keroyokan, ini cara efektif agar cepat mengatasi sampah yang berserakan. 

"Kita keroyokan sampah ini, Camat bersama Kepala Desa dan unsurnya, kemudian Kapolsek dan Danramil kita masing mengambil bagian. Untuk memastikan itu Bupati akan tetap stay di sini sampai besok" Ujarnya.(Sekjend MDG) 

MTQ Kecamatan Rasanae Barat Usai, Asisten II Serukan Penguatan Nilai-Nilai Al-Qur'an


Kota Bima, Media Dinamika Global.id.--Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) tingkat Kecamatan Rasanae Barat tahun 2025 resmi ditutup pada Sabtu malam ini. Penutupan kegiatan ini dihadiri oleh Plt. Asisten II Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bima, H. Sukarno, SH.,yang didampingi oleh Kepala OPD yang mendapat undangan, Kabag Kesra, Camat Rasanae Barat, dan Lurah se Kecamatan Rasanae Barat, hadir pula pada acara malam penutupan MTQ tersebut, yakni, perwakilan dari Dandim1608 Bima, serta perwakilan dari Kapolres Bima Kota. Sabtu, 19/07/2025.

Mengawali sambutannya, H. Sukarno, menyampaikan salam takzim Wali Kota Bima, karena satu dan lain hal, sehingga Wali Kota Bima tidak dapat hadir pada malam penutupan MTQ Tingkat Kecamatan Rasanae Barat Tahun 2025 malam ini.

Dalam pandanganya H. Sukarno sampaikan bahwa kegiatan MTQ ini, di samping untuk menjalin silaturahim antar sesama, juga MTQ merupakan media dakwah untuk menanamkan nilai-nilai Al-Qur'an dan Islam, bagi generasi-generasi muda, dan warga Kecamatan Rasanae Barat pada umumnya.

"Alhamdulillah, MTQ telah kita laksanakan, mudah-mudahan membawa keberkahan bagi kita semua, untuk kita lebih mencintai Al-Qur'an, dan bisa mengamalkannya dalam kehidupan kita sehari-hari". Ujarnya.

Berdasarkan laporan Ketua Panitia MTQ Tingkat Kecamatan Rasanae Barat, bahwa  MTQ dilaksanakan selama 5 hari, mulai tanggal, 15 Juli, s.d tanggal, 19 Juli 2025, dan diikuti oleh 134 orang peserta, dengan semua jenis mata lomba yang diperebutkan, termasuk hafalan surat-surat pendek bagi anak-anak TK dan SD.

Asisten II, pada kesempatan itu juga, menyampaikan ucapan terima kasih, dari Wali Kota Bima, kepada seluruh warga Kecamatan Rasanae Barat, dan panitia pelaksana MTQ, atas usaha dan kerja kerasnya selama MTQ berlangsung, juga kepada peserta MTQ, beliau sampaikan selamat kepada yang meraih juara, dan bagi yang belum sempat meraih juara, beliau sampaikan, jangan berkecil hati, karena sesungguhnya pemenang sejati dalam MTQ ini, sejatinya adalah yang bisa mengamalkan Al-Qur'an dalam hidupnya.

"Pada seluruh Panitia MTQ, mewakili Pemerintah Kota Bima, saya ucapkan terima kasih, atas dedikasinya, dan kepada peserta yang meraih juara, saya ucapkan selamat, dan bagi peserta yang belum bisa meraih juara, teruslah belajar, dan jangan berkecil hati". Ungkapnya.

Acara penutupan MTQ tingkat Kecamatan Rasanae Barat ini, berjalan penuh hikmad. Dan dengan mengucap Alhamdulillahirrabil aalamiin, akhirnya pelaksanaan MTQ Tingkat Kecamatan Rasanae Barat Tahun 2025, secara resmi, di tutup oleh Plt. Asisten II Sekda Kita Bima, dengan Kelurahan Paruga keluar sebagai Juara Umumnya.(Sekjend MDG)

Pemdes Jatimulyo Galakkan Kembali Gotong Royong Bersama, Simak Pesan Kades H.Sumardi.


Lampung Selatan - Mediadinamikaglobal.id || Pemerintah desa jatimulyo kecamatan jatiagung kabupaten lampung selatan melaksanakan kegiatan gotong royong bersama seluruh aparatur desa, masyarakat, TNI berlokasi di dusun satu desa jatimulyo, minggu 20 Juli 2025.

Kegiatan gotong royong yang langsung dipimpin oleh kepala desa jatimulyo H.Sumardi, SE yang didampingi oleh Sekretaris Desa ( Sekdes) Anton Suryadi memulai kegiatan gotong royong dengan membersihkan sampah, memotong rumput dan dahan pohon yang berada sepanjang jalan P. senopati Play over jatiagung. 

Selain kepala desa jatimulyo yang hadir dalam kegiatan ini, tampak hadir juga camat jatiagung Rizwan Efendi,S.K.M.,MM, Danposramil jatiagung Peltu.Lukman serta Babinsa yang ikut melakukan gotong royong dan bersih bersih bersama sama. 

Saat di wawancarai, disela kegiatan camat jatiagung Rizwan Efendi menyampaikan, "Alhamdulillah hari ini, saya bersama kepala desa jatimulyo, Danposramil jatiagung serta seluruh aparatur desa kita melaksanakan giat gotong royong yang berada didusun satu ini, kegiatan gotong royong ini Insyah Allah akan terus kita galakkan kegiatan positif ini seperti yang sudah saya programkan yaitu program jatiagung Peduli salah satunya adalah kegiatan gotong royong seperti yang sudah diawali oleh kepala desa jatimulyo bapak Sumardi hari ini, ujar camat jatiagung. 

Dalam kesempatan ini juga saya berpesan serta menghimbau kepada masyarakat baik desa jatimulyo dan kecamatan jatiagung pada umumnya agar bisa bersikap bijak dalam membuang sampah jangan sembarangan buang lah sampah pada tempatnya.

jagalah lingkungan kita bersama tetap bersih, tidak menumpuk sampah yang mungkin akan menimbulkan banjir saat turun hujan dan menimbulkan penyakit, makanya dari itu saya juga mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam kegiatan gotong royong seperti baik yang diadakan oleh RT, RW, Kadus maupun Desa, tutup camat jatiagung Rizwan Effendi. 

Diwaktu yang sama, kepala desa jatimulyo bapak H.Sumardi,SE menambahkan, Alhamdulillah kegiatan kita pemerintah desa jatimulyo beserta Seluruh aparatur desa, karang taruna, serta masyarakat melaksanakan kegiatan gotong royong ini berjalan sukses dan lancar yang kita mulai difokuskan didusun satu play over ini.

gotong royong hari ini kita mulai dengan Mengumpulkan sampah, pemangkasan atau pemotongan dahan pohon yang sudah panjang ke jalan agar tidak membahayakan penguna jalan atau masyarakat
jelas Kades jatimulyo. 

"Selanjutnya Himbauan bagi masyarakat jatimulyo mohon kita bersama sama untuk menjaga kebersihan lingkungan tanpa harus buang sampah sembarangan, di kesempatan ini juga kita menertibkan pedagang kaki lima yang ada disepanjang trotoar atau jalan agar tidak berdagang sembarangan sesuai himbauan bapak camat jatiagung,. 

Terakhir kegiatan gotong royong ini selanjutnya akan terus kita agendakan dilaksanakan setiap hari minggu bersama sama, tutup Kades jatimulyo H.Sumardi, SE.( Fs/Red) 

Seorang Guru Ditolak Mengajar di SDN Inpres Rabokodo, Kuasa Hukum Akan Tempuh Jalur Hukum

Ahmad, SH Kuasa hukum Ruwaidah, S.Pd, (Ist/Tim MDG ).

Bima, Media Dinamika Global.Id – Dunia pendidikan kembali diuji dengan persoalan yang mengiris hati. Bukan soal minimnya fasilitas, bukan pula soal kurangnya murid, melainkan tentang bagaimana seorang guru perempuan, Ibu Ruwaidah, S.Pd, ditolak secara sepihak oleh rekan-rekan sesama guru di lingkungan SDN Inpres Rabakodo, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima.

Kuasa hukum Ruwaidah, S.Pd, Ahmad, SH mengatakan, sebagaimana lazimnya aturan yang berlaku di bawah naungan Dinas Pendidikan, setiap guru yang ditempatkan di sekolah baru wajib melapor diri secara resmi kepada kepala sekolah dan seluruh jajaran guru. Proses ini sudah dilaksanakan oleh Guru Ruwaidah, S.Pd, dengan pendampingan langsung kuasa hukumnya.

"Beberapa hari lalu, kami datang dengan itikad baik. Kami diterima secara terbuka oleh Kepala Sekolah SDN Inpres Rabakodo," ucapnya pada awak media ini, Minggu 20 Juli 2025.

Tak hanya itu, lanjutnya, pertemuan kedua bahkan dihadiri oleh seluruh guru yang menyatakan diri siap bekerja sama demi memajukan sekolah tersebut. Suasana kala itu tampak hangat, saling menghormati, dan tak ada tanda-tanda penolakan.

"Namun, esok harinya, situasi berubah drastis dan tak terduga. Sekelompok guru yang hadir sebelumnya tiba-tiba membuat pernyataan sepihak menolak ibu Ruwaidah untuk kembali mengajar," katanya.

Apa alasannya? Tidak ada. Tidak ada pelanggaran hukum, tidak ada masalah administrasi, tidak ada cacat moral, tidak ada pula kesalahan prosedur. Penolakan itu murni lahir dari faktor pribadi, sentimen, bahkan bisik-bisik kecil yang tidak layak dijadikan alasan profesional dalam dunia pendidikan.

"Saya sebagai kuasa hukum tidak akan tinggal diam. Saya telah menelusuri lebih dalam akar permasalahan ini. Penolakan tersebut tidak berdasar hukum, melainkan lahir dari kepentingan segelintir oknum yang merasa keberatan tanpa alasan rasional dan obyektif," jelasnya.

Penempatan Ruwaidah, S.Pd, adalah keputusan sah yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Bima. Menolak beliau sama artinya dengan melecehkan kewenangan Dinas Pendidikan, melanggar etika profesi guru, dan merusak citra dunia pendidikan kita sendiri.

"Saya tegaskan, khususnya bagi para guru di seluruh pelosok negeri ini: jangan biarkan urusan pribadi mencemari martabat profesi guru. Tugas kita adalah mencerdaskan anak bangsa, bukan memusuhi rekan sejawat hanya karena rasa tidak suka yang tak berdasar. Jangan karena kepentingan kecil, kita mengorbankan masa depan generasi yang butuh keteladanan.

"Jangan main-main dengan Hak seorang guru," tegasnya.

Apabila tindakan diskriminatif ini terus berlanjut, kami sedang menyiapkan langkah hukum. Kami akan membawa perkara ini ke ranah yang lebih serius, karena ini bukan hanya soal Ruwaidah, tetapi tentang bagaimana hak-hak guru dihormati, dihargai, dan dilindungi oleh undang-undang.

"Jangan pernah lupakan, hak seorang guru untuk mengabdi telah dijamin undang-undang, dan siapapun yang menghalangi hak itu tanpa dasar yang jelas, berarti menabrak hukum," terangnya.

Kami berharap Dinas Pendidikan Kabupaten Bima, bahkan jika perlu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, memantau secara serius persoalan seperti ini. Jangan biarkan budaya saling menolak di antara guru berkembang liar tanpa dasar. Dunia pendidikan bukan milik segelintir orang, tapi milik anak-anak bangsa yang mendambakan guru-guru yang kuat, saling mendukung, dan profesional.

"Sekolah bukan tempat menanam benih kebencian, tapi tempat menanam benih pengetahuan, akhlak, dan masa depan.

Mari kita jaga bersama marwah guru, jangan biarkan profesi mulia ini ternoda oleh ego dan kepentingan pribadi," tutupnya.

Tim MDG.

Kominfotik NTB Mengajak Seluruh Lapisan Masyarakat Untuk Mengikuti Festival


Mataram, Media Dinamika Global.id.--Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Kominfotik) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), H. Yusron Hadi, M.Si., mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama menyukseskan gelaran Festival Olahraga Rekreasi Nasional (Fornas) VIII yang akan digelar di NTB pada 26 Juli hingga 1 Agustus 2025 mendatang.

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Kominfotik) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), H. Yusron Hadi, M.Si., mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama menyukseskan gelaran Festival Olahraga Rekreasi Nasional (Fornas) VIII yang akan digelar di NTB pada 26 Juli hingga 1 Agustus 2025 mendatang.

Dalam kegiatan sosialisasi dan senam bersama yang berlangsung meriah di momen Car Free Day Mataram, Minggu pagi (20/7), Yusron menekankan pentingnya peran serta masyarakat, khususnya dalam mendukung olahraga rekreasi sebagai gaya hidup sehat sekaligus bentuk pelestarian budaya lokal.

“Alhamdulillah hari ini kita bisa berkumpul, bersua sambil berolahraga, dan menyambut Fornas 2025 yang tinggal hitungan hari. Ini bukan hanya ajang olahraga, tetapi juga momen untuk menunjukkan kekayaan tradisi dan kekompakan masyarakat NTB,” ujar Yusron di hadapan ratusan peserta dari berbagai OPD dan komunitas olahraga, Minggu 20 Juli 2025.

Menurut Yusron, Fornas bukan hanya milik para atlet, tapi juga milik masyarakat luas. Jenis-jenis olahraga yang ditampilkan antara lain olahraga tradisional, permainan rakyat, hingga aktivitas yang menggabungkan rekreasi dan seni budaya.

“Masyarakat jangan hanya menonton, tapi ikut berpartisipasi. Fornas ini akan menghadirkan suasana pesta rakyat. Ada talkshow, UMKM expo, pemeriksaan kesehatan gratis, serta berbagai doorprize menarik,” tambahnya.

Yusron juga menyampaikan bahwa Dinas Kominfotik NTB akan all-out dalam menyebarluaskan informasi Fornas ke berbagai lapisan masyarakat melalui kanal-kanal digital, media lokal, dan jejaring komunikasi pemerintahan.

“Kami siap menjadi garda terdepan dalam publikasi dan sosialisasi. Kita ingin agar seluruh masyarakat NTB, bahkan Indonesia, tahu bahwa Fornas 2025 di NTB akan menjadi ajang yang spektakuler,” tegasnya.

Kegiatan ini juga diramaikan dengan kehadiran ratusan peserta dari Inorga (Induk Organisasi Olahraga) serta perangkat daerah se-NTB. Antusiasme terlihat dari berbagai atraksi, hiburan rakyat, hingga partisipasi aktif warga yang hadir sejak pagi.

18.000 Peserta Bakal Tumpah Ruah di Tanah Seribu Masjid

Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) bersiap menjadi pusat perhatian nasional. Sebanyak 18.000 peserta dari 38 provinsi akan memadati NTB dalam perhelatan akbar Festival Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII yang akan digelar mulai 26 Juli hingga 1 Agustus 2025.

Ajang olahraga masyarakat terbesar di Indonesia ini akan menjadi pesta rakyat sekaligus momentum kebangkitan NTB di mata nasional.

“Ini bukan sekadar festival, ini adalah hajatan besar bangsa yang akan mengguncang NTB! Kita jadi tuan rumah 74 induk organisasi olahraga masyarakat (INORGA), dan semuanya akan menampilkan yang terbaik,” tegas Sekretaris Dispora NTB, Dra Hj Asnirawati, M.Si, di acara sosialisasi Fornas VIII di Car Free Day Mataram.

“Si Mayung” Siap Gemparkan Penutupan

Yang paling ditunggu? Penampilan spektakuler ikon NTB “Si Mayung”, yang siap membakar semangat lewat tembang tema penutupan FORNAS VIII. Acara puncak akan digelar 1 Agustus 2025 di eks Bandara Selaparang, Mataram.

“Si Mayung ini icon kita, kebanggaan NTB! Nantinya akan gemparkan acara penutupan. Saya merinding membayangkan energi yang akan terjadi di Selaparang nanti,” ucap Asni penuh antusias.

Venue Menyebar, Semangat Menyatu

Perhelatan ini akan tersebar di beberapa kabupaten/kota:

Kota Mataram sebagai pusat kegiatan


Lombok Tengah (Lapangan Tastura)


Lombok Timur (INORGA lari trail)


Lombok Utara (khusus dua cabang undangan oleh Gubernur NTB)


Sejumlah organisasi besar turut menyemarakkan, mulai dari Yayasan Jantung Indonesia, PORTINA, ILDI, YOSKI, hingga TERA Indonesia.

“Inilah kekuatan gotong royong NTB. Pemerintah, media, masyarakat, semua bahu-membahu. Tidak ada dusta di antara kita. FORNAS VIII adalah milik kita semua,” ujar Asni.

NTB Jadi Rumah Besar Olahraga Masyarakat

FORNAS VIII bukan hanya lomba, tapi juga ajang kolaborasi dan hiburan rakyat. Pemerintah NTB bersama seluruh lapisan masyarakat menyatakan siap total, baik dalam penyambutan, penyelenggaraan hingga promosi.

“Media, kepala desa, tokoh masyarakat, bahkan MC dan musisi lokal pun kami libatkan. Semangat ini tak terbendung!” kata Asni disambut tepuk tangan meriah dari awak media.

Mari Meriahkan!

Asni pun menutup dengan ajakan kepada seluruh warga NTB:

“Mari kita sambut dan ramaikan FORNAS VIII. Jadilah saksi sejarah! Buktikan bahwa NTB bisa dan layak menjadi tuan rumah event nasional. Salam FORMI: Sehat, Bugar, Gembira, Luar Biasa!” (Sekjend MDG)

Festival "Tari Ou Oi Balumba Lakey" Telah Mencatat 21.220 Penari


Dompu,
Media Dinamika Global.id.-- Pemerintah Kabupaten Dompu berhasil menggondol piagam penghargaan dari Mesium Rekor Dunia-Indonesia (Muri) karena berhasil mencatat rekor penari terbanyak dengan jumlah 21.220 penari, lewat acara festival lakey 2025. Sabtu 19 Juli. 

Piagam penghargaan rekor muri dengan penari terbanyak sebelumnya dipegang Kota Magelang dengan mencatat penari terbanyak sejumlah 12.338 peserta, melalui tari Sluku Sluku Bhantok dalam rangka memperingati hari Bhayangkara ke 77 tahun 2023. Dan hari ini rekor itu diambil alih oleh Kabupaten Dompu melalui tari Ou Balumba lewat event festival lakey. 


Penyerahan piagam penghargaan itu diserahkan langsung oleh Direktur Operasional Mesium Indonesia (MURI)  Yusuf Ngadri kepada Bupati Dompu, Bambang Firdaus, SE didampingi Ketua TP-PKK Dompu, Nyonya Onti Farianti dan Wakil Bupati Dompu, Syirajuddin, SH serta Ketua GOW Dompu, Titik Nurhaidah. 

Momen ini dihari oleh Gubernur NTB, Lalu Muhammad Iqbal dan utusan dari Kementerian Ekonomi Kreatif, yang menyaksikan langsung acara sakral tari Ou Balumba dengan bernuansa kebudayaan disambut juga dengan antusias masyarakat Dompu yang berpartisipasi mensukseskan Festival Lakey 2025.

Acara Festival Lakey 2025 dinilai sukses diselenggarakan, karena mampu mengumpulkan para penari hingga melampaui target yang diperkirakan. Dengan puluhan ribu penari yang hadir itu mampu memadati areal Festival yang sediakan, bahkan kepadatan itu hampir terlihat di segala sudut. (Sekjend MDG)