Media Dinamika Global: Nasional
Tampilkan postingan dengan label Nasional. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Nasional. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 11 Oktober 2025

Sarasehan MPR RI Tekankan Pentingnya Kaderisasi Berbasis Iman dan Akhlak


Kota Bima, NTB. Media Dinamika Global.Id.— Wakil Ketua Anggaran MPR RI dari Fraksi PKS, H. Johan Rosihan, S.T., menegaskan pentingnya membangun sistem kaderisasi partai politik yang berakar pada nilai iman, takwa, dan akhlak mulia sebagai amanat konstitusi, khususnya Pasal 31 ayat (3) UUD 1945. Pesan itu disampaikan dalam kegiatan Sarasehan MPR RI yang digelar di Kota Bima, 12 Oktober 2025, 

Kegiatan ini mengangkat tema “Kaderisasi sebagai Jalan Peradaban: Meneguhkan Amanat Pasal 31 Ayat (3) UUD 1945 dalam Pendidikan Politik Islam dan Kebangsaan” dengan subjudul “Dari iman dan takwa lahir kader berilmu, berakhlak, dan berkontribusi untuk Indonesia.”

Dalam sambutannya, Johan Rosihan mengatakan bahwa pendidikan politik harus diletakkan dalam kerangka besar mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana diamanatkan konstitusi. Ia menilai bahwa sistem kaderisasi partai politik tidak boleh sekadar melatih keterampilan politik, tetapi harus membentuk manusia yang berkarakter, berakhlak, dan berintegritas tinggi.

“Kaderisasi adalah pendidikan politik yang menanamkan nilai iman dan akhlak. Dari sana lahir kader yang bukan hanya pandai berpolitik, tapi juga siap mengabdi dan memberi manfaat bagi bangsa,” ujar Johan di hadapan peserta sarasehan 

Sarasehan ini dihadiri oleh sejumlah tokoh masyarakat, pembimbing kader, penggerak pendidikan, mahasiswa, serta perwakilan organisasi kepemudaan dan keagamaan. Dalam diskusi, para peserta menyoroti pentingnya membangun sistem kaderisasi yang berjenjang dan terkelola agar menjadi bagian dari pendidikan nasional yang mencetak generasi berkarakter Pancasila.

Johan menjelaskan bahwa Pasal 31 ayat (3) UUD 1945 menjadi dasar moral bagi semua lembaga, termasuk partai politik, dalam menjalankan fungsi pendidikan. Menurutnya, partai politik adalah ruang strategis untuk mendidik warga negara agar memahami hak, tanggung jawab, dan etika berpolitik dalam bingkai kebangsaan dan keimanan.

“MPR RI melalui program sosialisasi Empat Pilar terus mendorong agar pendidikan politik dihidupkan dengan nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Kaderisasi harus menjadi bagian dari upaya mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana cita-cita konstitusi,” tegasnya.


Kegiatan  ini juga menjadi wadah penguatan nilai kebangsaan di daerah, sekaligus meneguhkan bahwa pendidikan politik berbasis iman dan takwa dapat melahirkan pemimpin yang berilmu dan berkontribusi nyata untuk Indonesia. Johan menutup kegiatan dengan ajakan kepada seluruh peserta untuk menjadikan kaderisasi sebagai gerakan mencerdaskan bangsa yang berakar pada nilai spiritual dan moral.

“Kita ingin lahir kader yang bukan hanya cerdas berpikir, tetapi juga bersih hati dan teguh prinsip. Dari iman dan takwa, lahirlah kader yang berilmu, berakhlak, dan berkontribusi untuk Indonesia,” tutupnya.(Team)

HMI MPO Cabang Mataram gelar Training Jurnalistik


Mataram. Media Dinamika Global.Id.- Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) MPO Cabang Mataram menggelar Training Jurnalistik bertajuk 'Jurnalistik Kaum Muda, Dari Pena HMI Untuk Pencerahan Bangsa', berlangsung di Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Provin NTB, Minggu (11/10/25).

Turut hadir, sejumlah Pemateri, Feryal Mukmin Pratama selaku Ketua DPW MIO NTB, Post Kota NTB, Diwakili Redaktur Pelaksana (Redpel) media Post Kota NTB, Syafrin Salam, Detik NTB, Tribun Lombok, IJTI NTB, dan Peserta HMI se-NTB serta pastisipan.

Ketua HMI MPO Cabang Mataram, Sudirman menuturkan, pelatihan ini sebagai merupakan momentum untuk menggali potensi dan meningkatkan kemampuan jurnalistik, sebagai salah satu pilar penting dalam membangun kesadaran dan pengetahuan di masyarakat. 

Jurnalistik tidak sekadar penyampai informasi, tetapi juga merupakan bidang yang bersifat edukatif untuk perubahan. Dia berharap, para peserta dapat memahami peran penting jurnalis muda dalam menyuarakan kebenaran, sekaligus menfasilitasi diskusi yang konstruktif.

"Kami percaya bahwa dari pena HMI, lahir banyak ide dan gagasan yang dapat menerangi bangsa kita. Mari kita bersama-sama berkontribusi untuk menciptakan ruang informasi yang lebih baik dan lebih bermakna," ajaknya dengan semangat.

Sesi pertama diisi Feryal Mukmin Pratama selaku Ketua DPW MIO NTB. Dalam pemaparannya, Feryal menerangkan soal peran jurnalis dalam menyampaikan informasi yang akurat dan berimbang. Khususnya diera digitalisasi.

“Di era digital, setiap individu bisa menjadi sumber informasi. Namun, kita perlu memahami etika dan teknik dalam jurnalisme agar informasi yang disampaikan bermanfaat dan tidak menyesatkan,” ujarnya.

Materi yang disampaikan pun mencakup berbagai aspek jurnalistik. Mulai dari penulisan berita, teknik wawancara, hingga penggunaan media sosial sebagai alat publikasi. Menurut Feryal, seorang jurnalis berpengalaman tentunya akan berbagi tips praktis dalam mematangkan pengetahuan.

“Jurnalis bukan hanya tentang menulis berita, tetapi juga tentang bagaimana kita mengumpulkan informasi yang akurat dan relevan,” jelas Ketua MIO NTB. 

Sedangkan Redpel media Post Kota NTB, Syafrin Salam, lebih mengulas aspek hukum sekaligus teknis dalam melaksanakan tugas peliputan, terutama untuk peliputan khusus (Investigasi). Bang Rin, sapaannya, menekankan bahwa menjalani tugas tersebut, seorang jurnalis terlebih dahulu mempersiapkan mental, serta pengetahuan. 

Selanjutnya tetap independen,  berpikiran kritis, solutif, edukatif, dan tentunya, harus mampu memastikan keberimbangan, serta kebenaran informasi, agar dapat menghasilkan berita yang berkualitas.

"Kita hidup di era informasi, di mana berita bisa menyebar dengan cepat tanpa verifikasi yang memadai. Setiap individu harus memiliki kemampuan untuk menganalisis sumber informasi, memastikan keakuratan berita, dan tidak terjebak dalam hoaks," tegasnya.

Langkah-langkah yang ditempuh diantaranya mengenali sumber berita yang terpercaya, melakukan cross-check melalui berbagai sumber, membiasakan diri untuk menggali kebenaran dari setiap informasi di lapangan.

Dalam kesempatan tersebut, disampaikan pula contoh mengenai berita yang telah terbukti tidak akurat dan dampaknya terhadap masyarakat. "Jangan jadi Individu yang bersifat konsumtif. Kita harus lebih cerdas lagi ke depannya," jelasnya. 

Pewarta: Surya Ghempar.

Jumat, 10 Oktober 2025

HMI Mataram Gelar Training Jurnalistik Regional Bali Nusra: Mengasah Pena Kader untuk Pencerahan Bangsa


Mataram. Media Dinamika Global.Id.— Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Mataram melalui Lembaga Pers Mahasiswa Islam (LAPMI) resmi membuka Training Jurnalistik Tingkat Regional se-Badan Koordinasi (BADKO) HMI Bali–Nusra. Kegiatan ini digelar di Aula Museum NTB pada Jumat (10/10/2025) dengan mengusung tema “Jurnalisme Kaum Muda: Dari Pena HMI untuk Pencerahan Bangsa.”

Acara pembukaan berlangsung khidmat dan penuh semangat, dihadiri oleh sejumlah tokoh penting HMI, di antaranya Ketua Umum HMI Cabang Mataram, Ketua Umum HMI BADKO Bali Nusra, serta senior HMI Cabang Mataram, Ibrahim Bram Abdullah. Selain itu, hadir pula puluhan peserta dan kader HMI Cabang Mataram yang antusias mengikuti rangkaian kegiatan tersebut.

Sudirman, ketua umum HMI Cabang Mataram, dalam sambutannya, menegaskan pentingnya kader HMI untuk menguasai dunia literasi dan media sebagai bagian dari perjuangan intelektual. Jurnalisme, bagi HMI, bukan sekadar keterampilan menulis berita, tetapi merupakan bentuk tanggung jawab sosial dalam menghadirkan kebenaran di tengah derasnya arus informasi dan disrupsi teknologi.

Sebagai organisasi kaderisasi yang telah lama berperan dalam mencetak intelektual muda bangsa, HMI senantiasa berupaya menjaga tradisi keilmuan dan gerakan pencerahan. Pena, sebagaimana diungkapkan oleh para pembicara, bukan sekadar alat menulis, melainkan simbol perjuangan, media perlawanan terhadap ketidakadilan, serta sarana menyampaikan gagasan-gagasan perubahan.

Dalam konteks sosial dan politik saat ini, generasi muda dihadapkan pada tantangan besar berupa maraknya disinformasi, polarisasi opini, serta lemahnya kemampuan berpikir kritis di ruang publik. 

Melalui Training Jurnalistik, HMI Mataram berupaya menjawab tantangan tersebut dengan membekali kader kemampuan menulis yang tajam, analitis, dan berintegritas.

" Pelatihan ini dirancang tidak hanya untuk memperdalam aspek teknis jurnalistik seperti penulisan berita, opini, dan analisis media, tetapi juga untuk menanamkan kesadaran intelektual dan nilai-nilai keislaman dalam praktik menulis. Dengan begitu, kader HMI diharapkan mampu menjadi agen literasi yang turut membangun wacana publik yang sehat dan mencerahkan," ungkap Sudirman (10/10)

Direktur LAPMI HMI Cabang Mataram menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya memperkuat kapasitas kader dalam menghadapi tantangan media modern. 

“Kami ingin agar kader HMI tidak hanya menjadi konsumen informasi, tetapi juga produsen gagasan yang kritis dan konstruktif,” ujarnya (10/10).

Sementara itu, senior HMI Ibrahim Bram Abdullah menekankan bahwa keberanian menulis dan mengemukakan gagasan adalah bentuk nyata dari jihad intelektual di era digital. 

Menurutnya, generasi muda harus menjadikan pena sebagai senjata utama dalam perjuangan membangun bangsa yang tercerahkan dan beradab.

Melalui kegiatan ini, HMI Cabang Mataram berharap lahir kader-kader jurnalis muda yang mampu menulis dengan nurani, berpikir dengan akal sehat, dan bertindak dengan integritas. 

Dengan semangat “Dari Pena HMI untuk Pencerahan Bangsa”, kegiatan ini menjadi bukti bahwa HMI terus berkomitmen menyiapkan generasi yang siap berkontribusi dalam membangun peradaban literasi di Indonesia. (Fen)

Membela Akal Sehat Kebijakan Fiskal Gubernur NTB


Opini. Media Dinamika Global.Id.- Di tengah riuh rendah politik daerah yang seringkali lebih ramai dari substansi, kita perlu kembali pada nalar: apakah setiap kebijakan fiskal pemerintah harus selalu dicurigai? Ataukah kita perlu sedikit jujur, bahwa kadang keputusan yang tak populer justru menjadi langkah penyelamatan?

Kebijakan Gubernur NTB melakukan pergeseran anggaran, termasuk penggunaan sebagian dana BTT untuk membayar kewajiban daerah, bukanlah langkah serampangan. Ia adalah konsekuensi logis dari kondisi fiskal yang sedang tertekan. Dalam bahasa sederhana: kas daerah tidak boleh dibiarkan berdarah sementara roda pemerintahan harus tetap berputar.

Mari kita buka peta aturan. Pasal 160 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan Pusat dan Daerah, juga Permendagri 77 Tahun 2020, dengan jelas memberi ruang bagi kepala daerah untuk melakukan pergeseran anggaran antar-unit dan antar-kegiatan selama tidak mengubah total APBD. Artinya, ruang manuver itu sah dan diakui oleh hukum. Gubernur hanya menjalankan fungsi manajerial yang memang menjadi kewenangannya.

Lalu muncul tudingan: “Mengapa BTT dipakai untuk membayar utang?”

Kita lupa bahwa utang daerah bukan sekadar angka di neraca, tetapi kewajiban publik. Kegagalan membayar utang akan mempengaruhi kredibilitas fiskal daerah, memutus rantai kepercayaan lembaga keuangan, dan pada akhirnya menghambat pelayanan publik. Maka, ketika BTT sebagian digunakan untuk menutup kewajiban itu, langkah itu justru bisa dibaca sebagai bentuk tanggung jawab fiskal — bukan penyimpangan.

Dalam teori keuangan publik, dikenal istilah “fiscal distress” — keadaan ketika arus kas daerah tertekan dan membutuhkan intervensi cepat agar sistem tidak lumpuh. Di titik itulah konsep “keadaan darurat fiskal” berlaku. Jadi, kalau BTT digunakan untuk menyelamatkan struktur fiskal, maka itu juga bentuk “keadaan darurat” yang diakui secara rasional. Gubernur tidak sedang bermain-main dengan uang rakyat; ia sedang menjaga agar kapal besar bernama APBD tidak karam di tengah tahun anggaran.

Pergeseran dua tahap yang dilakukan juga bukan tindakan sepihak. Mekanismenya tetap berjalan dalam kerangka koordinasi antara TAPD dan DPRD, sesuai asas keterbukaan. Bila pun ada yang merasa belum sepenuhnya dilibatkan, itu bisa diselesaikan dengan komunikasi politik yang sehat, bukan dengan ancaman interpelasi yang lebih bernuansa politis daripada administratif.

Sebagai aktivis pergerakan, saya belajar satu hal penting: tidak semua yang bising itu benar, dan tidak semua yang tenang itu salah. Interpelasi memang hak politik DPRD, tapi hak itu tidak boleh berubah menjadi alat tekanan yang mengaburkan akal sehat kebijakan. Di saat ekonomi daerah membutuhkan stabilitas, justru diperlukan sinergi, bukan saling curiga.

Gubernur NTB tidak sedang mengalihkan dana untuk kepentingan pribadi atau proyek politik; ia sedang menggeser beban agar APBD tetap seimbang dan rakyat tetap mendapat pelayanan. Bila itu dianggap kesalahan, maka yang salah bukan kebijakannya, tapi cara kita membaca realitas fiskal.

Kritik tetap perlu, tapi harus berdasar pada niat membangun, bukan menggiring opini. Sebab membangun daerah bukan hanya soal siapa yang berkuasa, melainkan siapa yang masih mau berpikir jernih di tengah hiruk pikuk kepentingan. Dan dalam konteks ini, saya berdiri di sisi akal sehat — membela kebijakan fiskal yang rasional, bukan kepentingan politik sesaat.(Team)

*Oleh: Adhar Malaka*

Imam Basori Terpilih Pimpin LDII Jakarta Periode 2025 – 2030


Jakarta. Media Dinamika Global.Id.- Jum at, 10/10/2025 - Muswil X LDII Jakarta sepakat mengangkat Imam Bashori sebagai Ketua DPW LDII Jakarta periode 2025-2030 pada Kamis (9/10/2025) malam.

Mantan Wakil Ketua Umum Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umroh Indonesia (AMPHURI) itu melanjutkan estafet kepemimpinan Teddy Suratmadji sebelumnya selama 20 tahun terakhir.

Ketua Umum DPP LDII Chriswanto Santoso saat menutup muswil, mengapresiasi acara itu yang berjalan dengan baik. 

Penunjukan pimpinan dan kepengurusan baru menurutnya adalah proses regenerasi organisasi. Selain itu, juga sebagai antisipasi lingkungan sosial politik yang berubah. 

“Perubahan bukan sesuatu yang disesali, justru merupakan kebutuhan untuk mengantisipasi lingkungan yang berubah. 

Dalam konteks geopolitik dan geostrategis, LDII perlu menempatkan orang yang tepat pada posisi yang tepat agar organisasi selalu dinamis," ujarnya.

Sebagai organisasi pembelajar, Chriswanto mengingatkan, LDII perlu senantiasa belajar dari lingkungan strategisnya.

"Kepengurusan baru ini berarti LDII Jakarta adalah organisasi yang sehat, ini adalah keberhasilan bersama. Jika dikelola secara baik akan menghasilkan kepengurusan dan keputusan yang baik pula," ujarnya.

Ia berharap para pengurus menjaga sikap rukun dan kompak dalam kepengurusan baru. Selain itu juga terus melanjutkan sinergi dengan kekuatan otoritas atau stakeholder, serta membangun komunikasi yang baik, sehingga LDII betul-betul menjadi manfaat bangsa dan negara.

Imam dalam penutupan acara itu juga mengapresiasi atas kinerja kepengurusan sebelumnya yang telah merintis dan membangun LDII Jakarta dengan nilai-nilai kebaikan. "Kami mengharapkan LDII ini bisa berkembang, bermanfaat untuk umat, kebaikan bisa ditampilkan dengan nama LDII," kata dia.

Imam menambahkan, kepentingan kinerja bukan hanya lingkungan LDII tapi juga seluruh masyarakat.

Menurutnya, LDII saat ini berbeda dengan dua dekade silam, karena itu Imam mengharapkan kerjasama antarpengurus sehingga menjadi lebih baik lagi bahkan menjadi tolak ukur organisasi lain.

"Tugas kita meneruskan kebaikan yang ada dengan semangat baru dan tekad kuat, berkontribusi organisasi bagi umat dan bangsa," kata Imam.

Sementara itu Muswil tersebut dihadiri 431 peserta dari perwakilan PC dan PAC, serta DPD LDII di wilayah Jakarta. Digelar di Grand Ballroom Minhaajurrosyidin yang turut mengundang Gubernur Jakarta dan Kesbangpol, serta Forkopimda dan tokoh agama, tokoh masyarakat setempat.

Jurnalis : Edo Lembang

Jumat, 05 September 2025

MBG Kecamatan Wawo Kabupaten Bima Siap Beroperasi, Jika Ada Issue. Itu Tidak Benar



Wawo Bima. Media Dinamika Global.Id.- Makanan Bergizi Gratis melalui  Badan Gizi Nasional terbentuk di Kecamatan Wawo Kabupaten Bima NTB, Pembentukan MBG ini merupakan Cikal bakal dari Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka beberapa Bulan yang lalu. MBG ini juga bertujuan agar Anak-anak Bangsa Indonesia Khususnya di Kecamatan Wawo Kabupaten Bima bisa mendapatkan Pemenuhan Kebutuhan Gizi yang kemudian bisa mencerdaskan Anak Bangsa. Jumat, 05 September 2025.

Sementara itu, kesediaan dari MBG ini jauh lebih baik dari Persiapan dari Kecamatan lainnya, misalnya setiap Ruangan itu terlengkap, ruangan dapur, Ruangan Rapat, Ruangan Staff hingga Ruangan Khusus bagi Karyawan yang di Pekerjakan oleh MBG itu sendiri.

Juga, ada beberapa diantaranya adalah Ruangan Loading Barang, Ruangan Alat Cuci, Ruang Pengemasan, Ruang Alat Makan, Ruang Pemeriksaan Makanan, Ruang Penyimpanan Hasil Produksi, Ruang Gudang Kering, Ruang Produk Basah, Ruang Alat Masak, Ruang Persiapan Makanan, dan lainnya.

H. Kasnun Ahmad selaku Ketua Yayasan Peduli Umat Mbojo, yang juga bekerjasama dengan Koperasi Syariah Uma Lengge, memiliki Inisiatif untuk mencerdaskan Anak Bangsa dalam rangka Menjalankan Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka beberapa Bulan yang lainnya.

Hal ini tentunya, memiliki Inisiatif dengan cara ada niatnya agar sebagian hartanya bisa dibagikan ke Semua Orang, dan sifatnya hanya Membantu Warga yang saat ini sangat membutuhkan Makanan dan Minuman yang Bergizi yang merupakan Program Utama Presiden RI.

Kemudian selanjutnya, H. Kasnun Ahmad ini awalnya berada di Jakarta, namun setelah melihat bahwa di Kecamatan Wawo sangat membutuhkan para Figur yang siap menjalankan Visi dan Misi Presiden RI dan akhirnya Beliau mendapatkan Dukungan dari semua Pihak, juga diprakarsai oleh H. Rudy Mbojo.

Selain itu, beliau juga berencana akan merekrut Puluhan Karyawan yaitu sebanyak 47 Orang dari Berbagai Desa, ini tentunya menjadi Cikal Bakal mengurangi angka Pengangguran sehingga totalitas Program Presiden RI bisa berjalan sesuai yang diharapkan.

Dan tak lupa beliau sampaikan bahwa kemarin Wakil Bupati Bima dr. H. Irfan Zubaidy sempat melihat langsung Proses Persiapan Dapur MBG di Kecamatan Wawo Kabupaten Bima yang beroperasi tak lama lagi, kemudian dari Wakil Bupati Bima langsung Mengapresiasi terhadap upaya yang dilakukan oleh H. Kasnun Ahmad berserta Jajarannya. Ucapnya

Harapannya adalah bisa Membantu Masyarakat Wawo Kabupaten Bima Khususnya dan Umumnya di Kabupaten Bima dan siap Bersinergi dengan Pemerintah baik Kabupaten Bima, Provinsi bahkan Pusat. Intinya Beliau ingin agar semua orang bisa menikmati hasil Makanan dan Minuman siap Saji dengan Makanan yang sangat Produktif serta Bergizi.

Dan terkait adanya Issue Gudang MBG tidak Layak di Pakai, dan Diduga adanya Zat Kimia untuk Makanan Anak Sekolah itu tidaklah benar, sebab yang dilakukan oleh Ketua Yayasan ini adalah jauh dari apa yang menjadi Opini Liar itu. 

Bahwa disebutkan adanya Zat Kimia untuk Makanan karena Ada Gudang Pupuk itu, itu sama sekali tidak benar, yang benar itu adalah Gudang Pupuk itu berada di sekitar 200 Meter dari Tempat MBG itu. Tempat MBG ada di depan sedangkan Gudang Pupuk itu berada jauh dari Gudang MBG itu. ( Team )