Bima NTB. Media Dinamika Global. Id. -Terkait dengan kebijakan dan keputusan yang di ambil alih oleh Kasek dan Wakasek Kurikulum Ruslan, M.Si tanpa ada koordinasi dgn Guru Honorer itu sendiri sehinggga bentuk keputusan dari Wakasek Kurikulum tersebut dapat merugikan kami Guru. Maka dari itu kami meminta kepada Pimpinan SMKN 2 Soromandi segera mengambil alih sebagai Pimpinan SMKN 2 Soromandi untuk memutuskan apa yang menjadi gejolak dan dinamika yang terjadi di SMKN 2 Soromandi pada Sabtu,20/08/2022 Sekitar pukul 08.00 Wita para Guru SMKN 2 Soromandi merasa Kesal dengan Sikap Kasek dan Wakasek ini. Pasalanya telah terjadi Pengurangan Jumlah Jam Mengajar yang diputuskan secara sepihak oleh Oknum Wakasek tanpa melakukan koordinasi dengan kami.
Karenya, kami menginginkan kepada pihak UPT Dinas Dikpora Provinsi dan Bapak Gubernur NTB agar memanggil Bapak Ruslan, M.Si dan Bapak Juwaidin, S.Pd selaku Pimpinan SMKN 2 Soromandi kalau tidak maka kami sebagai Putra Asli dari Desa Sai selaku Guru Honorer SMKN 2 Soromandi akan melakukan segel Sekolah ini.Tegasnya
Lanjutnya, Pengurangan jam tanpa koordinasi dengan Kepala Sekolah dan Guru-guru yang bersangkutan sehingga guru-guru yang bersangkutan merasa di rugikan oleh keputusan sepihak yang di ambil oleh Wakasek Kurikulum.
Maka dari itu kami mendesak Kepala UPT Dinas Dikbudpora Prov.NTB di Panda,Bapak Gubernur NTB di Mataram agar secepatnya menyelesaikan Masalah yang terjadi di Sekolah SMKN 2 Soromandi dengan cara Memanggil Kasek dan Wakasek tersebut sehingga tidak terjadi Polemik hingga Penyegelan Sekolah. Harapnya
Sementara itu,Kepala Sekolah SMKN 2 Soromandi melalui Via Telpon Selulernya pada Media ini mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh Wakasek itu sesuai dengan SOPnya,tidak ada yang diputuskan secara sepihak tetapi mari kita bicarakan dengan baik Hari Senin Lusa. Katanya
Kemudian terkait dengan adanya upaya Somasi dengan Guru-guru yang ada di SMKN 2 Soromandi akan kita koordinasikan pada Hari Senin nantinya.
Sementara Kasek ini sangat sombong alias apatisme terhadap Media yang memberikan informasi, malah menantang untuk dipublikasikan dan tak pernah merasa ragu terhadap keputusannya yang telah di lakukannya bersama dengan kroninya. Tunggu episode berikutnya. (***).
