Tampilkan postingan dengan label Sarana Prasarana. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sarana Prasarana. Tampilkan semua postingan

Jalan Penghubung Pekon Tulung Asahan Terkikis Hampir Putus, Kepala Pekon Rusli Berharap Pemerintah Segera Memperbaikinya


Tanggamus Lampung. Media Dinamika Global. Id.- Tanggul di bantaran Sungai way semaka yang melintas di Pekon Tulung Asahan, Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus butuh perhatian khusus segera dilakukan perbaikan. Upaya ini dilakukan untuk mengantisipasi putusnya akses jalan dampak terkikisnya tanggul yang ada dibantaran sungai way semaka senin,11/3/24.

Rusli Selaku kepala pekon Tulung Asahan kepada media  mengatakan warga pekon Tulung Asahan sangat mengharapkan adanya Perbaikan tanggul yang melintas di Pekon Tulung Asahan dan segera ada perhatian khusus dari pemerintah,karena jalan tersebut satu satunya akses jalan munuju pekon Tulung Asahan,kalau sampai terputus akan menghambat aktifitas dan perekonomian warga setempat 

“Jika tidak dilakukan perbaikan segera, khawatir kerusakan akan melebar dan mengenai badan jalan utama, ini jalan satu jalur diwilayah ini apabila jalan tersebut putus otomatis semua aktivitas juga terputus,”jelasnya

“Tanggul ambrol ini tergerus akibat banjir yang terjadi secara terus menerus, karena tingginya curah hujan di wilayah hulu, yang mengakibatkan bibir tanggul sudah mengenai badan jalan,”terangnya

Masih kata Rusli “Saya selaku kepala pekon Tulung Asahan atas nama seluruh warga masyarakat pengguna jalan, jalan ini cuman satu satunya akses keluar masuk antar pekon, kami berharap semoga pihak pemerintah terkait segera membangun dan cepat mengambil inisiatif tindakan yang positif demi kelancaran dan kenyamanan warga masyarakat Tulung Asahan,”tutupnya.(umar MDG).

Continue reading...

Jembatan Penghubung Ke Pekon Betung Pematang Sawah Ambruk, Mohon Atensi Pemerintah


Tanggamus. Media Dinamika Global. Id.– Jembatan penghubung menuju Pekon Betung menuju Pekon Guring, Pekon Waynipah dan Kantor Kecamatan Pematangsawa maupun Puskesmas Waynipah di Kabupaten Tanggamus, nyaris terputus.

Pasalnya, bagian jembatan dengan panjang kurang lebih 10 meter kembali amblas dipicu oleh intensitas hujan yang cukup deras sehingga mengakibatkan air menggegas  pondasi jembatan darurat hingga akhirnya ambruk.

Menurut Kakon Betung, Sahyan, peristiwa itu terjadi sore tadi Sabtu, tanggal 02 Maret 2024, sekitar pukul 15.30 WIB. Namun tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.

“Kerugian materi akibat peristiwa ini belum dapat dipastikan, namun situasi ini membutuhkan penanganan segera dari pihak terkait untuk membangun jembatan darurat,” kata Sahyan kepada,awak media

Sahyan menyebut, hingga saat ini, jembatan yang amblas belum dapat dilalui oleh kendaraan Roda 2atau Roda4 namun demikian ada jalan alternatif yang bisa digunakan  oleh masrakat lainya yaitu adalah melalui jalan gang dusun Baturaja pekon Betung di Kecamatan Pematangsawa.

Mengingat, kondisi cuaca yang masih tidak menentu dengan adanya turun hujan ini, dikhawatirkan bahwa intensitas hujan yang deras dapat menyebabkan longsor yang lebih luas, sehingga diharapkan  kepada pemerintah segera mengambil tindakan.

“Harapannya segera diperbaiki, karna bisa mengancam jembatan dan nyawa masrakat yang melewatinya, tersebut dapat hanyut terbawa arus, selain itu jembatan alternatif juga kondisinya rawan amblas,” tutupnya.

Diketahui, jembatan tersebut juga pernah amblas paska anjir bandang menerjang Pekon Tanjungan dan Pekon Betung pada Kamis 30 Nopember 2023, dinihari.

Ambrolnya jembatan di Pekon Betung juga mengakibatkan satu sepeda motor Yamaha Vixion Nopol B 4023-NL terjatuh ke dalam sungai. Pengendara bernama Dedi (30) mengalami luka dagu 4 jahitan, penumpang Supri (39) mengalami luka lecet.

Jembatan sementara lalu dibangun melibatkan gotong royong masyarakat di 5 pekon wilayah setempat, pada Sabtu 16 Desember 2023 dan bertahan pada awal Maret 2024 ini. (UMar.mdg )

Continue reading...

BPJS Bima Sepakat Tandatangan MOU Dengan Rumah Sakit Manggelewa


Dompu NTB.  Media Dinamika Global. Id. -Kegiatan MOU yang di hadiri oleh Wakapolres Dompu AKP Abdi Mauludin , sekda Dompu Gatot Gunawan PP SKM M.kes, kepala dinas Kesehatan Maman S,km , Asisten I H.Burhan SH, Kepala Bappeda Litbang Drs.H.Gaziamansyuri M.Ap, sekcam Pekat Darmawansyah SE, Camat Kilo Dra. Naimah , Sek.Direktur RSUD Manggelewa dan Camat Manggelewa Syaiful Arif M.Pd, Kapus Soriutu Derni Ekalita Kapus Kempo Hermin Yuniarti S,Km.

Dimomen tersebut  kegiatan MOU, dengan BPJS Bima mewakili  pusat dr.laela Soraya mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas dukungan sehingga pelayanan dan rujukan untuk meningkatkan pelayanan yang sebaik- baiknya kepada masyarakat Kab.Dompu khususnya wilayah barat . Dan kami apresiasi kepada 4 Dokter spesialis, dari pemerintah yang intens, direktur rumah sakit akan memberikan jadwal tugas yang di embani mereka, dalam melayani pasien secara profesional.

Camat Manggelewa Syaiful Arif M.Pd, atasnama  pemerintah memberikan dukungan dan apresiasi memajukan Rumah sakit , yang sebelumnya Rumah sakit Pratama menjadi Rumah sakit Daerah Manggelewa, sesuai pernyataan kepala rumah sakit Manggelewa dr.Laela Soraya akan berkelanjutan dan bangga mendapat 4 dokter spesialis, untuk mendapatkan pelayanan masyarakat rujukan dari Puskesmas Soriutu, Kempo, Calabai , Nangakara , bahkan Daerah Bima bagian Barat , Sanggar dan Tambora. 

Ada 4 Dokter Spesialis yakni :_ Dokter spesialis penyakit dalam, Dokter spesialis Anak, Dokter Spesialis kandungan dan bedah, dan Dokter spesialis paru.

Pada kesempatan yang sama Kepala BPJS Bima , mengapresiasikan kepada Pemda Dompu mendapat dukungan pusat , karena Kab. Dompu sudah memiliki Rumah Sakit umum, dengan fasilitas yang cukup memadai.

Tatik Haryati menuturkan bahwa Kab.Dompu berkomitman memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik.

Bahkan bukan saja untuk pelayanan kesehatan orang Dompu saja, orang Bimapun bisa ke Dompu, terutama  cuci darah , sudah tidak keluar Daerah dan tidak jauh dari  keluarga , sekarang , selama 3_4 jam proses cuci darah bisa selesai .  ujarnya Tatik Haryati .

Dengan semakin luasnya  wilayah Dompu maka Pemerintah membangun Rumah Sakit Daerah Manggelewa, sebagai pelayanan rujukan puskesmas di wilayah Dompu Barat.

Untuk kepastian bahwa Rumah Sakit Manggelewa , menerima rujukan , Pemerintah berkomitman  melalui Dinas kesehatan menetapkan  jumlah puskesmas rujukan sebagai  pelayanan kesehatan yang profesional dan lebih baik yang di harapkan oleh masyarakat, dan lebih khusus di prioritaskan masyarakat miskin dan Lanjut usia(lansia) kata  Tatik Haryati (sekjenMDG)

Continue reading...

Kepala Bandara SMS Bima Intens Lakukan Pelayanan Prima


Bima NTB. Media Dinamika Global. Id. Kepala Bandara Sultan Muhammad Salahudin Bima memastikan, selama dirinya menjadi Kepala Bandara akan terus  meningkatkan pelayanan dan serta keamanan bagi Masyarakat. Rabu, (26/07/23)

Kepala Bandar Udara Sultan Muhammad Salahudin, Fitra Jaya mengatakan bahwa standar Pelayanan, Keselamatan dan Keamanan Bandara adalah hal yang sangat penting. Kepala Bandara SMS Bima tetap Intens Lakukan Pelayanan Prima sehingga Masyarakat Pengguna dapat dilayani dengan baik dan benar.

Dalam Soal Pelayanan, sebagai Bandara Tipe Kelas II, dengan infrastruktur yang bagus, maka pelayanan harus lebih baik.
“Utamanya soal kebersihan Bandara, Kebersihan itu adalah bahagian dari iman, dan Bandara tidak boleh jorok Apalagi nama Bandara ini adalah Nama Seorang Raja, Sultan Bima.

Jadi Bandara SMS ini tidak boleh di cederai dengan hal yang tidak elok dalam pelayanannya. Karenanya pelayanan harus rapi.

Makanya saya brifing semua staf, agar memahami bagaimana mengelola dan memahami pelayanan publik ini dengan baik, tanggung jawab, rasa memiliki, rasa sayang dengan pekerjaan. Semua itu harus dengan tanggung jawab. Jika tidak peduli maka sulit untuk memberikan pelayanan yang baik.

Oleh sebab itu saya beri contoh bagaimana cara membersihkan toilet dengan benar,” ujar Pria yang pernah membangun Bandara di Jayawijaya Irian ini.

Menurut Kepala Bandara yang pernah bertugas di Papua ini, bahwa selain soal kebersihan bandara, dalam soal keamanan bandara, masyarakat tidak perlu khawatir soal standar keamanan dan keselamatan. Sebab pengawasan terhadap standar keselamatan dalam dunia penerbangan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dilakukan secara berlapis.

Otoritas Bandara menurutnya intens melakukan inspeksi terhadap fasilitas dan maskapai penerbangan. Tidak hanya itu, setiap maskapai penerbangan juga memiliki standarisasi terkait penggunaan pesawat, kru, hingga manajemen pengelolaan.

Ia menjelaskan bahwa sebelum melakukan pergerakan, pesawat harus dilakukan pengecekan secara menyeluruh.
Yaitu Mulai dari mesin, bahan bakar, dan lain-lain, Memastikan pesawat layak terbang dan memenuhi ketentuan, Termasuk kru pesawat melakukan kroscek terhadap pesawat yang akan mengangkut penumpang.

Disamping itu pula ada pemeriksaan pada barang bawaan penumpang tanpa membuka kemasan. Setiap benda atau barang yang tidak boleh dibawa dalam pesawat akan diperlakukan khusus.

Kemudian landasan pacu juga rutin dilakukan pemantauan, pembersihan dan perawatan. Selain itu, Memastikan keamanan dan kelancaran pesawat saat take off maupun landing. Kemudian pemantauan, pembersihan dan perawatan serta Memastikan keamanan dan kelancaran pesawat saat take off maupun landing.

“Setiap hal kecil dalam persiapan penerbangan diawasi dan diperiksa dengan baik. Proses-proses pengecekan keamanan seperti ini tidak ada dalam transportasi umum lainnya,” paparnya seperti dilansir harianamanat.com di ruang kerjanya.

Masih menurutnya, bahwa Kondisi cuaca juga tidak luput dari pantauan, Jika cuaca kurang bersahabat, penerbangan akan ditunda sesaat dan Pesawat akan diizinkan terbang jika kondisi cuaca sudah diperkirakan tidak membahayakan bagi penerbangan.

“Dalam dunia penerbangan juga dikenal safety manajemen system, Sehingga kami pastikan dunia penerbangan merupakan yang paling aman digunakan untuk transportasi umum,” ujarnya.

Yang jelas soal keamanan secara umum, kewaspadaan dan pengawasan ketat secara berlapis telah dilakukan dalam dunia penerbangan.

Dan dalam waktu dekat, dirinya ingin menghadap menteri perhubungan, agar Sungai Padolo yang mulai dangkal bisa segera di perlebar dan di keruk.
sehingga saat air pasang tidak meluap sampai di landasan pacu.

Pria yang lahir 17 Desember 1970 ini berharap UMKM lokal bisa mengisi stand bandara dengan produk khas lokal Bima.
Karena Bandara SMS walaupun Tipe Kls II tapi mewah. sehingga di harapkan olahan khas Bima bisa di pasarkan di Bandara SMS menjadi oleh-oleh bagi Penumpang.(***)
Continue reading...

Baru BLUD, RSUD Sondosia Terus Berbenah


Bima,NTB,- Media Dinamika Global,Id,- RSUD Sondosia adalah salah atu RS yang telah ditetapkan sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) oleh Bupati Bima. Sebagai RS BLUD, RSUD Sondosia juga telah memiliki Pola Tata kelola BLUD nya. 

Hal ini mengingat BLUD adalah system yang diterapkan UPT dinas/Badan daerah yang dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat mempunyai fleksibilitas dalam pola pengelolaan keuangan sebagai pengecualian dari ketentuan pengelolaan daerah pada umumnya. 

Tujuannya agar pelayanan RS menjadi lebih efisien dan efektif, lebih ekonomis, lebih transparan dan bertanggung jawab. Demikian pula di RSUD Sondosia Bima.

Saat di wawancarai wartawan usai Hari jadi Bima ke-383, direktur RSUD Sondosia, Dr. Firman, MPH menjelaskan bahwa esensi BLUD adalah meningkatkan kinerja pelayanan, kinerja manfaat bagi pasien dan masyarakat. 

“Dengan peningkatan kinerja pelayanan ini, maka kami berharap kinerja keuangan juga akan mengikuti. Kami sangat tidak ingin bahwa RS kami hanya sibuk pada kinerja keuangan sementara kinerja pelayanan kami nomorduakan”, ujarnya.

Karena itu, menurut inisiator BLUD RS/Puskesmas kabupaten Bima ini sebagai BLUD juga harus memiliki pengelolaan keuangan yang sehat dan akuntabel. Tidak mencari untung, tetapi juga harus dilaksanakan dengan praktek bisnis yang sehat. “Artinya dalam pelaksanaanya BLUD harus tetap menggunakan prinsip efisiensi dan produktifitas. 

Praktik bisnis yang sehat artinya berdasarkan kaidah manajemen yang baik mencakup perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian dan pertanggungjawaban”, jelasnya. 

Khusus di RSUD Sondosia, menurutnya, semua orang harus berubah mindsetnya. “Tadinya biasa dilayani, sekarang melayani, tadinya pasien butuh RS, sekarang RS butuh pasien/pelanggan. 

Tadinya uang disetor ke kas Pemda, sekarang dikelola sendiri dikas BLUD. Jadi, tiap orang di RS ini harus melakukan hal yang produktif, efisiensi di semua area pekerjaan. Juga, responsif, cepat tanggap kebutuhan pasien, bukan lagi terpaku pada rutinitas belaka”, jelasnya. 

Bahkan dirinya menceritakan kebetulan sebagai salah satu ahli dalam hal efisiensi RS di Indonesia, ketika dipraktekkan di RS Sondosia, itu bisa. 

“Awalnya kami membayar listrik sekitar 14 jutaan sebulan, kami intervensi: sadar pemakaian lampu sorot dan mengganti lampu yang belum menggunakan LED, itu menurunkan biaya listrik sekitar 14% atau kasus kami hampir 2jt per bulan”, urainya.


Menurutnya hal-hal simple lain yang harus dipahami semua orang di RS. “Bila sebelum BLUD, mentalnya kita mental setoran, menghabiskan anggaran sebab bila anggaran tidak terserap atau tidak habis, dianggap kinerjanya jelek. Setelah BLUD, mental kita harus sebaliknya: Harus berhemat, harus efisien. 

Uang yang ada tidak mesti di nihilkan di 31 Desember. Jadi Silpa  tidak apa-apa, tetap ada direkening kas BLUD. Bisa dipakai untuk membiayai operasional RS diawal Januari sebelum DPA disahkan”, jelasnya.

Setelah 6 (enam) bulan implementasi BLUD bagaimana hasilnya?

Menurut direktur yang juga hoby fotografi pernah menjadi wartawan magang di Surabaya ini, dirinya bersama manajemen dan semua staf yang ada di RSUD Sondosia saat ini menjadikan penataan system pengelolaan pelayanan sebagai prioritas yang harus dilakukan sekarang. 

Hal ini dimaksudkna agar RSUD Sondosia bisa menjadi lebih baik sesuai atau mendekati harapan masyarakat. “Tidak mudah. Tapi dengan kebersamaan, dukungan pemilik, masyarakat yang peduli termasuk teman-teman media, akan membuat RS Sondosia ini menjadi lebih baik ke depan nya”, cetusnya. 

Menurutnya, meletakan fondasi dasar agar system organisasi di RS Sondosia berjalan efektif menjadi misi yang tidak mudah. Berbagai standar dan system pelayanan khususnya bersamaan dengan implementasi BLUD juga harus disiapkan. 

Karena terdapat banyak peraturan pelaksana Tata kelola RS BLUD yang harus disiapkan. “seperti SOP pelayanan, standar penatausahaan keuangan BLUD, system remunerasi, dan lain-lain”, ujarnya.


Setelah 6 (enam) bulan memimpin RSUD Sondosia, mantan Kepala seksi Pelayanan kesehatan Rujukan Dinas Kesehatan Kabupaten Bima ini mengaku kalau secara umum selama semester pertama Tahun 2023 rata-rata mengalami peningkatan.

 “Dibandingkan dengan periode yang sama Tahun 2022 (Jan-Juni), Semuanya mengalami peningkatan kecuali pelayanan di Klinik (Poli) Kandungan yang turun 1%. Pasien yang di layani di IGD misalnya, meningkat 66%. Di rawat inap Anak, meningkat 270%, klinik umum meningkat 50%, klinik penyakit dalam meningkat 13%, Klinik Gigi meningkat 223%. 

Demikian juga pada instalasi atau unit penunjang. Instalasi Gizi misalnya, Jan-Juni tahun 2022 melayani makan 844 hari rawat pasien, tahun 2023 periode yang sama melayani makan 1826 hari rawat pasien atau meningkat 116%, instalasi laboratorium pasien BPJS meningkat 99,6 %, pasien umum meningkat 112%. Radiologi pasien BPJS meningkat 85%, pasien umum meningkat 12%. 


Di rawat inap, keseluruhan BOR kami meningkat dari 14% menjadi 29%. Khusus pasien BPJS, kita sangat ingin memberikan pelayanan terbaik sesuai harapan peserta. Meskipun kita memiliki tingkat kesesuaian dengan formularium RS mencapai 95%, namun ada saja obat-obatan yang tidak tersedia. Untuk itu kami melakukan kerjasama dengan apotek sekitar untuk mengatasi ketika terjadi ketidaktersediaan obat sesuai resep ini”, jelasnya.

Bukan cuma kinerja pelayanan, sebagai RS pemerintah, RSUD Sondosia juga menyiapkan diri dan fasilitas untuk berbagai keadaan masyarakat. Setelah pandemic COVID-19 mereda, saat wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) menjadi kejadian luar biasa, RSUD Sondosia melayani 54 pasien DBD yang bagi pasien umum adalah gratis. “inilah cara kami untuk bisa lebih bermanfaat (kinerja manfaat) buat masyarakat”, jelasnya. 

Saat ini juga kami sedang menyiapkan pelayanan obstetric ginekology secara bertahap. “Awal ini, kami membuka pelayanan nifas atau kasus ringan untuk ibu hamil. Kami sudah menyiapkan ruangan berikut tenaga bidan pelaksananya. 

Kami sedang membicarakan dengan dokter obgyn sebagai penanggung jawab. Mudahan ini secar bertahap segera berjalan dan mudahan ini mendekatkan pelayanan kepada ibu-ibu hamil atau bersalin yang memerlukan perawatan”, harapnya.



Mendukung keinginan tersebut, direktur berharap dengan moto “melayani dengan cinta”, nilai dasar HATI TULUS, serta falsafah “Tohompara ndai sura duou labo dana” benar-benar menjadi landasan pelayanan di RSUD Sondosia. “tapi ini butuh waktu yah, kami bertahap bagaimana nilai dasar, falsafah ini bukan hanya sekedar semboyan, tapi benar-benar jadi citra setiap orang di RSUD Sondosia ini”, tambahnya.

Dirinya juga berharap UU kesehatan yang baru segera disahkan oleh pemerintah (update: sudah disahkan tanggal 11 Juli 2023 lalu), karena dengan UU kesehatan yang baru direktur berharap akan lebih mendapat prioritas pemerintah pusat untuk dukungan anggaran dan SDM khususnya dokter spesialis. 

“Saya mendengar penjelasan menkes, kalau dengan UU yang baru itu, maka percepatan akses masyarakat terhadap pelayanan yang standar akan di dukung pemerintah (kemenkes) pada setiap fasilitas kesehatan di Indoensia. Semoga salah satunya yang segera adalah RSUD Sondosia ini”, harapnya.

(Pimpinan Redaktur MDG : Morex Bima).

Continue reading...

Rumah Warga di Desa Soro Lambu Nyaris Ambruk, Butuh Perhatian


Bima NTB ~ Media Dinamika Global.id ~  Kisah pilu yang di alami oleh salah satu warga, Atas nama, Syahbudin tempat tanggal lahir Parangina 03/10/1980, RT 011 / RW 005 dusun Oi wontu, Desa Soro kecamatan lambu kabupaten Bima, kini menjadi topik pembicaraan hangat dikalangan masyarakat dan media sosial Medsos Facebook.

Adapun warga net yang turut memprihatinkan dan menuliskan sesuatu dalam status akun Facebook miliknya."Bagaimana Aku Bisa Tidur Nyenyak Sedang Saudara Kita Tidak Bisa Tidur Nyenyak Dan bagaimana Aku Bisa Makan Enak Sedangkan Saudara Kita Dalam Kesusahan. Jadi Marilah Kita Sama-sama Membantu Atau Mendonasikan Sedikit Rezekinya Kita Untuk Membantu untuk Meringankan Beban Saudara Kita Ustadz Syahbudin, 

Mungkin dengan cara ini kita bisa meringankan beban Saudara kita Ini dan Akan Menjadi Amal Jariyah di Akhir Kelak Nanti, Amin Amin Ya Rabbal Alamin. 

"Desa Soro Kecamatan Lambu RT 11 RW 05 Dusun Oi Wontu". Dan ratusan kali sudah dibagikan.

Akibat begitu viral, akhirnya Wartawan Media ini melakukan konfirmasi, dan klarifikasi serta meminta tanggapan, bapak Ustadz Syahbudin. Guna memastikan kebenarannya tentang kehidupan sehari-hari, juga mengenai rumah hampir ambruk.

Saat dikonfirmasi melalui via telepon seluler milik saudara Munir Putra, sejak kapan kaki pak Syahbudin pincang dan berapa lama tinggal sendirian.

Pak Syahbudin pun menjawab, pertanyaan wartawan, " terkait persoalan mengakibatkan kaki saya seperti ini, karena memperjuangkan kepentingan masyarakat Lambu, pada kisah peristiwa SK 188 kala itu".

"Dimasa pilu kisah peristiwa SK 188 yang memakan banyak korban itu termasuk saya, sampai-sampai hidup ini tiada artinya. ungkap Syahbudin, sambil mengusap air mata.

Sebenarnya dia tidak ingin menceritakan saat peristiwa SK 188, yang menjadi lambu berdarah pada tahun 2011 silam. 

"Saking tragisnya lambu berdarah saat itu. Kaki Saya pun terkena benturan keras oleh batang Laras panjang. Namun keadaan seperti ini susah mencari rezeki untuk keperluan sehari-hari saja tidak mampu", sampai rumah yang ditempatinya nyaris roboh.

Perlu diketahui oleh khalayak, jika melihat dengan kasat mata keluarga ini apalagi tinggal sendirian, sangat layak untuk menerima program bantuan dari pemerintah, seperti halnya program bantuan perumahan swadaya (BSPS) dan rumah tidak layak huni (RUTILAHU) yang saat ini kegiatan tersebut dikelola oleh dinas perumahan dan pemukiman (DISPERKIM)  kabupaten bima.

Seharusnya pengurus setempat seperti ketua RT dan ketua RW Peka terhadap persoalan yang sedang dialami oleh warganya, untuk itu awak media menyarankan agar di ajukan ke pemerintah desa, apabila anggaran ADD tidak tercukupi kebutuhan rakyat, maka pemdes atau kades, bisa menjemput program melalui Dinas Sosial dan (DISPERKIM) kabupaten bima.

Setiap harinya ustadz Syahbudin tidak ada kerjaan tetap untuk dapat bertahan hidup, dengan ditayangkanya berita ini diharapkan, baik kepada pemerintah, mulai dari tingkat desa, kecamatan, maupun kabupaten bahkan donatur agar berkenan mengulurkan tangannya membantu memperbaiki rumah Syahbudin agar layak untuk dihuni, sehingga "beliau juga" yang hidup sebatang kara ini bisa merasa tenang jika berada di dalam rumahnya.

Dapat kita bayangkan perasaan cemasnya dikala musim penghujan tiba, pasti rumah ini nyaris tidak ada tempat yang kering di dalamnya, ketika ada angin kencang pastilah pemiliknya ketakutan karena kondisi rumah sudah dalam katagori rusak berat.

Dalam kesempatan terakhirnya, dengan nada lirih penuh dengan linangan air mata, ustadz Syahbudin menambahkan, bukanya tidak ada niat untuk memperbaiki tempat tinggalnya, jangankan untuk memperbaiki rumah, untuk dapat makan sehari hari saja sangatlah sulit, karena saya tidak ada pekerjaan yang menentu". Ujarnya. 

Saya hanya berharap suatu saat nanti ada bantuan dari pemerintah untuk memperbaiki rumah agar layak untuk dihuni. pungkasnya.

Melihat dan mendengar begitu saja, diduga tanpa diperhatikan oleh pemerintah, susahnya kaum marginal mendapatkan perhatian dari pemerintah, melalui berita ini Media Dinamika Global.id berharap agar pemerintah kabupaten bima, khususnya dapat segera mengambil langkah kongkret, melakukan kroscek langsung kelapangan, dan segera memperbaiki rumah ustadz Syahbudin. 

Yang mana beliau dikategorikan sebagai penyandang disabilitas, mengingat kakinya pincang. Hal ini Agar sesuatu yang tidak diinginkan dapat dihindari, contoh seperti rumah ambruk saat penghuninya sedang dalam keadaan tertidur, sedangkan semua tahu bahwa rumah tersebut sudah tidak layak lagi untuk dihuni. 

Sembari menunggu tanggapan pihak terkait, pemerintah desa soro atau kepala desa, belum bisa dikonfirmasi karena memiliki nomor telepon seluler atau WhatsApp nya, sampai berita ini di publikasikan, kami akan terus berupaya menaikkan bantahan untuk meningkatkan hasil yang maksimal dan keseimbangan pemberitaan.(Red/Aryadin)

Continue reading...

11 Kecamatan Berpotensi Mengalami Krisis Air

Bima NTB, Media Dinamika Global.id.~  Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) terancam kekeringan. Sebanyak 39 desa di 11 kecamatan berpotensi mengalami krisis air.

Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima Isyra mengatakan, salah satu pemicu utama sehingga puluhan desa berpotensi krisis air karena hutan gundul. Kawasan hutan kebanyakan digunakan masyarakat untuk perluasan penanaman jagung.

Sehingga, mata air di masing-masing puluhan desa semakin berkurang. ”Warga terdampak krisis air sebanyak 23.098 jiwa,” terangnya, Jumat (9/6).

Adapun 39 desa di 11 kecamatan yang berpotensi krisis air, Kecamatan Woha di Desa Samili, Kalampa, Waduwani, Dadibou dan Naru; Kecamatan Wawo di Desa Pesa, Ntori, Kombo dan Raba.

Kecamatan Palibelo di Desa Ragi, Tonggondoa, Panda, Belo, Tonggorisa, Dore, Bre, Ntonggu, Teke, Nata, Padolo dan Roi; Kecamatan Belo di Desa Lido, Ngali, Renda, Cenggu; Kecamatan Donggo di Desa Doridungga, O’0 dan Mbawa.

Kecamatan Soromandi di Bajo dan Kananta; Kecamatan Bolo di Desa Sanolo dan Rada; Kecamatan Madapangga di Desa Madawau, Rade dan Monggo; Kecamatan Monta di Desa Monta; Kecamatan Parado di Desa Parado Rato; dan Kecamatan Wera di Desa Tawali dan Nunggi.

Guna mengantisipasi krisis air ini, BPBD telah melakukan Rapat Koordinasi (Rakor) dengan Pemda Bima dan Pemprov NTB. Pihaknya juga telah menyediakan sejumlah armada yang nantinya akan mendistribusikan air ke warga yang terdampak. “Sekarang kita siap salurkan air jika ada permintaan,” katanya. (SekjendMDG)

Continue reading...